You are on page 1of 34

DEPUTI SDM APARATUR

ASISTEN DEPUTI STANDARDISASI JABATAN DAN


KOMPETENSI SDM APARATUR

KEBIJAKANPEMBINAAN
JABATAN FUNGSIONAL :
ENTOMOLOG KESEHATAN

Jakarta, 3 Februari 2021


http://www.free-powerpoint-templates-design.com
POKOK BAHASAN
1 PENGANTAR

2 PEEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL

3 PENUTUP

2
1 PENGANTAR

3
TAHAPAN PENETAPAN JF ENTOKES
Revisi Kepmenpan No 18/KEP/M.PAN/11/2000
2 1 Usulan (Baru/Perubahan)
Surat dari Pimpinan IP
Ekspose Usulan Naskah Akademik
IP memaparkan usulan e-Salam
Berita Acara Ekspose
Rekomendasi 3
Penyusunan Tugas dan Uraian Kegiatan
Perumusan tugas jabatan dan butir kegiatan
Penyusunan Instrumen Uji Petik
4 Uji Beban Kerja
Validasi Hasil
Olah data dan validasi, Berita Acara hasil uji petik
Penyusunan Rancangan 5
Harmonisasi
Harmonisasi dilakukan dengan Kemenkumham
Salinan Paraf Persetujuan oleh JPT Madya IP


Penyerahan Salinan kepada IP PENETAPAN
www.jdih.menpan.go.id PERATURAN MENTERI
6
JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN DALAM RANCANGAN PERMENPANRB

KEDUDUKAN TUGAS POKOK UNSUR DAN SUBUNSUR


pengendalian vektor dan/atau binatang pembawa penyakit:
a. perencanaan di bidang pengendalian vektor dan/ atau
binatang pembawa penyakit;
Entomolog Kesehatan b. survei/pengamatan vektor dan/atau binatang pembawa
penyakit;
berkedudukan sebagai pelaksana c. investigasi/penyelidikan vektor dan/atau binatang
teknis fungsional di bidang melakukan pengendalian pembawa penyakit;
d. intervensi vektor dan/atau binatang pembawa penyakit;
pengendalian vektor dan/atau vektor dan/atau binatang e. uji kerentanan/resistensi dan efikasi di bidang
pengendalian vektor dan/atau binatang pembawa
binatang pembawa penyakit pada pembawa penyakit. penyakit;
f. perumusan program di bidang pengendalian vektor
Instansi Pemerintah dan/atau binatang pembawa penyakit; dan
g. pengembangan teknologi tepat guna di bidang
pengendalian vektor dan/atau binatang pembawa
penyakit;

JENJANG RUMPUN SIFAT INSTANSI PEMBINA UNIT PEMBINA

Keahlian:
Keterampilan:
Rumpun Bersifat terbuka Kementerian Direktorat
Ahli Pertama
Ahli Muda
Terampil Kesehatan pada instansi Kesehatan Jenderal
Ahli Madya
Mahir
Penyelia
pemerintah Pencegahan dan
Ahli Utama Pengendalian
Penyakit
Pasca UU No 5/2014
 Pasal 3 Presiden bisa menarik lagi delegasi kewenangan
 Pasal 34 prajab karena kondisi tertentu
 pasal 46 ttg pengaturan pangkat
UU No 5/2014  Pasal 67 Kedudukan JF
 Pasal 75&78 hapus Uji kompetensi pada pengangkatan pertama
 Pasal 99 Tugas instansi pembina
 Pasal 106-108 pengecualian persetujuan presiden pengisian JPT
 Pasal 132 mutasi JPT dengan ukom
 Pasal 159 pengisian JPT dari TNI/Polri (hapus jpt pratama)
 Pasal 178&202 penugasan

PP No 
Pasal 203 pembelajaran terintegrasi
Pasal 217 pelatihan
Direvisi
11/2017 PP No


