You are on page 1of 71

KERJASAMA MULTI SEKTOR UNTUK

MENURUNKAN STUNTING DAN


KEMISKINAN EKSTRIM DI KALIMANTAN
BARAT

Ir. Pintauli R. Siregar, MM


Kepala Perw. BKKBN Provinsi Kalimantan Barat

Disampaikan pada acara


Pembekalan KKN Kebangsaan XI Univeritas Tanjung Pura
Provinsi Kalimantan Barat
Pontianak, 23 Juli 2023

Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
VISI
INDONESIA
SDM unggul, berbudaya, Ekonomi yang Pembangunan Negara yang
menguasai IPTEK maju dan yang merata dan demokratis, kuat
berkelanjutan inklusif dan bersih

Berdaulat, Maju, Adil dan Makmur


S D M U N G G U L ,I N D O N E S I A M A
JU

Target SDGs 2030


TANPA
KEPALAR
AN
Menghilangkan Kelaparan
Dan Menurunkan Resiko
Kekurangan Gizi

R e n t a n g2 0 2 0 - 2 0 4 KEHIDUPAN
• Mengurangi Rasio Angka

70%
5 Penduduk SEHAT DAN
SEJAHTERA
Kematian Ibu
Indonesia • Menurunkan Angka Kematian
dalam usia Neonatal
(15-64 produktif • Akses Kespro Yang Universal
tahun)
Arahan Presiden Terkait Percepatan Penurunan Stunting

“Sekali lagi bahwa kualitas keluarga, kualitas SDM


itu menjadi kunci bagi negara kita untuk
berkompetisi, bersaing dengan negara-negara
lain. Dan, sinergitas antara Kementerian dan
Lembaga, Pemda, nakes, TNI-Polri, dan swasta
ini penting sekali. Lingkungan dari air bersih,
dari sanitasi, rumah yang sehat ini, memang
kerja terintegrasi, harus terkonsolidasi betul.
Sehingga saya tunjuk Kepala BKKBN menjadi
koordinator dari Kementerian dan Lembaga dan
Pemerintah Daerah, itu karena saya melihat
BKKBN memiliki SDM sampai ke bawah yang
bisa menggerakkan
apa yang kita inginkan”

(Sumber: Arahan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Program


Bangga Kencana, 25 Januari 2023

8
Regulasi
Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
Adalah setiap upaya yang menyangkut
Percepatan
intervensi Spesifik dan intervensi sensitif
Penurunan yang dilaksanakan
stunting Secara konvergen, holistic, integratif
dan berkualitas, melalui kerjasama
Multisektor di Pusat, Daerah dan Desa

Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
STRATEGI NASIONAL PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
Peningkatan Komitmen dan
visi kepemimpinan di k/l,
pemprov, pemda kab/kota, dan
pemdes.

Peningkatan komunikasi 5 PILAR


perubahan perilaku dan STRATEGI NASIONAL
pemberdayaan masyarakat. DAN UPAYA MANAJERIAL
PEMDA DALAM
PERCEPATAN
Peningkatan konvergensi, PENURUNAN
intervensi spesifik dan PREVALENSI STUNTING
sensitive di k/l, pemprov, MELALUI 8 AKSI 8 Aksi
pemda kab/kota, dan pemdes. KONVERGENSI
Konvergensi
Peningkatan ketahanan
pangan dan gizi pada tingkat Pila Pila Pila Pila Pila
individu, keluarga, dan r r r r r
masyarakat. 4
1 2 3 5

Penguatan dan pengembangan


sistem, data, informasi riset,
dan inovasi

Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
Satgas PPS Kalbar

Tujuan Stranas PPS


1. Menurunkan Prevalensi Stunting
2. Meningkatkan Penyiapan Kehidupan Keluarga
3. Menjamin Pemenuhan Asupan Gizi
4. Memperbaiki Pola Asuh
5. Meningkatkan Akses dan Mutu Kesehatan
6. Meningkatkan Akses Air Minum dan Sanitasi

Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
BKKBN Sebagai
KETUA PELAKSANAAN PROGRAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
siap melaksanakan arahan presiden pada rapat terbatas (ratas) percepatan
penurunan stunting tanggal 25 januari 2021

melalui

menjadi 14% pendekata


n keluarga

Rencana Aksi Nasional

Mekanisme Dan Tata Kerja

Pemantauan, Evaluasi Dan

Pelaporan
PERATURAN PRESIDEN Nomor 72 tahun
2021
tentang Percepatan Penurunan Stunting
Prof Rizal Damanik, PhD; Deputi Lalitbang BKKBN; Pontianak,
27 Mei 2023
Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
PENDEKATAN RAN
PASTI
Pendekatan
Keluarga
Berisiko
Stunting

RAN
PAST Pendekata
Pendekatan
Intervensi
Gizi Terpadu
I n
Multisektor
dan
Multipihak

Prof Rizal Damanik, PhD; Deputi Lalitbang BKKBN; Pontianak,


27 Mei 2023
Implementasi Strategi Nasional Percepatan
Penurunan Stunting 2021-2024
Implementasi 2022  Turun 2,8%, Hasil Kerja Bersama

9 11
Layanan
Layanan
Intervensi Intervens
Spesifik i Sensitif

27.7
24.4 Sasaran (Keluarga, Catin, PUS, Bumil, Bufas, Baduta/Balita)
21.6 Target Intervensi 17.8
2023 14

5 Pilar Strategi Nasional PPS & RAN PASTI


2019 2021 2022 2023 2024
PREVALENSI STUNTING INDONESIA

21,9 Juta Keluarga Berisiko Stunting * 13,5 Juta Keluarga Berisiko


Stunting**
 Terjadi Penurunan Jumlah Keluarga Berisiko Stunting
*Pendataan Keluarga (PK) 2021 | ** Pemutakhiran PK 2022 6
Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
Stunting

Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
APA ITU Stunting?

