You are on page 1of 26

PENYELESAIAN SENGKETA

PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
i d e n t i T y AI
M
R
AI
L

Disusun Oleh:

Tiara Surya PutriNIM 521074


Intan Setiya Praditasari NIM 521077
Lilit Olivia Pratiwi NIM 521078
Ananda Hilary Gunawan NIM
521082
S E N G K E T A
Sengketa merupakan perbedaan kepentingan
antar individu atau lembaga pada objek yang
sama yang dimanifestasikan dalam hubungan-
hubungan diantara mereka. Sengketa dapat
bermula dari berbagai potensi sengketa, salah
satunya yaitu pada sengketa perdagangan
internasional (Huala Adolf, 2015) karena
umumnya dalam perdagangan internasional
melibatkan 2 (dua) negara, adanya perbedaan
hukum dari negara tersebut yang saling
berbeda satu dengan lainnya, maka benturan -
Definisi Sengketa
benturan hukum antar negara yang terlibat
tidak dapat dihindari.

AI
M
R
AI
Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah pertukaran midal,
barang adan jasa melintasi batas-batas negara atau
wilayah, industrualisasi, maju transportasi, globalisasi,
perusahaan multinasional, dan outsourcing semua
memiliki dampak yang besar pada sistem perdagangan
internasional. Perdagangan internasional merupakan
sumber utama pendapatan ekonomi untuk setiap negara
(Huala Adolf, 2016).
Penyelesaian Sengketa
Konvensional
Penyelesaian sengketa konvensional yaitu pengadilan (Litigasi) memiliki
kekurangan - kekurangan yang membuat model penyelesaian ini tidak lagi
sesuaidengan tuntutan perkembangan zaman karna terlalu lama dan formalitas.

Sedangkan bagi orang - orang yang bergerak di dunia usaha yang senantiasa
berfikir praktis (Ibid). Terdapat dua macam bentuk penyelesaian sengketa.
Pertama, model litigasi, yaitu penyelesaian sengketa yang dilakukan oleh lembaga
peradilan, Kedua, Non- litigasi atau Alternatif Dispute Resulution (ADR), yaitu
penyelesaian di luar lembaga peradilan (out of court dispute settlement).
Alternatif penyelesaian sengketa

Alternatif penyelesaian sengketa adalah lembaga penyelesaian sengketa atau


pendapat melalui prosedur yang disepakati para pihak, yakni penyelesaian
diluar pengadilan dengan cara konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi, atau
penilaian ahli.”(UU No. 13 thn 1999). Mediasi merupakan suatu proses
penyelesaian sengketa antara para pihak yang berselisih dengan memanfaatkan
bantuan pihak ketiga yang independen untuk bertindak sebagai mediator
(penengah), akan tetapi tidak diberi wewenang untuk mengambil keputusan
yang mengikat (Priyatna Abdurrasyid, 2015)
Pengantar Penyelesaian

Ticket
Ticket Sengketa Dalam
Perdagangan
Internasional
Ticket Transaksi-transaksi atau hubungan dagang banyak

Ticket
1
bentuknya dan semua transaksi tersebut sarat dengan
potensi melahirkan sengketa. Umumnya sengketa-
sengketa dagang kerap didahului oleh penyelesaian
dengan cara negosiasi.

Penyerahan sengketa, baik kepada pengadilan maupun ke

2
arbitrase, kerap kali berdasarkan pada suatu perjanjian di

Ticket

Ticket
antara para pihak. Langkah yang biasa ditempuh adalah
dengan membuat suatu perjanjian atau memasukkan klausul
penyelesaian sengketa ke dalam kontrak atau perjanjian yang
mereka buat.

