You are on page 1of 138

BAB VII

FEB_UMT

FUNGSI PENGORGANISASIAN
DAN MANAJEMEN SDM
 Jika Anda dapatkan orang terbaik bagi
Perusahaan untuk menyesuaikan diri
dengan tradisi perusahaan dan Anda
memotivasi mereka secara tepat, maka
Anda akan menjadi pemimpin dalam
bisnis yang Anda jalankan.

_Jhon Chambers, Direktur Utama CISCO System


 Sumber daya terpenting suatu organisasi
adalah sumber daya manusia, yakni
orang-orang yang memberikan tenaga,
bakat, kreatifitas dan usaha mereka
kepada organisasi/perusahaan
 Sumber daya manusia disini mencakup

keseluruhan manusia yang ada di dalam


organisasi perusahaan, yaitu mereka
yang secara keseluruhan terlibat dalam
operasional bisnis perusahaan.
Proses penyusunan SDM (staffing
process)  serangkaian kegiatan
yang dilaksanakan terus menerus
untuk menjaga pemenuhan
kebutuhan SDM organisasi dengan
orang-orang yang tepat dalam posisi-
posisi tepat dan pada waktu yang
tepat.
Human Resource
Planning

Personnel Procurement
Rekrutmen, seleksi, FEB_UMT
Penempatan, dll

Personnel Development
Pelaksanaan & Evaluasi
Orientasi, Pendidikan,
Manajer Personalia
Pelatihan, dll

Personnel Maintenance
Insentif, Benefit,
Penghargaan, dll

Personnel Utilization
Promosi, demosi, Proses penyusunan MSDM
transfer, dll
Proses penyusunan SDM
 Human Resource Planning. Merencanakan
kebutuhan dan pemanfaatan sumber daya manusia
bagi perusahaan
 Personnel Procurement. Mencari dan mendapatkan
sumber daya manusia, termasuk di dalamnya
rekrutmen, seleksi dan penempatan serta kontrak
tenaga kerja
 Personnel Development. Mengembangkan sumber
daya manusia, termasuk di dalamnya program
orientasi tenaga kerja dan pelatihan.
 Personnel Maintenance. Memelihara sumber
daya manusia, termasuk di dalamnya
pemberian penghargaan, insentif, jaminan
kesehatan dan keselamatan tenaga kerja
 Personnel Utilization. Memanfaatkan dan
mengoptimalkan sumber daya manusia
termasuk di dalamnya promosi, demosi,
transfer dan juga separasi.
PERENCANAAN SDM
 Setiap aktivitas manajemen biasanya diawali
dengan planning atau perencanaan.
Sebagaimana filosofi dalam teori manajemen “
If we fail to flan, we will plan to fail.” Bila kita
gagal dalam perencanaan, maka kita pada
hakikatnya telah merencanakan kegagalan.
Oleh karena itu perencanaan SDM menjadi
sebuah keharusan dalam operasionalisasi
perusahaan
 Perencanaan SDM adalah perencanaan
strategis untuk mendapatkan dan
memelihara kualifikasi SDM yang
diperlukan bagi organisasi perusahaan
dalam mencapai tujuan perusahaan.
Sekalipun misalnya sebuah perusahaan
telah memiliki SDM yang memadai dan
andal, namun perusahan juga perlu
memastikan akan keterpeliharaan dan
ketersediaan dimasa yang akan datang.
PENARIKAN SDM
Penarikan (recruitment)pencarian dan penarikan
sejumlah karyawan potensial yang akan diseleksi untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi

Metode penarikan :
1. Pengiklanan
2. Walk-ins dan Write-ins
3. Rekomendasi dari karyawan yang sedang bekerja
4. Penarikan lewat lembaga pendidikan
5. Kantor penempatan TK
6. Serikat buruh
7. Open House
SUMBER PENARIKAN SDM
Eksternal
Internal
Lamaran
Pribadi
Organisasi Promosi
Buruh

Kantor
Manager
PenempatanTK Transfer
SDM
Sekolah -
Sekolah
Perusahaan Pelatihan
Pesaing
Migrasi &
imigrasi
SELEKSI SDM
Seleksi  pemilihan seseorang tertentu dari sekelompok
karyawan potensial untuk melaksanakan suatu jabatan
tertentu
Prosedur seleksi :
1. Seleksi Surat Lamaran
2. Pengisian blanko lamaran
3. Pemeriksaan Referensi
4. Wawancara Pendahuluan
5. Tes Penerimaan
6. Tes Psikologi
7. Tes Kesehatan
8. Wawancara akhir atasan langsung
9. Memutuskan diterima atau ditolak
Orientasi Karyawan
 Orientasi atau perkenalan bagi setiap
karyawan baru harus dilaksanakan
untuk menyatakan bahwa mereka
betul-betul diterima dengan tangan
terbuka menjadi karyawan yang akan
bekerjasama dengan karyawan lain
pada perusahaan itu.
Dengan orientasi dapat diatasi keragu - raguan,
kecanggungan, dan timbul percaya diri karyawan
baru dalam melakukan pekerjaan
 Hal-hal yang biasa diperkenalkan :

