You are on page 1of 29

YANG TERHORMAT DEWAN PENGUJI

KETUA PENGUJI
Dr. H. Supriadi B, S.Kp., M.Kep

ANGGOTA PENGUJI 1 ANGGOTA PENGUJI 2


H. Rasmun, M. Kes Ns. Abd. Kadir, S.Kep.,
M.Kep

1
Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global
PROPOSAL
PENELITIAN

HUBUNGAN PELAYANAN KLINIK


TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI KLINIK
MYDENTIST SAMARINDA

Suciana Safadina
P07220222218

2
Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan yang berkualitas yang dapat memuaskan setiap pengguna jasa pelayanan sesuai
dengan tingkat kepuasan masyarakat atau pasien serta penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik
dan standar pelayanan kesehatan yang berlaku. Aspek penting guna peningkatan pelayanan
kesehatan dengan meningkatkan kepuasan masyarakat yang menggunakan jasa. Kualitas pelayanan
yang baik akan menciptakan kepuasan pengguna jasa dan meningkatkan kepercayaan masyarakat
(Aswand, 2020).
Pelayanan kesehatan yang berada di rumah sakit, puskesmas, maupun pada klinik kesehatan adalah
sebuah sistem yang mencakup banyak komponen yang saling berhubungan, saling bergantung, dan
saling berkaitan antara satu sama lain, pemanfaatan layanan kesehatan oleh masyarakat sangat
dipengaruhi juga oleh kualitas atau mutu dari pelayanan yang diberikan, dampak yang paling besar
dirasakan dari kurangnya masyarakat yang memanfaatkan layanan kesehatan adalah klinik swasta yang
pendapatannya sangat bergantung pada jumlah pasien yang mereka tangani setiap hari, sehingga
apabila kualitas pelayanan yang diberikan kurang memuaskan maka akan berdampak pada
keberlanjutan mengoperasionalkan kliniknya.

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Fenomena sesuai dengan keadaan di lapangan atau di klinik MyDentist Samarinda dengan
melakukan wawancara sekilas dengan 10 konsumen atau pengguna jasa yang berpusat
pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan serta ketetapan penyampaian untuk
memenuhi harapan konsumen. Pelayanan yang diberikan adalah segala bentuk fasilitas
yang diberikan Klinik MyDentist kepada konsumen yang meliputi ruang tunggu yang
nyaman, ac, televisi, beserta kamar mandi, yang diharapkan agar konsumen merasa puas
dengan pelayanan yang diberikan Klinik Mydentist. Hasil yang didapat 8 dari 10 konsumen
merasa puas dan dua diantaranya merasa tidak puas dengan alasan lamanya tunggu
dengan pasien lain.

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


BAB I
PENDAHULUAN

PERUMUSAN MASALAH TUJUAN


1. Tujuan Umum
Bagaimana hubungan antara Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara
pelayanan klinik dengan kepuasan pelayanan klinik dengan kepuasan pasien diklinik
pasien di klinik mydentist mydentist samarinda.
samarinda ? 2. Tujuan Khusus
• Mengidentifikasi karakteristik responden meliputi
usia, jenis kelamin, dan pendidikan terakhir
konsumen di klinik mydentist samarinda
• Mengidentifikasi tingkat kepuasan pasien di klinik
mydentist samarinda
• Menganalisis hubungan antara pelayanan klinik
dengan kepuasan pasien di klinik mydentist
samarinda

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


BAB I
PENDAHULUAN

MANFAAT
Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu tentang metodologi
dan memberikan masukan bagi profesi keperawatan dalam
penyusunan rencana keperawatan,
dapat dapat memperluas
pengetahuan mengenai cara juga meminimalisir kelelahan kerja akibat
beban kerja yang tinggi.

