You are on page 1of 12

GANGGUAN PENDENGARAN AKIBAT BISING /

NOISE INDUCED HEARING LOSS (NIHL) PADA


TENAGA KERJA
Oleh:
Qohar Maulana Muntaha 21360004
Ajeng Larasati 21360049
Dwi Putri Bulandari 22360128
Indra Saputra 22360129
Jihan Lutfiya Noor 22360130

Preseptor :
dr. Agus Kelana

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2023
DEFINISI

Gangguan pendengaran akibat bising, atau gangguan pendengaran akibat kerja


(occupationaldeafness/noise induced hearing loss) adalah hilangnya sebagian atau
seluruh pendengaranseseorang, mengenai satu atau kedua telinga yang
disebabkan oleh bising terus menerus dilingkunga tempat kera atau bising yang
melebihi viaiambane batas (NaB) di lingkungankerja. NIHL merupakan jenis tuli
sensorineural dan umumnya terjadi pada kedua telinga.
EPIDEMIOLOGI

MENURUT (WHO) PADA TAHUN 2012, PREVALENSI


GANGGUAN PENDENGARAN DI ASIA TENGGARA ADALAH
27% DARI TOTAL POPULASI SEDANGKAN PADA ORANG
DEWASA < 65 TAHUN ADALAH 9,3% YANG DISEBABKAN
KARENA SUARA KERAS YANG DIHASILKAN DI TEMPAT
KERJA. MENURUT KOMITE NASIONAL PENANGGULANGAN
GANGGUAN PENDENGARAN DAN KETULIAN PADA TAHUN
2014 GANGGUNAN PENDENGARAN AKIBAT BISING DI
INDONESIA TERMASUK YANG TERTINGGI DI ASIA
TENGGARA YAITU 16,8% DARI TOTAL POPULASI.
FAKTOR RESIKO
FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH PADA DERAJAT PARAHNYA NIHL IALAH
INTESITAS BISING, FREKUENSI, LAMA PAJANAN PERHARI, MASA KERJA,
KEPEKAAN INDIVIDU, UMUR DAN FAKTOR LAIN YANG DAPAT MENIMBULKAN
KETULIAN.

BEBERAPA FAKTOR YANG BERINTERAKSI DENGAN BISING ADALAH:


• FAKTOR INTERNAL : USIA, ATEROSKLEROSIS, HIPERTENSI, GANGGUAN
TELINGA TENGA DAN PROSES PENUAAN.
• FAKTOR EKSTERNAL : SUHU ABNORMAL, GETARAN, OBAT ATAU ZAT
OTOTOKSIK.
PEKERJA YANG BERESIKO

• KONSTRUKSI (PEKERJA BANGUNAN),

• PERTAMBANGAN (PEKERJA PENGEBORAN MINYAK, PEKERJA

TAMBANG)

• TRANSPORTASI (PENGEMUDI ANGKUTAN UMUM, PETUGAS

DILAPANGAN TERBANG)

• INDUSTRI MANUFAKTUR (PEKERJA INDUSTRI GARMEN, TEKSTIL,

ELEKTRONIK, OTOMOTIF)
KLASIFIKASI

01 NOISE INDUCED TEMPORARY THRESHOLD SHIFT (NITTS)

ATAU TRAUMA AKUSTIK YAITU KETULIAN AKIBAT PAJANAN BISING ATAU TULI
MENDADAK AKIBAT LEDAKAN HEBAT, DENTUMAN, TEMBAKAN PISTOL ATAU TRAUMA
LANGSUNG KE TELINGA.
TULI BERSIFAT SEMENTARA, APABILA PENDERITA BERISTIRAHAT DILUAR
LINGKUNGAN BISING MAKA PENDENGARANNYA AKAN KEMBALI NORMAL
NOISE INDUCED PERMANENT THRESHOLD SHIFT (NIPTS)
02 MERUPAKAN KETULIAN AKIBAT PEMAPARAN BISING YANG LEBIH LAMA DAN
ATAU INTENSITASNYA LEBIH BESAR. JENIS TULI INI BERSIFAT PERMANEN.
AWALNYA SESEORANG AKAN KESULITAN UNTUK MENGADAKAN
PEMBICARAAN DI TEMPAT YANG RAMAI, NAMUN LAMA-LAMA AKAN TIMBUL
KESULITAN UNTUK MENDENGAR SUARA YANG SANGAT LEMAH.
GEJALA

GEJALA YANG DAPAT DITEMUKAN PADA NIHL, ANTARA

LAIN :

1. TINITIUS (TELINGA BERDENGING)

2. SUSAH MENANGKAP PERCAKAPAN

3. PENURUNAN PENDENGARAN
DIAGNOSIS

Diagnosis NIHL ditegakkan dengan anamnesis riwayat suara


bising yang pernah di dengar, intensitas, dan durasi paparan bising.
Pertanyaan mengenai lingkungan kerja pasien perlu diberikan.
Pemeriksaan fisik pasien NIHL dilakukan untuk melihat keutuhan
membran timpani dan memeriksa liang telinga

Pemeriksaan utama NIHL adalah audiometri. Pada hasil


pemeriksaan audiometri penderita NIHL dapat ditemukan
penurunan tajam kemampuan pendegaran pada sekitar 4.000 Hz.
Penurunan pendengaran pada NIHL umumnya bersifat bilateral
meskipun juga dapat terjadi secara unilateral
PENATALAKSANAAN

Penderita sebaiknya dipindahkan kerjanya dari lingkungan


bising. Bila tidak mungkin dipindahkan dapat dipergunakan alat
pelindung telinga yaitu berupa sumbat telinga (ear plugs), tutup
telinga (ear muffs) dan pelindung kepala (helmet).
Bila gangguan pendengaran sudah mengakibatkan kesulitan
berkomunikasi dengan volume percakapan biasa, dapat dicoba
pemasangan alat bantu dengar ( ABD ). Perlu juga dilakukan
psikoterapi supaya pasien dapat menerima keadaannya. Latihan
pendengaran juga dapat dilakukan agar pasien dapat menggunakan
sisa pendengaran dengan ABD secara efisien.
PENCEGAHAN
Dalam pencegahan atau mengurangi resiko akan terjadinya NIHL, dapat dilakukan :

1. Pengukuran Kebisingan (Monitoring)


Dengan melakukan identifikasi intensitas bising dan frekuensinya.
Bunyi dengan frekuensi 3000 Hz - 8000 Hz dapat menyebabkan kerusakan organ corti di koklea.

2. Pengendalian Kebisingan
Pengurangan bising di tahap perencanaan mesin dan bangunan (engineering control program),
pemasangan peredam, penyekat mesin dan bahan-bahan penyerap suara.

3. Pengukuran Audiometri Berkala


Dilakukan dengan audiometri nada murni, yang dilakukan secara berkala setiap 6 bulan sekali.

4. Perlindungan Pendengaran
Menggunakan alat pelindung telinga pribadi yaitu penyumbat telinga dan pelana telinga, serta alat
pelindung diri (APD) berupa earflug dan earmuff.
PROGNOSIS

Oleh karena jenis ketulian akibat terpapar


bising adalah tuli saraf koklea yang sifatnya
menetap, dan tidak dapat diobati secara
medikamentosa maupun pembedahan, maka
prognosisnya kurang baik. Oleh sebab itu yang
terpenting adalah pencegahan terjadinya
ketulian.
TERIMA KASIH

You might also like