Professional Documents
Culture Documents
Materi Sosialisasi Dana Desa Ria
Materi Sosialisasi Dana Desa Ria
1) Kepala Desa adalah PKPKD dan mewakili Pemerintah Desa dalam kepemilikan kekayaan
milik Desa yang dipisahkan.
2) Kepala Desa selaku PKPKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai kewenangan:
a. menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBDesa;
b. menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang milik Desa;
c. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban APB Desa;
d. menetapkan PPKD;
e. menyetujui DPA, DPPA, dan DPAL;
f. menyetujui RAK Desa; dan
g. menyetujui SPP.
3) Dalam melaksanakan kekuasaan pengelolaan keuangan Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), kepala Desa menguasakan sebagian kekuasaannya kepada perangkat Desa selaku
PPKD.
4) Pelimpahan sebagian kekuasaan PKPKD kepada PPKD ditetapkan dengan Keputusan kepala
PELAKSANA PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
(1) Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a bertugas sebagai koordinator
PPKD.
(2) Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas:
a. mengoordinasikan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan APB Desa; b. mengoordinasikan
penyusunan rancangan APB Desa dan rancangan perubahan APB Desa;
c. mengoordinasikan penyusunan rancangan peraturan Desa tentang APB Desa, perubahan
APB Desa, dan pertanggungjawaban pelaksanaan APB Desa;
d. mengoordinasikan penyusunan rancangan peraturan kepala Desa tentang Penjabaran APB
Desa dan Perubahan Penjabaran APB Desa;
e. mengoordinasikan tugas perangkat Desa lain yang menjalankan tugas PPKD; dan
f. mengoordinasikan penyusunan laporan keuangan Desa dalam rangka pertanggungjawaban
pelaksanaan APB Desa.
PELAKSANA PENGELOLAAN KEUANGAN DESA(Lanjutan)
(3) Selain tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sekretaris Desa mempunyai tugas:
a. melakukan verifikasi terhadap DPA, DPPA, dan DPAL;
b. melakukan verifikasi terhadap RAK Desa; dan
c. melakukan verifikasi terhadap bukti penerimaan dan
(1) Kaur dan Kasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b bertugas sebagai pelaksana
kegiatan anggaran.
(2) Kaur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. Kaur tata usaha dan umum; dan
b. Kaur perencanaan.
(3) Kasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. Kasi pemerintahan;
b. Kasi kesejahteraan; dan
c. Kasi pelayanan.
(4) Kaur dan Kasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas:
a. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja
sesuai bidang tugasnya;
b. melaksanakan anggaran kegiatan sesuai bidang tugasnya;
PELAKSANA PENGELOLAAN KEUANGAN DESA(Lanjutan)
Kaur dan Kasi dalam melaksanakan tugas dapat dibantu oleh tim yang melaksanakan kegiatan pengadaan
barang/jasa yang karena sifat dan jenisnya tidak dapat dilakukan sendiri.
Tim sebagaimana dimaksud berasal dari unsur perangkat Desa, lembaga kemasyarakatan Desa dan/atau
masyarakat, yang terdiri atas:
a. ketua
b. sekretaris
c. anggota.
Perangkat Desa sebagaimana dimaksud yaitu pelaksana kewilayahan. Pembentukan tim sebagaimana
dimaksud diusulkan pada saat penyusunan RKP Desa dan ditetapkan melalui keputusan Kepala Desa.
PELAKSANA PENGELOLAAN KEUANGAN DESA(Lanjutan)
Kaur Keuangan wajib membuat buku pembantu kas umum yang terdiri atas:
a. buku pembantu bank;
b. buku pembantu pajak; dan
c. buku pembantu panjar.
Buku pembantu bank sebagaimana dimaksud merupakan catatan penerimaan dan pengeluaran
melalui rekening kas Desa.
Buku pembantu pajak sebagaimana dimaksud merupakan catatan penerimaan potongan pajak
dan pengeluaran setoran pajak.
Buku pembantu panjar sebagaimana dimaksud merupakan catatan pemberian dan
pertanggungjawaban uang panjar.
PENATAUSAHAAN (Lanjutan)
Buku kas umum yang ditutup setiap akhir bulan dilaporkan oleh Kaur Keuangan kepada
Sekretaris Desapaling lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya.
Sekretaris Desa melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis atas laporan sebagaimana
dimaksud diatas.
Pengeluaran atas beban APB Desa untuk kegiatan yang dilakukan melalui penyedia
barang/jasa dikeluarkan oleh Kaur Keuangan langsung kepada penyedia atas dasar DPA
dan SPP yang diajukan oleh Kasi pelaksana kegiatan anggaran dan telah disetujui oleh
Kepala Desa.
Pengeluaran atas beban APB Desa untuk belanja pegawai, dilakukan secara langsung
oleh Kaur Keuangan dan diketahui oleh Kepala Desa.
PELAPORAN
Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan anggaran wajib menyampaikan laporan akhir
realisasi pelaksanaan kegiatan dan anggaran kepada Kepala Desa paling lambat 7
(tujuh) hari sejak seluruh kegiatan selesai.
Peran APIP dalam Pembinaan dan Pengawasan Dana Desa dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
Konsultansi dan Assurance.
Konsultansi : Pemberian saran terkait aktivitas organisasi. Sifat dan lingkup penugasan disepakati
bersama untuk memberikan nilai tambah dan perbaikan risiko, pengendalian, dan proses tata
kelola organisasi. Contohnya : Asistensi, Sosialisasi, Fasilitasi Pendampingan dan konsultansi.
Pasal 16, bahwa Pengawasan oleh APIP berdasarkan prinsip profesional, independen, objektif, tidak tumpang
tindih dan berorientasi pada perbaikan dan peringatan dini.
Pasal 17 bahwa pembinaan dan pengawasan kepala daerah terhadap perangkat daerah dibantu oleh Inspektorat
Daerah
Pasal 19 (5) Pembinaan dan pengawasan oleh Inspektorat Kabupaten/Kota dilaksanakan untuk menjaga
akuntabilitas pengelolaan keuangan desa.
(6) Pembinaan dan pengawasan yang dilaksanakan untuk menjaga akuntabilitas pengelolaan keuangan desa
meliputi :
a. Laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan desa;
b. Efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan desa; dan
c. Pelaksanaan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan peundang- undangan.
(7)Inspektorat kabupaten/kota dalam melakukan pembinaan dan pengawasan harus berkoordinasi dengan camat
atau sebutan lainnya dan hasil pembinaan dan pengawasan tersebut disampaikan kepada bupati/walikota.
PERAN APIP DALAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
DANA DESA (LANJUTAN)
Tindak lanjut Hasil Pembinaaan dan Pengawasan
Pasal 23
(1) “bahwa Hasil Pengawasan oleh APIP dituangkan dalam bentuk laporan hasil pengawasan
dan disampaikan kepada pimpinan instansi “
(2) “bahwa Laporan Hasil Pengawasan bersifat rahasia, tidak boleh dibuka untuk publik dan
tidak boleh diberikan kepada publik kecuali ditentukan lain sesuai peraturan peraundang-
undangan”
Pasal 25
(1) “APIP wajib melakukan pemeriksaan atas dugaan penyimpangan yang dilaporkan oleh
masyarakat”.
(2) “Dalam melakukan pemeriksaan atas dugaan penyimpangan APIP melakukan koordinasi
dengan APH”.
(4) “Pemeriksaan oleh APIP dan APH dilakukan setelah terpenuhi semua unsur laporan
pengaduan”.
(5) “APIP dan APH melakukan koordinasi dalam penanganan laporan pengaduan setelah
terlebih dahulu melakukan pengumpulan dan verifikasi data awal”.
PERAN APIP DALAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
DANA DESA (LANJUTAN)
Koordinasi antara APIP dan APH dilakukan dalam bentuk :
a.Pemberian informasi
b.Verifikasi
c.Pengumpulan data dan keterangan
d.Pemaparan hasil pemeriksaan penanganan pengaduan masyarakat
e.Bentuk koordinasi lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan
Hasil koordinasi antara APIP dan APH dituangkan dalam berita acara
Jika berdasarkan hasil koordinasi ditemukan bukti adanya penyimpangan yang bersifat
administrasif, proses lebih lanjut diserahkan APIP untuk ditindaklanjuti
Bentuk dan hasil koordinasi antara APIP dan APH bersifat rahasia, tidak
boleh dibuka kepada publik dan tidak boleh diberikan kepada publik kecuali
ditentukan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kepala daerah, wakil kepala daerah dan kepala OPD wajib melaksanakan
tindak lanjut hasil pengawasan
Tindak lanjut untuk hasil pembinaan dan pengawasan yang tidak terkait
dengan tuntutan perbendaharaan dan atau tuntutan ganti rugi
dilaksanakan paling lama 60 (enam puluh) hari kerja setelah hasil
pembinaan dan pengawasan diterima.
Rencana Pengawasa terhadap Dana Desa tersebut telah dituangkan dalam Program
Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat Daerah Kabupaten Banyuasin.
Selain pengawasan rutin yang dilakukan 2 kali dalam satu tahun, di dalam PKPT
tersebut juga sudah dicadangkan audit khusus/audit investigatif. Hal ini adalah
untuk mengantisipasi apabila adanya laporan pengaduan dari masyarakat atau
pihak-pihak lain terkait pengelolaan keuangan desa.
PERAN APIP DALAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Permasalahan Utama Yang DANA DESA
Dihadapai (LANJUTAN)
Desa dalam Pengelolaan Dana Desa adalah
Keterbatasan Sumberdaya Manusia.
Keterbatasan Sumberdaya Manusia terjadi baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.
Keterbatasan Sumberdaya Manusia ini menimbulkan berbagai dampak yang merugikan desa
dalam pengelolaan keuangan desa. Baik dari tahap perencanaan hingga
pertanggungjawaban.
Beberapa dampak yang mungkin terjadi karena keterbatasan Sumber Daya Manusia, antara
lain :
Perencanaan kegiatan kurang sempurna.
Pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan rencana yang ditetapkan.
Pertanggungjawaban tidak akuntabel.
Oleh karena itu, terkait dengan Peran APIP dalam pembinaan dan pengawasan Dana Desa,
maka solusi yang harus dikedepankan adalah dengan mendorong fungsi konsultansi terhadap
Pelaksana Pengelola Keuangan Desa, sehingga PPKD dapat berfungsi optimal. Pada akhirnya
tertib administrasi pengelolaan keuangan desa dapat terwujud.
PERAN APIP DALAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
DANA DESA (LANJUTAN)