Stunting 
adalah gangguan pertumbuhan
dan perkembangan anak
akibat kekurangan
gizi kronis dan infeksi berulang,
yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya
berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang kesehatan.
(Perpres 72 Tahun 2021)

Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
Stunting merupakan
salah satu bagian dari

Sisi Sisi
Kesehatan Ekonomi
Memiliki Dampak
Yang merugikan kpm

Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
4 Faktor yang mempengaruhi 3. Akses ke makanan bergizi
yang masih kurang, karena
terjadinya stunting harga makanan bergizi yang
relative mahal
1. Praktek Pengasuhan yang
dipengaruhi oleh kurangnya
pengetahuan orang tua tentang
kesehatan gizi sebelum dan pada
masa kehamilan serta sesudah 4. Kurangnya akses ke air
melahirkan bersih dan sanitasi yang
dapat mempengaruhi
terjadinya infeksi berulang
yang berdampak pada
2. Pelayanan ANC- perkembangan anak
Antenatal Care dan Post-
Natal care yang kurang
berkualitas

Ran Pasti hal.kpm


15

Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
Pendekatan Keluarga Berisiko Stunting
Dimulai dari hilir

Ibu Pasca Persalinan


KB Pasca persalinan

Catin (Pra-konsepsi) Ibu Hamil Anak 0-23 Bulan Anak 24-59 Bulan
1. Anemia; 1. Anemia; 1.BBLR;
2. Umur < 19 Tahun 2. KEK; 2.PB<48cm;
3.ASI eksklusif;
3. Lila: < 23,5 cm 3. Pertumbuhan janin
4.Imunisasi;
4. IMT: < 18.4 kg/m2 terhambat 5.MPASI;
4. 4T 6.Tata laksana gizi buruk/kurang & infeksi;
7.Pemantauan pertumbuhan & perkembangan
PERIODE EMAS
1000 Hari Pertama Kehidupan 20
Siklus Terjadinya Stunting  Erat kaitannya dengan Keamanan Pangan
Ketika seorang remaja Ketika seorang remaja menjadi ibu yang Hidup di lingkungan dengan
kurang gizi dan anemia kurang gizi dan anemia sanitasi kurang memadai
Waspada: Malnourish, anemic Bayi : lahir < 2,5 kg, Increased risk of adult
Makanan kurang, and other micronutrient Imunitas rendah Chronic disease
WASPAD Kurus, anemia, deficiency (Imunitas Inadequate catch up growth
Asupan makanan tidak cukup, pola asuh yang BALITA STUNTING TUMBUH
A kurang zat gizi mikro Rendah, Perkembangan Janin
keliru, sanitasi dan lingkungan yang buruk JADI REMAJA MUNGIL
terganggu)
STUNTING
Pemutusan Kehamilan sukses Penurunan fungsi fisik dan otot
Mata Rantai Inadequate food, Health and care
Tumbuh kembang anak sukses

Peri konsepsi
6 bulan 2 bulan 4 bulan
2 Tahun
Pra Konsepsi Masa kehamilan Paska salin

Risiko Stunting Terjadi Konsepsi Persalinan


Dimulai Dari Pra-konsepsi
Sumber
: Prof. Dr. Sri Sumarmi, S.Km.,
PERIODE EMAS M.Si
1000 Hari Pertama Kehidupan 21
H ASIL PENGH ITUNGAN PROYEKSI:
KELAH IRA
N
Angka Kelahiran Total Angka Kelahiran Kasar
(TFR) (CBR) Thn 2020:
2,18
17,42
Jumlah kelahiran hidup
2,11
2,06
16,05 + 4.5 Juta
14,92
2,02 14,02
1,99 13,40 13,05
1,97 12,78
1,95
Sasaran:
• Calon Pengantin (2
2020 2025 2030 2035 2040 2045 2050 2020 2025 2030 2035 2040 2045 2050 juta/th)
• Ibu hamil
• Ibu paska salin
Fertilitas Indonesia menurun selama 2020–
• Baduta (MPASI)
Hasil proyeksi pada tahun 2050 mencatat terdapat 12,78 • Balita
2050. Pada tahun 2050, hasil proyeksi mencatat
kelahiran hidup diantara 1.000 penduduk Indonesia.
angka TFR sebesar 1,95 yang berarti seorang
Dengan jumlah penduduk Indonesia sekitar 328,93 juta,
perempuan melahirkan sekitar 1 sampai 2 anak
maka diproyeksikan terdapat sekitar 4,20 juta kelahiran.
selama masa reproduksinya.

8 *skenario Trend
Sumber:
Bappenas, Juni 2023
Perpres 72/2021: Percepatan Penurunan Stunting
Rencana Aksi Nasional Percepatan
Strategi Nasional Penurunan Angka Stunting Indonesia
Tujuan Perban 12/2021
(5 Pilar) (RAN PASTI) =>