 Sejarah perusahaan
 Bidang usaha

 Struktur organisasi

 Kesejahtraan karyawan

 Peraturan-peraturan perusahaan

 Hak dan kewajiban karyawan

 Dll
METODE LATIHAN DAN
PENGEMBANGAN
FEB_UMT
1. ON THE JOB
> Coaching
> Rotasi jabatan
> Penugasan sementara

2. OFF THE JOB


> Program-program pengembangan eksekutif
> Pengembangan organisasi
PEMELIHARAAN TENAGA KERJA

 Perusahaan perlu mengagendakan


program pemeliharaan tenaga kerja
untuk mempertahankan tenaga
kerjanya. Secara garis besar, bentuk
pemeliharaan tenaga kerja yang dapat
dilakukan oleh perusahaan adalah
program kompensasi dan benefit
 Kompensasi adalah penghargaan yang
diberikan perusahaan sebagai balasan atas
prestasi kerja yang diberikan oleh tenaga kerja
 Benefit adalah penghargaan selain
kompensasi yang diprogramkan bagi tenaga
kerja dengan tujuan agar kebutuhan tenaga
kerja tetap dapat terpelihara, sehingga tenaga
kerja dapat tetap memberikan kinerja yang
terbaik bagi perusahaan
Pemanfaatan Sumber Daya Manusia

 Langkah terakhir dari proses manajemen


SDM adalah pemanfaatan tenaga kerja.
Langkah ini pada dasarnya upaya untuk
memelihara tenaga kerja agar senantiasa
sejalan dengan perencanaan strategis
perusahaan. Perusahaan biasanya
melakukan beberap program untuk tetap
memastikan tenaga kerjanya senantiasa
sesuai dengan perencanaan strategis
perusahaan.
Program Pemanfaatan SDM
 Promosi: Karyawan dipindahkan ke posisi lain yang
lebih tinggi, baik dari segi bayaran, tanggung jawab,
dan/atau level organisasionalnya. Ada dua jenis
promosi:
 Berdasarkan prestasi
 Berdasarkan senioritas
 Demosi: Karyawan dipindahkan ke posisi lain yang
lebih rendah, baik dari segi bayaran, tanggung jawab,
dan/atau level organisasionalnya.
 Transfer/Mutasi: Karyawan dipindahkan ke posisi
lain yang setara, baik dari segi bayaran, tanggung
jawab, dan/atau level organisasionalnya
kunci pokok manajemen SDM
adalah “ How to find or get
the best person, and how to
maintaint it. Bagaimana
mendapatkan dan memelihara
orang yang tepat bagi bisnis
yang sedang kita jalankan.

20
FEB_UMT

BAB VIII
FUNGSI IMPLEMENTASI/LEADING
(Kepemimpinan, motivasi dan komunikasi)
Definisi Kepemimpinan

 Kepemimpinan dapat di artikan


sebagai proses mempengaruhi
dan mengarahkan para pegawai
dalam melakukan pekerjaan
yang telah ditugaskan
Definisi kepemimpinan menurut para tokoh
Manajemen
 Stoner, Freeman. kepemimpinan adalah
proses dalam mengarahkan dan
mempengaruhi para anggota dalam hal
berbagai aktivitas yang harus dilakukan.

 Gibson,Ivancevich & Donnelly.


Kepemimpinan adalah suatu usaha
menggunakan suatu gaya mempengaruhi
dan tidak memaksa untuk memotivasi
individu dalam mencapai tujuan.
 Stephen P.Robin & Mary Coulter,
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi sebuah kelompok menuju
tercapainya tujuan–tujuan.

 SP. Siagian kepemimpinan adalah


kemampuan seseorang untuk mempengaruhi
orang lain dalam hal bawahannya,
sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau
melakukan kehendak pimpinan, meskipun
secara pribadi hal itu mungkin tidak
disenanginya.
 Dari pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa kepemimpinan
adalah salah satu usaha yang
dilakukan untuk mempengaruhi
orang lain dalam melakukan
pekerjaan yang telah ditugaskan
untuk tercapainya tujuan yang
diharapkan.
Unsur Pokok Kepemimpinan
Organisasi

Kekuasaan Tujuan
Fungsi Kepemimpinan
Fungsi kepemimpinan menurut Hill dan
Caroll memiliki dua dimensi:

 Dimensi yang berkenaan dengan tingkat


kemampuan mengarahkan (direction)
dalam tindakan atau aktivitas pemimpin,
yang terlihat pada tanggapan orang-orang
yang dipimpinnya
 Dimensi yang berkenaan dengan
tingkat dukungan (support) atau
keterlibatan orang-orang yang
dipimpin dalam melaksanakan
tugas-tugas pokok kelompok atau
organisasi, yang dijabarkan dan
dimanifestasikan melalui keputusan-
keputusan dan kebijaksanaan-
kebijaksanaan pemimpin.
Kemampuan dalam Kepemimpinan
 Menguasai bidang tugasnya.
 Mampu mengambil keputusan
dengan cepat dan tepat.
 Mampu mengemukakan pendapat
dengan jelas kepada orang lain.
 Mampu menentukan prioritas
dengan tepat.
 Bertindak tegas dan tidak
memihak.
 Memberikan teladan baik.

 Berusaha memupuk dan

mengembangkan kerjasama.
 Mengetahui kemampuan dan

batas kemampuan bawahan.


