You are on page 1of 38

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

DIABETES MELITUS DAN GANGGUAN METABOLIK


(DMGM)
PADA PANDU PTM DI FKTP
Curiculum Vitae
Nama : AULIA RAHMAN, S.Kep.,Ners.,M.Kep
TTL : Banjarmasin, 16 MEI 1984
Alamat Rumah : Jl.Perdagangan 2 Komp.Green Perdagangan 2 No. C1 Banjarmasin
Alamat Kantor : Jl. Belitung Darat No.118 Banjarmasin
HP : 0853 8652 8845

PENDIDIKAN :
1. SPK KESDAM VI/TPR Banjarmasin Lulus Tahun 2001
2. D3 Keperawatan AKPER Muhammadiyah Banjarmasin Lulus Tahun 2004
3. S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Banjarmasin Lulus Tahun 2006
4. Profesi Ners STIKES Muhammdiyah Banjarmasin Lulus Tahun 2007
5. S2 Keperawatan Peminatan Manajemen UNIVERSITAS AIRLANGGA Surabaya Lulus Tahun 2018

PEKERJAAN :
1. Pengajar AKPER Muhammadiyah Banjarmasin Tahun 2004 - 006
2. Pengajar STIKES Muhammadiyah Banjarmasin Tahun 2006 - 2011
3. Perawat RSJ Sambang Lihum PROV KALSEL 2011 - 2016
4. Perawat RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2018 - 2022
5. Analis Kesehatan Bidang P2P Seksi PTM Dinas Kesehatan PROV KALSEL Tahun 2022 - Sekarang

PELATIHAN :
1. ToT AOC PTM Tahun 2022
2. ToT PANDU PTM Tahun 2022
3. Sosialisasi Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK) Tahun 2022
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu melakukan upaya
pencegahan dan pengendalian terpadu PTM di FKTP

Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu:
•Menjelaskan pengertian PTM Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik
Melakukan upaya promotif dan preventif penyakit Diabetes Melitus dan
Gangguan Metabolik
Melakukan deteksi dini faktor risiko PTM Diabetes Melitus dan
Gangguan Metabolik
Diabetes di Dunia

Asia Tenggara, wilayah Indonesia berada ➡ regional


dengan prevalensi diabetes penduduk usia 20-79 tertinggi
ke-6 yaitu sebesar 90,2 juta (8,7%)
International Diabetes Federation, 202
Diabetes di DUNIA & Indonesia

Missing Person:
2021, negara dengan jumlah penderita diabetes 1
Hanya 1 dari 4-5 orang DM tahu
tertinggi ke-5 di dunia sebesar 19,5 juta & bahwa mereka menderita DM
diperkirakan meningkat menjadi 28,6 juta pada 2
Missing Person:
2045 Hanya 1 dari 4-5 orang DM yang
mendapat tatalaksana di fasyankes
IDF, 2021
Riskesdas tahun 2007-2018
PENGERTIAN

Diabetes Melitus (DM) Merupakan suatu kelompok penyakit


metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.
KLASIFIKASI
1. Diabetes Melitus Tipe 1
Defisiensi insulin absolut akibat destruksi sel beta. Penyebab: autoimun dan idiopatik

1. Diabetes Melitus Tipe 2


Defisiensi insulin secara relatif, dapat berupa
 Defek sekresi insulin lebih dominan dari pada resistensi insulin
 Resistensi insulin lebih dominan dari defek sekresi insulin

• Diabetes Melitus Tipe Lain


1. Sindroma diabetes monogenic (diabetes neonatal)
• Penyakit eksokrin pankreas (fibrosis, pankreatitis)
1. Karena obat/zat kimia (penggunaan glukokortikoid pada terapi HIV AIDS atau setelah
transplantasi organ)

• Diabetes Melitus Kehamilan (Gestasional)


Diabetes yang didiagnosis pada trimester kedua atau ketiga kehamilan, di mana sebelum kehamilan
tidak didapatkan diabetes
TANDA dan GEJALA
Diabetes ditegakkan atas dasar pemeriksaan kadar gula darah
Dianjurkan pemeriksaan glukosa secara enzimatik dengan bahan plasma darah vena

Pemantauan hasil pengobatan dapat dilakukan dengan glukometer


Diagnosis tidak dianjurkan atas dasar adanya glukosuria

Keluhan Klasik, yaitu:


Sering kencing (poliuri)
Cepat lapar (polifagia)
Sering haus (polidipsi)
Berat badan menurun cepat tanpa penyebab yang jelas

Keluhan lain, yaitu: lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi pada
pria dan pruritus vulva pada wanita
Kriteria Diagnosis Diabetes dan Prediabetes
Indonesia 34 juta penduduk usia 20-79 penderita prediabetes (19,8%)
(International Diabetes Federation, 2021)

