Professional Documents
Culture Documents
Peng-Manajemen Lanjutan
Peng-Manajemen Lanjutan
FEB_UMT
FUNGSI PENGORGANISASIAN
DAN MANAJEMEN SDM
Jika Anda dapatkan orang terbaik bagi
Perusahaan untuk menyesuaikan diri
dengan tradisi perusahaan dan Anda
memotivasi mereka secara tepat, maka
Anda akan menjadi pemimpin dalam
bisnis yang Anda jalankan.
Personnel Procurement
Rekrutmen, seleksi, FEB_UMT
Penempatan, dll
Personnel Development
Pelaksanaan & Evaluasi
Orientasi, Pendidikan,
Manajer Personalia
Pelatihan, dll
Personnel Maintenance
Insentif, Benefit,
Penghargaan, dll
Personnel Utilization
Promosi, demosi, Proses penyusunan MSDM
transfer, dll
Proses penyusunan SDM
Human Resource Planning. Merencanakan
kebutuhan dan pemanfaatan sumber daya manusia
bagi perusahaan
Personnel Procurement. Mencari dan mendapatkan
sumber daya manusia, termasuk di dalamnya
rekrutmen, seleksi dan penempatan serta kontrak
tenaga kerja
Personnel Development. Mengembangkan sumber
daya manusia, termasuk di dalamnya program
orientasi tenaga kerja dan pelatihan.
Personnel Maintenance. Memelihara sumber
daya manusia, termasuk di dalamnya
pemberian penghargaan, insentif, jaminan
kesehatan dan keselamatan tenaga kerja
Personnel Utilization. Memanfaatkan dan
mengoptimalkan sumber daya manusia
termasuk di dalamnya promosi, demosi,
transfer dan juga separasi.
PERENCANAAN SDM
Setiap aktivitas manajemen biasanya diawali
dengan planning atau perencanaan.
Sebagaimana filosofi dalam teori manajemen “
If we fail to flan, we will plan to fail.” Bila kita
gagal dalam perencanaan, maka kita pada
hakikatnya telah merencanakan kegagalan.
Oleh karena itu perencanaan SDM menjadi
sebuah keharusan dalam operasionalisasi
perusahaan
Perencanaan SDM adalah perencanaan
strategis untuk mendapatkan dan
memelihara kualifikasi SDM yang
diperlukan bagi organisasi perusahaan
dalam mencapai tujuan perusahaan.
Sekalipun misalnya sebuah perusahaan
telah memiliki SDM yang memadai dan
andal, namun perusahan juga perlu
memastikan akan keterpeliharaan dan
ketersediaan dimasa yang akan datang.
PENARIKAN SDM
Penarikan (recruitment)pencarian dan penarikan
sejumlah karyawan potensial yang akan diseleksi untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi
Metode penarikan :
1. Pengiklanan
2. Walk-ins dan Write-ins
3. Rekomendasi dari karyawan yang sedang bekerja
4. Penarikan lewat lembaga pendidikan
5. Kantor penempatan TK
6. Serikat buruh
7. Open House
SUMBER PENARIKAN SDM
Eksternal
Internal
Lamaran
Pribadi
Organisasi Promosi
Buruh
Kantor
Manager
PenempatanTK Transfer
SDM
Sekolah -
Sekolah
Perusahaan Pelatihan
Pesaing
Migrasi &
imigrasi
SELEKSI SDM
Seleksi pemilihan seseorang tertentu dari sekelompok
karyawan potensial untuk melaksanakan suatu jabatan
tertentu
Prosedur seleksi :
1. Seleksi Surat Lamaran
2. Pengisian blanko lamaran
3. Pemeriksaan Referensi
4. Wawancara Pendahuluan
5. Tes Penerimaan
6. Tes Psikologi
7. Tes Kesehatan
8. Wawancara akhir atasan langsung
9. Memutuskan diterima atau ditolak
Orientasi Karyawan
Orientasi atau perkenalan bagi setiap
karyawan baru harus dilaksanakan
untuk menyatakan bahwa mereka
betul-betul diterima dengan tangan
terbuka menjadi karyawan yang akan
bekerjasama dengan karyawan lain
pada perusahaan itu.
