You are on page 1of 8

KESELAMATAN PASIEN DAN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DALAM

KEPERAWATAN

KELOMPOK 2

ANASTHASIAFLORENTINASIBORO (1810913220014)
ANNISA DIVA AMALIA (1810913220021)
CICIAPRILIANTYWULANDARI (1810913320007)
DEWISYIFAHAMTAROHIM (1810913720002)
MUHAMMAD KHAIRULFIKRI (1810913210020)
NURKHALISAHHAYATI (1810913220011)
NUARITADEWI LESTARI (1810913320011)
PUPUTARIANTO HAKIM (1810913310029)

SITI AMALIA (1810913320001)


WIDAYANTI (1810913320003)
TUJUAN
 Mengetahuiidentifikasiupayapencegahanrisikodan
hazard
padasetiaptahapasuhankeperawatansesuaikasustersebu
t.

 Mengetahuialurpelaporansesuai SOP

 Mengetahuiperanorganisasi IPCN RumahSakit


KASUS
PadaTanggal 2 Maret, 2019 di rumah sakit di Singapore
terjadi kasus nyata kekerasan fisik dan verbal pada saat
perawat sedang melakukan pengkajian. Perawat tersebut
pada saat melakukan pengkajian kepada pasien,
mendapatkan kekerasan fisik sekaligus verbal dari
pasien yang ia kaji. Seperti yang dikutip dalam suatu
artikel di media online:“Ketika perawat Nur,31 tahun,
melakukan pendekatan untukmengumpulkan data, salah
satu pasiennya mengamuk, berteriak dan memukul-
mukul kepalanya kedinding. Dia mencoba menghentikan
dan menenangkannya tapi pasiennya secara emosional
malah menendang dadanya, membuat dia terluka, dan
membuat mentalnya tergoyang seharian.”
GAMBARAN KASUS

Hazard diklasifikasi menjadi beberapa kategori, yaitu


hazard biologi, hazard fisik, hazard kimia, hazard
psikososial, dan hazard lingkungan. Hazard yang
ditemukan di dalam kasus yaitu hazard psikososial,
karena di dalam kasus perawat mengalami kekerasan
fisik dan verbal. Hazard psikososial dapat didefinisikan
sebagai aspek-aspek dalam pekerjaan yang berpotensi
dapat menyebabkan gangguan psikologis dan fisik-
fisiologi pekerja. Bahaya psikososial dapat berupa
stress, kekerasan di tempat kerja, shift yang berganti-
ganti, staf yang tidak memadai, dan beban berat kerja.
PENGENDALIAN ATAU PENCEGAHAN RESIKO BAHAYA YANG DIALAMI PERAWAT
DENGAN :

 Elimination
 Subsituation
 Minimasi
 Engineering control
 Administrative control
 Supervisi
 PPE atau APD
MEN GIN G AT PEN TI NG NYAD OKUMEN TASI LAPOR AN KECELAKAAN KER JA DI LEN G KAPI D EN GAN SO PPELAPO RAN KECELAKAAN KERJAD EN GAN UR UTAN PRO SED UR SEBAG AI BERIKUT :

 Korban melapor kepada petugas penanggung jawab ruangan


 Petugas ruangan menghubungai dokter yang bertugas untuk
memeriksa kondisi korban.
 Korban ditangani sesuai dengan prosedur pelayanan medis yang
berlaku
 Petugas ruangan mengisi formulir pelaporan kecelakaan kerja
 Formulir tersebut diserahkan oleh penanggungjawab ruangan
kepada komite k3.
 Komite k3 menentukan apakah kecelakaan tersebut merupakan
kecelakaan kerja.
KOMITE K3 ATAU IPCN/ PPI BERPERAN DALAM PENANGANAN SEPERTI KASUS DI ATAS, YAITU UNTUK MENYELESAIKAN KASUS KECELAKAAN KERJA, YAITU :

 Mengunjungi dan mengidentifikasi kejadian pasien


dan resiko infeksi
 Memprakasai penyuluhan bagi petugas, pasien, dan
keluarga, dan pengunjung terkait new emerging dan re
emerging atau infeksi dengan insiden tinggi
 Memberikan saran desain lingkungan ruang pelayanan
kesehatan
 Memonitor dan memberikan saran pelaksanaan
program serta kepatuhan SPO dll.
TERIMA KASIH

You might also like