You are on page 1of 17

OLEH

I GUSTI PUTU ARYA MAHENDRA


Pokok Bahasan
 Apa pengertian dan ruang lingkup soiologi?
 Bagaimana sejarah perkembangan sosiologi?
 Apa saja trori-teori sosiologi?
 Apa saja pendekatan,metode,teknik,jenis penelitian
sosiologi ?
 Bagaimana hubungan sosiologi dengan IPS ?
Pengertian Sosiologi
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

sosiologi adalah pengetahuan atau ilmu tentang sifat,


perilaku, dan perkembangan masyarakat; ilmu
tentang struktur sosial, proses sosial, dan
perubahannya;
 Menurut August Comte Sosiologi berasal dari bahasa
Latin yaitu Socius yang berarti kawan, sedangkan Logos
berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan
diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul
"Cours De Philosophie Positive" karangan. Walaupun
banyak definisi tentang sosiolog, namun umumnya
sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang
masyarakat
Ruang Lingkup Sosiologi
Ruang lingkup sosiologi adalah sebagai berikut
 Ekonomi beserta kegiatan usahanya secara prinsipil yang
berhubungan dengan produksi, distribusi,dan penggunaan sumber-
sumber kekayaan alam
 Masalah manajemen yaitu pihak-pihak yang membuat kajian,
berkaitan dengan apa yang dialami warganya
 Persoalan sejarah yaitu berhubungan dengan catatan kronologis,
misalnya usaha kegiatan manusia beserta prestasinya yang tercatat,
dan sebagainya.
 
Sejarah Sosiologi
 Sosiologi sebagai cabang Ilmu Sosial dicetuskan pertama kali oleh
ilmuwan Perancis, bernama August Comte tahun 1842 dan kemudian
dikenal sebagai Bapak Sosiologi. Sosiologi sebagai ilmu yang
mempelajari tentang masyarakat lahir di Eropa karena ilmuwan Eropa
pada abad ke-19 mulai menyadari perlunya secara khusus mempelajari
kondisi dan perubahan sosial. Comte membedakan antara sosiologi
statis, dimana perhatian dipusatkan pada hukum-hukum statis yang
menjadi dasar adanya masyarakat dan sosiologi dinamis di mana
perhatian dipusatkan tentang perkembangan masyarakat dalam arti
pembangunan
Teori Sosiologi
 TEORI SOSIOLOGI KLASIK

 
 Karl Marx: Sosiologi Marxis

 Karl Marx (1818-1883) melalui pendekatan materialisme historis percaya bahwa penggerak sejarah manusia
adalah konflik kelas. Marx memandang bahwa kekayaan dan kekuasaan itu tidak terdistribusi secara merata dalam
masyarakat. Oleh karena itu kaum penguasa yang memiliki alat produksi (kaum borjuis/kapitalis) senantiasa terlibat
konflik dengan kaum buruh yang dieksploitasi (kaum proletar).

 
 Auguste Comte: Sosiologi Positivis

 Auguste Comte (1798-1857) sangat prihatin terhadap anarkisme yang merasuki masyarakat saat berlangsungnya

Revolusi Perancis. Oleh karena itu Comte kemudian mengembangkan pandangan ilmiahnya yakni positivisme atau
filsafat sosial untuk menandingi pemikiran yang dianggap filsafat negatif dan destruktif.

 
 TEORI SOSIOLOGI MODERN 

 Sosiologi Amerika: Mazhab Chicago

 Sosiologi menjadi populer di Amerika Serikat (AS) karena proses perubahan sosial yang

sangat pesat. Hal itu disebabkan masyarakat AS yang pragmatis dan kapitalis. Sosiologi
Amerika berbeda dengan Sosiologi Eropa yang memiliki akar ilmiah. Sosiologi di AS
berkonsentrasi pada kajian empiris yang menangkap detail-detail faktual atas apa yang
sebenarnya terjadi.
 Teori Fungsionalisme Struktural

 Teori/Perspektif ini menekankan pada keteraturan (order) dan mengabaikan konflik

serta perubahan-perubahan dalam masyarakat. Konsep-konsep utamanya adalah:


fungsi, disfungsi, fungsi laten, fungsi manifes dan keseimbangan (equilibrium).
TEORI SOSIOLOGI POSTMODERN

Teori sosial postmodern lahir dari para pemikir aliran

postmodernisme. Postmodernisme merupakan kritik atas


masyarakat modern dan kegagalan memenuhi janji-
janjinya. Pemikir postmodern cenderung menolak apa
yang biasanya dikenal dengan pandangan dunia,
metanarasi, totalitas, dan sebagainya 
 Jean Francois Lyotard: Narasi Besar

