You are on page 1of 9

Maharah

Al-
Istima
Teknik Pengajaran
Bahasa Menyimak
Mendengar, Mendengarkan & Menyimak
Secara bahasa terdapat perbedaan pengertian antara mendengar, mendengarkan dan menyimak. Dalam
kegiatan mendengar dimungkinkan adanya unsur ketidaksengajaan dan kebetulan, sementara dalam
kegiatan mendengarkan sudah ada unsur kesengajaan tetapi belum diikuti unsur pemahaman secara
total. Sedangkan menyimak, mencakup kegiatan men dengarkan yang disertai usaha memahami secara
total dan disertai juga dengan perhatian dan minat. Oleh karena itu, istilah yang digunakan untuk
maharah al-istimâ' dalam tulisan ini adalah keterampilan menyimak.

Maharah al-istimâ' (keterampilan menyimak) merupakan ke mampuan atau kecakapan seseorang untuk
mengidentifikasi lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi serta
interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta untuk memahami makna yang
telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
Komponen dalam Menyimak

Audio/Bunyi Sintaksis
01 Penerimaan tanda melalui suara,
mengi dentifikasi tiap-tiap fonem,
02 Keterkaitan dan hubungan setiap bagian
kalimat dengan yang lainnya.
morfem, kata atau kalimat.

Konteks Kognitif
03 Komponen pragmatik yang dapat
menentukan fungsi kalimat dalam
04 Perbedaan jenis bahan simakan yang lebih
spesifik.
konteks komunikasi,
Prinsip dalam Pengajaran

01 02 03 04
Interaksi Fokus pemahaman Mandiri
Kemampuan menyimak Lebih fokuslah pada Kemampuan menyimak Dorong para pembelajar untuk
akan meningkat melalui pengajaran daripada pada meningkat melalui kegiatan menyimak diluar
interaksi evaluasi. pemahaman kelas atas inisiatif sendiri.
Prosedur & Tahapan

Pengenalan Mendengarkan dan Mendengarkan dan


Menirukan Memahami
Bertujuan agar siswa dilatih untuk
siswa dapat mengidentifikasi bertujuan agar siswa mampu
mendengarkan dan
bunyi-bunyi bahasa Arab secara memahami bentuk dan makna
menirukan.
tepat dari apa yang didengarnya itu
Latihan pengenalan (identifikasi)
Latihan mengenal (identifikasi) ini bisa berupa latihan dengar untuk membedakan
(discrimination exercises) pengan teknik mengontraskan pasangan pasangan ucapan yang
hampir sama. Misalnya: Guru mengucapkan atau memutarkan rekaman, pelajar diminta
menebak, apakah yang didengarnya itu bunyi A atau B.
Contoh:
‫ اليم‬:A
‫ عليم‬:B
Variasi lain ialah, murid diminta mengidentifikasi apakah pasangan kata yang diperdengarkan
oleh guru, fonem pertamanya sama atau berbeda. Misalnya:
‫جميل‬-‫جبين‬
‫جميل‬-‫زميل‬
‫صيام‬-‫شيمة‬
‫مسرح‬-‫مسجد‬
‫مصباح‬-‫مشكاة‬
Latihan Mendengarkan dan Menirukan
Dalam tahap permulaan, siswa dilatih untuk mendengarkan dan menirukan. Kegiatan ini dilakukan oleh
guru, ketika memperkenajkan kata-kata atau pola kalimat yang baru, atau dalam waktu yang sengaja
dikhususkan untuk latihan menyimak. Latihan menirukan ini difokuskan pada bunyi-bunyi bahasa yang
asing bagi siswa, juga pada pengucapan vokal panjang dan pendek, bertasydid dan tidak bertasydid,
yang tidak dikenal dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
Latihan mengucapkan bunyi (‫)ق‬
Guru mengucapkan murid menirukan
‫قلم‬-‫قلم‬
‫قمر‬-‫قم‬
Latihan pengucapan vokal bertasydid.
‫کسر‬-‫کسر‬
‫كسّر‬-‫كسّر‬
Latihan Mendengarkan dan Memahami
Tahap selanjutnya, setelah siswa mengenal bunyi-bunyi bahasa dan dapat mengucapkannya, latihan
menyimak bertujuan agar siswa mampu memahami bentuk dan makna dari apa yang didengarnya itu.
Latihan mendengar untuk. pemahaman ini dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik, antara lain:
● Latihan melihat dan mendengar ( O‫سمع‬O‫نظر و ا‬O‫) ا‬
● Latihan membaca dan mendengar ( O‫سمع‬O‫ ا‬O‫قرأو‬O‫) ا‬
● Latihan mendengarkan dan memeragakan (‫قرأو مثل‬O‫) ا‬
● Latihan mendengarkan dan mamahami
Terimakasih

‫شكر‬

You might also like