Pasal 250 pidana umum dihilangkan
Dpasal 305 penyetaraan jabatan
17/2020 -  Pasal 352 ttg pangkat
-
Pasal 67-101  pasal 360 tunjab

Surat Menteri PANRB No. 365/2019


Pasal 85 : pemberlakuan permenpan 13/2019
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, semua

Permenpanrb ketentuan dalam Peraturan Menteri tentang JF yang telah


ditetapkan dan semua peraturan pelaksanaannya,
Surat Menteri PANRB No. 563/2020
tentang pemberlakuan perghapusan
No 13/2019 menyesuaikan dan mengikuti ketentuan dalam Peraturan
Menteri ini paling lama 3 (tiga) tahun sejak Peraturan
persyaratan uji kompetensi untuk
pengangkatan pertama dan nomenklatur
Menteri ini diundangkan. JF CPNS
STATISTIK PENETAPAN
JABATAN FUNGSIONAL

2015 2016 2017


Terbit: 29 JF Terbit: 17 JF Terbit: 21 JF
Revisi: 11 JF Total: Revisi: 12 JF Total: Revisi: 11 JF Total:
Baru: 18 JF 146 JF Baru: 5 JF 151 JF Baru: 10 JF 161 JF

2018 2019 2020


Terbit: 26 JF Terbit: 21 JF Terbit: 67 JF
Revisi: 2 JF Total: Revisi: 12 JF Total: Revisi: 25 JF Total:
Baru: 24 JF 185 JF Baru: 9 JF 200 JF Baru: 42 JF 242 JF

7
2 PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL

8
Pasal 68 UU 5/2014
1. PNS menduduki jabatan pemerintahan
2. PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan Jabatan dalam ASN (UU
tertentu pada instansi pemerintah
No. 5 tahun 2014)

Jabatan Pimpinan • Sekelompok jabatan tinggi pada instansi pemerintah dengan


fungsi memimpin dan memotivasi ASN pada
Tinggi (JPT) instansi pemerintah

• Jabatan Administrator : memimpin pelaksanaan


seluruh kegiatan pelayanan publik serta administrasi
pemerintahan dan pembangunan
• Jabatan Pengawas : mengendalikan
Jabatan
pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh pejabat
Administrasi pelaksana
• Jabatan Pelaksana : melaksanakan kegiatan
pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan
pembangunan

pelayanan
• Fungsi dan tugas berkaitan dengan
Jabatan Fungsional fungsional yang berdasarkan pada
keahlian dan keterampilan tertentu
UTAMA PPPK
JABATAN
PIMPINAN
PEGAWAI TINGGI MADYA

DAN PRATAMA

JABATAN PNS KEAHLIAN

ASN ADMINISTRATOR
o
o
AHLI UTAMA
AHLI MADYA
KETRAMPILAN o AHLI MUDA
JABATAN o AHLI PERTAMA PPPK
o PENYELIA
ADMINISTRASI PENGAWAS JABATAN
o MAHIR
FUNGSIONAL
o TERAMPIL
o PEMULA
PELAKSANA

FUNGSI ADMINISTRASI FUNGSI TEKNIS


10
KEDUDUKAN, TANGGUNG JAWAB,
DAN TUGAS JF

JPT Madya
JABATAN Berkedudukan dan
Bertanggung jawab
FUNGSIONAL
langsung
JPT Pratama

TUGAS Administrator
memberikan pelayanan fungsional yang
berdasarkan pada keahlian dan
Pengawas
keterampilan tertentu

JF merupakan jabatan Berbasis


karir bagi PNS OUTPUT
PETA JABATAN
Catatan :
 Peta jabatan ditetapkan oleh PPK

JPT PRATAMA
 Peta jabatan di sampaikan kepada Instansi
yang terkait (MENPANRB sebagai dasar
Penetapan Formasi