Glukosa Plasma Se Glukosa Plasma Glukosa Plasma HbA1c


Kriteria waktu (mg/dl) Puasa (mg/dl) 2 jam TTGO (mg/ (%)
dl)

Diabetes* ≥ 200 ≥ 126 ≥ 200 ≥ 6,5


Prediabetes 140 - 199 100 - 125 140 - 199 5,7 – 6,4
Normal 70 - 139 70 - 99 70 - 139 < 5,7
FAKTOR RISIKO DIABETES MELITUS

1. Faktor Risiko yang tidak dapat dimodifikasi :


a. Usia ≥40 tahun
b. Ada riwayat keluarga DM
c. Riwayat pernah menderita diabetes gestasional
d. Riwayat BBLR, kurang dari 2500 gram
e. Riwayat penyakit terdahulu
FAKTOR RISIKO DIABETES MELITUS
2. Faktor Risiko yang dapat dimodifikasi :
a. Kegemukan (IMT ≥ 23 kg/m2), dan lingkar perut ≥ 90 cm (laki-laki) atau ≥
80 cm (perempuan)
b. Hipertensi (≥ 140/90 mmhg)
c. Riwayat dislipidemia (kolesterol HDL ≥ 35 mg/dl dan atau kadar
trigliserida ≥ 250 mg/dl)
d. Memiliki riwayat penyakit kardiovaskular
e. Diet tidak sehat dengan tinggi gula dan rendah serat
f. Kurang aktivitas fisik
DETEKSI DINI PREDIABETES DI FKTP
Deteksi Komplikasi DM
Penapisan komplikasi sebaiknya dilakukan pada setiap pasien yang
baru terdiagnosis DM tipe 2, melalui pemeriksaan:
1.Profil lipid pada keadaan puasa: kolesterol total, kolesterol LDL,
kolesterol HDL dan trigliserida
2.Tes fungsi hati: albumin, globulin, SGOT, SGPT
3.Tes fungsi ginjal: ureum serum, kreatinin serum dan laju filtrasi
glomerulus (LFG)
4.Tes urin: urinalisa rutin, albumin urin kuantitatif, rasio albumin-
kreatinin
5.Elektrokardiografi (EKG)
6.Pemeriksaan funduskopi dan atau foto fundus digital untuk
melihat retinopati diabetik
KOMPLIKASI DIABETES
Stroke
Katarak
Retinopati Premature coronary artery
Diabeteikum disease (angina, Miokard
Blindness Infark, Gagal Jantung)

Autonomic
Nephropathy
(Gastroparesis, diarrhea)
(renal failure)

Impotence

Peripheral
Vascular Disease
(amputation)

Peripheral
Neuropathy (pain,
loss of sensation
Algoritma Penatalaksanaan DM Tipe II
(Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) :
KMK No.01.07/MENKES/603/2020)
PENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF DI FKTP

17
PENATALAKSANAAN DM DALAM JKN

Skrining Preventif Primer

Sehat/Risiko rendah Risiko Tinggi

Perilaku hidup sehat


Skrining Preventif Sekunder
(edukasi, olahraga)

High Risk but Diagnosa penyakit


Un-diagnosed as Chronic kronis

Pencegahan Primer Pencegahan Sekunder & Tersier


• Gaya hidup sehat (Disease Management Program
• Konseling pada Faskes primer  PROLANIS  PPDM - PPHT

Peserta BPJSK: Peningkatan benefit (Promotif & Preventif), Peningkatan kualitas kesehatan
BPJS Kesehatan: Pengelompokan & pencegahan risiko sakit dan strategi pengendalian biaya
Paparan Resmi PT Askes (Persero) www.ptaskes.com
RUJUKAN
Time: DM tipe 2 dengan kontrol gula buruk :
 Dalam 3 bulan ditemukan GDP > 130 mg/dl, GDPP > 180 mg/dl atau hba1c >7 %
 Dalam terapi OAD tunggal dalam 3 bulan tidak tercapai target
 Dalam terapi kombinasi OAD dalam 3 bulan tidak tercapai target
Age : DM tipe 2 pada pasien lanjut usia
Complication: DM tipe 2 dengan komplikasi, seperti : retinopati diabetik, nefropati diabetic
Comorbidity: DM tipe 2 dengan dislipidemia, hipertensi, anemia ; DM tipe 2 dengan TBC, DM tipe 2 dengan infeksi kaki
diabetes berat (ulkus, selulitis, abses) DM tipe 2 dengan krisis hipoglikemia yang tidak teratasi dan tidak ada perbaikan
setelah tatalaksana medis dan krisis hiperglikemia, sindrom koroner akut), DM tipe 2 dengan kehamilan

19
PROGRAM RUJUK BALIK (PRB)
Permenkes No 59 Tahun 2014
Program Rujuk Balik (PRB) pada penyakit-penyakit kronis:
1.Diabetes mellitus
2.Hipertensi
3.Jantung
4.Asma
5.Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
6.Epilepsy
7.Gangguan kesehatan jiwa
8.Stroke, dan
9.Sindroma Lupus Eritematosus (SLE)
10.Penyakit kronis lain yang ditetapkan Menteri Kesehatan
bersama Organisasi Profesi
wajib dilakukan bila kondisi pasien sudah dalam keadaan
stabil, disertai dengan surat keterangan rujuk balik yang
dibuat dokter spesialis/sub spesialis.
RUJUK BALIK

 Pelayanan obat program rujuk balik diberikan untuk penyakit kronis meliputi
diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung, asma, Penyakit Paru
Obstruktif Kronik (PPOK), epilepsi, gangguan kesehatan jiwa kronik, stroke,
dan Sindroma Lupus Eritematosus (SLE)
 Pelayanan obat program rujuk balik : MENGGUNAKAN OBAT RUJUK BALIK
YANG TERCANTUM DI FORNAS, diberikan oleh ruang farmasi, apotek atau
instalasi farmasi klinik pratama yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
 Harga obat program rujuk balik yang ditagihkan kepada BPJS Kesehatan
mengacu pada harga dasar obat sesuai e-catalogue ditambah biaya
pelayanan kefarmasian.
PEMERIKSAAN PENUNJANG RUJUK BALIK
SITUASI OBESITAS
Peningkatan prevalensi obesitas tahun 2010 sebesar
11.7% menjadi 15.4% tahun 2013 (Riskesdas, 2013) dan
meningkat lagi menjadi 21.8% pada Riskesdas 2018.
Diperkirakan meningkat pada tahun 2025 sebesar 50%.
Obesitas berkaitan erat dengan kejadian PTM dan
menyebabkan kematian pada 2.8 Juta orang dewasa
setiap tahunnya ( WHO, 2013)
Obesitas telah menjadi Indikator Pembangunan Nasional
RPJMN tahun 2015-2019 dan Renstra Kemenkes tahun
2020-2024
PENGERTIAN
OBESITAS MERUPAKAN PENUMPUKAN LEMAK YANG
BERLEBIHAN AKIBAT KETIDAKSEIMBANGAN
ASUPAN ENERGI DENGAN ENERGI YANG DIGUNAKAN
DALAM WAKTU LAMA YANG DAPAT MENGGANGGU
KESEHATAN (WHO, 2000)
KLASIFIKASI
IMT = BB (kg)
Berdasarkan Indeks Massa Tubuh TB2 (m)

  Kategori IMT
Sangat Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0
Kurus Kekurangan berat badan tingkat ringan 17 - < 18,5
Normal   18,5 - 25,0
Gemuk (Overweight) Kelebihan berat badan tingkat ringan > 25,0 - 27,0
Obesitas Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,0

Mengukur Lingkar Perut


Laki-laki : ≥ 90 cm
Perempuan : ≥ 80 cm
Permenkes 41 Tahun 2014
70%
ETIOLOGI
Behavior Environment

Physiolog
ic and
metabolis
m

Geneti
c
30%
Modified by Nugraha, 2010
HIPERTENSI METABOLIC SYNDROME DIABETES MELLITUS

Risiko akibat obesitas

JANTUNG KORONER CANCER COLON OSTEOPOROSIS


PERUBAHAN POLA
HIDUP

Aktif bergerak Latihan fisik


Malas bergerak Makanan kalori 

Makanan serat , pola Kelola stress


makan seimbang
Stress Paparan
berlebihan berbahaya
Proteksi diri
vs
30
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
FAKTOR RISIKO BERAT BADAN LEBIH
DAN OBESITAS

Pengaturan pola makan Pengaturan waktu tidur

Obesitas

Pengaturan perilaku
Pengaturan aktivitas fisik mengelola
dan latihan fisik stress
DAMPAK KONSUMSI DAMPAK DAMPAK
KONSUMSI
GARAM BERLEBIH KONSUMSI LEMAK
GULA BERLEBIH BERLEBIH

06/16/23 33
KRITERIA PENGENDALIAN DM DAN OBESITAS
FAKTOR RISIKO BAIK BURUK
Gula Darah Puasa < 126 > 126
Gula Darah 2 Jam PP < 200 > 200
Gula Darah Sewaktu < 200 > 200
Kolesterol Darah Total < 200 > 200
Tekanan Darah < 140/90 > 140/90
Indeks Masa Tubuh (IMT) < 25 > 25
Lingkar Perut P < 90 cm W < 80cm P > 90 cm > 80 cm
PENCEGAHAN DIABETES MELITUS DAN OBESITAS
DETEKSI DINI DIABETES MELITUS DAN OBESITAS

CEK KADAR
GULA DARAH

INDEKS
CEK LINGKAR MASSA
PERUT TUBUH (IMT)
SALAM SEHAT

TERIMA KASIH

38

You might also like