You are on page 1of 25

DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KEPENDUDUKAN

PROVINSI JAWA TIMUR

PENGARUSUTAMAAN GENDER
DALAM
SISTEM PENANGGULANGAN
BENCANA
LATAR BELAKANG

• Kesadaran Pengurangan Risiko Bencana (PRB) telah berkembang secara global. Indonesia
menjadi bagian dari kesepakatan dalam konferensi tingkat dunia di Kobe, Hyogo Framework
for Action tahun 2005, terkait komitmen bersama antara pemerintah negara dan internasional,
organisasi, masyarakat dan swasta, dan lain-lain dalam PRB (UNISDR 2008).
• Indonesia sebagai negara berkembang merupakan negara yang rawan berbagai bencana alam
karena terletak pada jalur gempa bumi dan gunung berapi. Gunung Merapi merupakan salah
satu gunung berapi yang paling aktif di dunia sejak meletus pada 26 Oktober 2010.
• Banyak kasus bencana alam yang sama dapat memberi dampak yang berbeda bagi kelompok
gender yang berbeda. Meskipun laki-laki dan perempuan mengalami kerentanan yang berbeda,
akan tetapi dalam berbagai kasus bencana, perempuan terkena dampak risiko bencana yang
lebih buruk dengan proporsi yang tidak seimbang dibandingkan dengan laki-laki (Resillience
Development Initiative, 2011).
Latar belakang
• Pada banyak kasus, perempuan sulit
menyelamatkan diri pada saat bencana terjadi, Kondisi bencana secara tidak
karena dihadapkan dengan tugas sebagai ibu langsung dapat berimplikasi
yang harus memastikan keselamatan anggota pada kaum perempuan (ibu,
keluarga mereka yaitu anak, lansia atau orang istri, anak, lansia atau difabel)
tua yang menjadi tanggungjawab seorang ibu. karena harus menanggung beban
gender yang semakin berat, yaitu
• Sebaliknya laki-laki yang istrinya meninggal
sebagai sumber kehidupan
harus mengambil peran gender istrinya. Selain ekonomi keluarga dan pelindung
itu, kaum laki-laki yang menjadi korban jiwa dan keluarga yang berakibat posisi
luka-luka dalam peristiwa erupsi, pada umumnya perempuan semakin rentan
disebabkan adanya keharusan peran gender laki-
laki untuk menjaga ternak, kebun, tanah dan
rumah meskipun dalam kondisi terjadi erupsi
(Resillience Development Initiative, 2011). PERLU MENDAPAT
PERLINDUNGAN
Gender adalah konsep pembedaan peran dan
tanggung jawab laki-laki dan perempuan yang
terjadi akibat dari dan dapat berubah oleh keadaan
sosial dan budaya masyarakat Gender didasarkan
atas dasar fungsi sosial bukan atas dasar fungsi
biologis
Kesetaraan dan Keadilan Gender : STRATEGI
Kesamaaan dan kondisi adil bagi laki-laki dan MEL

GENDER
perempuan untuk memperoleh kesempatan PENGARUS
dan hak-haknya sebagai manusia, agar mampu UTAMAAN
berperan dan berpartisipasi dalam segala GENDER
bidang shg dapatr menikmati hasil (PUG)
pembangunan
SASARAN GENDER menjadi GEDSI (Gender,
Disabilitas dan Sosiali inklusi) yaitu mencakup
semua segmen masyarakat baik laki-laki,
perempuan, anak, disabilitas, lansia, dan kelompok
rentan lainnya.)
Dasar Pelaksanaan Pengarusutamaan
Gender (PUG) menginstruksikan kepada: Menteri, Kepala LPND,
Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi/Tinggi
1. INPRES 9 Tahun 2000 tentang PUG Negara, Panglima TNI, KaPOLRI, Jaksa Agung,
Gubernur, Bupati/Walikota untuk melaksanakan
dalam Pembangunan Nasional; PUG dalam perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan,dan evaluasi atas kebijakan dan
program pembangunan
2. Permendagri 67 Tahun 2011
Tentang Pedoman Umum
Pelaksanaan Pengarusutamaan Tentang Pedoman Pelaksanaan PUG
Gender Di Daerah di daerah