Praktis
• Bagi Institusi Pendidikan
• Bagi rumah sakit
• Bagi profesi

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


BAB I
PENDAHULUAN

KEASLIAN PENELITIAN
No Peneliti Judul Variabel Metode
1 Putri Hubungan Beban Kerja Independen: Jenis & Desain: Ada
Handayani & Dengan Kelelahan Kerja -Beban Kerja Metode deskriptif kuantitatif fakt
Novita Pada Perawat Dependen: dengan desain studi cross den
Hotmaria -Kelelahan kerja pada sectional. ker
(2021) perawat Teknik Sampling: (Pva
Total sampling.
Analisa Data:
Univariat dan bivariat dengan uji
Chi Square

2 Astuti (2019) Hubungan Beban Kerja Independen: Jenis & Desain: Me


Dengan Tingkat Stres -Beban Kerja Metode observasional analitic terd
Perawat Pelaksana Di Dependen: dengan menggunakan beb
Ruang Instalasi Rawat -Tingkat Stres Perawat pendekatan cross sectional study. ting
Inap Rs Bhayangkara Pelaksana Di Ruang Teknik Sampling: per
Makassar Instalasi Rawat Inap RS Stratified random sampling. rua
Bhayangkara Analisa Data: ina
Makassar Univariat dan bivariat dengan uji Ma

Chi Square

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP BEBAN KERJA


Pengertian Beban Kerja Jenis Beban Kerja
Beban kerja adalah besaran pekerjaan yang Beban kerja fisik = beban kerja yg memerlukan
harus dipikul oleh suatu jabatan atau unit fisik otot manusia sebagai sumber tenaganya
organisasi dan merupakan hasil kali antara
volume kerja dan norma waktu
Beban kerja mental = perbedaan antara
Beban kerja perawat adalah seluruh kegiatan tuntutan kerja mental dengan kemampuan
atau aktivitas yang dilakukan oleh seorang
perawat selama bertugas di suatu unit mental yg dipunya oleh pekerja yang
pelayanan keperawatan bersangkutan.

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP BEBAN KERJA


- Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Beban Kerja -
Faktor–faktor beban kerja fisik Faktor–faktor beban kerja mental
• Faktor somatik • Kesibukan (busyness)
• Tugas–tugas (task) fisik • Kompleksitas (complexity).
• Organisasi kerja. • Konsekuensi (consequences).
• Lingkungan kerja

- Perhitungan Beban Kerja-


• Cardiovascular Load (CVL)
• NASA-TLX

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP KELELAHAN KERJA


Kelelahan kerja adalah kondisi seseorang yang terkuras habis dan kehilangan energi psikis maupun fisik

Maslach dalam Susianta (2021) Kelelahan (Burnout) lima dimensi utama, yaitu:
a. Kelelahan fisik → sakit kepala, mual, susah tidur, kurangnya nafsu makan, & merasakan adanya
anggota badan yang sakit
b. Kelelahan emosional → depresi, merasa terperangkap di dalam pekerjaannya, mudah marah, & cepat
tersinggung
c. Kelelahan mental → bersikap sinis terhadap orang lain, bersikap negatif, cenderung merugikan diri
sendiri, pekerjaan, maupun organisasi.
d. Rendahnya penghargaan terhadap diri sendiri → tidak pernah merasa puas dengan hasil kerja sendiri,
& merasa tidak pernah melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain.
e. Depersonalisasi → menjauhnya individu dari lingkungan sosial, apatis, & tidak peduli
dengan
lingkungan dan orang-orang di sekitarnya

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP KELELAHAN KERJA

Faktor yang Mempengaruhi


Kelelahan Dampak Kelelahan Kerja
a. Lama kerja Gangguan terkait kelelahan dapat menyebabkan
b. Beban kerja penurunan kinerja kerja dan mutu pemberian
c. Shift kerja asuhan keperawatan, pada gilirannya berdampak
d. Usia negatif bagi pemberi kerja dan masyarakat. jam
e. Masa kerja kerja yang panjang dan kerja shift terkait dengan
f. Lingkungan kerja kesalahan dalam pengiriman perawatan pasien
dan kecelakaan kendaraan di perjalanan.

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP KELELAHAN KERJA

Pengendalian Kelelahan (Harni, 2022): Mengukur Tingkat Kelelahan


1. Promosi kesehatan di tempat kerja. • International Fatigue Research
Committee (IFRC Japan)
2. Pencegahan kelelahan kerja
• Fatigue Assessment Scale (FAS)
3. Penanganan kelelahan kerja melalui terapi kognitif dan • Swedish Occupational Fatigue
perilaku pekerja yang terkena dampak, konseling mental dan Inventory (SOFI)
bimbingan mental, perbaikan lingkungan kerja, sikap kerja • Alat ukur perasaan kelelahan
dan alat kerja diupayakan memiliki karakteristik ergonomis, kerja (KAUPK2)
serta pemberian nutrisi kerja yang memadai.
4. Rehabilitasi kelelahan kerja, yaitu melanjutkan program dan
intervensi pengelolaan kelelahan kerja dan mempersiapkan
pekerja untuk bekerja lebih baik dan lebih bersemangat.

