You are on page 1of 15

SYSTEM DIGESTIVE

Kelompok 1
Andis Yuswanto 232221015
Ahla Chayatush 232221048
Fitriatul Jannah 232221025
ORGAN-ORGAN SISTEM PENCERNAAN
Cavitas oris (rongga mulut)
ANATOMI FISIOLOGI
• Mulut merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya
makanan padat dan cairan serta menjadi “gerbang
masuk”bagi sistem pencernaan. Kerja sistem pencernaan
sebenarnya sudah dimulai sejak dari mulut, sewaktu
makanan dikunyah.
• Cavitas oris terletak di inferior cavitas nasi. Cavitas oris
terbagi menjadi dua regiones oleh arcus dentalis superior
dan arcus dentalis inferior. Arcus dentalis dibentuk oleh
gigi (dentes) dan tulang-tulang alveolar (ossa alveolares).
• Vestibulum oris di bagian luar,
terletak di antara arcus dentales dan • Cavitas oris berfungsi:
facies profundi bucca dan labium oris
• Sebagai pintu masuk systema digestoria
• Cavitas oris propria di bagian dalam, yang terlibat dalam pemprosesan awal
terletak di sebelah internal arcus makanan
dentales (Drake et al., 2018).
• Untuk emanipulasi suara yang dihasilkan
• Cavitas oris dibentuk oleh beberapa oleh larynx sehingga dapat berbicara
kerangka tulang. Tulang ini adalah
maxilla, os palatinum, os sphenoidale, • Untuk bernapas
os temporale, pars cartilaginea tuba
pharyngotympanica, mandibula, dan
os hyoideum. Cavitas oris memiliki
atap, dasar, dinding anterior, dan
dinding lateral
Organ Lainnya yaitu :
GIGI DAN LIDAH
PENYAKIT YANG MUNGKIN MUNCUL