3. SEB 4 Menteri: Men Bappenas,


Menkeu, Mendagri & KPPPA; Strategi Percepatan Pelaks PUG melalui
Strategi Nasional (Stranas)l Perencanaan dan Penganggaran Responsif
Gender (PPRG)
Percepatan Pelaksanaan PUG
4. Perda Jatim No 9 Tahun 2019 dan Perda PUG adalah Strategi mewujudkan
Pergub 39 Tahun 2019 tentang PUG Kesetaraan Gender
UNDANG-UNDANG 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH
Dalam Pembangunan Responsif Gender
 Daerah wajib memenuhi 7 Prasyarat PUG
(SKB 4 MENTRI)
1. KOMITMEN : 2. KEBIJAKAN DAN
ADANYA REGULASI PUG PROGRAM RESPONSIVE
DIDAERAH (PERDA PUG, GENDER : RPJMD, RENJA,
PERGUB DAN SE ) RENSTRA, KUA PPAS

3. KELEMBAGAAN PUG 4. SUMBER DAYA


POKJA PUG ; Fokal Point SDM yang terlatih TT pug
PUG; Tim Teknis; RAD; (FASILITATOR, OPD) DAN
UPT /UNIT PPA ANGGARAN & FASILITAS

5. DATA & SISTEM 6. Pelaksanaan Penyusunan


INFORMASI DATA PPRG dan Monev :
TERPILAH : DATA/ STATISTIK Penyusunan GAP GBS,TOR;
YANG TERPILAH DAN SISTEM 7. Partisipasi Masyarakat Adanya Modul & panduan ;
INFORMASDI DATA PILAH IMPLEMENTASI DAN ARG 25 % dr 2020
JEJARING/MITRA perencana
dan pelaksanaa PUG serta
kontrol
Tujuan Membangun Data Terpilah

1. Sebagai landasan dalam menyusun untuk


perencanaan, pelaksanaan, pemantauan,
evaluasi, dan pelaporan hasil kebijakan/
program / kegiatan pembangunan yang
responsif gender atau gedsi (gender disabilitas
dan sosial inklusi)
2. Penyusunan Intervensi yang diberikan akan
lebih focus kepada kelompok sasaran yang
membutuhkan
3. Sebagai bahan evaluasi apakah pembangunan di
daerah tersebut sudah responsif gender
4. Mendorong peningkatan kinerja Gubernur dalam
pencapaian kesetaraan gender
TUGAS POKJA PUG PROVINSI JATIM
(Permendagri 67/2011)

1. Mempromosikan dan memfasilitasi PUG kepada masing-masing PD;


2. Melaksanakan sosialisasi dan advokasi PUG kepada pemerintah
kabupaten/kota;
3. Menyusun program kerja setiap tahun;
4. Mendorong terwujudnya perencanaan dan penganggaran yang responsif
gender;
5. Menyusun rencana kerja Pokja PUG setiap tahun;
6. Bertanggung jawab kepada gubernur melalui wakil gubernur;
7. Merumuskan rekomendasi kebijakan kepada gubernur/bupati/walikota;
8. Menyusun Profil Gender Provinsi;
9. Melakukan pemantauan pelaksanaan PUG di masing-masing instansi;
10. Menetapkan tim teknis untuk melakukan analisis terhadap anggaran
daerah;
11. Menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) PUG di provinsi; dan
Data Terpilah
MANFAAT
(bisa: umur; urban-rural; pendidikan; agama; suku
bangsa, atau jenis kelamin). Biasanya untuk
DATA mengungkapkan pola, kecenderungan & informasi lain
TERPILAH yang dibutuhkan.
GENDER Data Terpilah Gender dan Anak
DAN ANAK  Pemilahan antara laki dan perempuan dan anak
untuk melihat kesenjangan akses, partisipasi, kontrol
dan manfaat.
CONTOH DATA TERPILAH GENDER :
• JUMLAH LAKI, PEREMPUAN,ANAK, LANSIA , KELUARGA KORBAN BENCANA
• JUMLAH KELOMPOK UMUR ANAK YANG JADI KORBAN
• JUMLAH KORBAN BERAT RINGAN LAKI DAN PEREMPUAN , HAMIL ATAU TIDAN
• JUMLAH TAGANA LAKI DAN PEREMPUAN
• DLL
Mengapa Data Terpilah
 Data terpilah menurut jenis kelamin dan umur memberikan gambaran
umum tentang keadaan perempuan dan laki-laki disemua kelompok
umur dan diberbagai aspek kehidupan.
 Data terpilah menurut jenis kelamin merupakan unsur dasar yang harus
ada untuk mengungkapkan isu gender, yaitu suatu isu yang muncul
karena pemberlakuan ketidak adilan atas dasar jenis kelamin.
 Isu gender ini selama ini kurang diperhitungkan dalam berbagai proses
pembangunan.
 Sebagai akibatnya kebijakan, program, kegiatan pembangunan tidak
responsif terhadap kebutuhan, kesulitan sebagai perempuan dan/ atau
sebagai laki-laki (kebijakan/ program yang buta gender). Hasilnya
adalah ketidaksetaraan antara perempuan dan laki-laki dalam berbagai
bidang pembangunan dan kehidupan
• Statistik adalah informasi yang mengandung isu
MANFAAT
gender, seperti terefleksikan dari kesenjangan dan
STATISTI ketidaksetaraan antara perempuan dan laki-laki,
K anak, difabel, lansia dalam berbagai aspek
GENDER kebencanaan
dalam
BENCAN • Statistik Gender merupakan hasil analisa lebih
A lanjut dari Data Terpilah