 Berusaha menggugah
semangat dan menggerakkan
bawahan dalam melaksanakan
tugas.
 Memperhatikan dan
mendorong kemajuan
bawahan.
 Bersedia mempertimbangkan
saran-saran bawahan.
 Kepemimpinan dalam suatu
organisasi merupakan suatu faktor
yang menentukan atas berhasilnya
suatu organisasi atau usaha, sebab
kepemimpinan yang sukses,
menunjukan bahwa pengelolaan
suatu organisasi berhasil
dilaksanakan dengan sukses pula.
Kepemimpinan adalah gaya
seorang pemimpin untuk
mempengaruhi bawahannya,
agar mau bekerja sama dan
bekerja efektif sesuai dengan
perintahnya.
SIAPASIH
PEMIMPIN ITU.??
 Pemimpin adalah seorang pribadi
yang memiliki kecakapan dan
kelebihan di satu bidang ,
sehingga dia mampu
mempengaruhi orang lain untuk
bersama-sama melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu untuk
pencapaian tujuan. (Kartini Kartono)
 Pemimpin jika dialihbahasakan ke bahasa
Inggris menjadi "LEADER ", yang
mempunyai tugas untuk me_LEAD anggota
disekitarnya. Sedangkan makna LEAD
adalah :
 Loyality, seorang pemimpin harus mampu
membagkitkan loyalitas rekan kerjanya.
 Educate, seorang pemimpin mampu untuk
mengedukasi rekan-rekannya dan
mewariskan.
 Advice, memberikan saran dan
nasehat dari permasalahan yang
ada.
 Discipline, memberikan

keteladanan dalam berdisiplin dan


menegakkan kedisiplinan
dalam setiap aktivitasnya.
ATAU DALAM AJARAN ISLAM “STAF”
STAF yang dimaksud di sini adalah :

 Sidiq (jujur)
 Tablig (menyampaikan)
 Amanah (dapat dipercaya)
 Fatonah (cerdas)
 Sidik (integritas)
 Tabligh (akuntabilitas)

 Amanah (kredibilitas)
FEB_UMT
 Fathanah (kecerdasan)

Integritas berarti padu antara ucap dan


sikap, janji dan bukti, visi dan aksi.
Akuntabilitas berarti mampu memberi
informasi yang akurat.
Kredibilitas adalah terpercaya.
Cerdas bermakna sanggup menangkap
peluang secara cepat, cermat dan tepat.
Kriteria Seorang Pemimpin
 Pengaruh : Pengaruh ini
menjadikan sang pemimpin diikuti
dan membuat orang lain tunduk
pada apa yang dikatakan sang
pemimpin
 Kekuasaan/power ; Seorang
pemimpin umumnya diikuti oleh
orang lain karena dia memiliki
kekuasaan/power yang membuat
orang lain menghargai
keberadaannya. Tanpa kekuasaan
atau kekuatan yang dimiliki sang
pemimpin, tentunya tidak ada orang
yang mau menjadi pendukungnya.
 Wewenang : Wewenang di sini
dapat diartikan sebagai hak yang
diberikan kepada pemimpin
untuk menetapkan sebuah
keputusan dalam melaksanakan
suatu hal/kebijakan.
JUJUR PADA MUSYAWARAH
DIRI SENDIRI DALAM
DAN RAKYAT MENGHADAPI
SETIAP MASALAH

MAMPU
RENDAH HATI BERKOMUNIKASI
DENGAN RAKYAT
(TIDAK RIYA)
(BERILMU)
CIRI-CIRI PEMIMPIN
YANG BAIK DALAM
ISLAM

BERIMAN SABAR (TIDAK


TERGESA-GESA
PADA ALLAH DALAM
SWT BERTINDAK)
 Menjadi pemimpin artinya seseorang
yang melangkah ke depan, mengarahkan,
mempengaruhi, mendengarkan, serta
berinovasi secara kreatif untuk
keberlanjutan (sustainability) dan masa
depan yang lebih baik (Hamilton,2005)
 “Ketika seseorang menemukan visi dan
misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian
dalam diri (inner peace) dan
membentuk bangunan karakter yang
kokoh, ketika setiap ucapan dan
tindakannya mulai memberikan
pengaruh kepada lingkungannya, dan
ketika keberadaannya mendorong
perubahan dalam organisasinya, pada
saat itulah seseorang lahir menjadi
pemimpin sejati”.
BAB IX FEB_UMT

MOTIVASI
Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari


bahasa latin movere
yang berarti dorongan
atau menggerakkan.
Apa sih yang harus
digerakan ??
Yang harus digerakan
adalah individu (SDM)
yang ada dalam
lingkungan organisasi.
 Motivasi dalam manajemen hanya
ditujukan pada sumber daya
manusia umumnya dan khususnya
untuk para bawahan. Agar mau
bekerja keras guna mencapai
tujuan organisasi melalui
pemberian atau penyedian
pemuasan kebutuhan mereka.
 Pentingnya motivasi karena
motivasi adalah hal yang
menyebabkan, menyalurkan,
dan mendukung perilaku
manusia, supaya mau bekerja
giat dan antusias mencapai hasil
yang optimal.
Motivasi menurut para tokoh
 Menurut Edwin B Flippo dalam
bukunya Malayu SP Hasibuan,
Motivasi adalah suatu keahlian,
dalam mengarahkan pegawai
dan organisasi agar mau bekerja
secara berhasil, sehingga
keinginan para pegawai dan
tujuan organisasi tercapai.
Menurut Uno