1. menurunkan prevalensi Stunting 1. komitmen dan visi


peningkatan
Rencana Aksi Nasional:
kepemimpinan di kementerian/lembaga, pendekatan keluarga berisiko (pasal
Pemerintah Daerah provinsi, Pemerintah Daerah
kabupaten/kota, dan Pemerintah Desa;
8)
2. meningkatkan kualitas penyiapan 1.penyediaan data keluarga
kehidupan berkeluarga komunikasi perubahan
2.peningkatan berisiko Stunting
perilaku dan pemberdayaan
2.pendampingan keluarga
masyarakat; berisiko Stunting
3. menjamin pemenuhan asupan gizi
3.peningkatan konvergensi Intervensi 3. pendampingan
Spesifik dan Intervensi Sensitif di
4. memperbaiki pola asuh kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah provinsi, semua
Pemerintah Daerah kabupaten/kota, dan Pemerintah calon pengantin/calon PUS;
Desa;
4. surveilans keluarga
5. meningkatkan akses dan kualitas berisiko
pelayanan kesehatan 4. peningkatan ketahanan pangan dan gizi
pada tingkat individu, keluarga, dan masyarakat;
Stunting
5. audit kasus Stunting
6. meningkatkan akses air minum
sistem, data,
5. penguatan dan pengembangan
dan sanitasi
informasi, riset, dan inovasi Mekanisme dan Tata Kerja
(pasal 19, ayat 4)
Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting menjadi acuan bagi kementerian/lembaga,
Pemerintah Daerah provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten/kota, Pemerintah Desa, dan Pemantauan, Evaluasi, dan
Pelaporan (pasal 26)
Pemangku Kepentingan dalam rangka menyelenggarakan Percepatan Penurunan Stunting.
Kelembagaan
Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
Tim Percepatan Penurunan Stunting
(TPPS )
adalah organisasi Percepatan Penurunan Stunting yang
bertugas mengoordinasikan, menyinergikan dan
mengevaluasi Penyelenggaraan Percepatan Penurunan
Stunting.
Bab IV Pasal 15 s/d Pasal 22 Perpres &2 Th 2021

Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
KOORDINASI PENYELENGGARAAN PERCEPATAN PENURUNAN
STUNTING
Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS)
• Terdiri atas Pengarah dan Pelaksana
1. Tingkat Pusat
• Ditetapkan oleh Gubernur
• Terdiri atas perangkat daerah, dan Pemangku Kepentingan termasuk Tim
2. Tingkat Provinsi • Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK).
• Ditetapkan oleh bupati/wali kota

3. Tingkat kabupaten/kota • Terdiri atas perangkat daerah, dan Pemangku Kepentingan termasuk Tim
• Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK).

• Pembentukannya difasilitasi oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting


4. Tingkat kecamatan tingkat kabupaten/kota

• Ditetapkan oleh Kepala Desa


5. Tingkat Desa • Melibatkan nakes, PKB/PLKB, TP-PKK, PPKBD/Sub-PPKBD/unsur masy.
lain
Tugas Tim: mengkoordinasikan, mensinergikan, dan
mengevaluasi penyelenggaraan Percepatan Penurunan
Stunting di wilayahnya.
PENGARA Anggota :
WAKIL PRESIDEN
H 1. Menteri Kesehatan;
KETUA 2) Menteri Keuangan;
3) Menteri Sosial;
4) Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi;
Menteri Menteri Menteri 5) Menteri Agama;
6) Menteri Pekerjaan Umum dan
Wakil Ketua Bidang Wakil Ketua Bidang Wakil Ketua Bidang
Perumahan
Perencanaan, Pelaksanaan Koordinasi Pembinaan Dan
Rakyat;
pemantauan dan Pengawasan Penyelenggaraan
7) Menteri Sekretariat Negara; dan
evaluasi Pemerintah Daerah
8) Kepala Staf Kepresidenan

PELAKSANA Mekanisme tata kerja dan sekretariat


KETUA Sekretariat Pelaksana Pelaksana diatur dengan Peraturan Badan

Setwapres

PTM PTM PTM PTM PTM


Wakil Ketua Wakil Ketua Bidang Wakil Ketua Bidang Wakil Ketua Bidang Koordinasi Wakil Ketua Bidang
Bidang Koordinasi, Sinkronisasi, Koordinasi Pembinaan Dan Pengawasan Advokasi Dan
Perencanaan Pengendalian Dan Intervensi Spesifik Penyelenggaraan Pemerintah Komitmen
Pengawalan Pelaksanaan Daerah Kepemimpinan

Prof Rizal Damanik, PhD; Deputi Lalitbang BKKBN; Pontianak,


27 Mei 2023
kpm
Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
CAPAIAN DAN UPAYA PENANGANAN
STUNTING 2022
UNSUR KEKUATAN DALAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING HINGGA TINGKAT KELUARGA
TPPS Pusat-TPPS Kabupaten/Kota, TPPS Kecamatan, TPPS
Pemerintah Desa/Kelurahan
• Leadership Pem. Pusat : sinegi dan koordinasi
1.
Memiliki tingkat pemahaman / TPPS • Terkoordinir, Terpadu dalam Perencanaan Penganggaran
serta Pemantauan Program/Kegiatan lintas sector untuk
yang baik tentang stunting
memastikan keberlangsungan program

- Sosialisasi, kampanye, dan Peran serta aktif masyarakat


komunikasi kepada masyarakat - BAAS
dan pemangku kepentingan Media Masyarakat - DASHAT
ditingkat pusat dan daerah. Keluarga - B2SA
sasaran Melakukan advokasi, komunikasi perubahan
perilaku, dan pemberdayaan masyarakat
Menggunakan dan
memanfaatkan layanan tentang stunting,
intervensi spesifik dan
sensitif

- Memanfaatkan jejaring/network : Kerjasama NGO/CSR - Pendampingan Kabupaten/Kota dalam


-- inovasi dan dukungan pelaksanaan intervensi gizi Analisis Situasi
spesifik dan sensitif Dunia Usaha Akademisi - Kedaireka
(Universitas dan - KKN Tematik Stunting, dan MBKM
Organisasi Profesi)

3. 5.
2. 4.
Pendekatan intervensi yang dilakukan secara Mengintegrasikan berbagai sumber daya Berkesinambungan: membutuhkan waktu,
terkoordinir, Terpadu, Bersama-sama yang ada Memanfaatkan jejaring atau network ketekunan dan berkelanjutan

Prof Rizal Damanik, PhD; Deputi Lalitbang BKKBN; Pontianak,


27 Mei 2023
16 Kemetrian/
Lembaga
1. Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
2. Kementerian Keuangan;
3. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas
4. Kementerian Dalam Negeri
5. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
6. Kementerian Kesehatan;
7. Kementerian Sosial
8. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
9. Kementerian Agama
10. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi;
11. Kementerian Pertanian;
12.Kementerian Komunikasi dan Informatika;
13.Badan Pusat Statistik; dan
14.Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
15.Badan Riset, Inovasi Nasional;
16.Sekertariat TNP2AK/Sekertariat Wakil Presiden.
Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
23 PERJANJIAN KERJASAMA (PKS) Lintas K/L dan Mitra
18 PERJANJIAN KERJASAMA BKKBN DENGAN MITRA
No. Nama Mitra Tanggal Nomor Tentang
MoU PKS
1 Yayasan Rumah Zakat Indonesia dan Yayasan 20 Januari 2022 NOMOR : 22/PKSI/G2/2022 Percepatan Penurunan Angka Stunting Melalui Gerakan Bapak Asuh Anak Stunting
Dompet Dhuafa Republika NOMOR : 171/SPJ-LEGAL/RZ/V/2022
NOMOR : 217/PKS/DD.DBPM-LEGALINV/2022
2 PT Tentang Anak Bahagia 27 Juni 2022 Nomor:25/KSM/G2/2022 Sinergitas Program Pembangunan Keluarga Kependudukan Dan Keluarga Berencana Dalam
Nomor: 005/PART/VI/2022 Mewujudkan Keluarga Berkualitas
3 PT Yapindo Jaya Abadi 22-Nov-22 Nomor : 06/KSM/G2/2022 Pelaksanaan Program Pembangunan Keluarga,
Nomor : 03777/MOU/11/22/A Kependudukan Dan Keluarga Berencana Dalam Percepatan Penurunan Stunting Melalui Media
Informasi Dan Komunikasi Digital
4 Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia 15 Oktober 2022 Nomor : 5G /KSM/G2/2022 Pelaksanaan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan Dan Keluarga Berencana Dalam
Nomor : 02/MoU/DPP-FPPI/IX/2022 Percepatan Penurunan Stunting
5 Dharma Pertiwi Pengurus Pusat 8 Agustus 2022 NOMOR : 29/KSM/G2/2022 Sinergitas Pembangunan Keluarga, Kependudukan Dan Keluarga Berencana Dalam Percepatan
NOMOR : SKEP/37/VII/2022 Penurunan Stunting
6 PT UNILEVER INDONESIA Tbk 17 Januari 2022 Nomor : 1/KSM/G2/2022 Peningkatan Kesehatan Melalui Upaya Promotif Dan Preventif Dalam Percepatan Penurunan
Nomor : GCA/2/1/2022 Stunting Di Indonesia
7 Bubidan(PT. WELTEK HEALTHIN INDONESIA) 13 Mei 2022 NOMOR : 18 /KSM/G2 / 2022 Peningkatan Peran Aplikasi Bubidan Dalam Mendukung Program Pembangunan Keluarga
NOMOR : 01/MOU/Weltek-BKKBN/IV/2022 Kependudukan Dan Keluarga Berencana
8 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN 19 September 2022 Nomor : 35/MOU/G4/2022 Peningkatan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Dan Keluarga Berencana Dalam
Mendukung Pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Dan
PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 09/PKS/M/2022 Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem Serta Percepatan Penurunan Stunting
9 PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA 7 Maret 2022 Nomor : 08/KSM/G4/2022 Pengembangan Inovasi, Informasi, Edukasi Dan Pendampingan Gizi Dalam Percepatan
Nomor : 265DPP-PERSAGI/SKIIII/2022 Penurunan Stunting Di Indonesia
10 PIMPINAN PUSAT WANITA SYARIKAT ISLAM 17 Desember 2022 NOMOR :09/KSM/G2/2022 Pelaksanaan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan Dan Keluarga Berencana Dalam
NOMOR : 002/PPSWI/SEKI/XII/2022 Mendukung Percepatan Penurunan Stunting
11 PT DEXA MEDICA 10 Mei 2022 Nomor : 17/KSM/G2/2022 Pendampingan Bidan Pendamping Keluarga Pada Seribu Hari Pertama Kehidupan Dalam Upaya
Nomor : 0103/0422/HRD-DXM/2022 Percepatan Penurunan Stunting
12 SEAMEO RECFON 10 Mei 2022 Nomor : 15/KSM/G2/2022 Sinergitas Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan Dan Keluarga Berencana Dalam
Nomor : 118/RECFON-MOU)/V/2022 Upaya Percepatan Penurunan Stunting Di Indonesia
13 UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA 25 November 2022 Nomor : 07/KSM/G2/2022 Pembangunan Keluarga Kependudukan Dan Keluarga Berencana Serta Percepatan Penurunan
YOGYAKARTA Nomor : 003/UNU.RKT/MoUJ/XI/2022 Stunting
14 PT KIMIA FARMA DIAGNOSTIKA 21 Agustus 2022 Nomor : 30/KSM/G2/2022 Pelaksanaan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan Dan Keluarga Berencana Dalam
Nomor : KP.565/MOU/DIREKSI-KFD/VIII/2022 Percepatan Penurunan Stunting
15 YAYASAN RUMAH ZAKAT INDONESIA 24 Februari 2022 Nomor : 5 /KSM/G2/2022 Sinergitas Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan Dan Keluarga Berencana Dengan
Nomor : 45/MoU-LEGAL/RZ/11/2022 Program Desa Berdaya Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting
16 YAYASAN BHAKTI TANOTO, PT AMMAN 23 September 2022 Nomor: 37/KSM/G2/2022 Peningkatan Sumber Daya Manusia Berkualitas Melalui Dukungan Program Percepatan
MINERAL NUSA TENGGARA, Nomor: TF.JKT/ECED/MOU/2022/1X/384 Penurunan Stunting
YAYASAN BAKTI BARITO DAN PT BANK Nomor: L-267/PP-AMNT/IX/2022
CENTRAL ASIA TBK Nomor: 059/YBB/IX/2022
Nomor: 108/MOU/CRS/2022
17 PT PERTAMINA (PERSERO) 13 September 2022 NOMOR _ : SP-542/N00320/2022-SO Program Bedah Rumah Dan Program Intervensi Gizi Spesifik Bagi Keluarga Berisiko Stunting
NOMOR _ : 32/PKS/F4/2022
NOMOR _ : Kerma/37/IX/2022
18 FORUM PARLEMEN INDONESIA UNTUK 29 November 2022 Nomor :08/KSM/G2/2022. Pelibatan Ifppd. Dalam Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan Dan Keluarga
KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN
INDONESIAN FORUM OF PARLIAMENTARIANS Nomor : 01/MOU/FPPD/2022 Berencana Serta Percepatan Penurunan Stunting
ON POPULATION AND DEVELOPMENT (IFPPD)
JENIS-JENIS PROGRAM BANTUAN PEMERINTAH

Sembako/BPNT BPUM BAAS


Program
Program Banpres Program Bapak Asuh
Sembako/Bantuan
Produktif Anak Stunting
Pangan Non Tunai

PKH Sembako/BST BSPS CPP


Program Cadangan Pangan
Program Keluarga Program Bantuan
Sembako/Bantuan Pemerintah berupa
Harapan Stimulan Perumahan
Sosial Tunai daging ungags dan
Swadaya
telur unggas
kpm
Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
Tim Pendamping
Keluarga
KADER KB KADER Sasaran Pendampingan TUGAS :
PKK
Keluarga
BIDAN & NON
BDAN
Meningkatkan akses informasi dan
pelayanan melalui:
a. penyuluhan;
217.965 b. fasilitasi pelayanan rujukan,
c.fasilitasi penerimaan program bantuan sosial
Mendeteksi dini faktor resiko Stunting
194.191 (spesifik & sensitif);

166.407 Kendala:
Jumlah anggota ľ P K yg
TPK sudah
Data by name by address per 3 Desember 2022 :
578.563 (96,43%) dari 600.000 orang 98. % mendapatkan
teíbentuk pada tiap píovinsi
belum seluíuhnya memenuhi
taíget ľ P K yang ditetapkan +
Orientasi
CAPAIAN
6
tuín oveí anggota ľ P K

PENDAMPINGAN
1. Pelatihan dan

32% 66.4% 20% 2.


Pendampingan TPK
Pemenuhan
Cakupan PUS yang Ibu Hamil mendapatkan kebutuhan
Cakupan Keluarga Berisiko
Targe menerima pendampingan Targe Pendampingan berupa
Stunting yang memperoleh Targe
promosi dan konseling
Operasional TPK
t Pendampingan t Kesehatan reproduksi dan t
2023: edukasi gizi sejak 3 bulan 2023: Kesehatan selama 3. Mengatasi Turn
(Verval, 2022) 2023:
60% pra nikah (Elsimil, 2022) 80% kehamilan (Ditkespro,2022) Over TPK
80%
Prof Rizal Damanik, PhD; Deputi Lalitbang BKKBN; Pontianak,
27 Mei 2023
SULAWESI BARAT
DKI JAKARTA
102,13%
99,32%
ELSIMIL
(Elektronik Siap Nikah dan Hamil)
KALIMANTAN UTARA 91,95%
KEPULAUAN 87,75%
BANGKA… DAERAH 86,66%
ISTIMEWA… 84,94%
SULAWESI TENGAH 83,08%
KEPULAUAN 83,00%
RIAU 82,66%
RIAU 81,93%
JAWA 81,04%
TIMUR 79,73%
LAMPUNG 78,96%
JAWA 78,43%
TENGAH 76,74% KUESIONER SERTIFIKAT SIAP NIKAH DAN HAMIL
GORONTALO 76,22%
JAMBI 76,09%
KALIMANTAN 75,51% Total
•: 724.353 Catin Mendaftar
75.51%
SELATAN 74,41%
SULAWESI SELATAN 72,83% Elsimil
BENGKUL 72,23%
U KALIMANTAN
• 546.983 Catin yang mengisi
71,51% Catin memperoleh Pemeriksaan Kesehatan
TIMUR 70,22% Kuesioner Status
NASIONAL 69,00% Kesehatan
NUSA TENGGARA 68,92% Sumber: Elsimil, 30 Desember 2022
BARAT SULAWESI 66,53%
TENGGARA 66,38%
PAPUA 66,37%
SUMATERA BARAT 65,32%
NUSA TENGGARA
TIMUR SUMATERA
SELATAN
64,50%
63,66%
63,29%
17 Provinsi Berada
3 Provinsi Berada
Di Bawah Target Nasional 2022
MALUKU 55,44% Di Bawah Angka Nasional (60%)
SUMATERA UTARA 53,11%
PAPUA BARAT 41,24%
ACEH
KALIMANTAN Prof Rizal Damanik, PhD; Deputi Lalitbang BKKBN; Pontianak,
TENGAH 27 Mei 2023
SATGAS STUNTING 2023
679 ORANG

KOORDINATOR
MANAGER PROVINSI
: 33 Orang

PROGRAM MANAGER OFFICE ASSISTANT :


BIDANG PROGRAM & 45 ORANG

KEGIATAN PROVINSI
: 41 ORANG

PROGRAM MANAGER
BIDANG MONEV PROVINSI
: 41 ORANG

TECHNICAL ASSISTANT

Ditlinlap, 30 Januari 2023


Prof Rizal Damanik, PhD; Deputi Lalitbang BKKBN; Pontianak,
KAB/KOTA : 519 ORANG 27 Mei 2023
BAPAK ASUH ANAK STUNTING (BAAS)
Sumber: Panduan Bapak Asuh Anak Stunting, 2022

ASUHAN 5.987
PRIORITAS Anak mendapat bantuan
3 Agustus 2022

• PMT Catin/Ibuhamil
dan balita atau
pemberian MP-ASI 9.603
1. Baduta stunting Anak mendapat bantuan
• Penyediaan Jamban 9 Agustus 2022
2. Ibu hamil dari keluarga sehat dan air bersih
Bapak Asuh Anak Stunting berisiko stunting (KBS)
(BAAS) adalah 3. Catin, Keluarga baru atau ASUHAN PENDUKUNG
gerakan gotong PUS yang merencanakan
• Komunikasi, Informasi dan
10.433
royong kehamilan dari keluarga Anak mendapat bantuan
seluruh elemen kehamilan dari KBS Edukasi Kelompok sasaran 14 Desember 2022
4. Balita stunting (>2 tahun) • Pemberdayaan
bangsa
5. Baduta tidak stunting dari ekonomi
dalam mempercepat
keluarga miskin (Risiko keluarga Jumlah Anak yang mendapatkan bantuan
penurunan stunting
• Lainnya bertambah dari waktu ke waktu.
yang tinggi stunting)
menyesuaikan kebutuhan
menyasar langsung
keluarga berisiko stunting.
Pengertian Sasaran Kegiatan Asuhan
Sumber:
Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak

Prof Rizal Damanik, PhD; Deputi Lalitbang BKKBN; Pontianak,


27 Mei 2023
Dapur Sehat Atasi Stunting
No Provinsi
PEMBENTUKAN 1 ACEH
(DASHAT)
42
DASHAT 2
3
SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT
192
62
4 RIAU 52
5 JAMBI 24
6 SUMATERA SELATAN 55
7 BENGKULU 18
8 LAMPUNG 43
9 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 12
10 KEPULAUAN RIAU 22
11 DKI JAKARTA 136

66%
12 JAWA BARAT 613
13 JAWA TENGAH 335
14 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 41
Desa Prioritas melaksanakan Dapur 15 JAWA TIMUR 98
Gizi Keluarga Berbasis Pangan Lokal 16 BANTEN 44
(kampungkb.bkkbn.go.id, 2022) 17 BALI 33
18 NUSA TENGGARA BARAT 8
Salah satu bentuk intervensi stunting adalah 19 NUSA TENGGARA TIMUR 4
20 KALIMANTAN BARAT 11
pemberian makanan bergizi seimbang bagi 21 KALIMANTAN TENGAH 278
keluarga resiko stunting dengan optimalisasi 22 KALIMANTAN SELATAN 20
23 KALIMANTAN TIMUR 8
bahan pangan lokal dalam kegiatan 24 KALIMANTAN UTARA 0
25 SULAWESI UTARA 52
26 SULAWESI TENGAH 16
27 SULAWESI SELATAN 44
28 SULAWESI TENGGARA 91
29 GORONTALO 18
30 SULAWESI BARAT 8
Pemberian Makanan Tambahan 31 MALUKU 32
berbasis Pangan Lokal dengan 32 MALUKU UTARA 9
33 PAPUA 100
memperkaya asupan Protein Hewani.
34 PAPUA BARAT 5
(Telur, Ikan, ayam, daging) Total* 2526
Prof Rizal Damanik, PhD; Deputi Lalitbang BKKBN;
PROGRAM
BABAP/BUNDA ASUH ANAK
STUNTING

(BAAS)

Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
Wagub Kalbar Mengukuhkan Dandim se-Kalbar
Sebagai Ba[ak Asuh Anak Stunting
Singkawang 7 September 2022

Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
Wagub Kalbar Mengukuhkan Organisasi Wanita Kalbar sebagai
Bunda Asuh Anak stunting
Aston Hotel, 21 Desember 2022

Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
Bupati Paolus Hadi Sebut Peran Bapak dan
Bunda Asuh Serta Forum Anak untuk
Mencegah Stunting
Jumat, 9 Juni 2023 11:41

Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
Pelibatan Kepala Daerah untuk Program PPS dari Hulu

Pengukuhan Ayah dan Bunda


Genre (Generasi Berencana)
sampai ke Level desa utk
menguatkan Komitmen
Peningkatan Kualitas Remaja

Pelantikan Duta Genre mulai


dari TK Provinsi sampai tk
Desa. (70 % Desa audah
memiliki Duta Genre)

Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
KELOMPOK SASARAN
DALAM
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

KELUARGA BERISIKO STUNTING


kpm
Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
KELUARGA SASARAN DAN
PENAPISAN FAKTOR RISIKO

KELUARGA PENAPISAN FAKTOR RISIKO


SASARAN
PUS, adalah keluarga yang Keluarga tidak punya sumber air minum layak, adalah keluarga
memiliki istri dengan usia 15 s.d 49 X dengan sumber air minum SELAIN sumber air minum sebagai
tahun. berikut: air kemasan/isi ulang, ledeng/PAM, sumur bor/pompa,
sumur terlindung, dan mata air terlindung.
PUS hamil, adalah keluarga yang
memiliki istri dengan usia 15 s.d 49 Keluarga tidak punya jamban layak, adalah keluarga yang
tahun dan sedang hamil. menggunakan fasilitas tempat buang air besar SELAIN milik
sendiri atau MCK komunal dengan leher angsa dan tangka
septik/IPAL.
Keluarga punya baduta, adalah
keluarga yang memiliki anak dengan
usia 0 s.d 23 bulan.  PUS 4 Terlalu, adalah Terlalu Muda (< 20 tahun), Terlalu Tua
(35-40 tahun), Terlalu Dekat (jarak antar anak kurang dari 2
tahun), dan Terlalu Banyak memiliki anak (lebih dari 2 anak),
Keluarga punya balita, adalah
serta
keluarga yang memiliki anak dengan  PUS bukan peserta KB modern adalah PUS yang sedang
usia 24 s.d 59 bulan menggunakan alat/obat/cara KB tradisional atau tidak sedang
alat/obat/cara KB.
DIAGRAM FORMULASI KETENTUAN
KELUARGA BERISIKO STUNTING
KRITERIA KELUARGA BERISIKO
STUNTING
1. JIKA “KELUARGA SASARAN BUKAN
PUS"
minimal 1 variabel penapisan, “JAMBAN" atau
“SUMBER AIR MINUM” tidak layak (terisi
tanda (V))
2. JIKA "KELUARGA SASARAN PUS"
 minimal 1 variabel, “JAMBAN" atau
“SUMBER AIR MINUM” tidak layak (terisi
tanda (V)); atau
 minimal 1 dari variabel penapisan “EMPAT
TERLALU" terpenuhi (terisi tanda (V)) dan
BUKAN PESERTA KB MODERN ((1)
peserta KB tradisional atau (2) bukan peserta
KB)

PADA FORMULIR KRS DIBERIKAN


INFORMASI PERINGKAT
KESEJAHTERAAN KELUARGA
Satgas PPS Kalbar

Keluarga Berisiko Stunting


berdasarkan hasil
Pemutakhiran PK 21 (PPK 2022)

Jumlah KBS di Kalimantan Barat :


466 .100 ( Total Keluarga 1.123.758)

Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
TARGET
&
CAPAIAN
Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
Nasional
Tahun
Nasional Kalimantan Barat 2024
24,4 %-> 21,6 29,8 % -> 27,8%
14 %

Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting
ANGKA STUNTING
NASIONAL Target 2024 KALBAR
14% Diatas Angka
Nasional

30,80% 27,7% 24,4% 21,6% 33,29% 31,5% 29,8% 27,8%

2018 2019 2021 2022 2018 2019 2021 2022


RISKESDAS SSGBI SSGI RISKESDAS SSGBI SSGI SSGI
SSGI

2022 2022

2,8% 2%
Penurunan

Stunting

Sumber : Riskesdas 2013:2018;Kemenkes RI;SSGI2021,2022

Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting


27,8

Target 2024:
Penurunan 2X lipat dari Tren
Saat Ini
Perlu Kerja
Keras
Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting
TANTANGAN PENGUATAN PPS YANG
KONVERGEN

Prof Rizal Damanik, PhD; Deputi Lalitbang BKKBN; Pontianak,


27 Mei 2023
Indikator SSGI 2022

Indikator Spesifik Indikator Sensitif

Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal Akses Sanitasi


Care)
Layak Jaminan
Imunisasi Rutin dan Dasar
Lengkap Pemantauan Kesehatan
Pertumbuhan Balita Pendidikan Anak
Tablet Tambah Darah Ibu hamil Usia Dini (PAUD)
dan Remaja Puteri KB 3
Akses Pencarian Pengobatan Rumah sehat
Bantuan sosial
Balita Sakit Ketahanan
(PKH, BPNT,Pangan
BLT, Keluarga
Pemberian Obat Cacing dll)
Keragaman Pangan Balita
3

Pemberian Makanan
Tambahan Balita dan Ibu
Hamil

Prof Rizal Damanik, PhD; Deputi Lalitbang BKKBN; Pontianak,


27 Mei 2023
Penyebab Implementasi Konvergensi yang Belum Optimal
Operational research, penelitian kualitatif dengan metode wawancara mendalam di 13 kabupaten prioritas; masing-masing mewakili 7 regional. 13 kabupaten tersebut adalah:
Rokan Hulu (Riau), Lampung Tengah (Lampung), Tasikmalaya (Jawa Barat), Cianjur (Jawa Barat), Pemalang (Jawa Tengah), Brebes (Jawa Tengah), Ketapang (Kalimantan Barat),
Hulu Sungai Utara (Kalimantan Selatan), Lombok Tengah (NTB), Gorontalo (Gorontalo), Mamuju (Sulawesi Barat), Maluku Tengah (Maluku), dan Lanny Jaya (Papua). Dari setiap
kabupaten tersebut dipilih satu kecamatan yang desanya termasuk ke dalam desa lokus stunting. Pada setiap kecamatan, dipilih dua desa yaitu satu desa lokus stunting dan satu desa
non lokus secara purposif

Hasil penelitian :
 Tantangan dalam implementasi konvergensi : masih adanya ego sektoral pada masing- masing OPD karena masih
belum optimalnya sosialisasi sehingga banyak yang belum memahami secara menyeluruh mengenai
program
pencegahan stunting
 Informasi yang terlambat diperoleh, terputusnya informasi dari sosialisasi, serta kondisi demografi wilayah yang sulit
menjadi salah satu penyebab pada beberapa daerah tertentu tehadap terhambatnya sosialisasi.
 Implementasi konvergensi yang belum optimal juga dikarenakan belum diperolehnya juklak dan juknis
dalam
melaksanakan program sehingga daerah belum tahu langkah untuk melakukan kegiatan tersebut
Saran : Untuk proses konvergensi diperlukan data yang terintegrasi untuk perencanaan
program terkait penanggulangan stunting secara multisektor.

Sumber : Tantangan Implementasi Konvergensi pada Program Pencegahan Stunting di Kabupaten Prioritas Yurista Permanasari dkk Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Vol. 30 No. 4, Desember 2020, 315 –
328DOI: https://doi.org/10.22435/mpk.v30i4.3586 https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/mpk/article/view/3586/2081

Prof Rizal Damanik, PhD; Deputi Lalitbang BKKBN; Pontianak,


27 Mei 2023
TPPS Kabupaten/Kota
TANTANGAN
a) Perlu ada turunan PerPres di Kab/Kota yang menjadi dasar
pelaksanaan stunting (Pergub/Perbup/Perda) sebagai acuan
pelaksanaan PPS di Kab/Kota; misalnya Perbup pendekatan keluarga, 4
Pasti, manajemen 1 data, sasaran KBS
b) Mendorong komitmen kepala daerah dalam aksi nyata upaya PPS
yang diturunkan kepada OPD, Camat, Lurah dan kepala Desa
c) Penguatan peran TPPS yang ada di daerah hingga Desa/Kelurahan
dalam menganalisis kebutuhan berbasis data
d) Menyusun perencanaan dan penganggaran agar responsive
terhadap kebutuhan kelompok sasaran
e) Menginisiasi Kecamatan dan Desa untuk membuat kegiatan
inovatif serta kemitraan dalam PPS

Prof Rizal Damanik, PhD; Deputi Lalitbang BKKBN; Pontianak,


27 Mei 2023
TPPS Kecamatan
TANTANGAN

a) Memperkuat peran dan dukungan Pemerintah Kecamatan


dalam sinkronisasi konvergensi vertikal antara perencanaan
PPS Desa dengan Kabupaten/Kota serta koordinasi lintas Unit
Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) dalam mendukung
penyelenggaraan pelayanan dasar di Desa
b) Memastikan sinkronisasi kegiatan PPS Desa dengan
Kabupaten/Kota
c) Memastikan kecamatan untuk memfasilitasi perwakilan OPD
mensosialisasikan rencana program/kegiatan PPS
Kabupaten/Kotadalam rembuk stunting Desa

Prof Rizal Damanik, PhD; Deputi Lalitbang BKKBN; Pontianak,


27 Mei 2023
TPPS Desa/Kelurahan
TANTANGAN
a) Terdapat hambatan terkait SDM yaitu masih belum memahami peran dan tanggungjawab
serta belum optimalnya kemampuan dari TPK.
b) Memfasilitasi TPPS Desa dan pegiat lapangan di tingkat Desa untuk mengelola PPS Desa
yang terintegrasi dalam program-program pembangunan di Desa untuk memastikan KBS menjadi
kelompok sasaran dan perpartisipasi dalam program
c) Memperbaiki koordinasi, cakupan dan kualitas layanan untuk memastikan konvergensi
layanan tingkat Desa sehingga kelompok sasaran menerima paket layanan lengkap, yang terdiri dari
(1) Kesehatan Ibu & Anak (KIA); (2) Konseling Gizi Terpadu; (3) Air Bersih & Sanitasi; (4)
Perlindungan
Sosial; dan (5)Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) serta layanan lain di tingkat Desa (BKB)
d) Melakukan pemantauan dan evaluasi berkala melalui berbagai forum Desa berbasis data yang
terintegrasi dalam Village Score Card untuk memenuhi pelaporan evaluasi semesteran, kebutuhan
surveilans KBS untuk pendampingan tepat waktu, untuk penyusunan rancangan kegiatan PPS,
memberikan umpan balik, koreksi, penyelesaian masalah dan penguatan penyelenggaraan PPS Desa
e) Manajemen 1 data dilakukan di Desa, dengan koordinasi TPK (e-PPGBM), KPM (e-HDW) di
Rumah Data Keluarga, Rumah DesaProf Sehat (RDS)
Rizal Damanik, PhD; Deputi Lalitbang BKKBN; Pontianak,
27 Mei 2023
Satgas PPS Kalbar

Bantu dan jaga kami sejak dini


untuk bahagia di masa depan

Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
Jatuh Ranting di Atas Batu
Ambilkan Tali Barang Seutas
Cegah Stunting Harus Bersatu
Demi Generasi yang Bekualitas
Pisang Dipengat Enak Dimakan
Tinggi Batangnya Tiada Beranting
Dengan Semangat KKN Kebangsaan
Wujudkan Kalbar Merdeka Stunting
Putri impian, hilang entah kemana
Tinggalkan sang arjuna yang dimabuk asmara
Mari sukseskan Progrm Bangga Kencana
Kita cegah stunting untuk Kalbar Akcaya Satgas PPS Kalbar
(Akcaya artinya : tak Kunjung Binasa)
Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
Satgas PPS Kalbar

Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa
Satgas PPS Kalbar

Cegah Stunting itu Penting, Menuju Kalbar Merdeka Stunting, Zero Stunting dari Desa

You might also like