You are on page 1of 26

AIR DALAM EKOSISTEM

TUMBUHAN
Fita Fitriatul Wahidah, M.Si.

{
• Jumlah air didalam tanaman berkisar
antara 70-90 persen dari berat kering
tanaman.
• jumlah pemakaian air oleh tanaman akan
berkorelasi posistif dengan produksi
biomase tanaman, hanya sebagian kecil
dari air yang diserap akan menguap
melalui stomata atau melalui proses
transpirasi.
• Penyerapan air (water absorbtion) oleh
akar dipengaruhi oleh keadaan
lingkungan yaitu air yang tersedia dalam
tanah, temperature tanah, aerasi tanah
dan konsentrasi larutan tanah.
• Air yang bisa diserap oleh akar disebut
juga sebagai air kapiler
• Kebutuhan air pada tanaman
didefinisikan sebagai jumlah air yang
dibutuhkan oleh tanaman pada suatu
periode untuk dapat tumbuh dan
produksi secara normal.
Sifat-Sifat Air yang
Bermanfaat untuk Tanaman
1. Gaya Kohesi
2. Gaya Adhesi
3. Sifat polaritas air
4. Menguap
5. Air sebagai Pelarut
1. Gaya Kohesi
Gaya Kohesi yang dimiliki oleh air berguna untuk
penyerapan air secara vertikal dalam tumbuhan
dapat dijelaskan dengan tiga konsep kohesi yaitu:
1. adanya perbedaan potensi air antara tanah dan
atmosfer sebagai tenaga pendorong,
2. adanya tenaga hidrasi dinding pembuluh xylem
yang mampu mempertahankan molekul air
terhadap gravitasi dan
3. adanya gaya kohesi antara molekul air yang
menjaga keutuhan kolom air dalam pembuluh
xylem.
2. Gaya Adhesi

Gaya adhesi terjadi antara air dengan dinding xilem


pada tumbuhan. Akibat dari adanya gaya ini
terbentuknya kapilaritas. Kapilaritas menyebabkan
naiknya cairan ke dalam tabung yang sempit, yang
terjadi karena zat cair tersebut membasahi dinding
tabung (dengan daya adhesi) lalu tertarik ke atas.
Pembuluh xilem dapat dipandang sebagai pembuluh
kapiler sehingga air naik di dalamnya sebagai akibat
dari adhesi antar dinding xilem dan molekul air.
3. Sifat Polaritas Air

Sifat Polaritas air memungkinkan air untuk


mengubah bentuknya menjadi tetesan setelah
melewati xilem pada tumbuhan

4. Menguap
Sifat air yang menguap pada suhu yang tinggi
menyebabkan tumbuhan melakukan transpirasi
yang berfungsi untuk mengatur suhu pada
tumbuhan
5. Air sebagai Pelarut
Dalam Fitter and Hay (1991) disebutkan, air adalah
pelarut yang sangat baik untuk tiga kelompok bahan
(solute) biologis yang penting yaitu : bahan organik,
ionion bermuatan (K+, Ca2+, NO3- dan molekul kecil.
Bahan organik dan air dapat membentuk ikatan ion
hidrogen termasuk asam amino, karbohidrat serta
protein yang berat molekulnya rendah, mengandung
hidroksil, amine atau gugus fungsional asam
karbiksolat. Air juga membentuk dispersi koloida
dengan karbohidrat dan protein dengan berat
molekul tinggi.
Pengangkutan
Air Tanaman
jenis pengangkutan:
a. apoplas
Perambatan cairan dari
bawah ke bagian atas tumbuhan
dapat terjadi seluruhnya melalui
apoplas, terutama di xylem. apoplas adalah
suatu sistem yang menyangkut antara dinding
sel yang saling berhubungan dengan unsur
xilem berisi air
jenis
pengangkutan:
b. simplas
Simplas adalah kontinum
sitoplasma yang berhubungan oleh
plasmodesmata pada tumbuhan dan
berfungsi untuk mengangkut air dan mineral
dari akar ke xylem. Simplas mencakup
sitoplasma semua sel tumbuhan dan vakuola.
Simplas merupakan kesatuan unit karena
protoplas sel yang berdampingan saling
berhubungan melalui plasmodesmata
C. Pengangkutan intraseluler
berlngsung dari akar menuju bagian atas
tumbuhan melalui berkas pembuluh, yaitu xylem.
Ada beberapa teori tentang pengangkutan air dan
mineral dari bawah ke atas tubuh tumbuhan oleh
xylem, antara lain:
a. teori tekanan akar menytakan bahwa air dan
mineral terangkat keatas jika adanya tekanan
akar;
b. teori vital mengemukakan perjalanan air dari
akar menuju daun dapat terlaksana karena
pertolongan sel-sel hidup;
c. teory dixion-joly, naiknya air ke atas
dikarenakan tarikan dari atas, yaitu daun yang
melakukan transpirasi.
faktor-faktor mempengaruhi kebutuhan
kadar air pada tanaman yaitu:
a. Jenis, Bentuk dan Umur Tanaman Berdasarkan
kebutuhan air:
1) Jenis Suka Air, contohnya jenis Adiantum, Begonia,
serta jenis pakis-pakisan.
2) Jenis menyukai air dalam jumlah sedang, contohnya
adalah Aglaonema, Anthurium, Philodendron, dan
lainnya
3). Jenis menyukai sedikit air, contohnya berbagai jenis
tanaman sukulen, kaktus, dan lainnya
faktor-faktor mempengaruhi
kebutuhan kadar air pada tanaman
yaitu:
b. Lokasi dan Kondisi Sekitar Tanaman Lokasi
juga mempunyai andil dalam menentukan
banyaknya air untuk penyiraman. Tanaman
dalam pot yang diletakkan di bawah naungan
dengan yang langsung di bawah sinar
matahari akan mempunyai perbedaan
kebutuhan air.
faktor-faktor mempengaruhi
kebutuhan kadar air pada
tanaman yaitu:
c. jenis media tanam
Media tanaman yang umum digunakan
adalah tanah, humus, sekam, cocopeat,
pasir malang, dan akar pakis. Masing-
masing mempunyai daya ikat air yang
berbeda
faktor-faktor mempengaruhi
kebutuhan kadar air pada
tanaman yaitu:
d. Musim
Dua musim utama di Indonesia, musim
kering dan musim hujan, akan
mempengaruhi penyiraman terhadap
tanaman. Musim kering tanaman harus
diperiksa apakah memerlukan penyiraman
satu-dua hari sekali sedangkan musim
hujan apakah harus disiram setiap hari
atau tidak.
Bagaimana jika tanaman
kekurangan air?
tanda-tanda pertama yang terlihat ialah layunya
daun-daun. Peristiwa kelayuan ini disebabkan karena
penyerapan air tidak dapat mengimbangi kecepatan
penguapan air dari tanaman.
Kekurangan yang terjadi terus menerus selama
periode pertumbuhan akan menyebabkan tanaman
tersebut menderita dan kemudian mati.
mengganggu keseimbangan
kimiawi dalam tanaman yang mempengaruhi turgor sel
berakibat berkurangnya hasil sehingga akan mengurangi
fotosintesis atau semua proses- pengembangan sel, sintesis
proses fisiologis berjalan tidak protein, dan sintesis dinding sel.
normal

Jika sudah terjadi transcient Defisit air pada saat proses


wilting maka sulit untuk fotosintesa berlangsung,
dinormalkan kembali sebab sel- berakibat pada kecepatan
selnya telah mengalami fotosintesa.
plasmolisia. .
Bagaimana jika tanaman
kelebihan air?
Terima kasih 

You might also like