 Motivasi dapat diartikan sebagai


dorongan internal dan eksternal
dalam diri seseorang yang
diindikasikan dengan adanya;
hasrat dan minat; dorongan dan
kebutuhan; harapan dan cita-cita;
penghargaan dan penghormatan.
Menurut George and Jones
 Motivasi kerja adalah suatu
kekuatan psikologis didalam diri
seseorang yang menentukan arah
perilaku seseorang di dalam
organisasi, tingkat usaha, dan
kegigihan di dalam menghadapi
rintangan.
Berdasarkan definisi-definisi di
atas dapat disimpulkan bahwa,
motivasi adalah faktor-faktor
yang ada dalam diri seseorang
yang menggerakkan dan
mengarahkan perilakunya untuk
memenuhi tujuan tertentu.
Motivasi biasanya timbul
karena adanya kebutuhan
yang belum terpenuhi,
tujuan yang ingin dicapai,
atau karena adanya harapan
yang diinginkan.
Unsur Pokok Motivasi
Membangkitkan

Menunjukan Bersifat terus


intensitas menerus
Proses Motivasi Sebagai Pendorong Perilaku Individu

Pencarian jalan keluar Pilihan Perilaku


Kebutuhan atau
bagi memenuhi dan Untuk Memenuhi
Kesenjangan memuaskan Dan Memuaskan
Kebutuhan kebutuhan Kebutuhan

Penentuan
Kebutuhan Dimasa Evaluasi Atas
Yang Akan Datang Pemuasan
Dan Pencarian Bagi Kebutuhan
Cara Pemenuhannya
Teori-teori Motivasi
 Teori Hierarki Kebutuhan Maslow (Maslow’s
Need Hierarchy Theory)
 Teori Dua Faktor Herzberg (Herzberg’s Two
Factors Motivation Theory)
 Teori X dan Teori Y. Mc. Gregor (Teori X
dan Teori Y. Mc. Gregor
 Teori Kebutuhan Mc. Clelland (Mc.
Clelland’s Achievement Motivation Theory)
 Teori Motivasi Claude S. George
TEORI HIERARKI KEBUTUHAN DARI MASLOW
CONTOH TEORI HIERARKI KEBUTUHAN
DARI MASLOW SECARA UMUM
Dari tingkatan terendah ke tingkatan tertinggi
1. Kebutuhan fisiologis
Contoh : makan, minum, perumahan, seks,
istirahat
2. Kebutuhan keamanan dan rasa aman
Contoh : perlindungan dan stabilitas
3. Kebutuhan sosial
Contoh : Cinta, persahabatan
4. Kebutuhan harga diri
Contoh : status atau kedudukan, penghargaan dan
kehormatan diri
5. Kebutuhan aktualisasi diri dan pemenuhan diri
Contoh : penggunaan potensi diri (prestasi)
CONTOH TEORI HIERARKI KEBUTUHAN
DARI MASLOW DALAM ORGANISASI
Dari tingkatan terendah ke tingkatan tertinggi
1. Kebutuhan fisiologis
Contoh : upah minimum, lingkungan kerja yang nyaman.
2. Kebutuhan keamanan dan rasa aman
Contoh : rencana pascapensiun, tunjanganan hari tua.
3. Kebutuhan sosial
Contoh : teman sekerja
4. Kebutuhan harga diri
Contoh : jabatan tertentu
5. Kebutuhan aktualisasi diri dan pemenuhan diri
Contoh : promosi jabatan yang tinggi.
Teori Dua Faktor Herzberg
 Faktor yang mendorong kepada
kepuasan dalam pekejaan
(satisfiers atau motivating faktors)
 Faktor yang mendorong kepada