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP PROFESI PERAWAT

Pengertian Perawat
Permenkes No. 26 Tahun 2019. Perawat adalah seseorang yang telah lulus
Pendidikan tinggi Keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui
oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan.

Keperawatan sendiri memiliki pengertian kegiatan pemberian asuhan kepada


individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun
sehat

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP PROFESI PERAWAT

Tugas Perawat Fungsi Perawat


Permenkes No. 26 Tahun 2019 • Fungsi independen
• Pemberi Asuhan Keperawatan • Fungsi dependen
• Penyuluh dan konselor bagi Klien; • Fungsi Interdependen
• Pengelola Pelayanan Keperawatan
• Peneliti Keperawatan
• Pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan
wewenang;
• Pelaksana tugas dalam keadaan
keterbatasan tertentu.

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN


TINGKAT KELELAHAN

Tingginya beban kerja yang disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan perawat, individu yang
tidak cukup untuk memasuki profesi perawat, bertambahnya waktu lembur dan menurunnya
jumlah perawat (Somantri et al., 2020). Beban kerja yang tinggi dapat menimbulkan tanda-
tanda gejala kelelahan yaitu, menurunnya kemampuan berpikir, susah berkonsentrasi, mudah
lupa, tidak semangat bekerja, sulit tidur, lelah, lesu, pusing dan mengantuk.

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Faktor yang mempengaruhi
J e n i s b e b a n k e r j a Ta r w a k a
k e l e l a h a n ( Ta r w a k a , 2 0 1 0 )
d al am Febianti (2022):
d a l a m (Sari, 2 0 20 ) :
1. B e b a n k e r j a f i s i k
1. L a m a k e r j a
2. B e b a n k e r j a 2. B e b a n k e r j a m e n t a l
3. S h i f t k e r j a
Pe n g h itu n ga n b e b a n kerja:
4. U s i a
1. C a r d i o v a s c u l a r L o a d
5. M a s a K e r j a
(CVL)
6. L i n g k u n g a n K e r j a
2. N A S A - T L X

K e le la h a n Penendalian Kelelahan
(Harni, 2022):

KERANGKA TEORI
1. P r o m o s i k e s e h a t a n
2. P e n c e g a h a n k e l e l a h a n
Dampak K e le l a h a n ( (K u r n ia & kerja
Hasyim, 2022) 3. P e n a n g a n a n k e l e l a h a n
1. P e n u r u n a n k i n e r j a k e r j a ker ja (terapi kognitif,
2. P e n u r u n a n m u tu konseling mental
dan bimbingan
ap seumhba enr ia
k enp e r a w a t a n
mental, perbaikan
3 . K e s a la h a n d a la m p e n g irim a n lin gk u n g a n kerja,
perawatan pasien sikap kerja, alat
4 . K e c e la k a a n k en d araan di ergonomis)
perjalanan 4. R e h a b i l i t a s i k e l e l a h a n
kerja,
Penghitungan tingkat
kelelaha n (Rofi’i &
Te j a m a y a , 2 0 2 2 ) :
1. I n t e r n a t i o n a l
Fatigue
R e se a rc h
Committee
(IFRC Japan)
2. F a t i g u e
Assessment Scale
( FA S )
3. S w e d i s h O c c u p a t i o n a l
Poltekkes-Kaltim.ac.id Fatigue Inventory (SOFI) Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global
4. A l a t u k u r p e r a s a a n
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

KERANGKA KONSEP HIPOTESIS


Lama Kerja Ha: Ada hubungan antara beban kerja
terhadap tingkat kelelahan perawat
Beban Kerja
di ruang rawat inap RSUD I.A. Moeis
Shift Kerja
Samarinda.
Ho: Tidak ada hubungan antara beban
Usia
kerja terhadap tingkat kelelahan
Masa Kerja
perawat di ruang rawat inap RSUD I.A.
Moeis
Lingku Samarinda.

