You are on page 1of 56

PEMBIASAAN PHBS BAGI IBU HAMIL

DAN IBU BADUTA


D I S A M PA I K A N D A L A M :
P E N I N G K ATA N K A PA S I TA S
K E TA H A N A N B I N A K E L U A R G A
B A L I TA ( B K B )
D A L A M I M P L E M E N TA S I A K J J
OLEH :
LALAS AFRIANTI
JARGON AKJJ

Pendidikan Keluarga
Keluarga Cerdas
Keluarga berkualitas
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Tujuan umum
a.Peserta mampu menerapkan
pembiasaan PHBS bagi ibu
hamil dan ibu baduta
TUJUAN KHUSUS

a.Penyediaan lingkungan
belajar untuk pengembangan
anak

b. Pola dan gaya asuh kesehatan


untuk bayi dan baduta
METODE BELAJAR

• CERAMAH
• SIMULASI
MATERI POKOK DAN SUB MATERI

1 Penyediaan lingkungan belajar untuk


pengembangan anak

a. Karakteristik belajar anak untuk


usia dini
b. Lingkungan belajar untuk
perkembangan anak
2. Pola dan gaya asuh kesehatan untuk
bayi dan baduta
a. Pentingnya pola asuh kesehatan
untuk mencegah stunting
b. Pola asuh kesehatan untuk anak
c. Penerapan pola asuh kesehatan
melalui pemantauan pertumbuhan anak
d.Penerapan gaya asuh sehat pada
bayi dan baduta
e. Pembiasaan sehat
PEMBIASAAN PHBS BAGI IBU HAMIL DAN
IBU BADUTA

P E M B I A S A A N M E R U PA K A N
K E G I ATA N YA N G D I L A K U K A N
SECARA TERUS MENERUS DALAM
K E H I D U PA N S E H A R I H A R I ,
SEHINGGA MENJADI KEBIASAAN
YA N G B A I K . P E M B I A S A A N I N I
MELIPUTI ASPEK PERKEMBANGAN
MORAL NILAI NILAI AGAMA,
AKHLAK, PENGEMBANGAN
EMOSIONAL DAN KEMANDIRIAN.
A. PENYEDIAAN LINGKUNGAN BELAJAR UNTUK PENGEMBANGAN ANAK
1. Karakteristik belajar anak usia dini

Anak belajar melalui bermain


ANAK BELAJAR SECARA
ALAMIAH
ANAK BELAJAR DENGAN CARA
MEMBANGUN PENGETAHUANNYA
a. Anak belajar melalui bermain
1) kebutuhan dan kesempatan bagi
anak untuk menyalurkan kreativitas
dan energinya.
2) Anak dapat memahami konsep
berbagi dan peraturan permainan.
3) Bermain dapat mengembangkan
berbagai kemampuan seperti : fisik
motorik, kognitif, afektif, sosial, dst
b. Anak belajar dengan cara membangun
pengetahuan

1) Mengembangkan keterampilan anak


dengan cara daya pikirnya
2) Anak dapat mengamati dan
mengalami apa yang di lihatnya
3) Anak dapat melakukan aktivitas
sendiri dengan berbagai Informasi.
d. Tujuan Penyediaan Lingkungan Belajar Anak

1) Untuk mendukung anak dapat berkembang dengan optimal,


orang tua perlu menyediakan lingkungan untuk anak belajar
2) Lingkungan belajar anak meliputi lingkungan fisik dan
lingkungan psikologis
3) Lingkungan fisik berkaitan dengan sarana atau fasilitas
untuk anak belajar melalui bermain. Sediakan alat
permainan yang dapat merangsang perkembangan anak
lebih optimal (alat permainan edukatif)
4) Lingkungan psikologis berkaitan dengan kenyamanan dan
keamanan untuk anak bermain, adanya interaksi social
antara anak dengan orang-orang di sekitarnya
c. Anak belajar secara alamiah

1) Anak belajar sesuai dengan keinginannya sendiri


tanpa paksaan
2) Proses pembelajaran dengan cara sukarela dan
menyenangkan juga sesuai dengan minatnya
sendiri
3) Belajar sesuai dengan dunianya sendiri.
2.LINGKUNGAN BELAJAR UNTUK PERKEMBANGAN
ANAK

a. Pengertian Lingkungan Belajar


Merupakan suatu kegiatan yang di dasarkan
atas berbagai pertimbangan, baik yang terkait
dengan pengembangan anak secara optimal,
maupun yang terkait dengan luasnya
ruangan yang tersedia ataupun bahan bahan
dan peralatan yang ada.
1. LINGKUNGAN BELAJAR
UNTUK PENGEMBANGAN
KETERAMPILAN FISIK-MOTORIK
A) PENYEDIAAN LINGKUNGAN BELAJAR UNTUK PENGEMBANGAN
KETERAMPILAN MOTORIK KASAR PADA BAYI

• 0-3 bulan
 Letakkan bayi dengan posisi tengkurap beberapa kali
 Ajak untuk mengangkat kepalanya, belai kepala dan leher
belakangnya
PENYEDIAAN LINGKUNGAN BELAJAR UNTUK PENGEMBANGAN
KETERAMPILAN MOTORIK KASAR PADA BAYI

4-6 bulan
a) Membunyikan mainan di atas kepala bayi dan pindahkan
mainan secara perlahan ke salah satu sisinya untuk
merangsang bayi memiringkan dan menggulingkan badan.
b) Dudukkan di kursi tinggi untuk merangsang bayi belajar
duduk sendiri
• 7-9 Bulan
 Merangkaklah bersama bayi untuk melatihnya
menyeimbangkan badan.
 Berdirikan bayi di depan Ibu untuk melatih otot-
otot kakinya
• 10- 12 Bulan
 Letakkan mainan di tempat yang bisa dijangkau
dan pindahkan.
 Ajak bayi untuk latihan berjalan di rumput atau
taman.
b) Penyediaan lingkungan belajar untuk pengembangan
keterampilan motorik kasar pada Baduta
1 - 2 tahun
 Melatih anak berjalan dengan memegangi kedua tangannya.
 Memberikan mainan yang dapat didorong-dorong oleh anak
 Membiarkan anak belajar naik-turun tangga.
c). Penyediaan lingkungan Belajar untuk
pengembangan keterampilan Motorik Halus pada
Bayi
0– 3 Bulan
 Ketika bayi mengepalkan telapak tangannya,
buka kepalan tangannya, sentuh jari
jemarinya satu persatu dan luruskan.
 Pegang jari-jari tangannya, lalu lakukan
gerakan menyilangkan lengan di dadanya
untuk meningkatkan kekuatan otot lengan
atas, bahu dan punggung atas.
• 4– 6 Bulan
 Berikan mainan yang memiliki pegangan dan bisa
digigit agar anak terus menggenggam.
 Letakkan bayi dalam posisi tengkurap. Letakkan
mainan berwarna-warni dalam jangkauannya dan
biarkan bayi mencoba untuk meraih benda-benda
tersebut.
 Kenalkan bayi dengan beragam tekstur benda-
benda di rumah, seperti kain yang halus, kasar dan
berbulu.
 Berikan mainan yang berwarna kontras dan
mengeluarkan bunyi di tempat tidur
7-9 bulan
 Lakukan gerakan dengan jari-jari dan minta bayi
untuk meniru gerakan ibu. Kepal dan buka tangan
sambil bernyanyi.
 Berikan benda yang bisa digenggam seperti sendok,
garpu, dan sebagainya.
 Berikan sendok plastik kecil untuk melatihnya
makan dengan menggunakan sendok
PENYEDIAAN LINGKUNGAN BELAJAR UNTUK PENGEMBANGAN KETERAMPILAN
MOTORIK HALUS PADA BAYI

10-12 bulan
 Siapkan kotak mainan dan isilah dengan berbagai
mainan. Rangsang bayi untuk memindahkan benda-
benda tersebut dari tempatnya lalu menempatkan
lagi di tempat semula.
 Beri kesempatan anak untuk makan dengan
menggunakan sendok plastik dan makan sendiri di
kursinya.
 Berikan mainan susun yang berwarna-warni dan
biarkan anak memasukkan benda-benda tersebut
untuk melatih kemampuan koordinasi mata dan
tangannya
2) Lingkungan belajar untuk pengembangan kecerdasan
berpikir dan berbahasa
a. Penyediaan Lingkungan Belajar untuk
Pengembangan Keterampilan Berpikir dan
Berbahasa pada Bayi
 Bayi sejak usia 0-3 bulan sudah mulai menunjukkan
ketertarikan terhadap warna, bentuk, suasana
terang, dan benda- benda, mengenali wajah, suara,
dan bau tubuh orang lain
Bayi juga mampu mengingat dan mengenal objek yang
ditunjukkan, menunjukkan keinginan untuk minum ASI
dan bisa mengenali suara orang tua.
Contoh stimulasi berupa :
• Kontak mata, mengajak anak berbicara sesering mungkin
• Ajak anak bermain menggunakan benda-benda berbagai
bentuk, warna dan tekstur
• Sering menyentuh dan memeluknya saat bermain sambil
• berbicara atau bernyanyi bersamanya
b. Penyediaan Lingkungan Belajar untuk
Pengembangan Keterampilan Berpikir dan Berbahasa pada
Baduta.
1) Rajin membacakan buku/cerita
2) Pilih buku cerita anak dengan gambar mencolok yang
akan menarik perhatiannya dan lakukan dengan menarik
supaya membuatnya antusias.
3) Lakukan dengan rutin agar perbendaharaan kosa kata dan
pengetahuan anak semakin bertambah.
3 LINGKUNGAN BELAJAR UNTUK PENGEMBANGAN
KEMAMPUAN KONTROL DIRI DAN KEMANDIRIAN
PENYEDIAAN LINGKUNGAN BELAJAR UNTUK PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN BAYI DAN
BADUTA

0-12 bulan
Berikan rasa aman dan kasih sayang pada bayi,
terutama pada bulan-bulan awal kehidupan.
Peluk dan belai bayi sesering mungkin sambil
mengajaknya bicara, tersenyum, dan mengamati
benda di sekitar.
Pada usia 3-6 bulan, dapat mulai memperkenalkan
mainan untuk digenggam dan diraih.
lanjutan

 Perkenalkan bayangan dirinya di cermin yang tidak


mudah pecah sambil mengajak bayi bicara, bermain
cilukba juga dapat dilakukan.
 Ketika bayi mulai makan makanan padat, kenalkan
makan sendiri, belajar mengelap wajah dan tangan,
minum dari gelas yang tidak mudah pecah, dan
menirukan cara memegang sendok atau sikat gigi.
PENYEDIAAN LINGKUNGAN BELAJAR UNTUK PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN BAYI DAN
BADUTA

1- 2
Ajarkan cara melepas pakaian, melepas sepatu
dan kaos kaki, atau menarik baju kaus melewati
kepala.
Ajarkan pula cara menggunakan sendok dan
minum sendiri melalui kegiatan makan bersama
atau saat Ibu menemani anak makan.
Ajari anak mencuci serta mengeringkan
tangannya dan bantu apabila masih diperlukan.
Mulai bantu anak untuk belajar menyikat gigi.
4. LINGKUNGAN BELAJAR
UNTUK PENGEMBANGAN
KETERAMPILAN SOSIAL
PENYEDIAAN LINGKUNGAN BELAJAR UNTUK PENGEMBANGAN
KETERAMPILAN SOCIAL BAYI DAN BADUTA

Pengenalan keterampilan sosial dapat diawali


melalui kontak mata ketika mengajak ngobrol bayi,
tatap matanya dan bayi akan memberikan respon
seperti :
– membalas tatapan mata
– tersenyum
– tangan bayi menggapai wajah atau tangan Ibu
Pada baduta ajarkan cara antri, cara berbagi
makanan atau mainan dengan temannya
Keterampilan sosial juga bisa diajarkan pada
anak melalui bercerita dan bernyanyi,
mengajak anak jalan dan bertemu orang lain,
menyapa, bermain bersama
POLA DAN GAYA ASUH
KESEHATAN UNTUK BAYI DAN
BADUTA
1. Pentingnya pola asuh kesehatan untuk
mencegah stunting

a. Stunting adalah masalah gizi kronis di


mulai dari masa sebelum kelahiran
( prenatal ) berlanjut pada masa bayi dan
dua tahun pertama kehidupan seorang
anak
b. Kondisi tersebut dapat di perbaiki dan di
Cegah dengan prilaku ibu yang tepat terhadap
anak mulai dari prilaku pemberian makan dan
pemeliharaan kesehatan anak
c. Penerapan pola dan gaya asuh sehat
untuk bayi dan baduta
( pastikan tubuh anak selalu segar dan
bugar, Mengecek kebersihan tangan dan
kuku, Memberikan makanan sehat
bergizi beragam, Patuhi bidan dan kader
posyandu saat memberikan pesan
 
d.Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan
untuk mencegah stunting pada 1000 HPK anak.
1) Pemenuhan gizi calon ibu dan ibu hamil
2) Pemberian ASI eklusif
3) Berikan MPASI saat bayi 6 bulan
4) Prilaku Hidup Bersih dan Sehat
5) Pantau tumbuh kembang anak
6) Makanan untuk pencegahan stunting
POLA ASUH KESEHATAN

DERAJAT KESEHATAN
ANAK TERJAGA SELAMA
PERIODE TUMBUH
KEMBANG OPTIMAL
Pembiasaan sehat
harus ditanamkan
kepada anak agar
memiliki gaya hidup
bersih dan sehat
supaya anak
menjadi terbiasa.
1. PEMBIASAAN SEHAT

a. Kebersihan dan pemeliharaan


diri
Kebersihan tangan, kuku, telinga, rambut
dan mulut serta tubuh secara umum
Orangtua juga dapat membiasakan anak
buang sampah di tempat sampah,
mengajarkan makan tanpa disuapi, serta
membiasakan mandi dan sikat gigi secara
mandiri.
KEBERSIHAN DAN
Kebersihan dan pemeliharaan diri
PEMELIHARAAN DIRI

KEBERSIHAN TANGAN, KUKU, TELINGA,


RAMBUT DAN MULUT SERTA TUBUH
SECARA UMUM
b. Kebiasaan makan
* Cuci tangan
* Berdoa sebelum dan sesudah makan
* Duduk
*Makan dengan tangan kanan
*Orangtua dapat mengajarkan anak
keterampilan hidup
* Menggunakan alat makan (piring, sendok,
gelas, dan teko) secara mandiri,
*mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
*berdoa sebelum dan sesudah melakukan
aktivitas
*memperkenalkan cara membersihkan alat
makan
Orangtua dapat
mengajarkan anak
kebiasaan
menggunting kuku
dan mencuci tangan
sebelum dan sesudah
makan, atau sesudah
buang air kecil dan
besar
Orangtua juga dapat membiasakan
anak buang sampah di tempat
sampah, mengajarkan makan
tanpa disuapi, serta membiasakan
mandi dan sikat gigi secara
mandiri.
Orangtua juga
memperkenalkan
cara
membiasakan
anak buang air
besar dan buang
air kecil di toilet.
Orang sumedang pandai menjahit
Jahitan di jual ke pasar ikan
Tidak senang terkena penyakit
Cuci tangan sebelum makan

You might also like