ketidak puasan dalam bekerja


(dissatisfiers atau hygiene factors)
Teori X dan Teori Y. Mc. Gregor
 Teori ini didasarkan pada asumsi
bahwa manusia secara jelas dan
tegas dapat dibedakan atas
manusia penganut teori X (teori
tradisional) dan manusia penganut
teori Y (teori demokratik).
Teori X Mc. Gregor
 Menurut teori X untuk memotivasi
karyawan harus dilakukan dengan cara
pengawasan yang ketat, dipaksa dan
diarahkan supaya mereka mau bekerja
sungguh-sungguh. Jenis motivasi yang
diterapkan adalah cenderung kepada
motivasi negatif yakni dengan menerapkan
hukuman yang tegas.
Teori Y Mc. Gregor
 Sedangkan menurut teori Y untuk
memotivasi karyawan hendaknya
dilakukan dengan cara peningkatan
parsitipasi karyawan, kerja sama dan
keterikatan pada keputusan.
Tegasnya, dedikasi dan partisipasi
akan lebih menjamin tercapainya
sasaran.
 Mc. Gregor memandang suatu
organisasi efektif sebagai
organisasi apabila menggantikan
pengawasan dan pengarahan
dengan integrasi dan kerja sama
serta karyawan ikut berpartisipasi
dalam pengambilan keputusan.
Teori Kebutuhan Mc. Clelland
 Mc. Clelland menyatakan bahwa
terdapat tiga jenis kebutuhan
manusia yang mendorong
seseorang untuk termotivasi
dalam melakukan sesuatu, ketiga
kebutuhan tersebut adalah :
 Kebutuhan untuk meraih prestasi
(need for achievement atau N-Ach )
merupakan daya penggerak yang
memotivasi semangat bekerja
seseorang. Karena itu, N-Ach akan
mendorong seseorang untuk
mengembangkan kreativitas dan
mengarahkan semua kemampuan serta
energi yang dimilikinya demi mencapai
prestasi kerja yang maksimal.
 Kebutuhan akan afiliasi (need for
affilation atau N-Aff ), menjadi daya
penggerak yang akan memotivasi
semangat kerja seseorang. Oleh
karena itu,N-Aff ini yang merangsang
gairah bekerja karyawan karena setiap
orang menginginkan hal-hal seperti
kebutuhan akan perasaan diterima
oleh orang lain di lingkungan ia tinggal
dan bekerja,
 Kebutuhan akan kekuasaan
(need for power atau N-Pow ),
merupakan daya penggerak yang
memotivasi semangat kerja
karyawan. N-Pow akan
merangsang dan memotivasi
semangat kerja karyawan serta
mengarahkan semua
kemampuannya demi mencapai
kekuasaan atau kedudukan yang
terbaik.
Teori Motivasi Claude S. George
 Teori ini mengemukakan
bahwa seseorang mempunyai
kebutuhan yang berhubungan
dengan tempat dan suasana di
lingkungan ia bekerja, yaitu:
 Upah yang adil dan layak FEB_UMT
 Kesempatan untuk maju/promosi
 Pengakuan sebagai individu
 Keamanan kerja
 Tempat kerja yang baik
 Penerimaan oleh kelompok
 Perlakuan yang wajar, dan
 Pengakuan atas prestasi
Metode Motivasi Kerja
 Metode Langsung (Direct Motivation)
Motivasi langsung adalah motivasi (materi
dan non materil) yang diberikan secara
langsung kepada setiap individu karyawan
untuk memenuhi kebutuhan dan
kepuasannya. Jadi sifatnya khusus, seperti
pujian, penghargaan, tunjangan hari raya,
bonus, dan lain-lain.
Motivasi Tidak Langsung (Indirect Motivation)

 motivasi tidak langsung adalah motivasi yang


diberikan hanya merupakan fasilita-fasilitas
yang mendukung serta menunjang gairah kerja
atau kelancaran tugas, sehingga para karyawan
betah dan bersemangat melakukan
pekerjaannya. Misal kursi empuk, ruangan
nyaman, suasana pekerjaan serasi dan lain-lain.
 
 Motivasi tidak langsung ini
besar pengaruhnya untuk
merangsang semangat bekerja
sehingga produktifitas kerja
meningkat.
 
Jenis-jenis Motivasi Kerja
 Motivasi Positif (Insentif Positif)
Dalam motivasi positif manajer
memotivasi bawahan dengan
memberikan hadiah kepada mereka yang
berprestasi. Dengan motivasi positif ini
semangat bekerja bawahan akan
meningkat karena pada umumnya
manusia senang menerima yang baik-
baik saja.
 Motivasi Negatif (Insentif Negatif)
Dalam motivasi negatif manajer
memotivasi bawahan dengan standar
dan mereka akan mendapat hukuman
jika dibawah standar. Dengan motivasi
negatif ini semangat kerja bawahan
dalam jangka waktu pendek akan
meningkat karena mereka takut
dihukum, tetapi untuk jangka waktu
panjang dapat berakibat kurang baik.
 Motivasi positif efektif untuk
jangka panjang sedangkan
motivasi negatif untuk jangka
pendek. Tetapi manajer harus
konsisten dan adil dalam
menerapkannya.
Tujuan Motivasi Kerja
Menurut Malayu SP Hasibuan , tujuan
motivasi antara lain sebagai berikut :
 Meningkatkan moral dan kepuasan kerja

karyawan.
 Meningkatkan produktivitas kerja

pegawai.
 Mempertahankan kestabilan pegawai

organisasi.
 Meningkatkan kedisiplinan pegawai.
 Mengefektifkan pengadaan
pegawai.
 Menciptakan suasana dan
hubungan kerja yang baik.
 Meningkatkan loyalitas, kreativitas,
dan partisipasi pegawai
 Meningkatkan tingkat
kesejahteraan pegawai.
 Mempertinggi rasa tanggung

jawab pegawai terhadap tugas-


tugasnya.
 Meningkatkan efisiensi

penggunaan alat-alat dan bahan


baku
Inilah ⑩ (sepuluh) ‘‘Motivator’’ terbaik
di Indonesia :
 ②. DR Ary Ginanjar.
 ③. Mario Teguh.

 ④. Andre Wongso. FEB_UMT


 ⑤. Tung Desem Waringin.

 ⑥. Krisnamurti.
 ⑦. James Gwee.

 ⑧. Gede Prama.

 ⑨. Yansen H. A. Purukan.

 ⑩. Christian Andrianto.

Anda pasti bertanya.????

Kok Nomor ① (satu) nggak ada...?


Baik ... ! Ini jawabannya..

No. ①. Adalah Diri Anda sendiri.


Motivator terbaik untuk kita adalah diri kita
sendiri.
Tak ada yg dapat mengubah hidup kita, selain
diri kita sendiri.
Kita terlahir sebagai seorang pemenang.
Dari jutaan sel sperma, kitalah yang terpilih
untuk lahir.
Motivator dari nomor 2 sampai 10 hanyalah
pemacu semangat kita, karena walaupun kita
mengikuti jutaan seminar pun, tapi dalam diri
kita belum ada niat untuk berubah sama saja
dengan *NOL*.
*Anda & saya, & kita semua adalah juara* ... !
– Sering kita dengar musuh terbesar adalah diri
kita sendiri ... !
– *Itu benar* ... !
– Kalahkan diri kita sendiri, baru kita bisa
mencapai tangga yg lebih tinggi ... !
*_” Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi
kerendahan hati mendahului kehormatan "_*
Motivator terbaik adalah diri kita sendiri.
*SEMANGAT*, berubah hadapi dengan
senyuman, 
Kita Bisa Luar Biasa. Lancar belajar beraktivitas
dan bekerja *SUKSES MULIA* dimulai dari *KITA
SENDIRI*...
“Seseorang yang
mempunyai motivasi
berarti ia telah
mempunyai kekuatan
untuk memperoleh
kesuksesan dalam
kehidupan”.
FEB_UMT

BAB X
Kelompok kerja &
Komunikasi dalam Organisasi
 Kelompok kerja merupakan salah
satu faktor kunci dalam fungsi
implementasi dan pengarahan,
karena kelompok kerja inilah yang
akan menjalankan berbagai
rencana yang telah disusun dalam
organisasi.
 Kelompok kerja dapat didefinisikan
sebagai kelompok yang disusun
oleh organisasi dengan tujuan
untuk menjalankan berbagai
pekerjaan yang terkait dengan
pencapaian tujuan organisasi.
 Agar kelompok kerja dapat berjalan
secara efektif dan terhindar dari
konflik, maka komunikasi menjadi
faktor kunci bagaimana anggota-
anggota dalam kelompok kerja dapat
bekerja sebagaimana mestinya
PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISAI

Komunikasi pada dasarnya merupakan


cara bagaimana berbagai pihak dalam
organisasi berinteraksi dalam suatu
pola tertentu, Komunikasi yang tidak
tepat atau yang salah akan
menyebabkan terjadinya salah
komunikasi atau sering dinamakan
miscommunication.
Definisi Komunikasi
 Komunikasi berasal dari bahasa
latin “communis” yang berarti
“berbagi” atau ‘menjadi milik
bersama’. Berkomunikasi berarti
kita berusaha untuk mencapai
kesamaan makna
Definisi Komunikasi
Komunikasi
Dari beberapa pendapat diatas bisa disimpulkan
bahwa di dalam komunikasi harus mencakup
empat hal penting agar komunikasi tersebut
berhasil baik:
 Harus ada komunikator/pengirim
 Harus ada informasi yang akan

disampaikan
 Harus ada Media

 Harus ada komunikan/penerima


 Komunikasi dalam organisasi
sangatlah penting karena dengan
adanya komunikasi maka seseorang
bisa berhubungan dengan orang
lain dan saling bertukar pikiran yang
bisa menambah wawasan seseorang
dalam bekerja atau menjalani
kehidupan sehari-hari.
Dalam suatu organisasi komunikasi
dilakukan untuk

 menyampaikan berita,
 perintah dari atasan,
 pemberitahuan kebijakan perusahaan,
 menanggapi masalah atau keluhan bawahan. Dengan
demikian keluhan atau masalah maupun informasi
yang diperlukan antar karyawan maupun antar atasan
dengan bawahan bisa diselesaikan dengan baik.
Agar komunikasi yang dilakukan bisa berhasil baik
 Jelas, yaitu dinyatakan ke dalam bahasa yang
dimengerti oleh si penerima berita.

 Tepat, dalam hal orang yang dituju untuk diberi


berita atau informasi yang perlu disampaikan.

 Sasaran tujuan memberikan berita atau informasi


sebaiknya sesuai dengan yang diharapkan si
pengirim.
Bentuk-bentuk komunikasi dalam suatu
organisasi

