You are on page 1of 9

KONSTITU

SI
Hakikat Konstitusi

#Lord Acton
"Power tend to corrupt, but absolute power corrupt
absoltttely"
Bahwa, kekuasaan itu cenderung disalahgunakan, tetapi
kekuasaan yang mutlak (tidak terbatas) pasti
disalahgunakan.
Konstitusi bukan hanya diperlukan untuk membatasi
wewenang penguasa (limited government), melainkan
lebih dari itu yaitu untuk menjamin hak rakyat, mengatur
jalannya pemerintahan, mengatur organisasi negara,
merumuskan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat.

Dengan lahirnya konstitusi ada hak dan kewajiban penguasa untuk


memerintah dan ada pula hak dan kewajiban rakyat yang
diperintah, dan masing-masing pihak memahami posisi dan
kedudukannya sehingga jalannya pemerintahan negara dapat
dikendalikan atau dilandasi oleh aturan-aturan yang jelas.
Pengertian Konstitusi

Istilah konstitusi secara etimologis berasal dari


"coizstitution" (Inggris), "constitutie' (Belanda),
"konstitution" (Jerman), "constitutio" (Latin) yang
berarti hukum dasar.
Dalam kehidupan sehari-hari orang Indonesia terbiasa
menggunakan istilah undang-undang dasar sebagai
konstitusi, sebagaimana orang Belanda dan Jerman
menggunakan Grondwet (Grond= dasar, wet = undang-
undang) dan Grundgesetz (Grund = dasar, gesetz =
undang-undang) yang keduanya menunjuk pada naskah
tertulis.
Dasar Filsafat Konstitusi

Dasar-dasar filsafat negara terdapat dalam mukaddimah


(pembukaan) UUD 1945 pada alinea keempat, yang pada
intinya terdiri atas lima unsur yang lazim disebut Pancasila.
Bagian inilah yang sebenarnya menggambarkan hubungan
antara dasar negara Pancasila dengan UUD 1945.

Pancasila dan UUD 1945 merupakan suau kesatuan yang tidak


dapat dipisahkan karena Pancasila sebagai das sollen
menjiwai UUD 1945 sebagai das sein-nya. Begitu pula
hubungan antara pembukaan dan batang tubuhnya, keduanya
merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan karena UUD
1945 yang terdiri atas rangkaian pasal-pasal merupakan
penjabaran dari pokok-pokok pikiran yang terkandung di
dalam pembukaannya.
Isi Konstitusi

Tiap negara memiliki isi konstitusi yang berbeda-


beda baik materi, semangat, maupun daya jangkau
serta sistematikanya. dasar filsafat konstitusi dapat
berupa konsideran (dasar-dasar pertimbangan
sebagai pengantar suatu ketetapan atau undang-
undang dasar) bagi pembentukan konstitusi
tersebut serta menyebutkan asas dan tujuan
negara. Konstitusi juga ada kalanya dikeluarkan
dalam bentuk deklarasi (pernyataan) tersendiri yang
mendahului konstitusi tersebut.
Diktum Konstitusi

Dalam pasal pertama konstitusi pada umumnya tercantum


identitas negara, daerah, bangsa, bahasa, bendera, lagu
kebangsaan, dan lambang negara. Kemudian dilanjutkan dengan
sifat negara, bentuk negara, dan bentuk pemerintahan,
kedaulatan, serta bagaimana menjalankannya.

Selanjutnya dinyatakan jaminan-jaminan bagi hak-hak asasi dan


kebebasan-kebebasan dasar manusia. Nama-nama lembaga di
bidang legislatif, eksekutif, dan yudikatif, ketentuan susunan
organisasi, cara pembentukan dan wewenangnya serta
kedudukan dan hubungannya satu sama lain.

Pada bagian akhir konstitusi itu biasanya disebutkan bagaimana


cara atau prosedur mengubah konstitusi tersebut.
Amandemen/Perubahan Konstitusi
# Miriam Budiardjo,
ada 4 (empat) macam prosedur dalam perubahan konstitusi, yaitu:
(1) sidang badan legislatif dengan ditambah beberapa syarat,
misalnya pencapaian kuorum dan jumlah minimum untuk
menerimanya; (2) referendum, yaitu permintaan pendapat rakyat
tentang perlunya perubahan atau tidak terhadap konstitusi; (3)
melalui negara-negara bagian dalam negara federal; (4) melalui
musyawarah khusus (special convention).

Di Indonesia, prosedur perubahan konstitusi diatur dalam pasal 37


UUD 1945 dan peraturan lainnnya seperti Ketetapan MPR
No.I/MPK/ 1 983. Menurut pasal 37 UUD 1945 (sebelum
diamandemen) disebutkan: (1) untuk mengubah UUD sekurang-
kurangnya 2/3 daripada jumlah anggota MPR harus hadir; dan (2)
putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 dari
jumlah anggota yang hadir.
Sedangkan menurut Tap MPR No.I/MPR/ 1983 dan UU No.511985
tentang Referendum, prosedur perubahan UUD 1945 sebagai berikut:
(I) usul perubahan itu diajukan oleh sekurang-kurangnya tiga fraksi secura
utuh disertai tanda tangan peserta sidang; (2) diadakan referendum; (3)
hasil referendum sekurang-kurangnya 91% menyetujui perubahan UUD
1945.

Berdasarkan Pasal 37 UUD 1945 (setelah diamandemen), perubahan


Undang-Undang Dasar diatur sebagai berikut: (I) Usul perubahan pasal-
pasal Undang-undang Dasar dapat diagendakan dalam sidang Majelis
Permusyawaratan Rakayat apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3
dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat. (2) Setiap usul
perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar diajukan secara tertulis dan
ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusul kan untuk diubah beserta
alasannya. (3) Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar, Sidang
Majelis Permusyawaratan Rakyat dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3
dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat. (4) Putusan untuk
mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar dilakukan dengan
persetujuan sekurang-kurangnya lima puluh persen ditambah satu dari
seluruh anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat. (5) Khusus tentang
bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan

You might also like