ADMINTRATOR.. ADMINTRATOR.. ADMINTRATOR.. ADMINTRATOR.. 4

PENGAWAS PENGAWAS PENGAWAS PENGAWAS


.. .. .. .. 4
NO JABATAN KELAS ABK PNS K/L
NO JABATAN KELAS ABK PNS K/L
1 Peng. Umum 5
3 2 -1
1 Peng. Umum 5 2 1 -1
2 Peng. Persuratan 3 1 -2 2 Arsiparsi 6 2 4
a. Arsiparis Ahli Utama. ? 0 0 0
b. Arsiparis Ahli Madya. ? 1 0 -1
Setiap unit pengawas (es 4) di mungkinkan membutuhkan c. Arsiparis Ahli Muda. ? 2 1 -1
Pengadministrasi umum (apabila ada beberapa jabatan tdk
memenuhi beban kerja 1250 jam) c. Arsiparis Ahli Pertama ? 3 1 -2
• Pengadministrasi umum kebutuhan paling banyak 2
pegawai Penulisan yang
Penulisan yang
benar salah
PENGANGKATAN DALAM JF (norma baru)

Pertama Perpindahan Penyesuaian Promosi

• Uji Kompetensi
• Syarat pendidikan • Syarat pendidikan • Syarat pendidikan • Nilai prestasi kerja min 2
• Nilai prestasi kerja min 1 • Uji kompetensi • Pengalaman kerja minimal (dua) tahun terakhir baik
(satu) tahun terakhir baik • Pengalaman min 2 thn 2 thn • memiliki rekam jejak yang
• Syarat lain yang • Nilai prestasi kerja min 2 thn • Nilai prestasi kerja min 2 baik
terakhir baik • tidak pernah melakukan
ditetapkan oleh Menteri • Batas Usia Keahlian : 53
thn terakhir baik
• Untuk calon PNS • Inpassing untuk: pelanggaran kode etik dan
untuk Ahli Pertama dan Ahli profesi PNS
• Hanya untuk jenjang Muda, 55 JF Ahli Madya, 60 a) Penetapan JF Baru • tidak pernah dikenakan
Pemula, Terampil, Ahli JF Ahli Utama bagi yang b) Kebutuhan Mendesak hukuman disiplin PNS.
Pertama, dan Ahli Muda menduduki JPT
Prioritas Strategi • Promosi untuk:
• Batas Usia Keterampilan : 53
tahun
Nasional Permenpan a) pengangkatan pada JF
• Perpindahan dari non JF ke NO 42/2018 b) kenaikan jenjang
JF, keterampilan ke keahlian, jabatan satu tingkat
dan antar Ahli Utama lebih tinggi.

PELANTIKAN DAN
BERDASARKAN KEBUTUHAN JABATAN PENGAMBILAN
SUMPAH JABATAN
Penetapan Angka Kredit Jabatan
Fungsional saat ini dilakukan dengan 3
skema:
• Penetapan AK berdasarkan Penilaian AK per
satuan kegiatan/konvensional (155 JF)
Penilaian Kinerja
• Penetapan AK berdasarkan Sistem Konversi
Angka Kredit (10 JF) Jabatan Fungsional
• Penetapan AK berdasarkan Integrasi dengan Penilaian Kinerja Jabatan Fungsional
ditetapkan berdasarkan Penilaian dan
SKP (77 JF) Penetapan Angka Kredit

TREY 14
research
Pokok AK Butir Kegiatan Konversi Integrasi

How to customize this template


Pengembangan Butir Kegiatan
dan AK
Disusun terpisah
dalam DUPAK
Tidak disusun Target AK dan Butir Kegiatan ditetapkan dalam
SKP