 Komunikasi Langsung
 Komunikasi tidak langsung
 Komunikasi horizontal
 Komunikasi formal
 Komunikasi informal
Komunikasi Langsung
 Yaitu komunikasi yang dilakukan antara
si pengirim berita kepada si penerima
berita secara langsung. Sehingga kalau
si penerima berita melakukan respon
umpan balik yang terjadi juga diterima
oleh si pengirim berita juga secara
langsung (pada saat itu juga).
Komunikasi tidak langsung
 Komunikasi yang terjadi jika dalam
menyampaikan berita tidak dilakukan
secara langsung, hanya melalui orang
lain ataupun secara tertulis.
Komunikasi ini mengakibatkan umpan
balik yang terjadi juga tertunda.
Komunikasi horizontal
 Komunikasi ini terjadi apabila pesan, berita
laporan maupun informasi yang disampaikan
oleh komunikator kepada si komunikan
bertujuan untuk menjalin hubungan baik
dengan sesama karyawan maupun bertujuan
untuk melakukan koordinasi dalam bekerja
sama.
Komunikasi formal
 Komunikasi yang dilakukan antara sesama anggota
organisasi disesuaikan dengan urutan/tingkatan dalam
struktur organisasi. Kalau komunikasi formal
disampaikan dari atasan ke bawahan komunikasi ini
biasanya digunakan untuk menyampaikan perintah.
Akan tetapi kalau komunikasi dilakukan dari bawahan
ke atasan maka komunikasi ini biasanya digunakan
untuk menyampaikan laporan.
Komunikasi informal
 Komunikasi informal yang terjadi karena adanya
komunikasi antara sesama karyawan dalam suatu
organisasi.
Komunikasi informal biasanya disebarluaskan melalui
desas-desus atau kabar angin dari mulut ke mulut
dari satu orang ke orang yang lainnya dalam suatu
organisasi dimana kebenarannya tidak bias dijamin
karena kadang-kadang bertentangan dengan
perusahaan.
Media elektonik didalam komunikasi

 Komputer
 Mesin foto coppy

 Mesin faks

 Telepon seluler

 Webcam

 Produk teknologi informasi lain


Komputer
 Komputer merupakan pengembangan
dramatis dari alat hitung yang dulunya
sangat tradisional menjadi sebuah alat
teknologi yang bisa melakukan banyak hal
dalam satu alat, dengan komputer
organisasi bisa berkomunikasi pula dengan
surat elektronik (e-mail), situs (web) dan
lain-lain.
Mesin fotokopi
 Mesin ini menggunakan komputer
sebagai dasar pemrosesannya.
Mesin ini membantu organisasi
dalam melakukan duplikat dalam
berbagai bentuk informasi yang
bersifat tertulis.
Mesin faks
 Alat ini membantu organisasi untuk
mengirimkan pesan atau informasi tertulis
kepada pihak lain melalui jaringan telepon
atau juga menggunakan jaringan satelit
sehingga informasi tertulis dapat dapat
diterima secara cepat walau jarak antara
pengirim dan penerima pesan cukup jauh.
Telepon seluler
 Alat ini membantu setiap orang untuk
berkomunikasi secara cepat dan
fleksibel walau antara pengirim dan
penerima berada dalam keadaan
apapun. Yang tidak dapat dilakukan
oleh telepon biasa (fixed phone) yang
menggunakan teknologi kabel.
Webcam
 Kamera elektronik ini memungkinkan
berbagai pihak di berbagai tempat bisa
untuk tetap saling berkomunikasi. Dengan
dibantu komputer alat ini dapat membantu
organisasi juga untuk melakukan
telecomferencing atau tatap muka melalui
komputer sekalipun pihak-pihak yang
berkomunikasi tidak berada ditempat yang
sama.
 Komunikasi sangat penting bagi
semua orang, tanpa komunikasi
suatu organisasi maupun
perusahaan tidak akan berjalan
dengan baik. Sehingga
komunikasi antar sesama
manusia sangat dibutuhkan.
ETIKA DALAM BERKOMUNIKASI
“Dengan
melakukan
komunikasi yang
baik, maka
masalah yang sulit
akan dapat
terselesaikan
dengan mudah”
BAB XI FEB_UMT

Fungsi Pengawasan
&
Pengendalian Organisasi
Pengertian pengawasan

 Pengawasan dapat didefinisikan


sebagai proses untuk menjamin
bahwa tujuan organisasi dan
manajemen tercapai.
Robbins and Coulter
 Pengawasan merupakan proses monitoring
terhadap berbagai aktivitas yang dilakukan
sumber daya organisasi untuk memastikan
bahwa aktivitas yang dilakukan tersebut
akan dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dan tindakan koreksi yang
dapat dilakukan untuk memperbaiki
penyimpangan yang terjadi.
Stoner, Freeman, dan Gilbert

 pengawasan adalah proses


untuk memastikan bahwa segala
aktivitas yang terlaksana sesuai
dengan apa yang telah
direncanakan.
 Pada intinya pengawasan tidak hanya
berfungsi untuk menilai apakah
sesuatu itu berjalan atau kah tidak,
akan tetapi termasuk tindakan koreksi
yang mungkin diperlukan untuk
pencapaian tujuan dari waktu ke
waktu.
Tujuan dari fungsi Pengawasan
Griffin, menjelaskan bahwa terdapat empat
tujuan dari pengawasan yakni;
 Adaptasi Lingkungan, tujuan pertama dari
fungsi pengawasan adalah agar
perusahaan dapat terus beradaptasi
dengan perubahan lingkungan
perusahaan, baik internal maupun
eksternal.
Meminimumkan kegagalan
 ketika perusahaan melakukan
kegiatan produksi misalnya,
perusahaan berharap agar
kegagalan seminimal
mungkin.
Meminimumkan biaya
 Fungsi pengawasan melalui
penetapan standar tertentu dalam
meminimumkan kegagalan dalam
produksi misalnya akan dapat
meminimumkan biaya yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan.
Antisipasi Kompleksitas
Organisasi
 Tujuan terakhir dari fungsi
pengawasan adalah agar
perusahaan dapat
mengantisipasi kegiatan
organisasi yang kompleks.
 Agar ke empat tujuan dari
fungsi pengawasan
tersebut dapat dipahami,
maka berikut ini akan
diuraikan langkah-langkah
dari proses pengawasan :
PENGAMBILAN
PENETAPAN TINDAKAN
APAKAH
STANDAR & PENILAIAN KOREKSI DAN
KINERJA YG
METODE KERJA MELAKUKAN
DICAPAI SESUAI Tidak
PENILAIAN EVALUASI
DGN STANDAR
KERJA ULANG ATAS
STANDAR YG
DITETAPKAN
YA

