You are on page 1of 36

PROBLEMATIKA PIS PK

PELATIHAN
MANAJEMEN PUSKESMAS
Manokwari, 29 Juni 2018

Dinas Kesehatan Prov. Papua Barat


BIODATA
dr. Siti Ramlah Saifoeddin, MPH
NIP. 19710117 200112 2 005

 TTL : Serui, 17171 PEKERJAAN:


 Almt Rumah : Jl. Gunung Salju, 1. dr. PTT di PKM Arso III
Bukit Doa Manggoapi, Amban
Kab. Jayapura thn 2000 (1
Manokwari
 HP. thn 10 bulan)
081392567025/085364002571 2.CPNS dan PNS di PKM
 Email Sentani, Kab. Jayapura Akhir
siti17_kia2007@yahoo.co.id 2001 – Feb 2005)
 Status Menikah (2 Anak)
3. PKM Maripi, Kab
Hadi Warsito (suami)
Alya Rizky M dan Zhafira kayla
Manokwari (Maret 2005 –
 Jabatan 2007)
Kepala Seksi Kesehatan Khusus 4. Dinkes Kab.Manokwari
(2013 – 2017) Mei – November 2010)
Kepala Seksi Yankes Primer 5. Dinkes Prov. PB (Des 2010
(Feb 2017 – skrg)
sd sekarang)
VISI DAN MISI PRESIDEN
3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR

TRISAKTI:
Berdaulat di bidang politik; Mandiri di bidang ekonomi;
UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN

NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA


Berkepribadian dlm budaya

9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)


Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia
Indonesia

PROGRAM PROGRAM
PROGRAM INDONESIA PROGRAM INDONESIA INDONESIA
INDONESIA
SEJAHTERA SEHAT KERJA PINTAR

RENSTRA
2015-2019

PENERAPAN JAMINAN KESEHATAN


PENGUATAN YANKES
PARADIGMA SEHAT NASIONAL (JKN)

D
T
KELUARGA SEHAT P
K
3
Keterkaitan Cita ke 5, Program
Indonesia Sehat (PIS) dan PIS-PK
Cita ke-5 IPM (Index Pem-
r = 0.68
Kualitas Hidup bangunan Manusia R2 = 0.47

Program Indonesia Sehat IPKM (Index Pem-


Implementasi Restra: bangunan Kesehatan
Seluruh program kes Masyarakat (30 indikator)
r = 0.8
R2 = 0.64

PIS-PK+ JKN • Index KS


Program paling prioritas • 12 indiKator KS
Update Aplikasi PIS-PK
per 05 Januari 2018
INDEKS KELUARGA SEHAT (IKS) (minggu ke 5 2018)
IKS
0.329
BALI 0.267
0.266
ACEH 0.240
0.234
KEPULAUAN RIAU 0.232
0.200
SULAWESI UTARA 0.194
0.187
SULAWESI SELATAN 0.183
0.162
JAWA TIMUR 0.160
0.154
NUSA TENGGARA BARAT 0.150 Indonesia = 0,157
0.142
MALUKU UTARA 0.141 Yang berarti 15,7% dari
0.141
KALIMANTAN SELATAN 0.141 keluarga yang telah
0.141 dikunjungi dan dientry
SULAWESI BARAT 0.140 datanya ke Aplikasi KS
0.138
RIAU 0.137 merupakan keluarga sehat
0.133
PAPUA BARAT 0.127
0.127
NUSA TENGGARA TIMUR 0.124
0.122
SUMATERA UTARA 0.122
N/A 0.117
Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat, Minggu Ketlima
KALIMANTAN UTARA 0.115
0.099 Januari 2018
JAMBI 0.098
0.090
PAPUA
9
0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0
CAPAIAN 12 INDIKATOR
Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air bersih 95.4%

Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap 92.1%

Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban keluarga 91.8%

Pertumbuhan Balita dipantau 87.2%

Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan 86.3%

Bayi mendapatkan ASI Eksklusif 79.1%

Keluarga sudah menjadi anggota JKN 45.6%

Keluarga mengikuti program KB 45.1%

Anggota keluarga tidak ada yang merokok 41.6%

Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar 33.8%

10
Penderita hipertensi yang berobat teratur 24.4%

Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak ditelantarkan 11.3%


Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat, Minggu Ketlima Januari 2018
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
CAPAIAN 12 INDIKATOR PROV PAPUA BARAT
(28 Februari 2018)

Cakupan Indikator
Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air bersih 96.10%

Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban keluarga 86.50%

Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap 86.50%

Pertumbuhan Balita dipantau 75.00%

Persalinan Ibu di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 63.90%

Anggota keluarga tidak ada yang merokok 59.90% Cakupan Indikator

Bayi mendapatkan ASI eksklusif 53.90%

Keluarga sudah menjadi anggota JKN 45.30%

Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar 32.00%

Penderita hipertensi yang berobat teratur 26.20%

Keluarga Mengikuti KB 18.20%

Penderita gangguan jiwa berat diobati dan tidak ditelantarkan 9.30%

0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% 120.00%


• Input data online PIS PK Papua Barat pertanggal 24
Juni 2018 mencapai:

11.577 KK
(10.927 keluarga diolah by system)
IKS PB 0,127  Tidak Sehat
Pendekatan keluarga

Puskesmas

1. Rumah Desa Sehat: Bumil, Balita, Usila


2. UKS/M: Usia Sekolah
3. UKK: Usia produktif

Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga


13
Penguatan Puskesmas dalam UKM
• Tampaknya normatif: penguatan Puskesmas melalui UKBM
dan Pendekatan Keluarga, tetapi sebenarnya ada terobosan
yang baru yaitu:
1. Cakupannya 100% keluarga  menjangkau seluruh
penduduk sesuai amanah SPM
2. Kerangka kerja Puskesmas: UKBM diperkuat, dilengkapi
dengan kunjungan ke keluarga  orientasi menjadi active
case detection  semua program bisa menggunakan
kerangka kerja ini
3. Disamping indikator ckupan program, ada indikator komposit:
IKS (Index Keluarga Sehat), yang mencerminkan hasil
keterpaduan upaya lintas program dan lintas sektor.
Indikator Keluarga Sehat
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7 Penderita hipertensi berobat teratur
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih
11 Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes

Catatan: Dapat ditambahkan indikator Lokal sesuai kebutuhan setempat 15


Karakter indikator yang berbeda
• Dari 12 indikator keluarga sehat, ada 4 indikator yang sasaran
yang berubah:
1. Ibu bersalin di faskes
2. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
3. Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
4. Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
• Ke 4 indikator ini akan tetap merupakan prioritas (walaupun
cakupannya sudah tinggi), karena sasarannya akan terus
berganti, jadi pada tahun berikutnya selalu dimulai dari 0 (nol)
• Karakteristik 12 indikator Keluarga Sehat masing-msaing
adalah sebagai berikut
KB
• Ditanyakan kepada PUS
• Bila ketemu keluarga yang belum ikut KB, apa yang
dilakukan?
• Ajakan ikut KB ditempuh melalui apa:
• Individu  KB pasca persalinan
• UKBM: Pos KB Desa/Kampung KB  apa intervensinya?
• Puskesmas/FKTP  apakah dijamin JKN? Penyediaan
alat kontrasepsi oleh BKKBN 30%, sementara peserta JKN
sudah 70%  gap yang 40% kebutuhan alkon?
• Apa peran program lain?
• Apa peran sektor lain?
Ibu bersalin di faskes
• Indikator ditanyakan pada ibu yang mempunyai bayi
• Untuk mencapai indikator itu, yang didata dan diintervensi adalah
ibu hamil
• Paket intervensi ibu hamil  Buku KIA (sudah lengkap untuk Ibu,
bayi dan balita termasuk gizi & imunisasi)
• UKBM: Kelas Ibu Hamil  jumlahnya cukupkah?
• Apa yang dilakukan di Kelas Ibu Hamil?
• Bila tidak cukup harus ditambah  konsekuensi kegiatan dan
anggaran yang bertambah
• Dana operasional kelas ibu hamil dari mana?
• Apa peran program lain?
• Apa peran sektor lain?
Tempat Persalinan
Capaian Persalinan di Persalinan menurut
Fasyankes*
tempat bersalin
79.3
70.4

3836.2
29.6 29.6
21.4 20.7
7.3 8.9
3.7 4.6
Riskesdas 2013 Sirkesnas 2016
RS RB/Klinik/ Puskesmas Polindes/ Rumah/
Praktek / Pustu Poskesdes Lainya
nakes
FASYANKES adalah
RS, RB, Klinik, Praktek Nakes, Puskesmas/Pustu,
Polindes/Poskesdes
Riskesdas 2013 Sirkesnas 2016

• Tempat persalinan di rumah turun, bergeser ke fasyankes


• Sebagian besar bersalin di praktek Nakes (swasta), yang kualitasnya di bawah
Puskesmas  Akreditasi Klinik/BidanPraktek Swasta?
Perbandingan kesiapan yankes maternal & neonatal
antara Puskesmas dan BPS (Bidan Praktek Swasta)
Service Readiness Index Puskesmas BPS Multi BPS Single
General Service Readiness 79% 71% 68%
Basic Amenities 87% 79% 71%
Equipment 88% 77% 76%
Standard infection 88% 85% 82%
precautions
Diagnostics 61% 60% 62%
Medicines 72% 52% 48%
       