Sistem Penilaian SKP dan DUPAK


dinilai terpisah
Konversi hasil penilaian SKP
dalam bentuk prosentasi ke
Penilaian SKP sudah mencakup penilaian
terhadap kualitas per butir kegiatan yang telah
dalam AK Kumulatif ditetapkan standar nilai AK
Penilaian
Penilai SKP oleh Atasan SKP dinilai oleh Atasan SKP dinilai oleh Atasan langsung untuk kualitas
Kinerja Jabatan Langsung langsung yang kemudian hasil pekerjaan per kegiatan, kemudian

?
DUPAK oleh Tim disampaikan oleh Tim disampaikan oleh Tim Penilai untuk dilakukan
Fungsional Penilai Penilai untuk dikonversi ke
dalam AK Kumulatif
validasi penilaian dan penetapan angka kredit
dan Angka Kredit Kumulatif

PENILAIAN DENGAN INTEGRASI DIATUR DALAM PERMENPAN NO 13 TAHUN 2019,


DAN BERLAKU UNTUK SELURUH JABATAN FUNGSIONAL MULAI JULI 2022
1 PP 11 Tahun 2017
• Penetapan AK berdasarkan Sistem
(Pasal 70 huruf e) 2 Konversi Angka Kredit (10 JF)
• Penetapan AK berdasarkan
• Kegiatan ditetapkan dalam butir kegiatan Integrasi dengan SKP (77 JF)
• Satuan nilai dan akumulasi dalam bentuk angka kredit

Integrasi Angka Kredit Penyesuaian dengan PP tentang Rincian butir kegiatan dan nilai angka
Penilaian Kinerja 3 15
dengan SKP dengan kredit, norma penilaian angka kredit per
penilaian secara tahun, dan form penilaian dituangkan
sequence antara Atasan Hasil penilaian Atasan langsung dan Tim dalam juknis
langsung dan Tim Penilai Penilai digunakan sebagai dasar Penyesuaian ketentuan lain dilakukan dengan revisi
pertimbangan untuk KPKJ oleh PyB (PyB sebagian, misal ketentuan tentang penilaian
dibantu Tim Penilai Kinerja Instansi) Pendidikan lanjutan yang diberi angka kredit
(masuk dalam tugas tambahan)TREY
research
Integrasi AK dan SKP
Angka kredit kumulatif untuk kenaikan pangkat dan jabatan
ditetapkan berdasarkan hasil penilaian kualitas hasil pekerjaan

Atasan langsung
Pejabat Fungsional
• Menyusun SKP • Melakukan penetapan
setiap Tahun Capaian AK**
• Tugas Utama dan • Menyetujui dan berdasarkan Capaian
Tugas Tambahan menetapkan SKP SKP yang
• Butir Kegiatan dan Pejabat Fungsional dipersentasekan dan
Satuan Angka • Menilai tingkat dikalikan dengan Target
Kredit AK
Capaian SKP
dicantumkan • Capaian AK selanjutnya
• menyampaikan hasil
dalam SKP sebagai diakumulasikan dan
Target Angka penilaian kepada Tim
Penilai ditetapkan dalam
Kredit* Penetapan Angka Kredit
Perbandingan dengan Tabel AK Kumulatif JF ber AK • Dalam hal diperlukan,
(PAK) oleh Pejabat yang
Pejabat Fungsional dapat dibentuk Tim Berwenang untuk KPKJ
Validasi Internal
penilaian kualitas hasil
pekerjaan Tim Penilai

* Target AK setiap tahun sama dengan norma, yaitu


kumulatif dibagi 4 tahun
**bukti fisik jika dibutuhkan untuk validasi penilaian
***Capaian Angka Kredit paling tinggi 150% (seratus lima Pada prinsipnya memenuhi kaidah target
puluh persen) dari target Angka Kredit setiap tahun
angka kredit per tahun dan akumulasi
untuk KPKJ
Penyusunan Target SKP lebih terukur
Perlu penyesuaian terhadap format
50 50 100 100 150 150 150 200 16
TREY
penilaian dan aplikasi penetapan angka
kredit
research
TARGET ANGKA KREDIT SETIAP TAHUN

