You are on page 1of 12

KONSEP DAN PRINSIP

PATIENT SAFETY
Oleh :
Tri Agustina Hadiningsih
A. CapaianPembelajaran (Tujuan)
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan akan mampu
menjelaskan Konsep dan prinsip patient safety
B. Bahan Kajian (Materi Ajar)
1. Pengertian patient safety
2. Lingkup keamanan dan keselamatan pasien
3. Komponen pasien safety
4. Sasaran pasien safety
5. Prinsip & Implikasi pasien safety dalam praktik keperawatan
Pengertian Patient Safety

 Patient Safety atau keselamatan pasien adalah suatu


system yang membuat asuhan pasien di rumah sakit
menjadi lebih aman.
 Menurut Kohn, Corrigan & Donaldson tahun 2000,
patient safety adalah tidak adanya kesalahan atau
bebas dari cedera karena kecelakaan
 Menurut Supari tahun 2005, patient safety adalah
bebas dair cidera aksidental atau menghindarkan
cidera pada pasien akibat perawatan medis dan
kesalahan pengobatan.
 Keselamatan pasien (patient safety;;) adalah suatu
sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien
lebih aman, mencegah terjadinya cidera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil. Sistem tersebut meliputi
pengenalan resiko, identifikasi dan pengelolaan hal
yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan
dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden,
tindak lanjut dan implementasi solusi untuk
meminimalkan resiko.
TUJUAN PATIENT SAFETY

Tujuan “Patient safety” adalah


1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di RS
2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit thdp pasien
dan masyarakat;
3. Menurunnya KTD di RS
4. Terlaksananya program-program pencegahan shg tidak
terjadi pengulangan KTD.
LINGKUP KEAMANAN DAN
KESELAMATAN PASIEN
 Dalam pencegahan infeksi, desain lingkungan perawatan
pasien harus memenuhi persyaratan aman, perawatan
berkualitas tinggi dengan mempertimbangkan hal
berikut (The Comission on Patient Safety and Quality
Assurance of Irlandia, 2008):
(The Comission on Patient Safety
and Quality Assurance of
Irlandia, 2008):
1. Memaksimalkan kenyamanan dan martabat pasien. 
2. Menjamin kemudahan pelaksanaan perawatan profesional.
3. Membuat ketentuan yang sesuai untuk anggota keluarga dan
pengunjung.
4. Meminimalkan risiko infeksi.
5. Meminimalkan risiko efek samping lain seperti jatuh atau kesalahan
pengobatan.
6. Mengelola transportasi pasien.
7. Memungkinkan untuk fleksibilitas penggunaan dari waktu ke waktu dan
persyaratan perencanaan pelayanan selanjutnya.
Langkah-Langkah Patient
Safety
1. Sembilan solusi keselamatan Pasien di RS yaitu
(Daud, 2007)
2. Tujuh langkah menuju keselamatan pasien RS
sebagai panduan bagi staf Rumah Sakit (DepKes RI,
2006)
Sembilan solusi keselamatan
Pasien di RS yaitu (Daud, 2007)

1. Perhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip (look-


alike, sound-alike medication names).
2. Pastikan identifikasi pasien
3. Komunikasi secara benar saat serah terima pasien
4. Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang
benar.
5. Kendalikan cairan elektrolit pekat.
6. Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan
pelayanan
7. Hindari salah kateter dan salah sambung slang.
8. Gunakan alat injeksi sekali pakai
9. Tingkatkan kebersihan tangan untuk pencegahan infeksi
nosokomial.
Tujuh langkah menuju keselamatan
pasien RS sebagai panduan bagi staf
Rumah Sakit (DepKes RI, 2006)

1. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien, ciptakan


kepemimpinan dan budaya yang terbuka dan adil.
2. Pimpin dan dukung staf RS, bangunlah komitmen dan fokus yang kuat
dan jelas tentang keselamatan pasien di RS.
3. Integrasikan aktivitas pengelolaan risiko, kembangkan sistem dan
proses pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi dan penilaian hal
yang potensial bermasalah. 
4. Kembangkan sistem pelaporan, pastikan staf dapat
dengan mudah melaporkan kejadian/insiden, serta RS
mengatur pelaporan kepada KKP-RS (Komite
Keselamatan Pasien – RS)
5. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien, kembangkan
cara-cara komunikasi yang terbuka dengan pasien.
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan
pasien, dorong staf untuk melakukan analisis akar
masalah untuk belajar bagaimana dan mengapa kejadian
itu timbul.
7. Cegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan
pasien, gunakan informasi yang ada tentang kejadian/
masalah untuk melakukan perubahan pada sistem
pelayanan.
DAFTAR PUSTAKA

 Hasting G. 2006. Service Redesign: Eight steps to better patient safety. Health Service
 Journal.http://www.goodmanagement-hsj.co.uk/patientsafety
 Departemen Kesehatan R.I(2006). Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit.
utamakan keselamatan pasien. Bakit Husada
 Depertemen Kesehatan R.I (2006). Upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit.
(konsep dasar dan prinsip). Direktorat Jendral Pelayanan Medik Direktorat Rumah Sakit
Khusus dan Swasta.
 Komalawati, Veronica. (2010) Community&Patient Safety Dalam Perspektif Hukum
Kesehatan.
 Kozier, B. Erb, G. & Blais, K. (1997) Professional nursing practice concept, and
prespective. California: Addison Wesley Logman, Inc.
 Lestari, Trisasi. Konteks Mikro dalam Implementasi Patient Safety: Delapan Langkah
Untuk Mengembangkan Budaya Patient Safety. Buletin IHQN Vol II/Nomor.04/2006 Hal.1-
3
 Nursalam, (2002). Manajemen keperawatan. aplikasi dalam praktik keperawatan
profesional. Salemba Medika. Jakarta.
 PERSI – KARS, KKP-RS. (2006). Membangun budaya keselamatan pasien rumah sakit.
Lokakarya program KP-RS. 17 Nopember 2006

You might also like