CONTOH STATISTIK GENDER :


• MENINGKAT JUMLAH LAKI, PEREMPUAN,ANAK, LANSIA , KELUARGA KORBAN BENCANA UNTUK MENENTUKAN
TEMPAT PENGUNGSIAN
• MENINGKATNTYA KELOMPOK UMUR ANAK YANG JADI KORBAN UNTUK MENENTUKAN SEKOLAH
• MENINGKATNYA JUMLAH KORBAN BERAT RINGAN LAKI DAN PEREMPUAN , HAMIL ATAU TIDAN UNTUK
MENENTUKAN PELAYANAN KESEHATAN
• KURANGNYA JUMLAH TAGANA LAKI DAN PEREMPUAN YANG AKAN MENDAMPINGI KORBAN
• DLL
Statistik Gender diperlukan untuk

1. Statistik gender diperlukan untuk memberikan bukti sebagai tentang
kondisi dan pengembangan kebijakan.
2. Statistik gender memiliki peran penting dalam meningkatkan sistem
statistik keseluruhan, mendorongnya untuk menggambarkan lebih
akurat secara penuh kegiatan dan karakteristik seluruh penduduk, yang
terdiri dari perempuan dan laki-laki.
3. Statistik gender merupakan dasar analisis untuk menilai perbedaan
dalam situasi perempuan dan laki-laki dan bagaimana kondisi mereka
berubah atau tidak.
4. Statistik gender juga diperlukan untuk penelitian untuk mendukung
perencanaan dan pengambilan keputusan/pengembangan kebijakan.
PUG & Pengurangan Risiko Bencana (PRB)
• Pengintegrasian PUG dalam PRB menjadi hal yang penting untuk
mendorong perempuan untuk memiliki posisi kunci dalam manajemen,
kepemimpinan dan juga dalam pengambilan keputusan program
penanganan bencana.
• Isu gender menjadi kunci utama dalam sistem PB yang penting dalam
masyarakat: “Gender is a core factor in disaster risk and the reduction of
risk. Gender is a central organizing principle in all societies.” (Fatimah,
2013)
• Dengan membangun relasi gender dalam PRB yang baik memungkinkan
untuk memberikan dampak sangat signifikan dalam kehidupan keseharian
antara laki-laki dan perempuan, baik dalam situasi sebelum, ketika dan
setelah bencana terjadi
PERSPEKTIF GENDER
DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
LAKI-LAKI TANPA MEMILAH DATA
PERSPEKTIF GENDER HARUS
DIMILIKI: GENDER
PEREMPUAN 1. PENGAMBIL KEPUTUSAN 1. TIDAK DIKETAHUI DATA
2. PARA PERENCANA PROGRAM SASARAN TERPILAH
3. TAGANA 2. KORBAN TIDAK MUDAH
ANAK-ANAK 4. TIM PENANGULANGAN DALAM MEMENUHI
BENCANA KEBUTUHAN
DIFABEL 5. TAGANA 3. AKSES BANTUAN, TIM
6. TOKOH MASY, AGAMA, LM KESEHATAN PENDIDIKAN
7. SEMUA MASYARAKAT DLLTIDAK TEPAT
LANSIA 8. DLS SASARAN
CONTOH DATA – DATA TERPILAH
GENDER DAN STATISTIK GENDER
Sumber Data Variabel Data Statistik Gender
Statistik dasar: misalnya Melakukan analisis data terpilah menurut jenis
Sensus Penduduk Penduduk, rumahtangga, kelamin untuk mengungkapkan ada/tidaknya
pendidikan, kesehatan, kesenjangan, perbedaan, ketidak setaraan antara
status sosial-ekonomi, perempuan dan laki-laki, bisa juga dengan: -
pendapatan melakukan cross-tabulasi dengan variabel lain seperti
urban-rural, status sosial-ekonomi, pendidikan, dst; -
menganalisis dua/tiga digit data sensus