TUJUAN
TERCAPAI

LANGKAH-LANGKAH DALAM PROSES PENGAWASAN


 Berdasarkan uraian dari tahapan
proses pengawasan di atas, maka
dapat kita pelajari bahwa fungsi
pengawasan terkait dengan upaya
yang dilakukan oleh perusahaan
untuk mengawasi kegiatan
perusahaan dan memastikan agar
sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
Beberapa gejala yang memerlukan
pengawasan dan pengendalian
Menurut Kreitner, ada beberapa gejala
yang biasanya memerlukan pengawasan
dan pengendalian :

 Terjadi penurunan pendapatan atau


profit, namun tidak begitu jelas
faktornya.
 Penurunan kualitas pelayanan
 Ketidak puasan pegawai
 Berkurangnya kas perusahaan
 banyaknya pegawai/pekerja yang

menganggur.
 Tidak terorganisasinya setiap

pekerjaan dengan baik


 Biaya yang melebihi anggaran

 Adanya penghamburan dan

inefesiansi
Jenis-jenis pengawasan
Menurut Jones dan george.
Terdapat tiga jenis pengawasan
yang umumnya dilakukan oleh
manajemen organisasi
AWAL PROSES AKHIR
CONCURRENT
FEEDFORWARD POSTACION
CONTROLS
CONTROLS CONTROLS
MEMASTIKAN BAHWA
MEMASTIKAN BAHWA MEMASTIKAN BAHWA
SEGALA
PETUNJUK YG JELAS OUTPUT YG DIHASILKAN
PROSES&PERANGKAT
DAN FAKTOR INFUT YG SESUAI DENGAN
PENUNJANG BERJALAN
DITETAPKAN TELAH STANDAR YG TELAH
SABAGAIMANA
TERSEDIA DITETAPKAN
MESTINYA

JENIS-JENIS PENGAWASAN BERDASARKAN PROSES KEGIATAN


PENGAWASAN YANG EFEKTIF ?

1. AKURAT

mengawasi kegiatan benar dan


real

2. TEPAT WAKTU

informasi dikumpulkan dan


dievaluasi secapatnya bila korektif
segera

3. FLEKSIBEL

terhadap perubahan lingkungan


4. OBYEKTIF dan INTEGRATIF
info mudah dipahami, obyektif dan
lengkap

5. Realitas secara EKONOMIS


biaya lebih kecil dari manfaat

6. Diterima Anggota Organisasi


mendorong tanggungjawab dan
berprestasi
MEMPERTAHANKAN FUNGSI
PENGAWASAN
 Secara garis besar, Dessler.
Mengemukakan bahwa terdapat
dua pendekatan dalam
mempertahankan fungsi
pengawasan (maintaining
controlling function).
System Pengawasan Tradisional
 System pengawasan tradisional
adalah upaya atau system untuk
mempertahankan fungsi
pengawasan melalui prosedur dan
kegiatan yang melibatkan
penentuan standar dan berbagai
upaya untuk mencapai standar
tersebut.
 jika standar tidak tercapai, maka kinerja
dianggap tidak tercapai dengan baik.
Umumnya, system pengawasan
tradisional melibatkan kegiatan
monitoring yang bersifat eksternal.
Kinerja pegawai akan diawasi oleh atasan
para pegawai. Kinerja keuangan akan
diawasi oleh orang-orang yang berada di
luar bagian keuangan yang bertugas
untuk melakukan pengawasan dan
penilaian terhadap kinerja keuangan,
seperti auditor misalnya.
Sistem Pengawasan yang Berdasarkan
Komitmen
 Berbeda dengan pendekatan
trandisional dalam system
pengawasan, pendekatan yang
berdasarkan komitmen lebih
menekankan fungsi pengawasan
dari sisi internal dari pada
eksternal.
 Introspeksi diri dalam hal ini lebih dominan
dalam menjalankan fungsi pengawasan
daripada pengawasan eksternal. Sekalipun
pada praktiknya pendekatan ini cukup sulit
untuk dilakukan, akan tetapi introspeksi
diri atau pengawasan mandiri oleh setiap
individu diyakini akan mampu
mempertahankan system pengawasan
dalam jangka panjang
 Jika pengawasan dan pengendalian tidak
dilaksanakan secara baik, maka akan
sangat berpengaruh di dalam
pemenejemenan untuk mencapai tujuan
pada suatu organisasi
FEB_UMT
Terima kasih

&
wassalam

You might also like