• STOMATITIS
• Stomatitis atau dalam bahasa awam lebih dikenal dengan
sariawan merupakan semacam lesi/benjolan yang timbul
dalam rongga mulut. Jenis stomatitis yang paling disebut
stomatitis aftosa rekuren. Peradangan yang terjadi pada
mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan.
Etiologi : Luka di dalam mulut akibat tergigit atau
terbentur,Infeksi jamur, Overhang tambalan atau karies,
Gangguan pencernaan, Infeksi. Virus dan bakteri juga diduga
sebagai pencetus timbulnya stomatitis, Reaksi imunologik
abnormal.
Penyakit Gigi
Penyakit gigi dapat berupa kerusakan gigi (karies) dan
penyakit gusi. Secara teknis, penyakit gusi dibagi
menjadi dua kategori yaitu radang gusi (bentuk awal dan
ringan dari penyakit gusi), dan periodontitis (infeksi
pada jaringan lunak dan tulang di sekitarnya).Sedangkan
penyebab dasar dari kerusakan gigi dan penyakit gusi
adalah kebersihan mulut yang buruk dan faktor-faktor
lain misalnya diet, merokok, kekurangan vitamin
• ASUHAN KEPERAWATAN YANG MUNCUL PADA PENYAKIT RONGGA MULUT
• Perubahan membran mukosa oral berhubungan dengan proses peradangan (inflamasi)
• Nyeri berhubungan dengan kerusakan membran mukosa oral
• Risiko kekurangan nutrisi berhubungan dengan perubahan mukosa oral, penurunan
keinginan untuk makan sekunder akibat rasa nyeri di mukosa mulut.
• Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan nyeri di mukosa mulut
• Risiko kekurangan cairan berhubungan dengan intake cairan kurang akibat proses inflamasi.
KELENJAR SALIVA
Anatomi Fisiologi
• Kelenjar saliva merupakan kelenjar
sekretori yang memiliki duktus
untuk mengeluarkan sekresinya ke
rongga mulut. Produksi saliva pada
orang dewasa sehat berkisar 0,5 - 1,5
liter/24 jam. Proses sekresinya
dikendalikan oleh sistem persyarafan
reseptor kolinergik
• Kelenjar saliva terdapat dua bagian
yaitu kelenjar saliva mayor dan
kelenjar saliva minor
• Fungsi dari kelenjar saliva, yaitu:
• Lubrikasi dan membersihkan mukosa oral, melindunginya dari kekeringan,
dan bahan-bahan karsinogen.
• Membantu pencernaan makanan melalui aktivitas enzim (amylase atau
ptyalin) yang dikandungnya.
• Sebagai buffer mukosa oral terhadap bahan yang bersifat asam dan bakteri.
• Aktivitas anti bakteri.
• Membantu mempertahankan integritas gigi karena saliva berperan dalam
remineralisasi permukaan gigi.
• Membantu dalam berbicara (pelumasan pada pipi dan lidah).
• Jumlah sekresi air ludah dapat dipakai sebagai ukurang tentang keseimbangan
air dalam tubuh.
PERMASALAHAN PADA KELENJAR SALIVA
• Sialadenitis
• Sialadenitis adalah infeksi kelenjar liur yang dapat bersifat akut, subakut, atau kronis yang
dapat disebabkan bakteri atau virus (Gordon, 1996).
• Sialadentis dapat disebabkan oleh ,ehidrasi, dan malnutrisi serta sejumlah terapi obat
(misalnya: diuretik, antihistamin, antidepresan, dan antihipertensi), Obstruksi mekanik karena
sialolithiasis atau abnormalitas duktus kelenjar liur sehingga mengurangi produksi saliva,
Penyakit auto imun (Sjogren syndrome), Prosedur tindakan pembedahan, dan Virus seperti HIV,
Mumps, coxsackievirus, parainfluenza types I dan II, influenza A, juga herpes juga dapat
menjadi penyebab terjadinya sialadenitis.
Masalah Keperawatan yang Ditimbulkan
• Masalah keperawatan yang dapat terjadi (Tim Pokja SDKI DPP PPNNI, 2018):
• Defisit Nutrisi (D.0019) Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolism.
• Nyeri akut (D.0077)
• Definisi: pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan
actual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga
berat yang berlangsung kurang 3 bulan.
Hipertermia (D.0130)
• Definisi: suhu tubuh meningkat diatas rentang normal tubuh
• Penyebab:
FARING
• ANATOMI DAN FISIOLOGI
• Faring adalah organ bagian atas tenggorokan yang berbentuk
seperti tabung panjang. Organ ini terbentang dari hidung hingga ke
sistem pencernaan. Secara umum, 
• fungsi faring adalah membantu sistem pencernaan dan pernapasan
agar bisa berjalan baik. Faring memiliki tiga bagian penting, yaitu
nasofaring, orofaring, dan laringofaring. Berikut penjelasannya:
• Nasofaring: Bagian atas tenggorokan ini terhubung ke rongga
hidung dan sebagai tempat masuknya udara.
• Orofaring: Bagian tengah tenggorokan ini terhubung ke rongga
mulut dan menjadi tempat udara, makanan, atau cairan masuk ke
dalam tubuh.
• Laringofaring atau hipofaring: Bagian ini letaknya di bawah
tenggorokan dekat laring (kotak suara). Laringofaring berfungsi
mengatur masuknya udara ke paru-paru serta mengatur makanan
dan cairan masuk ke kerongkongan.
PERMASALAHAN PADA FARING:
DISFAGIA
Disfagia adalah kondisi yang menyebabkan penderitanya sulit menelan. Saat mengalami
disfagia, proses penyaluran makanan atau minuman dari mulut ke dalam lambung akan
membutuhkan usaha lebih besar dan waktu yang lebih lama. Disfagia bisa disebabkan
oleh beragam kondisi, mulai dari adanya sumbatan di kerongkongan, gangguan otot leher,
stroke atau gangguan saraf, sampai kelainan bawaan (kongenital). Selain kesulitan menelan,
penderitanya bisa mengalami nyeri saat menelan, tersedak atau batuk saat makan atau minum,
dan nyeri ulu hati
Disfagia berkaitan erat dengan proses menelan. Secara umum, ada tiga tahapan menelan, yaitu:
• Fase oral
• Fase faringeal
• Fase esofageal
MASALAH KEPERAWATAN YANG DITIMBULKAN AKIBAT GANGGUAN PADA
FARING
• Gangguan Menelan (D.0063)
Definisi :
• Fungsi menelan abnormal akibat defisit struktur atau fungsi oral, faring atau esofagus.
• Risiko aspirasi (D.0006)
Definisi
• berisiko mengalami masuknya sekresi gastrointestinal, sekresi orofaring, benda cair atau
padat ke dalam saluran trakeobronkhial akibat disfungsi mekanisme protektif saluran
napas.
REFERENSI
Larasati, R. (2012). Hubungan kebersihan mulut dengan penyakit sistemik dan usia harapan hidup. Jurnal Skala
Husada, 9(1), 97-104.

Ida, Y. (2019). Buku-Buku Referensi Sistem Pencernaan-Tinjauan Anatomi,


Histologi, Biologi, Fisiologi dan Biokimia.

Cleveland Clinic. Diakses 28 September 2022. Pharynx (Throat).

Masitha, D., Nugrohowati, A. K., Candra, A., Subagia, H. W., & Murbawani, E. A. (2021). Incidence Of Dysphagia
, Suitability Of Diet , And Incidence Of Malnutrition In Young Stroke Patients At. JNH (Journal of Nutrition and
Health), 9(1), 1–14.
Medicinenet. Diakses 28 September 2022. Role of Pharynx.

Safira, N. L., Probosari, E., Candra, A., Ayustaningwarno, F., & Rahadiyanti, A. (2021). Hubungan Disfagia
Dengan Malnutrisi Pada Lanjut Usia : Studi Literatur. Journal of Nutrition College, 10(4), 257–272.
https://doi.org/10.14710/jnc.v10i4.31008
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2018), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI),  Edisi 1, Jakarta,
Persatuan Perawat Indonesia

You might also like