You are on page 1of 19

SUBJEK PAJAK

1
SUBJEK PAJAK PASAL 3A AYAT (1)
PENGUSAHA yang

melakukan penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean

penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean


melakukan ekspor Barang Kena Pajak Berwujud

ekspor Jasa Kena Pajak

wajib ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud

melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak;


memungut ;
menyetorkan ; kecuali Pengusaha Kecil
melaporkan PPN dan PPn BM terutang yang batasannya ditetapkan Menkeu

Pengusaha Kecil dapat memilih dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak


Ps.3A ayat (1a) 2
PENGUSAHA
Orang pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang dalam kegiatan usaha atau
pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan
usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar Daerah Pabean,
melakukan usaha jasa termasuk mengekspor jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar
Daerah Pabean
(Pasal 1 angka 14 UU PPN)

PENGUSAHA KENA PAJAK


Pengusaha yang melakukan penyerahan BKP dan/atau JKP yang dikenai pajak
berdasarkan UU PPN
(Pasal 1 angka 15 UU PPN)

PENGUSAHA KECIL
Pengusaha yang selama satu tahun buku melakukan penyerahan BKP dan/atau JKP
dengan jumlah peredaran bruto dan/atau penerimaan bruto tidak lebih dari
Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah).
(KepMenkeu No: 571/KMK.03/2003 diubah dengan PerMenkeu No.68/PMK.03/2010
diubah dengan PerMenkeu No.197/PMK.03/2013)
3
PENGUSAHA
Orang pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang dalam kegiatan usaha atau
pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan
usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar Daerah Pabean,
melakukan usaha jasa termasuk mengekspor jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar
Daerah Pabean
(Pasal 1 angka 14 UU PPN)

PENGUSAHA KENA PAJAK


Pengusaha yang melakukan penyerahan BKP dan/atau JKP yang dikenai pajak
berdasarkan UU PPN
(Pasal 1 angka 15 UU PPN)

PENGUSAHA KECIL
Pengusaha yang selama satu tahun buku melakukan penyerahan BKP dan/atau JKP
dengan jumlah peredaran bruto dan/atau penerimaan bruto tidak lebih dari
Rp600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah).
(KepMenkeu No: 571/KMK.03/2003 diubah dengan PerMenkeu No.68/PMK.03/2010)
4
SUBYEK PAJAK PASAL 3A AYAT (3)
yang
ORANG PRIBADI ATAU BADAN

memanfaatkan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean
(Pasal 4 ayat (1) huruf d)

memanfaatkan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean


(Pasal 4 ayat (1) huruf e)

wajib

memungut ;

menyetorkan ;

melaporkan PPN dan PPn BM terutang

Yang penghitungan dan tata caranya diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan
(Nomor 568/KMK.04/2000 diubah dengan PMK Nomor 40/PMK.03/2010) 5
SAAT TERUTANG PAJAK
DAN
TEMPAT TERUTANG PAJAK

6
DASAR HUKUM
Pasal 11
UU PPN Pasal 12

PP 143/2000 stdd PP 24/2002


PER-19/PJ/2010
PER-8/PJ/2010
PER-4/PJ/2010
SE-45/PJ/2010
SE-37/PJ/2010
SE-27/PJ/2010
7
Pasal 11
SAAT TERUTANG PAJAK

(1) Terutangnya pajak terjadi pada saat:

1 Penyerahan BKP;
2 Impor BKP;
3 Penyerahan JKP;
4 Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud dari Luar Daerah Pabean;
5 Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean;
6 Ekspor BKP Berwujud;
7 Ekspor BKP Tidak Berwujud; Accrual Basis
8 Ekspor JKP;

(2) Dalam hal pembayaran diterima sebelum penyerahan BKP/JKP, atau dalam hal
pembayaran dilakukan sebelum dimulainya pemanfaatan BKP Tidak Berwujud/JKP dari
Luar daerah Pabean; saat terutangnya pajak adalah pada saat pembayaran

Cash Basis 8
SAAT TERUTANG PAJAK
1a Barang Bergerak

a Saat diserahkan langsung kepada pembeli/pihak ketiga

Saat diserahkan secara langsung kepada penerima


b
(pemberian Cuma-Cuma, pemakaian sendiri, penyerahan
Dari pusat ke cabang/cabang ke pusat/antar cabang

c Saat diserahkan kepada juru kirim atau jasa angkutan

Saat harga diakui sebagai piutang/penghasilan atau


d penerbitan faktur penjualan, sesuai PABU

9
SAAT TERUTANG PAJAK
1b Barang Tidak Bergerak

Saat penyerahan hak untuk


menggunakan/menguasai
BKP TB secara hukum atau
nyata kepada pembeli

10
SAAT TERUTANG PAJAK
1c BKP Tidak Berwujud

Saat harga diakui sebagai piutang/penghasilan atau


a
penerbitan faktur penjualan, sesuai PABU

Saat kontrak/perjanjian ditandatangani atau tersedianya


b
fasilitas/kemudahan untuk pakai secara nyata, sebagian /
seluruhnya (dalam hal poin 1 tidak diketahui)

11
SAAT TERUTANG PAJAK
1d Persediaan/aktiva bekas yang
masih tersisa
Mana lebih dulu

a Ditandatangani akte pembubaran oleh notaris

b
Berakhirnya jangka waktu berdirinya usaha dalam AD

c Tanggal penetapan pengadilan yang menyatakan


pembubaran

Perusahaan nyata-nyata sudah tidak beraktivitas lagi


d Sesuai data/dokumen yang ada

12
SAAT TERUTANG PAJAK
1e Penggabungan, peleburan dll

a Saat disepakati.ditetapkan sesuai hasil RUPS yang


Tertuang dalam perjanjian tersebut

b Saat ditandatanganinya akta tersebut oleh notaris

13
SAAT TERUTANG PAJAK PP 143 / 2000 stdd PP 1/2012

2
IMPOR BKP

Pada saat BKP dimasukkan ke dalam Daerah Pabean

14
SAAT TERUTANG PAJAK PP 1/2012

3
SAAT PENYERAHAN JKP

Saat harga diakui sebagai piutang/penghasilan atau


a
penerbitan faktur penjualan, sesuai PABU

Saat kontrak/perjanjian ditandatangani


b (dalam hal poin 1 tidak diketahui)

Saat tersedianya fasilitas/kemudahan untuk pakai secara


c
nyata, baik sebagian /seluruhnya (dalam hal pemberian
Cuma-Cuma/pemakaian sendiri JKP)

15
PP 1/2012

4 5 SAAT TERUTANG PAJAK


PEMANFAATAN BKP TIDAK BERWUJUD ATAU JKP
DARI LUAR DAERAH PABEAN
Mana lebih dulu

a Saat harga perolehan dinyatakan sebagai utang

b Saat harga jual/penggantian ditagih oleh pihak yang menyerahkan

Saat harga perolehan dibayar baik sebagian atau seluruhnya


c
oleh pihak yang memanfatkan

Saat ditandatangani kontrak/perjanjian (dalam hal poin a,b,c tidak


diketahui)
16
SAAT TERUTANG PAJAK PP 1/2012

6
EKSPOR BKP

saat Barang Kena Pajak dikeluarkan dari


Daerah Pabean

17
SAAT TERUTANG PAJAK PP 1/2012

7 8
EKSPOR BKP TB DAN JKP

saat dicatat atau diakui sebagai piutang


atau penghasilan

18
TEMPAT PAJAK TERUTANG PASAL 12 UU PPN

PENGUSAHA KENA PAJAK ORANG PRIBADI/BADAN

melakukan penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean memanfaatkan Barang Kena
penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean Pajak Tidak Berwujud dari
luar Daerah Pabean
melakukan ekspor Barang Kena Pajak Berwujud
ekspor Jasa Kena Pajak memanfaatkan Jasa Kena
Pajak dari luar Daerah
ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud Pabean
TERUTANG DI
TERUTANG DI

Tempat tinggal atau tempat kedudukan dan/atau tempat kegiatan usaha dilakukan;
atau Tempat lain yang diatur dengan Per Dirjen PKP OP dg tempat tinggal
kecuali pemusatan tdk sama dg tempat usaha
Dalam hal impor PER-4/PJ/2010
dengan pemberitahuan Terutang di tempat kegiatan usaha,
secara tertulis dari PKP, sepanjang tdk ada usaha di tempat tinggal
DJP dapat menetapkan 1
tempat atau lebih sebagai
tempat pajak terutang Ditempat BKP dimasukkan dan dipungut melalui Bea dan Cukai
19

You might also like