Data adminstrasi sekolah, Data terpilah menurut jenis kelamin; - Bisa di cross-
Data administrasi misalnya, tingkat tabulasi dengan variabel lain yang relevan dan sesuai
kehadiran, drop-out, dengan kebutuhan, misalnya status sosial-ekonomi
kelulusan, dst keluarga, rural-urban, dst

Kepegawaian Data terpilah pegawai menurut jenis kelamin; - Bisa


di cross-tabulasi dengan variabel lain yang relevan
dan sesuai dengan kebutuhan, misalnya Pendidikan,
Eselonisasi, Kepangkatan/Golongan, Diklat
Sumber Data Variabel Data Statistik Gender
Data Sektor Bidang Keluarga Berencana
(Data yang Data terpilah menurut jenis kelamin - Bisa
dikumpulkan Akseptor KB, alat kontrasepsi, di cross-tabulasi dengan variable lain
oleh sektor keluhan, dst - sesuai dengan kebutuhan, seperti umur,
untuk tingkat pendidikan, dst
keperluan
sendiri) Bidang Pendidikan
-Bisa di cross-tabulasi dengan variable lain
Data Guru yang mendapatkan sesuai dengan kebutuhan, seperti umur,
Sertifikasi, tingkat pendidikan, urban- rural
-Data Pendidik tentang pemahaman
Kurikulum.
-Data pendidik terpilah menurut jenis
kelamin
Data Guru sertifikasi terpilah - Bisa di cross-tabulasi dengan variable lain
menurut jenis kelamin sesuai dengan kebutuhan, seperti umur,
tingkat pendidikan, urban- rural
Sumber Data Variabel Data Statistik Gender
Partisipasi Pendidikan Data partisipasi pendidikan terpilah menurut jenis kelamin
- Bisa di cross-tabulasi dengan variable lain sesuai dengan
kebutuhan, seperti umur, jenjang pendidikan, urban- rural

Peningkatan Kompetensi - Data guru terpilah menurut jenis kelamin - Bisa di cross-
Guru, dst tabulasi dengan variable lain sesuai dengan kebutuhan,
seperti umur, jenjang pendidikan, kompetensi, urban- rural

