Professional Documents
Culture Documents
Presentasi PAI 1
Presentasi PAI 1
Maiyyatullah
Widhiana Putri R
Intan Nuraini N
01
Maiyyatullah
Sifat Ma’iyah yaitu tentang sifat kebersamaan Allah
dengan makhluk-Nya.
Penggunaan kalimat bersama ( ) معdalam
bahasa Arab
Dijelaskan para ulama yang pakar dalam bahasa Arab [1] bahwa kalimat ‘bersama’& ’) )معdalam bahasa
Arab hanya semata-mata menunjukkan tentang kebesamaan secara mutlak, tanpa mengharuskan untuk
saling berdampingan dan bersentuhan atau bercampur. Karena kebersamaan itu bermacam-macam
bentuknya:
Ada kebersamaan dalam segi tempat
Ada Kebersamaan dalam segi masa
Ada kebersamaan dalam segi kedudukan dan jabatan
Ada kebersamaan dalam segi pembelaan
[QS. At-Taubah:40] “Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah Bersama kita.”
Allah bersama kita dalam segi pertolongan dan pembelaan. [2] Bukan berarti Allah bersama
mereka dengan zat-Nya, karena luas gua tersebut bila dibanding kebesaran Allah tidak ada
atinya sama sekali.
Penggunaan kalimat bersama ( ) معdalam
bahasa Arab
Ada kebersamaan dalam sisi pengawasan
“Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal
Allah bersama mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang
Allah tidak ridhai.”
Ada kebersamaan yang berarti menyatu
Jadi makna dari kata ‘bersama’& ) )معdalam bahasa Arab
memiliki makna yang berbeda-beda maksudnya,
tergantung dari gramatika dan susunan kalimat atau
rangkaian kata dalam sebuah ungkapan.
—To Conclude
Pembagian Sifat Ma’iyyah
1. Ma’iyyah Ammah (Ma’iyyah dalam bentuk umum)
Kebersamaan Allah terhadap seluruh makhluk dengan ilmu, penglihatan, pndengaran dan
pengawasan-Nya.
Firman Allah:
“Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak tersembunyi dari Allah, padahal Allah
bersama mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang Allah
tidak redhai. Dan Allah itu Maha Meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka kerjakan”.
Pembagian Sifat Ma’iyyah
Maksud Ayat Menurut Imam Thabrani:
“Allah bersama mereka” dalam ayat ini, yakni: Allah melihat dan menyasikan perbuatan mereka
tersebut sekalipun mereka berusaha menyembunyikannya dari manusia namun tidak tersembunyi atas
Allah [3]
Berita Allah di dalam ayat Al-Qur’an, bahwa Dia berada di atas langit. Firman:
َ ون َكي
ِ ْف نَ ِذ
ير ِ س َما ِء َأ ْن يُرْ ِس َل َعلَ ْي ُك ْم َحا
َ صبًا ۖ فَ َستَ ْعلَ ُم َّ تَ ُمو ُر َأ ْم َأ ِم ْنتُ ْم َم ْن فِي ال
“Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang berada di atas langit bahwa Dia akan
menjungkirbalikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang? Atau
Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang berada di atas langit bahwa Dia akan mengirimkan
badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-
Ku?” [al-Mulk/67:16-17]
Yaitu Allah bersama seluruh makhluk-Nya dengan ilmu-
Nya, perhatian-Nya, kekuasaan-Nya, pendengaran-Nya,
penglihatan-Nya, dan lainnya dari makna-makna
kekuasaan.
