You are on page 1of 19

Universitas Andalas

Fakultas Ilmu Budaya

Bahasa Indonesia Sebagai Alat


Komunikasi
Oleh

Dr. Sulastri,M.Hum.
Prodi Sastra Indonesia

PADANG,
Para Tamu

Sebelum Berhubungan
Urusan Dinas Silakan
“Jangan”
Berambut Gondrong
Berpakaian kedodoran
Terima kasih
Bahasa
1. Apa guna bahasa? Ketika dipakai
pernahkah dipikirkan bahwa telah
digunakan dengan sangat hati-hati
2. Bila kekuatan pikiran terletak dari cara
berbahasa, maka pernahkah diperhatikan
cara berbahasa seseorang?
3. Bagaimana hubungan bahasa dengan
pikiran?
Penyair Jerman Victor Klemperer
berkata
 “Bahasa tidak semata-mata menulis dan berpikir
bagiku;ia makin lama makin mendikte perasaanku
keseluruhan hidup rohaniku dan tanpa sadar aku
menyerah sepenuhnya kepadanya”

 “Kata-kata dapat seperti dosis kecil seperti arsenik;


ditelan tanpa disadari, seakan tak punya efek, dan
kemudian sejenak lagi reaksi racunnya merasuk di
tubuh” (Mohamad, 2014)
Coba Saudara Tebak Judul Puisi di bawah Ini

bayangan sosok putih


yang tak patah di tembok
susah didekati
kecuali dengan diam

pada puncak kelembutan bicara


yang tinggal hanya menggeleng dan mengangguk
di gerbang kuil kata-kata terlalu tajam
-seperti pisau belati
yang berdering jatuh di atas batu
“ia bodoh” pilihan kata yang bisa digunakan
untuk itu; misalnya.

 Dek inyo iyo nan sagalo ndak jaleh do


mah, ndak tau labo rugi, tangguaknyo
jarang tu, nan ma lai ka mandatangkan
kauntungan, nan kamarugian samo se dek
nyo mah.
 Ndak tau galeh ka balabo, baban barek
agiahanlah ka inyo tu capek dijujuangnyo
Ngak ngerti
???
Bingung Bosan
????? zzzzz

Ngantuk
Benci zzzz

Yes!!!! Asyiiik!!!!

Tentukan sikap anda


Fungsi Bahasa
 Sebagai alat komunikasi

 Alat semestinya mahir dan terampil dalam


mempergunakannya

 Komunikasi untuk menyampaikan ide, gagasan


dgn beragam cara sesuai kebutuhan penutur

Dr. Sulastri,M.Hum.
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
Fungsi dan Kedudukan BI
 Kebanggaan nasional
 Identitas
 Alat pemersatu yg berbeda suku, budaya,
dan latar belakang bahasa.
 Alat perhubungan antarbudaya dan
antardaerah

Dr. Sulastri,M.Hum.
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
BI bisa baik namun belum tentu benar

 Ketika seseorang berbahasa sering salah dalam


penempatan kata ganti persona bentuk pasif
 “yang saya ingin tanyakan” (baik tetapi tidak
benar)
 “ingin saya tanyakan, bukan saya ingin tanyakan
 “akan kami laporkan, bukan kami akan laporkan”
 “dapat kita setujui, bukan kita dapat setujui”
 “tidak dia sukai, bukan dia tidak sukai”
Pengertian Ragam Baku/standar
 Mengikuti kaidah untuk ragam tulis
memperhatikan EYD
 Terdapat perpaduan (koherensi) antara unsur
 Diutamakan penggunaan kalimat pasif
 Konsisten ketika memakai istilah, singkatan dan
kata ganti
 Pilihan kata yang tepat untuk lisan dan tulisan;
mis buat/bikin; kenapa---membuat; mengapa
Apa manfaatnya
 Menambah kewibawaan, prestise
 Bahasa menunjukkan bangsa
 Memperlihatkan kecendekiawanan
 Menambah nilai komunikatif yang lebih
tinggi

Dr. Sulastri,M.Hum.
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
Ajakan agar berbahasa yg baik dan benar

 Pemakaian BI sesuai dengan fungsi, situasi,


dan topik pembicaraan
 Serasi dengan sasaran yang hendak dituju
 Konteks pemakaian bahasa baku dan tidak
baku; misalnya penggunaan kata ngak;
dibilang; dibikin mungkin bisa digunakan
dalam ragam lisan
Beberapa kesalahan yg tidak disadari

