You are on page 1of 8

Metode Persediaan

Barang Dagang

Kelompok 2
Nama Anggota Kelompok

WINDAYANI 105731107622

AGISTA ARIANI 105731107822

ANNISA NURUL FAJRI 105731108422

AHMAD NURFAUZI BUDIMAN 105731108722

ARIFIN 105731109422

AINI MAGFIRA 105731109922


Pengertian Persediaan Barang Dagang

Persediaan barang dagang atau biasa disebut merchandise inventory adalah barang dagang
yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Barang tersebut bisa didapatkan melalui pemasok atau
buatan sendiri, dan digunakan untuk dijual kembali pada konsumen maupun diproduksi ulang
dalam operasi usahanya.

Selain itu, merchandise inventory juga dikategorikan sebagai aset lancar. Artinya produk-produk
yang termasuk dalam persediaan barang dagang mampu memberikan manfaat atau keuntungan
pada perusahaan.
Penilaian merchandise inventory dapat dilakukan menggunakan rumus sebagai berikut.

“Nilai Persediaan Barang = Jumlah Fisik x Harga Per Unit”

Macam-macam transaksi yang berkaitan dengan persediaan barang dagang dapat diuraikan
antara lain sebagai berikut.

1. Pembelian barang dagang 2. Retur pembelian

3. Potongan pembelian 4. Pembayaran beban angkut pembelian

5. Penjualan barang dagang 6. Retur penjualan

7. Potongan penjualan 8. Pembayaran beban angkut penjualan

9. Pemberlakuan PPN dan PPnBM


Dalam akuntansi terdapat 2 metode pencatatan segala jenis transaksi yang berkaitan dengan merchandise inventory, yakni metode
akuntansi fisik dan perfektual.
Di mana metode fisik adalah cara penghitungan nilai dan jumlah persediaan barang yang hanya dilakukan pada akhir periode saja.
Artinya, setiap akhir periode akan ada perhitungan persediaan barang dalam gudang.
Sedangkan metode perpetual adalah perhitungan yang dilakukan setiap kali terjadi perubahan pada persediaan barang dalam
gudang. Jadi, setiap kali ada transaksi baik itu pembelian maupun penjualan barang maka akan selalu dilakukan perhitungan dan
pencatatan.

SISTEM PENCATATAN
Metode Periodik (Periodic Inventory System)
Metode pencatatan ini dilakukan pada akhir periode penjualan. Jadi, persediaan barang dagang tidak langsung dicatat saat terjadi
transaksi. Metode periodik juga disebut sebagai metode 'fisik' karena pencatatannya dilakukan dengan cara mengecek langsung
persediaan barang dagang. Perlu diingat bahwa meskipun jumlah persediaan barang hanya dicatat pada akhir periode, tetapi
transaksi penjualan tetap dicatat tiap kali terjadi transaksi penjualan.
Metode periodik atau fisik ini lebih cocok diaplikasikan pada perusahaan yang memiliki volume barang yang tinggi serta frekuensi
penjualan yang tinggi pula. Misalnya perusahaan yang menjual produk makanan.
Metode Permanen (Perpetual System)
Berbeda dengan metode periodik yang hanya melakukan pencatatan persediaan pada akhir periode penjualan, metode permanen
(perpetual) justru mencatat transaksi penjualan pada saat transaksi tersebut terjadi. Gampangnya, jika terjadi transaksi penjualan
yang mempengaruhi jumlah persediaan barang, maka rekening persediaan barang pun ikut dicatat saat itu juga.Metode pencatatan
ini biasanya digunakan pada penjualan barang mewah dan memiliki nilai jual yang tinggi, misalnya mobil.
Macam-Macam Metode Penilaian Persediaan
Dalam ilmu akuntansi, terdapat tiga metode yang bisa Anda pakai untuk menghitung nilai persediaan.
A.Metode FIFO (First In, First Out)

Metode penilaian persediaan yang satu ini mengasumsikan bahwa persediaan yang diproduksi terlebih dahulu
akan menjadi unit pertama yang dijual dan dipenuhi.
Fungsi dari penggunaan metode ini ialah memudahkan Anda untuk menentukan nilai inventaris berdasarkan
persediaan yang ada meskipun ada perubahan pada HPP.
Menurut metode penilaian First-In-Firs (FIFO), barang-barang persediaan dijual daarn urutan yang sama
dengan pembelian pembuatannya.

B.Metode LIFO (Last In, First Out)

Metode penilaian persediaan last-in-first-out (LIFO) justru merupakan kebalikan dari metode penilaian FIFO.
Menurut metode LIFO, cara menghitung nilai inventaris adalah dari barang yang paling baru dibeli atau
diproduksi dijual terlebih dahulu.Dengan LIFO, biaya produk terbaru yang dibeli atau diproduksi adalah yang
pertama dihitung sebagai barang yang terjual.Menggunakan metode ini, biaya produk lama yang lebih rendah
akan dilaporkan sebagai nilai persediaan.
PENGUKURAN DAN PENGURANGAN PERSEDIAAN BARANG
DAGANG

Berikut adalah beberapa prinsip umum yang digunakan dalam pengakuan dan pengukuran
persediaan barang dagang:

1. Biaya perolehan: Persediaan barang dagang diukur berdasarkan biaya perolehan atau biaya
pembelian barang tersebut. Biaya perolehan mencakup harga pembelian, biaya transportasi, biaya
produksi, dan biaya lain yang secara langsung terkait dengan perolehan barang.

2. Metode pengukuran: Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur persediaan
barang dagang, termasuk metode FIFO (First-In, First-Out), LIFO (Last-In, First-Out), dan metode
rata- rata bergerak.
SEKIAN DARI KAMI

TERIMA KASIH

You might also like