Dengan orientasi dapat diatasi keragu - raguan,
kecanggungan, dan timbul percaya diri karyawan
baru dalam melakukan pekerjaan
Hal-hal yang biasa diperkenalkan :
Sejarah perusahaan
Bidang usaha
Struktur organisasi
Kesejahtraan karyawan
Peraturan-peraturan perusahaan
Dll
METODE LATIHAN DAN
PENGEMBANGAN
FEB_UMT
1. ON THE JOB
> Coaching
> Rotasi jabatan
> Penugasan sementara
20
FEB_UMT
BAB VIII
FUNGSI IMPLEMENTASI/LEADING
(Kepemimpinan, motivasi dan komunikasi)
Definisi Kepemimpinan
Kekuasaan Tujuan
Fungsi Kepemimpinan
Fungsi kepemimpinan menurut Hill dan
Caroll memiliki dua dimensi:
mengembangkan kerjasama.
Mengetahui kemampuan dan
Sidiq (jujur)
Tablig (menyampaikan)
Amanah (dapat dipercaya)
Fatonah (cerdas)
Sidik (integritas)
Tabligh (akuntabilitas)
Amanah (kredibilitas)
FEB_UMT
Fathanah (kecerdasan)
MAMPU
RENDAH HATI BERKOMUNIKASI
DENGAN RAKYAT
(TIDAK RIYA)
(BERILMU)
CIRI-CIRI PEMIMPIN
YANG BAIK DALAM
ISLAM
MOTIVASI
Pengertian Motivasi
Penentuan
Kebutuhan Dimasa Evaluasi Atas
Yang Akan Datang Pemuasan
Dan Pencarian Bagi Kebutuhan
Cara Pemenuhannya
Teori-teori Motivasi
Teori Hierarki Kebutuhan Maslow (Maslow’s
Need Hierarchy Theory)
Teori Dua Faktor Herzberg (Herzberg’s Two
Factors Motivation Theory)
Teori X dan Teori Y. Mc. Gregor (Teori X
dan Teori Y. Mc. Gregor
Teori Kebutuhan Mc. Clelland (Mc.
Clelland’s Achievement Motivation Theory)
Teori Motivasi Claude S. George
TEORI HIERARKI KEBUTUHAN DARI MASLOW
CONTOH TEORI HIERARKI KEBUTUHAN
DARI MASLOW SECARA UMUM
Dari tingkatan terendah ke tingkatan tertinggi
1. Kebutuhan fisiologis
Contoh : makan, minum, perumahan, seks,
istirahat
2. Kebutuhan keamanan dan rasa aman
Contoh : perlindungan dan stabilitas
3. Kebutuhan sosial
Contoh : Cinta, persahabatan
4. Kebutuhan harga diri
Contoh : status atau kedudukan, penghargaan dan
kehormatan diri
5. Kebutuhan aktualisasi diri dan pemenuhan diri
Contoh : penggunaan potensi diri (prestasi)
CONTOH TEORI HIERARKI KEBUTUHAN
DARI MASLOW DALAM ORGANISASI
Dari tingkatan terendah ke tingkatan tertinggi
1. Kebutuhan fisiologis
Contoh : upah minimum, lingkungan kerja yang nyaman.
2. Kebutuhan keamanan dan rasa aman
Contoh : rencana pascapensiun, tunjanganan hari tua.
3. Kebutuhan sosial
Contoh : teman sekerja
4. Kebutuhan harga diri
Contoh : jabatan tertentu
5. Kebutuhan aktualisasi diri dan pemenuhan diri
Contoh : promosi jabatan yang tinggi.
Teori Dua Faktor Herzberg
Faktor yang mendorong kepada
kepuasan dalam pekejaan
(satisfiers atau motivating faktors)
Faktor yang mendorong kepada
karyawan.
Meningkatkan produktivitas kerja
pegawai.
Mempertahankan kestabilan pegawai
organisasi.
Meningkatkan kedisiplinan pegawai.
Mengefektifkan pengadaan
pegawai.
Menciptakan suasana dan
hubungan kerja yang baik.
Meningkatkan loyalitas, kreativitas,
dan partisipasi pegawai
Meningkatkan tingkat
kesejahteraan pegawai.
Mempertinggi rasa tanggung
⑥. Krisnamurti.
⑦. James Gwee.
⑧. Gede Prama.
⑨. Yansen H. A. Purukan.
⑩. Christian Andrianto.
