You are on page 1of 6

Analisis Persidangan Disiarkan

Secara Langsung dan Terbuka Untuk Umum


YONA NABILA RAMADHANI
41151010210160
Dalam asas peradilan pidana dikenal dengan adanya asas keterbukaan yang
menyatakan bahwa sidang pemeriksaan adalah terbuka untuk umum kecuali dalam
hal-hal yang diatur dalam undang-undang. Pengecualian tersebut terdapat dalam
Pasal 153 ayat (4) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), yakni
untuk pemeriksaan persidangan yang menyangkut kesusilaan atau terdakwanya
anak anak dilakukan secara tertutup, kendati pembacaan atas putusan perkara
tersebut tetap dilakukan secara terbuka untuk umum. Asas ini merupakan
pencerminan dari asas demokrasi dan transparansi, bahwa dengan kehadiran
masyarakat dalam suatu persidangan tidak terjadi “kenakalan” dalam proses
persidangan dan dalam pengambilan keputusan.
TIDAK X SETUJU X

Proses peradilan yang disiarkan secara langsung dan peliputan media di media sosial dan televisi tidak hanya sebatas pada
siaran langsung atas pemeriksaan persidangan, namun juga disertai dengan narasumber serta liputan berita kemudian ini
yang justru menggiring pada adanya trial by press yang berarti peradilan oleh pers.Praktek courtroom television atau
pelaksanaan sidang terbuka untuk umum melalui stasiun televisi yang disiarkan secara langsung dikhawatirkan akan
mengarah kepada perbuatan trial by the press atau dapat disederhanakan sebagai pengadilan yang dilakukan oleh pers.
Sering kali trial by pers tersebut terjadi ketika pers dalam mempublikasikan informasinya menggunakan bahasa dan
pemilihan diksi yang terkesan menyudutkan salah satu pihak sehingga merangsang publik pendengar atau pembaca untuk
menyimpulkan atau berspekulasi atas salah atau tidaknya seseorang yang berpotensi menyebabkan contempt of court atau
penghinaan terhadap badan peradilan adalah suatu perbuatan tingkah laku, sikap dan/atau ucapan yang dapat
merendahkan dan merongrong kewibawaan, martabat dan kehormatan badan peradilan.keberadaan praktik trial by the
press secara hukum bertentangan dengan prinsip yang dikenal dalam hukum acara pidana yaitu prinsip praduga tak
bersalah (Presumption of innocence), yang menempatkan seseorang tidak bersalah sebelum ada putusan pengadilan yang
telah berkekuatan hukum tetap.Prinsip praduga tak bersalah sendiri merupakan bagian yang tak mungkin dilepaskan dari
konsep due process model, yang mana dalam konsep tersebut menempatkan seseorang yang diduga telah melakukan suatu
perbuatan pidana sebagai subjek pemeriksaan yang setara dengan pihak lainnya, dan dalam konsep due process model juga
berorientasi pada penghargaaan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia tersangka atau terdakwa yang tetap masih
memiliki harkat dan martabat yang tak dapat disingkirkan atas nama hukum sekali pun (accusatory principles).
PEMBERITAAN MEDIA PERS

Pemberitaan pers atas perkara hukum dapat berpotensi memberikan vonis lebih cepat dibanding dengan
putusan oleh Majelis Hakim di sidang pengadilan. Padahal seperti yang telah diketahui bersama bahwa baik
dalam hukum acara pidana, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, Undang-
Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman serta dalam Universal Declaration Of
Human Right (DUHAM) telah mengatur sedemikian rupa mengenai prinsip praduga tak bersalah sebagai
bagian dalam perlindungan terhadap hak asasi manusia. Akan tetapi pada kenyataannya tak jarang prinsip
tersebut justru diterabas atas nama kebebasan pers. Maka dari itu, sederhananya kebebasan pers harus
dimaknai secara proporsional agar supaya pers tidak terjebak ke dalam hal dan keadaan yang merugikan
dirinya dan pihak lain.
Dampak Persidangan disiarkan secara langsung
1.Saksi-saksi yang diambilketerangannya dipanggil satu per satu untuk masuk ke ruang sidang.Menurut aturan ini pula
saksi tidak dibolehkan saling mendengarkanketerangan. Hal ini untuk menghindari saksi saling memengaruhisehingga
tidak memberikan keterangan yang seharusnya,sebagaimana yang mereka dengar sendiri, mereka lihat sendiri,
ataumereka alami sendiri. Jika dilakukan siaran langsung makaketerangan saksi selanjutnya akan dipengaruhi oleh saksi
– saksi sebelumnya.
2.Persidangan yang terbuka untuk umum merupakan asashak bagi terdakwa supaya dapat diadili dalam peradilan
yang fair.Akan tetapi, penyiaran sidang secara langsung bisa berakibat padapencemaran alat-alat bukti. Penyiaran
persidangan secara langsungdi televisi berarti persidangan yang dihadirkan kepada masyarakatumum secara luas
dan tidak terkontrol.
3.Meski asas dalam peradilan pidana adalah terbuka untukumum, peraturan yang ada di Indonesia tidak
mengatur apakahpenyiaran persidangan secara langsung melalui televisi diatur atautidak secara khusus dalam
Kitab Undang - Undang Hukum AcaraPidana. Tanpa hukum pers akan berkembang menjadi liberal.Dengan
tidakadanya rambu hukum, pers justru akan memperkeruh suasana.seperti pengaruh dan opini media pers atau
netizen kepada keputusan hakim yang disiarkan secara langsung itu sangat memengaruhi hakim atau penegak
hukum lainnya untuk memutus atau menegakkan suatu perkara karena tidak berani melawan suara dari netizen
yang selalu menyerang apabila keputusan hakim dan penegak hukum lainnya seperti jaksa penuntut umum tidak
sesuai dengan ekspektasi mereka dan hanya dilihat dari pandangan mereka saja dan rata rata dari mereka juga
orang yang kurang mengerti tentang hukum.Ditakutkan apabila sidang terbuka untuk umum dan disiarkan secara
langsung kemudian viral di media sosial dan diikuti oleh pers bahkan netizen yang banyak hakim akan
terpengaruh oleh netizen karena maksud yang tadinya ingin menegakkan keadilan kemudian berubah menjadi
ingin memuaskan netizen dan takut dibully oleh netizen apabila putusan yang di putuskan oleh hakim tidak
sesuai dengan mereka yang kurang mengerti hukum
Terimakasih

You might also like