Bidang Kesehatan
Ibu bersalin yang ditolong oleh - Bisa di cross-tabulasi dengan variabel lain sesuai
tenaga kesehatan terlatih. dengan kebutuhan, seperti umur, tingkat pendidikan,
urban- rural
Penemuan kasus Malaria - Data kasus malaria terpilah menurut jenis kelamin -
Penduduk. Bisa di cross-tabulasi dengan variable lain sesuai
dengan kebutuhan, seperti umur, tingkat pendidikan,
urban- rural
Tenaga kesehatan yang - Data tenaga kesehatan terpilah menurut jenis kelamin
profesional dan memenuhi - Bisa di cross-tabulasi dengan variable lain sesuai
standar kompetensi dengan kebutuhan, seperti urban- rural
Sumber Data Variabel Data Statistik Gender
Bidang Pekerjaan Umum
Data Pengembangan - Akses penduduk terhadap air minum - Bisa di
Pengelolaan Air Minum cross-tabulasi dengan variable lain sesuai
dengan, seperti urban- rural
Data Pembangunan dan - Bisa dilakukan FGD/survey terbatas terhadap
Pengelolaan Bangunan bagaimana pengalaman yang dirasakan baik
Gedung dan Lingkungan laki-laki maupun perempuan. - Apakah
bangunan dilengkapi dengan fasilitas: 1. Toilet
terpisah bagi laki-laki dan Perempuan yg
memadai, 2. Ruang menyusui bayi (nursery), 3.
Tempat Penitipan Anak, (TPA), 4. Jalan akses
bagi penyandang disable
Data Peningkatan Jalan dan - Bisa dilakukan FGD/Survey terbatas terkait
Jembatan bagaimana pengalaman yang dirasakan oleh
laki-laki dan perempuan, anak-anak, dan
penyandang cacat terhadap penggunaan jalan
dan jembatan tersebut - Apakah masih ada
fasilitas umum seperti Puskesmas, Sekolah dll
yang sulit untuk diakses
Sumber Data Variabel Data Statistik Gender
Bidang pendidikan beasiswa, - Identifikasi isu yang merugikan perempuan atau
Survei layanan sekolah, alokasi sumber laki-laki dalam memperoleh akses dan manfaat
serta keikutsertaan mereka dalamprogram
beasiswa - Identifikasi kreteria penerima
beasiswa - Identifikasi ketersediaan layanan
pendidikan yang adil bagi peserta didik
perempuan dan laki-laki. Apakah letaknya jauh?
Apakah dapat diakses mudah bagi perempuan?
Bidang Kesehatan
Infant Mortality Rate (IMR), - Sebab-sebab (langsung, tidak langsung,
Maternal Mortality Rate (MMR) mendasar) IMR;MMR
Data anemia diantara anak
Prevalence anemia diantara -Perkembangan anak perempuan dan anak laki-
anak perempuan dan laki dalam siklus kehidupanya
perempuan dewasa
- Kondisi kesehatan serta kebutuhan gizi bagi
Keadaan gizi menurut umur dan anak-anak,
jenis kelamin
Sumber Data Variabel Data Statistik Gender
Kebijakan, bahan ajar, - Apakah sudah mengakomodasi dan
Documents kurikulum, KIE mempertimbangkan keadilan dan kesetaraan gender?
review Studi kasus KDRT Drop out MMR

Studi kasus KDRT - Indepth data tentang alasan terjadinya KDRT dari
perspektif korban, pelaku, lingkungan
Drop out - Indepth data tentang drop-out dari persepsi
murid,guru,orang tua, dan stakeholders lain
MMR - Indepth data dari pandangan personel kesehatan,
bidan, health program, clients.
Alternatif sumber data dan informasi terpilah

Sumber data dan informasi terpilah yang dapat digunakan antara


lain adalah:
• Laporan langsung bencana
• Hasil komunikasi dengan masyarakat/RT/RW
• Laporan kegiatan dari Lembaga Swadaya Masyarakat.
• Hasil diskusi dengan tokoh masyarakat, kelompok sasaran dan
kelompok masyarakat lainnya.
• Rekapitulasi data organisasi masyarakat, kelompok masyarakat
dan institusi pemerintah daerah.
• DLL
Permasalahan Umum
Data
Pengolahan Data Gender
terpilah
sektor tidak te
rsedia d
Data i semua
tidak te Aspek
(updati r sedia se
n g t dk c
dilakuk ara kontinyu
Ketersediaan

K O M I T M
Tidak punya perspektif gender an setia
p tahun
)
Rendahnya kemampuan aparat dalam Aspek SDM

E N
melakukan Analisis Gender
e re n ca n a an Aspek
n d e r d a lam p i nstr u m en Pengawasan
l is is D ata Ge m d ij ad ikan te m i s
 Ana a e r a h be l u n y an g si s
n gu na n d n g a ng g a ra
p e m b a c ana a n p e
a n p e re n
pengawas
Kesetaraan Gender membawa Jawa Timur
Adil dan Sejahtera
bagi semua rakyatnya

Terima kasih

You might also like