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


BAB III
METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian dan Metode observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross
Desain sectional study
Penelitian
Populasi Perawat di Ruang Karang Asam = 36 perawat
dan • Kriteria inklusi:
• Bersedia menjadi responden penelitian dan mengikuti prosedur
Sampel penelitian sampai selesai,
• perawat di ruang rawat inap kelas III Karang Asam, sudah bekerja mulai
nol hari / hari pertama berkerja
• Kriteria eksklusi:
• Perawat yang sedang sakit saat dilakukan pengambilan data, tidak
masuk
karena berbagai alasan (pelatihan, cuti, dll).
Metode Sampling Total sampling
Waktu dan RSUD I.A Moeis di Ruang Karang Asam Juni 2023

Tempat
Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global
BAB III
METODE PENELITIAN

DEFINISI OPERASIONAL
No Variabel Definisi Operasional Ha
1 Independen: Beban kerja adalah jumlah Rendah 1
Beban kerja pekerjaan yang harus Sedang 1
diselesaikan oleh sekelompok Agak ting
atau seseorang dalam waktu tinggi 50-
tertentu. Sangat tin

2 Dependen: Kelelahan kerja merupakan Rendah 3


Tingkat kelelahan suatu keadaan yang dialami Sedang 5
tenaga kerja yang dapat Tinggi 67
mengakibatkan penurunan Sangat tin
vitalitas dan produktivitas

kerja.

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


BAB III
METODE PENELITIAN

INSTRUMEN PENELITIAN
1. BEBAN KERJA →NASA-TLX

dikembangkan oleh Sandra G. Hart dari NASA-Ames Research Center dan Lowell E.Staveland pada tahun 1981

Metode ini dikembangkan berdasarkan munculnya kebutuhan pengukuran subjektif yang terdiri dari 6 faktor
yaitu:
MD Mental demand (kebutuhan mental) = tinggi aktivitas mental dan persepsi yang dibutuhkan (berpikir,
memutuskan, menghitung, mengingat, memperhatikan, mencari dst).
PD Physical demand (kebutuhan fisik) = banyak aktivitas fisik yang dibutuhkan.
TD Temporal demand (kebutuhan waktu) = besar tekanan waktu yang diberikan untuk menyelesaikan
tugas.
OP Own Performance (performa) = kepuasan terhadap hasil pekerjaan.
EF Effort (tingkat usaha) = usaha dalam bekerja (secara fisik dan mental) untuk menyelesaikan pekerjaan
tersebut.
FR Frustration (tingkat frustasi) = tingkat aman, tidak bersemangat, perasaan terganggu atau stres bila
dibandingkan dengan perasaan aman dan santai selama bekerja.

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


BAB III
METODE PENELITIAN

INSTRUMEN PENELITIAN
1. BEBAN KERJA →NASA-TLX
dikembangkan oleh Sandra G. Hart dari NASA-Ames Research Center dan Lowell E.Staveland pada tahun 1981
Metode ini dikembangkan berdasarkan munculnya kebutuhan pengukuran subjektif yang terdiri dari 6 faktor
yaitu:
MD Mental demand (kebutuhan mental) = tinggi aktivitas mental dan persepsi yang dibutuhkan (berpikir,
memutuskan, menghitung, mengingat, memperhatikan, mencari dst).
PD Physical demand (kebutuhan fisik) = banyak aktivitas fisik yang dibutuhkan.
TD Temporal demand (kebutuhan waktu) = besar tekanan waktu yang diberikan untuk menyelesaikan tugas.
OP Own Performance (performa) = kepuasan terhadap hasil pekerjaan.
EF Effort (tingkat usaha) = usaha dalam bekerja (secara fisik dan mental) untuk menyelesaikan pekerjaan
tersebut.
FR Frustration (tingkat frustasi) = tingkat aman, tidak bersemangat, perasaan terganggu atau stres bila
dibandingkan dengan perasaan aman dan santai selama bekerja.