Di samping forum pengadilan dan badan arbitrase,

3
Ticket

para pihak dapat pula menyerahkan sengketanya


Ticket

kepada cara alternatif penyelesaian sengketa, yang


dikenal sebagai ADR (Alternative Dispute Resolution)
atau APS (Alternatif Penyelesaian Sengketa).
Pengantar
1. Transaksi/hubungan dagang
2. Potensi melahirkan sengketa dagang
3. Negosiasi
4. Penyelesaian melalui pengadilan atau arbitrase

hello... 5. Dasar hukum bagi forum

. 6.
7.
Kesepakatan para pihak
Apabila terjadi kekosongan forum
8. Common law dengan konsep “long arm
jurisdiction”
Para Pihak Dalam Sengketa
Pertama, sengketa antara pedagang dan pedagang adalah
sengketa yang sering dan paling banyak terjadi. Sengketanya
diselesaikan melalui berbagai cara. Cara tersebut semuanya
bergantung pada kebebasan dan kesepakatan para pihak.
Kedua, pedagang dan negara asing bukan merupakan
kekecualian. Kontrak-kontrak dagang antara pedagang dan

hello...
negara lazim ditandatangani. Kontrak-kontrak ini biasanya
dalam jumlah (nilai) yang relatif besar. Termasuk didalamnya
. adala kontrak-kontrak pembangunan (development
contracts), misalnya kontrak di bidang pertambangan.
Walaupun negera mempunyai hak atau konsep imunitas,
hukum internasional ternyata fleksibel.
1. Sengketa antara Pedagang dan Pedagang

Cara penyelesaian bergantung pada kebebasan dan


kesepakatan para pihak
⬇️
Menentukan forum pengadilan dan hukum apa yang
akan diberlakukan
⬇️
Ada batasannya
Kontrak dagang dalam
2. Sengketa nilai yang relative
⬇️
Pengertian jure imperii
antara besar dan jure gestiones
⬇️
Pedagang dan Masalah imunitas
dalam HI
⬇️
Negara Asing Negara Badan peradilan
umumnya menganut
⬇️
jure gestiones
Prinsip-Prinsip 1
Penyelesaian Sengketa 2
Dalam hukum perdagangan internasional, dapat dikemukakan di sini prinsip -
prinsip mengenai penyelesaian sengketa perdagangan internasional, yaitu : 3
1. Prinsip Kesepakatan Para Pihak (Konsensus). Prinsip kesepakatan para pihak
merupakan prinsip fundamental dalam penyelesaian sengketa perdagangan 4
internasional. Prinsip inilah menjadi dasar untuk dilaksanakan atau tidaknya suatu
proses penyelesaian sengketa.
5
Prinsip-Prinsip Penyelesaian
Sengketa 1
2. Prinsip Kebebasan Memilih Cara-cara Penyelesaian Sengketa. Prinsip
penting kedua adalah prinsip di mana para pihak memiliki kebebasan penuh 2
untuk menentukan dan memilih cara atau mekanisme bagaimana
sengketanya diselesaikan (principle of free choice of means). 3
3. Prinsip Kebebasan Memilih Hukum. Prinsip kebebasan para pihak untuk
menentukan sendiri hukum apa yang akan diterapkan (bila sengketanya 4
diselesaikan) oleh badan peradilan (arbitrase) terhadap pokok sengketa.
5
Prinsip-Prinsip Penyelesaian Sengketa
1
4. Prinsip Iktikad Baik (Good Faith). Prinsip ini mensyaratkan dan
mewajibkan adanya iktikad baik dari para pihak dalam penyelesaian
sengketanya. Dalam prinsip ini tercermin dalam dua tahap. Pertama,
2
prinsip iktikad baik disyaratkan untuk mencegah timbulnya sengketa.
Kedua, penyelesaian sengketa melalui cara-cara yang dikenal dalam 3
hukum (perdagangan) internasional, yakni negosiasi, mediasi,
konsiliasi, arbitrase, pengadilan atau cara-cara pilihan para pihak 4
lainnya.
5
1
Prinsip-Prinsip Penyelesaian Sengketa 2
5. Prinsip Exhaustion of Local Remidies. Menurut prinsip ini, hukum
kebiasaan internasional menetapkan bahwa sebelum para pihak
mengajukan sengketanya ke pengadilan internasional, langkah-langkah 3
penyelesaian sengketa yang tersedia atau diberikan oleh hukum
nasional suatu negara harus terlebih dahulu ditempuh (exhausted). 4
5
1
Add title 2
3
4
5
1
Add title 2
3
4
5
Add text 0 0 5
Add
here text 0 0 4
Add
here text 0 0 3
Add
here text 0 0 2
Add
here text 0 0 1
here
Add title
Add title
Add title
Point 1 Point 4
Point 2 Point 5
Point 3 Point 6
Add title
Point 1 Point 2
Add title
Add title
thank you

You might also like