Pertama Muda/ Madya/ Utama/


Terampil Mahir Penyelia
Minimal 12,5 25/5 37,5/12,5 50/25

18,75 37,5/7,5 56,25/18,75 75/37,5


Maksimal

Target Angka Kredit, tidak berlaku Ahli Utama/Penyelia yang menduduki Bila mengerjakan butir kegiatan
bagi Entokes Ahli Utama/Penyelia pangkat tertinggi dari jabatannya, setiap satu tingkat diatas maka
yang memiliki pangkat tertinggi tahun sejak menduduki pangkatnya wajib mendapat AK 80%, dan bila
dalam jenjang jabatan yang mengumpulkan paling sedikit 20/10 mengerjakan satu tingkat
didudukinya Angka Kredit dibawah mendapat AK 100%
Entomolog Kesehatan yang telah memenuhi syarat
ANGKA KREDIT untuk kenaikan jenjang jabatan setingkat lebih tinggi
tetapi belum tersedia lowongan pada jenjang

PEMELIHARAAN jabatan yang akan diduduki, setiap tahun wajib memenuhi


target Angka Kredit, paling sedikit:

untuk Entokes Ahli Pertama/Mahir

untuk Entokes Ahli Muda

untuk Entokes Ahli Madya

4 untuk Entokes Terampil


PENILAIAN KINERJA
Target AK min 100% maks 150%

Integrasi SKP dan AK TARGET DAN CAPAIAN


ANGKA KREDIT PER
SKP merupakan TARGET KERJA TAHUN AKK
Pejabat Fungsional berdasarkan NAIK
penetapan kinerja unit kerja yang
bersangkutan. KATE JENJAN PANGKA
GORI G T/
SKP untuk masing-masing jenjang Pangkat
jabatan diambil dari uraian kegiatan Norma Formasi JENJAN
tugas jabatan sebagai turunan dari Puncak
penetapan kinerja unit kerja. G

Ahli
Target Kerja 50 - 25 200
SKP Utama
dinilai AK nya PAK
merupakan Penilaian SKP Ahli
oleh Tim Penilai 37,5 30 20* 150 (3)
TARGET dan Kualitas Untuk Madya
menjadi

Keahlian
ANGKA Hasil Kerja oleh kenaikan
CAPAIAN AK, Ahli
KREDIT dan Atasan disebut pangkat/jenj 25 20 - 100 (2)
diusulkan untuk Muda
KINERJA CAPAIAN SKP ang
ditetapkan dalam
TAMBAHAN
PAK
Ahli
12,5 10 - 50 (2)
Pertama

Penyelia 25 - 10 100
Skema Alur Penilaian Kinerja Jabatan Fungsional (PAK)
TIM PENILAI
KINERJA PNS
SKP Perilaku
Kerja Penilaian Kinerja PPK
Untuk Kenaikan
Pangkat dan/
atau Jenjang

Dinilai oleh

Memberi PyB
Pertimbangan
SETIAP
TAHUN
Atasan Langsung
Tim Penilai
Angka Kredit Untuk Penetapan
PAK

± 4 tahun untuk Kenaikan


Pangkat dan/atau Jabatan
TIM PENILAI
ANGKA KREDIT Terdiri atas pejabat yang berasal dari unsur teknis
yang membidangi JF Entokes, unsur kepegawaian
Tim yang bertugas dan Entomolog Kesehatan.
mengevaluasi
keselarasan hasil kerja Syarat menjadi Tim Penilai :
dengan tugas yang a. Menduduki pangkat/jabatan paling rendah sama
disusun dalam SKP serta dengan pangkat/jabatan Entokes yang dinilai
menilai capaian kinerja b. Memiliki keahlian serta kemampuan untuk
Entokes dalam bentuk menilai AK Entokes
Angka Kredit c. Aktif melakukan penilaian AK Entokes
KENAIKAN PANGKAT - JENJANG
 Penyusunan Karya Tulis/Karya
Ilmiah,

 uji kompetensi kenaikan penerjemahan/penyaduran


jenjang buku dan karya ilmiah,
Dapat melaksanakan kegiatan  Dapat melaksanakan
Kenaikan Pangkat