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, dan Berwawasan Global
BAB III
METODE PENELITIAN

INSTRUMEN PENELITIAN
2. KELELAHAN KERJA →IFRC
Subjective Self Rating Test (SSRT) dari Industrial Fatigue Research Committee (IFRC) Jepang tahun 1967.
Kuesioner berisi daftar 30 pertanyaan, 10 pertama sebagai alat untuk kelemahan aktivitas, 10 berikutnya sebagai
alat untuk kelemahan motivasi kerja, dan 10 pertanyaan selanjutnya sebagai alat untuk kelemahan kerja. Dasar
yang dijadikan sebagai skorsing terhadap jawaban dari kuesioner yang kemudian dikelompokkan dan
dijumlahkan menjadi total skor individu adalah menggunakan empat skala likert.

Dalam Uji Validitas yang dilakukan oleh Rofi’i & Tejamaya (2022), didapatkan 3 pertanyaan tidak valid. Sehingga
total pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 27 pertanyaan.

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global
BAB III
METODE PENELITIAN

UJI VALIDITAS DAN REABILASI


1. Uji Validitas
Uji validitas kuesioner NASA-TLX telah dilakukan oleh (Prastika et al., 2020) pada jurnal “Analisis
Beban Kerja Dengan Metode Nasa-Tlx di PT. Pos Indonesia Cabang Malang Raya” dengan hasil 6
factor yang diuji valid
Uji validitas kuesioner IFRC telah dilakukan oleh (Rofi’i & Tejamaya, 2022) pada jurnal “Analisis Faktor
Risiko Kelelahan Tidak Terkait Pekerjaan pada Pengemudi Dump Truck PT X Tahun 2022:
Perbandingan Tiga Kuesioner Pengukuran Kelelahan Secara Subjektif” didapatkan 3 pertanyaan tidak
valid. Sehingga total pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 27 pertanyaan.

2. Uji Reabilitas
Kuesioner Jumlah Pertanyaan Cronbach’s alpha Cronbach’s alpha standar Kesimpulan
NASA-TLX 6 0,694 0,6 Reliabel
IFRC 27 0,860 0,6 Reliabel

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


BAB III
METODE PENELITIAN

TEKNIK PENGUMPULAN DATA


1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Akhir
a. Menyunting Data (Editing)
b. Mengkode data (Coding)
• Beban perawat, 5 rendah, jika skor 1-9. 4 sedang, jika skor 10-29. 3 agak tinggi, jika skor
30-49. 2 tinggi, jika skor 50-79. 1 sangat tinggi, jika skor 80-100.
• Tingkat kelelahan perawat; 4 rendah, jika skor 30-52. 3 sedang, jika skor 23-75. 2 tinggi,
jika skor 67-78. 1 sangat tinggi, jika skor 99-120.
c. Skoring
d. Entry
e. Membersihkan

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


BAB III
METODE PENELITIAN
ANALISA DATA
1. Uji Normalitas PENELITIAN
Uji Shapiro Wilk, p-value > 0,05 maka data terdistribusi normal.
2. Analisis Univariat
Dilakukan terhadap tiap variabel penelitian untuk melihat distribusi frekuensi
3. Analisis Bivariat
Digunakan untuk mengetahui hubungan variabel independen (beban kerja perawat) dengan
variabel dependen (tingkat kelelahan). Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji chi-
square dengan tingkat kemaknaan sebesar 0,05 (a-5%) dan Confidance Internal sebesar 95%,

(∫ 0 − ∫ 𝑛)2
𝑥2 = ∑ a. Jika nilai probabilitas <0,05 maka hipotesis Ha diterima
∫𝑛 atau gagal ditolak yang = adanya hubungan antara
𝑥 2 = 𝑐ℎ𝑖 𝑘𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑡 variabel dependen dengan variabel independen.

න 0 = 𝑓𝑒𝑟𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑎𝑠𝑖 b. Jika nilai probabilitas >0,05 maka hipotesis Ha ditolak
yang = tidak ada hubungan antara variabel dependen
dengan variabel independenya.
න 𝑛 = 𝑓𝑒𝑟𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


BAB III
METODE PENELITIAN

ALUR PENELITIAN

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


BAB III
METODE PENELITIAN

ETIKA PENELITIAN
1. Menghormati Harkat dan Martabat Manusia
2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek
3. Menghormati Keadilan dan Inklusivitas
4. Memperhitungkan Manfaat dan Kerugian yang ditimbulkan

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global

You might also like