Antenatal Care 87% 76% 68%
Basic Obstetric Care 74% 67% 60%

Sumber: Quantitative Service Delivery Survey (QSDS), Bank Dunia Jakarta, 2016
Proporsi Puskesmas dengan Kelas Ibu Hamil dan
Cakupan Bumil yang ikut Kelas Ibu Hamil

Persentase Puskesmas yang Keikutsertaan dalam


melaksanakan Kelas Ibu Hamil Kelas Ibu Hamil
97 94
91
100

80

60

40
22.2 19.2
6 20 16.2

0
Perkotaan Pedesaan INDONESIA

• Hampir semua Puskesmas telah mengembangkan Kelas Ibu Hamil, hanya


jumlahnya kurang sehingga cakupannya masih terbatas
• Dengan PISPK diperkirakan Kelas Ibu Hamil akan meningkat 5 kali
lipat
Imunisasi dasar lengkap
• Indikator ditanyakan kepada keluarga dengan anak
usia 12-23 bulan
• Untuk mencapai indikator ini, pendataan dan
intervensi dilakukan untuk bayi baru lahir  paket
informasi melalui buku KIA
• UKBM untuk bayi: Posyandu  kegiatan apa saja
yang dilakukan di sini untuk menjamin tercapainya
imunisasi dasar lengkap?
• Dana operasional posyandu dari mana?
• Apa peran program lain?
• Apa peran sektor lain?
ASI Eksklusif
• Indikator ditanyakan kepada anak usia 12-23 bulan
• Untuk menjamin tercapainya indikator ini pendataan
dan intervensi pada ibu hamil dan bayi baru lahir
• Paket informasi sudah ada dalam buku KIA (sudah
cukupkah jumlah bukunya untuk sasaran?)
• UKBM: Kelas Ibu Hamil dan Posyandu
• Kegiatan apa yang dilakukan di Kelas Bumil dan
Posyandu
• Apa peran program lain?
• Apa peran sektor lain?
PERSENTASE BAYI SEJAK LAHIR SAMPAI UMUR 6
BULAN HANYA MENDAPAT ASI EKSKLUSIF

SAMPEL = ANAK UMUR 6-23 BULAN

24
PERSENTASE BAYI 0-5 BULAN HANYA MENDAPAT ASI
SAJA
SEJAK LAHIR SAMPAI SEBELUM 24 JAM TERAKHIR

Ya Tidak
Umur N (%) (%)

0 Bulan 160 48.8 51.2


1 Bulan 153 44.4 55.6
2 Bulan 122 47.5 52.5
3 Bulan 138 37.7 62.3
4 Bulan 131 32.1 67.9
5 Bulan 149 22.8 77.2
SAMPEL = ANAK UMUR 0-5
BULAN
Bulan pertama bayi hanya 50% ASI Exklusif, apakah ada faktor
tempat persalinan yang belum mempromosikan ASI?
Penimbangan balita
• Indikator ditanyakan kepada balita, bulan lalu ditimbang?
• Belum menunjukkan status gizi: wasting/stunting/obese
• Kapan deteksi wasting/stunting dilakukan? Di Posyandu oleh
petugas gizi?
• Bila ternyata wasting/stunting/obese, apa yang harus dilakukan
oleh petugas bina keluarga?
• Bila stunting positif: adakah “peket intervensi keluarga” 
Keluarga harus terjamin: air bersih & jamban, food security
(dapat paket PMT?), pemeriksaan penyakit (TB: penderita
dewasa menular ke anak  kurang gizi), menjadi anggota
JKN, ikut PKH (Program Keluarga Harapan), tidak merokok, dll
• Apa peran program lain?
• Apa peran sektor lain?
Prevalensi stunting vs Kepala keluarga
merokok menurut status ekonomi keluarga
50.0