Kenaikan Jenjang
penunjang yang diberikan kegiatan pengembangan dikecualikan bagi JF yang
Angka Kredit paling tinggi 20% profesi dan, meliputi:
tugas jabatannya berkaitan.
dari Angka Kredit Kumulatif o Perolehan ijazah/gelar
kenaikan pangkat dan pendidikan formal;  Untuk kenaikan ke Penyelia,
diberikan untuk satu kali o penyusunan Karya Ahli Madya, dan Ahli Utama,
kenaikan pangkat, meliputi: Tulis/Karya Ilmiah;
 menjadi pengajar/pelatih di o penerjemahan/ wajib melaksanakan
bidang tugas JF; penyaduran buku dan
 keanggotaan dalam Tim karya ilmiah; pengembangan profesi.
Penilai; o penyusunan  Apabila target Angka Kredit
 perolehan pedoman/petunjuk teknis;
penghargaan/tanda jasa; o pelatihan/pengembangan yang disyaratkan untuk
 melaksanakan tugas lain kompetensi;atau
kenaikan pangkat/jabatan tidak
yang mendukung o kegiatan lain yang
pelaksanaan tugas JF; atau ditetapkan oleh Instansi tercapai, tidak diberikan
 perolehan gelar/ijazah lain. Pembina di bidang JF
kenaikan pangkat/jabatan.
PEMBERHENTIAN JF
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
Mengundurkan Diri
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
Pengunduran diri dapat dipertimbangkan dalam hal memiliki alasan c. CTLN;
pribadi yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan tugas JF d. Tugas Belajar lebih dari 6 bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT,
Tidak Memenuhi Persyaratan Jabatan Administrator, Pengawas, dan Pelaksana;
 tidak memenuhi kualifikasi pendidikan yang dipersyaratkan atau
untuk menduduki JF. f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
 tidak memenuhi standar kompetensi yang ditentukan pada
JF yang diduduki.
Pejabat Fungsional yang mengundurkan diri dan
tidak memenuhi persyaratan jabatan tidak dapat
diangkat kembali dalam JF yang sama

Usulan Pemberhentian disampaikan oleh:


PPK kepada Presiden bagi JF ahli utama.
PyB kepada PPK bagi JF selain ahli utama, dan
ditetapkan dalam Surat Keputusan Pemberhentian

Pengunduran diri dan tidak memenuhi


persyaratan dilaksanakan pemeriksaan dan
mendapatkan ijin dari Pyb sebelum ditetapkan
pemberhentiannya
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pejabat Fungsional yang


bertugas di daerah 25% angka kredit 3
terpencil/rawan/berbahaya kumulatif
Penyesuaian peraturan sejak
peraturan ditetapkan paling
lama 3 tahun sejak
2 ditetapkan
Pejabat Fungsional yang 25% angka kredit
ditugaskan sebagai pimpinan unit kumulatif dari
kerja bukan pada Jabatan Pimpinan pelaksanaan tugas
Tinggi, Jabatan Administrator, dan pokok setiap
Jabatan Pelaksana kenaikan pangkat
JABATAN RANGKAP

KETENTUAN Pejabat Fungsional dilarang rangkap Jabatan dengan JPT dan JA,
kecuali untuk yang kompetensi dan bidang tugas Jabatannya sama
dan tidak dapat dipisahkan dengan kompetensi dan bidang tugas JF.

JPT dan JA yang dapat ditetapkan dalam rangkap JF dalam hal telah
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

JF dapat ditetapkan dalam jabatan rangkap setelah mendapat


pertimbangan Menteri.