—Kebersamaan Umum
Pembagian Sifat Ma’iyyah
2. Kebersamaan yang khusus
Yaitu Allah bersama sebagian hamba-Nya dengan pertolongan-Nya dan bantuan-Nya. Seperti
firman Allah:
َ ين اتَّقَ ْوا َوالَّ ِذ
َ ين هُ ْم ُمحْ ِسنُو
&ن َ ِإ َّن هَّللا َ َم َع الَّ ِذ
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. [an-
Nahl/16:128]
Adapun ayat-ayat Al-Qur’an yang menurut sebagian kalangan menunjukkan keberadaan Allah ada di
mana-mana, maka sesungguhnya persangkaan itu tidak benar. Karena bukanlah Dzat Allah itu
sendiri berada di mana-mana Bersama makhluk-Nya, melainkan Allah bersama kamu dengan
ilmu-Nya dan pengawasan-Nya, di mana saja kamu berada. [QS. Al-Hadid: 4]
02
Muroqabatullah
Puncak kesempurnaan ibadah; merasa di awasi
oleh Allah subhanahu wa ta’ala
Muroqobatullah
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Muraqabah adalah ilmu dan keyakinan seorang
hamba yang kontinyu terhadap pengawasan ilmu Allah, baik kepada kondisi lahir dan
batinnya. Ilmu dan keyakinan yang kontinyu inilah yang disebut dengan muraqabah, ia
adalah buah dari ilmu yang dimilikinya bahwa Allah senantiasa mengawasinya,
melihatnya, mendengar segala yang dikatakannya, menyaksikan yang diperbuatnya
setiap waktu dan setiap saat, setiap desah nafas dan kedipan mata.” (Madarijus Salikiin:
2/264)
ِ ص ُد
ور ُّ ت ال ُ ورهُ ْم لِيَ ْستَ ْخفُوا ِم ْنهُ َأاَل ِحينَ يَ ْستَ ْغ
ِ شونَ ثِيَابَهُ ْم يَ ْعلَ ُم َما يُ ِسرُّ ونَ َو َما يُ ْعلِنُونَ ِإنَّهُ َعلِي ٌم بِ َذا ُ ََأاَل ِإنَّهُ ْم يَ ْثنُون
َ ص ُد
“Ingatlah, Sesungguhnya (orang munafik itu) memalingkan dada mereka untuk
Menyembunyikan diri daripadanya (Muhammad). Ingatlah, di waktu mereka
menyelimuti dirinya dengan kain, Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan
apa yang mereka lahirkan, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala isi hati.” (QS.
Hud [11]: 5)
Muroqobatullah
Ada kolerasi yang erat antara tujuan Allah menciptakan seluruh makhluk-Nya sebagai
sebuah ujian atas manusia, siapa diantara mereka yang paling baik dalam beramal
(ayyukum ahsanu amalan) dengan pengertian Ihsan yang disampaikan oleh
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sampaikan ketika beliau ditanya tentangnya.
ض فِي ِستَّ ِة َأي ٍَّام َو& َكانَ َعرْ ُشهُ َعلَى ْال َما ِء ِليَ ْبلُ َو ُك ْم َأيُّ ُك ْم َأحْ َس ُن َع َماًل
َ ْت َواَأْلر َ ََوهُ َو& الَّ ِذي َخل
ِ ق ال َّس َما َوا
“Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah
singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang
lebih baik amalnya.” (QS. Hud [11]: 7)
ق ْال َم ْو&تَ َو ْال َحيَاةَ لِيَ ْبلُ َو ُك ْم َأيُّ ُك ْم َأحْ َسنُ َع َماًل
َ َالَّ ِذي َخل
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang
lebih baik amalnya.” (QS. Al Mulk [67]: 2)
Muroqobatullah
ketika Jibil mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang tengah bercengkrama
bersama para sahabatnya bertanya tentang makna Ihsan, yang tidak lain adalah tujuan setiap
hamba yang sedang diuji di dunia ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan jalan
untuk mencapainya dengan muraqabatullah, keyakinan dan kesadaran tentang Allah yang
mengetahui setiap perbuatan makhluk-Nya, tidak ada yang tersembunyi dari-Nya sesuatu
apa pun. Beliau bersabda, “Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seolah engkau
melihat-Nya, jika tidak, yakinlah bahwa Allah senantiasa melihatmu.” (HR Muslim) (Lihat
Adhwaa`u al Bayaan: 3/14)
Sources
🟐 https://sabilulilmi.wordpress.com/2013/09/27/muraqabatullah-
puncak-kesempurnaan-ibadah/
🟐 https://assunahsalafushshalih.wordpress.com/2018/07/19/07-
maiyatullah-kebersamaan-dan-kedekatan-allah-dengan-
makhluknya/2/
Thanks!
Do you have any
questions?
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik