Professional Documents
Culture Documents
Semantik Bahasa Jepang
Semantik Bahasa Jepang
a. Makna (arti)
e. Perubahan bentuk
g. Contoh penggunaan
Metode Kajian Kosakata
• Analisis Komponen Makna
a. Chokkanteki (intuitif bahasa) bagi para penutur asli dengan berdasarkan pada
pengalaman hidupnya.
b. Beberapa kata jika diterjemahkan ke dalam bahasa asing, akan menjadi satu kata.
c. Dapat menduduki posisi yang sama dalam suatu kalimat dengan perbedaan yang
kecil.
c. Mengumpulkan jitsurei
f. Melakukan analisis
g. Membuat kesimpulan
Polisemi dan Homonim
Polisemi ( 多義語 ) adalah kata yang memiliki makna lebih dari satu,
dan setiap makna tersebut ada pertautannya. Sedangkan homonim
( 同音異義語 ) adalah beberapa kata yang bunyinya sama tetapi
makna berbeda dan diantara makna tersebut sama sekali tidak ada
pertautannya.Kunihiro (1996:97)
Contoh polisemi :
kata “katai” bisa ditulis dengan huruf 硬い (keras) 、堅い (keras) 、固
い (padat)
Contoh homonim :
a. Mencari sinonimnya
a. Futsuu no ku ( 普通の句 )
b. Rengo ( 連語 )
c. Kan-youku ( 慣用句 )
普通の句 (Futsuu no ku)
- Merupakan frase biasa
(3) Tidak bisa diganti dengan kata yang lain (sinonim atau antonim)
(4) Ada yang hanya dalam bentuk menyangkal saja dan tidak bisa
diubah ke dalam bentuk positif
Makna Kalimat
Sama halnya dalam kata, dalam kalimat juga ada kalimat yang maknanya sama “dougibun” ( 動議文 ) dan
ada juga kalimat yang bermakna ganda “ryougibun” ( 両義文 )
例 動議文 : 太郎は次郎を殴った。
次郎は太郎に殴られた。
例 両義文 : 私は山田さんと田中さんを待っている。
- 私は山田さんと一緒に、田中さんを待っている。
- 私は、山田さんと田中さんを待っている。