Penilaian kinerja bagi Pejabat Fungsional yang rangkap jabatan dapat


ditetapkan sesuai jabatan yang dirangkap dan JFnya.
PEMBEBASAN SEMENTARA

Dicabut
• Dinyatakan tidak berlaku

Tidak Memenuhi AK dan Belum Ditetapkan Berhenti


• Diangkat kembali sesuai jenjang JF terakhir

BS karena Hukdis Sedang/Berat (Penurunan Pangkat)


• Diangkat kembali setelah selesai menjalani hukdis

Lain-Lain
• Berhenti Sementara dari PNS, tugas di luar JF, CLTN (kecuali persalinan ke-4), tubel > 6
bulan
• Dicabut dan dibuatkan SK pemberhentian dari JF
• Dapat diangkat kembali dalam jenjang terakhir apabila telah selesai
Sebagai Pengelola JF yang bertanggungjawab menjamin terwujudnya A
A N SI PE MBI N
TUGAS INST
standar kualitas&profesionalitas jabatan:
F U NG SI ON AL
1. menyusun pedoman formasi JF; JABATAN
2. menyusun standar kompetensi JF;
3. menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis JF;
4. menyusun standar kualitas hasil kerja dan pedoman penilaian
kualitas hasil kerja pejabat fungsional;
5. menyusun pedoman penulisan karya tulis/karya ilmiah yang
bersifat inovatif di bidang tugas JF; LAPORAN SECARA
6. menyelenggarakan uji kompetensi JF;
7. melakukan sosialisasi petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis BERKALA
JF;
8. mengembangkan sistem informasi JF;
9. memfasilitasi pelaksanaan tugas pokok JF; TEMBUSAN:
10.memfasilitasi pembentukan organisasi profesi JF;
11.memfasilitasi penyusunan dan penetapan kode etik profesi dan
kode perilaku JF;
12.melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan JF di seluruh
Instansi Pemerintah yang menggunakan Jabatan tersebut; dan
13.melakukan koordinasi dengan instansi pengguna dalam rangka
pembinaan karier pejabat fungsional.
14.Menyusun informasi faktor jabatan untuk evaluasi jabatan
I N ST A N S I
1.menyusun kurikulum pelatihan JF; TUGAS A N
A J A B A T
2.menyelenggarakan pelatihan JF; PEMBIN
N GSI O N A L
3.membina penyelenggaraan pelatihan FU
fungsional pada lembaga pelatihan;
4.menganalisis kebutuhan pelatihan
fungsional di bidang tugas JF;
5.melakukan akreditasi pelatihan LAPORAN SECARA
fungsional dengan mengacu kepada BERKALA
ketentuan yang telah ditetapkan oleh
LAN. TEMBUSAN:
Organisasi Profesi
4. Tugas Organisasi Profesi :
a. Menyusun kode etik dan kode
1. Entokes wajib memiliki 1 perilaku profesi
organisasi profesi : PEKI b. Memberikan advokasi
c. Memeriksa dan memberikan
rekomendasi atas pelanggaran
kode etik dan kode perilaku profesi

2. Setiap Entokes
wajib menjadi 5. Hubungan kerja antara
anggota Instansi Pembina
organisasi dengan OP bersifat
profesi PEKI koordinatif dan
fasilitatif

3. Pembentukan organisasi 6. Pembentukan OP


profesi difasilitasi oleh dilaksanakan paling lama 5
Instansi Pembina tahun sejak Permenpanrb JF
Entokes diundangkan
INSTANSI PEMBINA DAN ORGANISASI PROFESI
a. memberikan fasilitasi dalam penyusunan dan persetujuan dalam penetapan kode etik dan kode perilaku profesi JF.
b. menjalin kerja sama dengan OP sebagai mitra dalam penegakan kode etik profesi, penyusunan standar kompetensi profesi, penyelenggaraan uji
kompetensi dan sertifikasi kompetensi, pemberian advokasi dan pengembangan profesi, serta pengembangan ilmu pengetahuan, metode, dan inovasi
bagi profesi.
c. memberikan dukungan kepada OP sepanjang rencana kegiatannya mendorong peningkatan profesionalitas, memberikan advokasi, dan penegakan
kode etik JF.
d. melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas organisasi profesi dalam pembinaan dan peningkatan profesional JF.