 Yang boleh menjadi anggota perkumpulan


itu hanyalah orang -tua, orang –tua
 Di dalam keputusan itu ditunjukkan
kebijaksanaan menguntungkan masyarakat
umum

Dr. Sulastri,M.Hum.
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
Latihan 1

Keindahan merupakan salah satu dari kehidupan rakyat


Indonesia. Tahun ini pemerintah menetapkan sebagai
tahun lingkungan hidup. Disarankan agar setiap warga
wajib memelihara keindahan serta kebersihan
lingkungan. Disini nyata sekali tanaman memegang
peranan penting. Kita sebagai generasi muda penerus
bangsa, wajib dan harus memelihara keamanan
pemerintah dan melestarikan lingkungan. Dengan
demikian suasana yang sejuk, nyaman dan tenteram akan
dapat terlaksana. Apalagi di kota besar seperti Jakarta ini
perlu sekali adanya penghijauan untuk mengatasi polusi.
Selain dapat berfungsi sebagai penghias kota, juga
berfungsi sebagai penghisap polusi.

Dr. Sulastri,M.Hum.
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
Latihan 2

Rumah dinas yang dimiliki oleh Universitas Andalas Padang


sebanyak 25 buah ditempati oleh pegawai yang sudah pensiun 10
buah, sebanyak 5 buah ditempati oleh famili pegawai, guru-guru
sekolah dasar yang dekat komplek perumahan tersebut menempati
sebanyak 4 buah. Kemudian sebanyak 6 buah rumah dinas lagi
ditempati oleh pegawai-pegawai golongan I tanpa mendapatkan
Surat Izin Menempati (SIM) dari Kasubag Umum. Nama-nama
pegawai yang menempati tersebut adalah Ahmad, Rajiman, Sutan
Basyar, Dirman, Sutoyo dan Warmin. Seluruh rumah dinas tersebut
setiap tahun mendapatkan pemeliharaan dari anggaran rutin seperti
mencat dinding luar dalam, mengganti atap yang sudah bocor, dan
merehabilitasi peresapan WC. Biaya pemeliharaan untuk tahun
anggaran 2005 tersebut sudah dikeluarkan sebanyak Rp
750.000.000,00 yang dikeluarkan oleh bendahawaran rutin yang
bernama Sumardi.

Dr. Sulastri,M.Hum.
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
Latihan 3
Sejak Januari sampai Mei 2013 ini di Padang telah terjadi 136 kali
peristiwa kebakaran.

1. Yang kehilangan tempat tinggal berjumlah 98 keluarga


2. Jumlah peristiwa kebakaran lebih besar dibandingkan dengan
jumlah rumah yang hangus
3. Berarti rata-rata 27 hari dalam satu bulan di Padang ada
kebakaran
4. Berarti setiap bulan ada 18 keluarga yang kehilangan tempat
tinggal
5. Ini berarti tidak saja kebakaran mengakibatkan rumah hangus
6. Atau rata-rata setiap dua hari ada satu keluarga yang rumahnya
hangus karena kebakaran

Dr. Sulastri,M.Hum.
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
Latihan 4
Sorga Terakhir Ialah Keselamatan Keluarga
Orang yang mampu punya tenggang rasa, kadang-kadang
lebih diperlukan daripada orang yang pintar dan terdidik.
Tapi apakah tenggang rasa? Tidak jelas apa. Tapi sikap itu
bisa diperlihatkan, pada ketika misalnya sebuah putusan akan
diambil. Acungkan saja ibu jari dan bilang ”okey”. Buka saja
mulut dan ikut berteriak ”setuju”. Dan sedia kala cair dengan
kehendak orang banyak. Ini adalah bentuk paling umum dari
kesadaran suka memberi, suka mengalahkan dan suka
mengerti orang lain. Kita bukanlah bangsa yang suka ngotot
dan formal dalam kalangan yang terbuka. Nanti di rumah
boleh saja menggerutu sesuka hati. Kalau perlu mengutuk
dan menyumpah-serapah. Sendiri saja.

Dr. Sulastri,M.Hum.
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
Dr. Sulastri,M.Hum.
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

You might also like