40.0
Prevalence of stunting (%)

33.7
31.7
30.0 28.2
23.7

20.0 18.1
13.7
11.4 10.8 11.6
9.9
10.0

0.0
Kuintil 1 Kuintil 2 Kuintil 3 Kuintil 4 Kuintil 5

Economic status

Ya Merokok Tidak Merokok


Atmarita, Balitbangkes
Source :Riskesdas 2010
Penderita TB berobat teratur
• Indikator didapat dengan wawancara anggota keluarga usia
>15 tahun
• Bila ketemu suspek TB, bina keluarga merujuk ke Puskesmas
• PJ program TB akan memastikan diagnosis  bila positif:
• Penderita diobati sesuai standar
• Investigasi kontak ke keluarga dan rumah sekitar
(sekitar15 orang kontak)
• Belum ada “paket intervensi keluarga” bila ada anggota yang
terkena TB  sebaiknya ada (rumah sehat, paket perbaikan
gizi, PMO, dll)
• Apa peran program lain?
• Apa peran sektor lain?
Penderita hipertensi berobat teratur
• Indikator didapat dari pemeriksaan tensi anggota keluarga?
• Bila ditemukan, langsung diobati, dicek dulu oleh Puskesmas
• Bila benar hipertensi  pembinaan selanjutnya lewat Posbindu
PTM. Cukupkah jumlahnya? Harus ditambah dengan segala
konsekuensinya
• Keterpaduan dengan prolanis JKN? Dapatkah semua posbindu
didukung prolanis? Bisa asal semua penderita PTM menjadi
anggota JKN
• Untuk pengendalian faktor risiko PTM  diterapkan P2TMBM
(Pengendalian Penyakit Tidak Menular Berbasis Masyarakat)
• Apa peran program lain?
• Apa peran sektor lain? (kerjasama dengan Kemendes
(Permendes), TNI)
ODGJ berobat teratur
• Indikator ODGJ berat didapat dari anggota yang sakit psikosis
• Bila ditemukan, dirujuk ke Puskesmas  obati sesuai standar
• Fenomena gunung es: banyak ODGJ berat berarti disitu
banyak yang menderita ODGJ ringan yang perlu diintervensi 
deteksi oleh bina keluarga? Paket intervensinya?
• Beberapa masalah:
• Ketersediaan SDM kesehatan jiwa, bila masih kurang dapat
dilakukan pendelegasian wewenang?
• Ketersediaan obat
• Adakah UKBM – nya?
• Apa peran program lain?
• Apa peran sektor lain?
Tidak merokok
• Indikator didapat dari adanya anggota yang merokok
• Bila ada yang merokok, apa intervensinya di keluarga?
• Intervensi menggunakan tatanan atau kawasan bebas asap
rokok (7 tatanan: sekolah, tempat bermain, tempat ibadah,
fasyankes, angkutan umum, tempat kerja dan tempat2 umum)
• Tatanan rumah tangga  apa intervensinya: pakai Perdes?
• Pengembangan klinik berhenti merokok di semua
Puskesmas?
• Pengembangan P2TMBM?
• Apa peran program lain?
• Apa peran sektor lain?
Anggota JKN
• Indikator semua anggota keluarga menjadi anggota JKN
• Bila belum menjadi anggota JKN, diajak ikut.
• Regulasi melalui JKN akan ampuh:
• KBKP (Kapitasi Berbasis Komitmen Pelayanan) diarahkan untuk
kunjungan keluarga, berlaku untuk seluruh FKTP
• Puskesmas seharusnya bertindak sebagai koordinator FKTP lain,
supaya terjadi sinergi dalam kunjungan keluarga PISPK
• Prolanis menunjang semua Posbindu PTM, semua peserta
dianjurkan jadi anggota JKN.
• Pengembangan Posbindu PTM di tempat kerja, karena pekerja tidak
banyak yang memanfaatkan Posbindu PTM?
Air bersih dan jamban
• Indikator dari keluarga: air bersih dan jamban
• Intervensi berbasis wilayah: STBM dengan 5 pilarnya
• Bila ditemukan keluarga belum akses ke air bersih
dan jamban  apa yang harus dilakukan?
• Bergabung dengan STBM, pengembangan septic tank
communal atau ada intervensi langsung ke keluarga?
• Kesling sangat membantu indikator lainnya: bisakah
prioritas diarahkan untuk keluarga yang bermasalah?
(Misalnya keluarga dengan anak stunting, anggota
keluarga berpenyakit menular, dll)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
•  STOP
BABS

PENGELOLAAN
  CTPS
LIMBAH

PENGELOLAAN
SAMPAH PAMMRT
Intervensi terintegrasi
Dari uraian diatas tampak bahwa:
• 12 indikator KS adalah “entry point” untuk mendeteksi
masalah kesehatan di tiap keluarga.
• Intervensi yang dilakukan melalui:
• Intervensi di tingkat keluarga
• Intervensi di UKBM (Kelas Ibu Hamil, Posyandu,
Posbindu PTM, dll)
• Intervensi di Puskesmas
• Dari uraian di atas: dapatkah masing2 program
berkontribusi ke 12 indikator keluarga sehat?
TERIMA KASIH

You might also like