Syarat Organisasi Profesi


Menteri melaksanakan pengawasan terhadap
Memiliki AD/ART;
pelaksanaan tugas IP:
Memiliki tujuan dan sasaran;
 pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan
Memiliki visi dan misi, program kerja;
pembinaan JF oleh Instansi Pembina; dan
Terdapat sumber pendanaan yang jelas;
 pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan
Berdomisili alamat;
JF pada Instansi Pemerintah.
Pembagian kerja dan tugas dan wewenang; dan
Berbadan hukum.

Mekanisme Pengawasan terhadap IP Tata Cara Pembentukan


Pengawasan terhadap pelaksanaan JF dilaksanakan Dalam hal suatu OP sudah terbentuk sebelum JF
berdasarkan laporan berkala, paling sedikit 1 (satu) kali ditetapkan, OP dapat dikukuhkan sebagai OP JF dalam
dalam 1 (satu) tahun. keputusan pimpinan IP JF terkait.
Dalam hal hasil pengawasan pelaksanaan JF, Menteri Dalam hal suatu OP belum terbentuk, pembentukan
berwenang mempertimbangkan untuk mencabut OP ditetapkan melalui keputusan pimpinan IP
dan/atau membatalkan penetapan JF. berdasarkan usulan pengurus/calon pengurus kepada
pimpinan IP dan/atau berdasarkan usulan dari
perkumpulan profesi JF dengan rekomendasi dari IP.
PENUTUP

TREY 31
research
KONDISI JF SEBELUM
PP 11/2017–PP 17/2020 & PERMENPAN 13/2019
Kegiatan berbasis proses dan produk/output tidak terdefinisi
dengan jelas
• Angka Kredit yang dikumpulkan tidak mencerminkan prestasi kerja JF
• terdongkrak oleh pengembangan profesi dan penunjang

Belum terdefinisinya standar kompetensi jabatan


• Pengembangan kompetensi JF tidak optimal
• Diklat JF belum dapat didesain secara optimal

Persyaratan pengangkatan dalam JF tidak berdasarkan uji


kompetensi (non pengangkatan pertama)
• JF menjadi jabatan alternatif (tempat penampungan)
• tempat memperpanjang pensiun tanpa memperhatikan kinerja dan kebutuhan
organisasi
32
KONDISI JF SETELAH
PP 11/2017-PP 17/2020 & PERMENPAN 13/2019
Kegiatan tidak berbasis proses  berbasis output
• Prestasi kerja lebih terukur
• Fokus ke tugas utama, perolehan AK dari tugas utama, bukan dari bangprof & penunjang
• Bangprof wajib untuk kenaikan ke jenjang Ahli Madya (6 AK) dan Ahli Utama (12 AK)

adanya standar kompetensi JF


• Diklat JF dapat direncanakan berdasarkan tugas jabatan dan Training Need Analysis
• Terwujudnya kelas jabatan yang ideal dan terstandar

Persyaratan pengangkatan dan kenaikan jenjang menggunakan ukomp


• JF menjadi pilihan karir
• Peningkatan profesionalisme pejabat fungsional

Instansi Pembina wajib mengelola JF sebagai profesional


• Instansi Pembina melaksanakan tugas Instansi Pembina secara secara optimal
• Pemberian penghargaan kepada Instansi Pembina “Terbaik” dari KemenPANRB
33
TERIMA KASIH!
“Orang yang bisa menjadi coach adalah orang yang telah selesai dengan dirinya sendiri”
-Steven Yudiyantho

You might also like