 Lyotard berpandangan bahwa narasi besar atau cerita tentang sejarah dan
masyarakat yang diungkap oleh Marxisme dan ahli lain, harus diabaikan
dalam dunia postmodern, majemuk, dan polivokal ini. Lyotard lebih
menyukai cerita kecil tentang masalah sosial yang dikatakan oleh manusia itu
sendiri pada tingkat kehidupan dan perjuangan mereka di tingkat lokal. 
 Michael Foucault: Kekuasaan dan Wacana

 Perhatian Faucault (1926-1984) terpusat pada bagaimana pengetahuan


dihasilkan dan digunakan dalam masyarakat, dan bagaimana kekuasaan dan
wacana terkait dengan pengetahuan.
Pendekatan Sosiologi
 Pendekatan komparatif, yaitu pendekatan yang melihat
manusia dengan pandangan yang luas, tidak hanya
masyarakat yang terisolasi atau hanya dalam tradisi sosial
tertentu saja.
Pendekatan holistik, yaitu suatu pendekatan berdasarkan
pendapat bahwa masyarakat itu dapat diselidiki sebagai
keseluruhan, sebagai unit-unit yang bersifat fungsional,
atau sebagai sistem-sistem tertentu.
Metode Sosiologi
 Metode Kualitatif
 Metode ini mengutamakan cara kerja dengan menjabarkan data
yang diperoleh. Metode ini dipakai apabila data hasil penelitian tidak
dapat diukur dengan angka.
 Metode Kuantitatif

 Metode ini digunakan dalam penelitian yang analisis datanya


mengutamakan keterangan berdasarkan angka-angka. Penelitian yang
dilakukan dengan menggunakan metode ini adalah survei dan
eksperimen
 Metode induktif adalah metode yang mempelajari suatu gejala khusus untuk

mendapatkan kaidah-kaidah yang berlaku umum dalam lapangan yang lebih luas.
 Metode deduktif adalah metode yang menggunakan proses yang berkebalikan dengan

metode induktif, yaitu dimulai dengan kaidah-kaidah yang dianggap berlaku umum
untuk kemudian dipelajari dalam keadaan yang bersifat khusus.
 Metode fungsionalisme adalah metode yang bertujuan untuk meneliti fungsi lembaga

kemasyarakatan dan struktur sosial dalam masyarakat.


 Metode empiris adalah metode yang mendasarkan diri kepada keadaan-keadaan yang

dengan nyata diperoleh dari dalam masyarakat.


 Metode rasionalistis adalah metode yang mengutamakan penilaian dengan logika dan

pikiran sehat untuk mencapai pengertian tentang kemasyarakatan.


Teknik Sosiologi
 Menurut Paul B Horton ada beberapa teknik penelitian sosiologi yaitu

 Study Cross sectional dan longitudinal yaitu suatu pengamatan yang meliputi daerah

yang luas dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan studi longitudinal adalah studi yang
berlangsung sepanjang waktu yang menggambarkan serangkaian pengamatan sebelum
dan sesudahnya
 Eksperimen laboratorium dan eksperimen lapangan. Dalam penelitian

laboratorium,objek orang ditempatkan pada “laboratorium”kemudian diberi


pengalaman sesuai dengan keinginan peneliti kemudian dicatat dan disimpulkan
 Penelitian pengamatan hampir sama dengan eksperimen tetapi dalam teknik ini peneliti

tidak memeberikan pengaruh dalam penelitian


Jenis Penelitian Sosiologi
.Dilihat dari tujuan

Basic Research/penelitian dasar

Yaitu penelitian murni untuk mengembangkan dan


memperdalam suatu ilmu pengetahuan
 Applied Research/penelitian terapan

Dilakukan untuk mengumpulkan informasi dan membantu


memecahkan suatu persoalan dalam kehidupan sehari-hari dan
diarahkan untuk penggunaan secara praktis dalam kehidupan
 Berdasarkan metode yang digunakan

 Penelitian Historik

Yaitu penelitian yang berusaha mengkaji peristiwa yang telah terjadi di masa lalu. Mengkaji
peristiwa-peristiwa bersejarah
 Penelitian Survei

Yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari berbagai individu/kelompok
dengan cara angket, wawancara, atau mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan
kuisioner sebagai alat pengumpul data.
 Penelitian eksperimen

Adalah penelitian yang memanipulasi (mengatur, merekayasa) situasi alamiah menjadi situasi
buatan sesuai dengan tjuan penelitian 
Hubungan Sosiologi dengan IPS
  Hubungan sosiologi dengan IPS sangat erat dan tak
bisa dipisahkan. Karena sosiologi merupakan cabang dari
IPS dan dalam IPS juga mempelajari ilmu tentang
masyarakat atau lebih dikenal sebagai sosiologi. Karena
sifat masyarakat yang selalu berubah-ubah karena hingga
kini belum dapat diselidiki dan dianalisis secara tuntas
hubungan antara unsur-unsur di dalam masyarakat secara
lebih mendalam. IPS di sini banyak mengambil sumber
atau dalil-dalil dari sosiologi.

You might also like