Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 3 Persepsi Kognitif
Kelompok 3 Persepsi Kognitif
Interpretasi
Proses komunikasi melalui lisan atau gerakan antara dua atau lebih
pembicara yang tak dapat menggunakan simbol- simbol yang sama,
baik secara simultan (dikenal sebagai interpretasi simultan) atau
berurutan (dikenal sebagai interpretasi berurutan).
Kognitif
kemampuan belajar atau berfikir atau kecerdasan
yaitu kemampuan untuk mempelajari
keterampilan dan konsep baru, keterampilan untuk
memahami apa yang terjadi di lingkungan
sekitarnya, serta keterampilan menggunakan daya
ingat dan menyelesaikan soal-soal sederhana.
Kemampuan kognitif adalah suatu proses berfikir, yaitu kemampuan individu untuk
menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa.
Menurut Gagne, dalam Jamaris, kognitif adalah proses yang terjadi secara internal
di dalam pusat susunan syaraf pada waktu manusia sedang berfikir. Kemampuan
kognitif ini berkembang secara bertahap, sejalan dengan perkembangan fisik dan
syaraf-syaraf yang berada di pusat susunan syaraf. Salah satu teori yang
berpengaruh dalam menjelaskan perkembangan kognitif ini adalah teori Piaget.
HASIL IDENTIFIKASI
• Pada Riwayat perkembangan anak dari masa di dalam
kandungan sampai dengan setelah dilahirkan di ketahui bahwa,
selama mengandung Ibunya ahmad tidak merasakan atau
mengalami hal-hal yang tidak biasa dengan kata lain selama
mengandung semuanya normal dan usia Ibu Ahmad saat
mengandung pun termasuk usia yang siap tidak terlalu muda
tidak terlalu tua juga.
• Pada proses kelahiran juga terlihat normal, usia kandungan 9
bulan, proses normal dengan bantuan Bidan, kemudia BB dan
Panjang badan bayi juga normal saat lahir, menangis, kondisi
kulit normal.
• Hambatan mulai muncul saat Ahmad berusia 4 bulan, saat itu
terdeteksi bahwa ada flek paru-paru karena anak sering sakit-
sakitan. Saat dilakukan wawancara diketahui bahwa memang
dilingkungannya ada perokok walaupun saat itu tidak terlalu
dekat. Berhubungan dengan terdeteksinya flek paru-paru,
terdapat juga perkembangan-perkembangan pada Ahmad yang
terlambat. Salah satunya bahwa Ahmad baru bisa berjalan
sendiri saat usia 4 Tahun itupun masih kurang dalam
keseimbangannya.
Lanjutan HASIL IDENTIFIKASI
• Saat usia 5 tahun Ahmad mengalami kejang, saat wawancara
diketahui bahwa memang ibunya ahmad pun memiliki Riwayat
kejang.
• Dari indicator-indikator perilaku yang di amati, menunjukkan bahwa
Ahmad tidak memiliki hambatan yang cukup serius (berat) dalam
aspek kognitf dan persepsi.
• Untuk sementara beberapa hambatan atau kekurangan berdasarkan
hasil dari indicator perilaku yang diamati :
1) Anak belum mampu dalam hal memahami ukuran & posisi secara
lebih luas.
2) Anak mengetahui huruf tapi belum lancar membaca (masih di Eja)
3) Anak mengetahui angka tapi belum lancer dalam mengoperasikan
bilangan (penjumlahan, pengurangan, perkalian / pembagian).
4) Saat menulis, anak masih kurang rapi dan terkadang penyusunan huruf
belum tepat, seperti penempatan huruf kapital.
5) Fokus anak masih kurang, karena terlihat anak suka memperhatikan
tetapi kurang menyimak.
6) Anak kurang mampu beradaptasi (menyendiri)
PELAYANAN YANG DIBUTUHKAN
Berdasarkan hasil identifikasi :
Pembelajaran yang di individualisasikan
Penambahan waktu belajar (Les privat)
Pembiasaan membaca buku/ Latihan latihan
Bimbingan dalam bersosialisasi di lingkungan
sekolah/ rumah/ Masyarakat.
ANALISIS HASIL ASESMEN KOGNITIF
• Berdasarkan asesmen yang telah dilakukan pada aspek
kognitif dasar dalam hal mengelompokkan obyek berdasarkan warna
Ahmad mampu tanpa bantuan, dan mampu menunjukkan dengan
tepat dalam mengelompokkan obyek berdasarkan warna.
• Dalam melakukan suatu perintah baik itu 2 perintah lisan ataupun 3 perintah
lisan, Ahmad mampu melakukannya dengan baik, tetapi dalam tahap perintah
yang ringan/ sederhana.
ASPEK ASPEK
KOGNITIF PERSEPSI
ANALISIS HASIL LKS KOGNITIF
• Pada aspek kognitif dasar dalam mengklasifikasikan sesuatu anak
mampu dengan bantuan. Dalam mengelompokkan obyek berdasarkan
warna meskipun bentuk dari obyek itu berbeda-beda, Ahmad mampu
karena anak sudah memahami dan mengetahui mengenai warna.
Walaupun memang dalam pengerjaan LKS ini ahmad di bantu untuk
diberitahu petunjuk/ apa yang diperintahkan, karena dalam membaca
Ahmad belum lancar.
• Dalam mengelompokkan obyek berdasarkan bentuk Ahmad mampu
menunjukkan dan memahami mengenai macam-macam suatu bentuk
dan perbedaan antara bentuk satu dengan bentuk lainnya sehingga
dalam pengerjaan lembar kerja mengenai hal tersebut, Ahmad mampu
menunjukkan dengan tepat. Hanya saja masih harus diberitahu
instruksinya karena anak belum lancar baca.
• Dalam mengelompokan obyek berdasarkan ukuran, Ahmad mampu
namun masih dengan bantuan. Terlihat ketika pengerjaan, bahwa
Ahmad ragu saat diperintahkan untuk menunjukkan ukuran yang
“sedang” diantara sekumpulan obyek-obyek yang berbeda ukuran.
Sehingga dibantu dan dibimbing agar anak percaya diri saat
mengerjakan lembar kerjanya.
• Dalam mengurutkan obyek berdasarkan ukuran Ahmad mampu
dengan menunjukkannya secara tepat. Terlihat bahwa saat
diperintahkan untuk mengurutkan obyek dari yang terkecil-
terbesar yang obyeknya terdiri masing-masing 1, Ahmad
mampu di bandingkan dengan diperintahkan untuk
menunjukkan ukuran obyek diantara sekumpulan obyek yang
berbeda ukuran.
• Dalam mengurutkan obyek berdasarkan pola warna, Ahmad
mampu menunjukkan dengan tepat urutan warna cerah ke
gelap atapun sebaliknya. Dalam pengerjaan lembar kerjanya
Ahmad mampu menunjukkan dengan tepat.
• Dalam menjodohkan/ memasangkan suatu obyek dengan
obyek lain yang memiliki karakter berbeda, anak mampu.
Karena di awal pun mengenai ukuran & jumlah anak memang
sudah paham secara garis besar.
• Dalam memahami kekekalan jumlah, Ahmad belum mampu
dan belum memahami, karena dalam pengerjaan lembar
kerjanya hasilnya pun tidak tepat.
ANALISIS HASIL LKS PERSEPSI