Professional Documents
Culture Documents
2 Pajanan Okupasional (Tari)
2 Pajanan Okupasional (Tari)
Perlukaan kulit
Gigitan berdarah
Bahan yang memberi risiko
penularan infeksi
Darah
Cairan bercampur darah yang kasat mata
Cairan yang potensial terinfeksi; semen,
sekret vagina, c.cerebrospinal,c.sinovial,
c.pleura, c.pericardial, c.peritoneal,
c.aminion
Virus yang terkonsentrasi
Status infeksi
• Tentukan status infeksi sumber pajanan :
HbsAg positif
HCV positif
HIV positif
Untuk sumber yang tidak diketahui
pertimbangkan risiko ketiga infeksi diatas
Jangan melakukan tes pada jarum bekas
Kerentanan
Antibodi HIV
Profilaksis pasca pajanan (PPP)
• HBV ; berikan sesegera mungkin, terbaik 24
jam pertama
• FDC TLE/TLD
• Profilaksis diberikan selama 4 minggu
• Efek samping ARV sering terjadi, maka konseling kepatuhan
berobat pada PPP harus dilakukan
Profilaksis Pasca Pajanan HBV
Belum di vaksinasi
1 dosis HBIG, mulai Beri seri vaksin HBV Beri Vaksin HBV
Vaksin HBV
Pernah divaksinasi
Diketahui sbg responder Tidak perlu pengobatan Tidak perlu pengobatan Tdk perlu pengobatan
Diketahui sbg non 1 dosis HBIG & ulangan Tidak perlu pengobatan Bila diket.sumber paja
responder Seri vaksin HBV nan berisiko tinggi,
obati spt pada
HBsAg
positif
Tidak diketahui status Px.Anti-HBs terpajan Tidak perlu pengobatan Px. Anti HBs terpajan
respon antibodinya 1. bila cukup tdk perlu 1. bila cukup tdk
perlu
pengobatan pengobatan
2. bila tdk cukup beri 2. bila tdk cukup beri
Alur Tatalaksana Pajanan dari pasien terinfeksi HIV
Menentukan Kode Pajanan (KP)
tidak
ya
KP 1 KP 2 KP 2 KP 3
Menentukan Kode status HIV (KS)
Bagaimana status HIV dari sumber pajanan ?
HIV (-)
HIV (+) Tidak diketahui statusnya Tidak diketahui sumbernya
KS
KS 1 KS 2
Tidak tahu
Menentukan Pengobatan Profilaksis Pasca Pajanan
Kategori Pajanan (KP) Kode status/Kadar RNA HIV Anjuran Pengobatan
sumber (KS)
Konseling Pra-tes
Dokumentasi Formal
TERIMA KASIH