BAB X
Kelompok kerja &
Komunikasi dalam Organisasi
Kelompok kerja merupakan salah
satu faktor kunci dalam fungsi
implementasi dan pengarahan,
karena kelompok kerja inilah yang
akan menjalankan berbagai
rencana yang telah disusun dalam
organisasi.
Kelompok kerja dapat didefinisikan
sebagai kelompok yang disusun
oleh organisasi dengan tujuan
untuk menjalankan berbagai
pekerjaan yang terkait dengan
pencapaian tujuan organisasi.
Agar kelompok kerja dapat berjalan
secara efektif dan terhindar dari
konflik, maka komunikasi menjadi
faktor kunci bagaimana anggota-
anggota dalam kelompok kerja dapat
bekerja sebagaimana mestinya
PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISAI
disampaikan
Harus ada Media
menyampaikan berita,
perintah dari atasan,
pemberitahuan kebijakan perusahaan,
menanggapi masalah atau keluhan bawahan. Dengan
demikian keluhan atau masalah maupun informasi
yang diperlukan antar karyawan maupun antar atasan
dengan bawahan bisa diselesaikan dengan baik.
Agar komunikasi yang dilakukan bisa berhasil baik
Jelas, yaitu dinyatakan ke dalam bahasa yang
dimengerti oleh si penerima berita.
Komunikasi Langsung
Komunikasi tidak langsung
Komunikasi horizontal
Komunikasi formal
Komunikasi informal
Komunikasi Langsung
Yaitu komunikasi yang dilakukan antara
si pengirim berita kepada si penerima
berita secara langsung. Sehingga kalau
si penerima berita melakukan respon
umpan balik yang terjadi juga diterima
oleh si pengirim berita juga secara
langsung (pada saat itu juga).
Komunikasi tidak langsung
Komunikasi yang terjadi jika dalam
menyampaikan berita tidak dilakukan
secara langsung, hanya melalui orang
lain ataupun secara tertulis.
Komunikasi ini mengakibatkan umpan
balik yang terjadi juga tertunda.
Komunikasi horizontal
Komunikasi ini terjadi apabila pesan, berita
laporan maupun informasi yang disampaikan
oleh komunikator kepada si komunikan
bertujuan untuk menjalin hubungan baik
dengan sesama karyawan maupun bertujuan
untuk melakukan koordinasi dalam bekerja
sama.
Komunikasi formal
Komunikasi yang dilakukan antara sesama anggota
organisasi disesuaikan dengan urutan/tingkatan dalam
struktur organisasi. Kalau komunikasi formal
disampaikan dari atasan ke bawahan komunikasi ini
biasanya digunakan untuk menyampaikan perintah.
Akan tetapi kalau komunikasi dilakukan dari bawahan
ke atasan maka komunikasi ini biasanya digunakan
untuk menyampaikan laporan.
Komunikasi informal
Komunikasi informal yang terjadi karena adanya
komunikasi antara sesama karyawan dalam suatu
organisasi.
Komunikasi informal biasanya disebarluaskan melalui
desas-desus atau kabar angin dari mulut ke mulut
dari satu orang ke orang yang lainnya dalam suatu
organisasi dimana kebenarannya tidak bias dijamin
karena kadang-kadang bertentangan dengan
perusahaan.
Media elektonik didalam komunikasi
Komputer
Mesin foto coppy
Mesin faks
Telepon seluler
Webcam
Fungsi Pengawasan
&
Pengendalian Organisasi
Pengertian pengawasan
TUJUAN
TERCAPAI
menganggur.
Tidak terorganisasinya setiap
inefesiansi
Jenis-jenis pengawasan
Menurut Jones dan george.
Terdapat tiga jenis pengawasan
yang umumnya dilakukan oleh
manajemen organisasi
AWAL PROSES AKHIR
CONCURRENT
FEEDFORWARD POSTACION
CONTROLS
CONTROLS CONTROLS
MEMASTIKAN BAHWA
MEMASTIKAN BAHWA MEMASTIKAN BAHWA
SEGALA
PETUNJUK YG JELAS OUTPUT YG DIHASILKAN
PROSES&PERANGKAT
DAN FAKTOR INFUT YG SESUAI DENGAN
PENUNJANG BERJALAN
DITETAPKAN TELAH STANDAR YG TELAH
SABAGAIMANA
TERSEDIA DITETAPKAN
MESTINYA
1. AKURAT
2. TEPAT WAKTU
3. FLEKSIBEL
&
wassalam