You are on page 1of 24

KAJIAN RISIKO KRISIS KESEHATAN

24 Agustus 2022

PENINGKATAN KAPASITAS PETUGAS KESEHATAN


DALAM SISTEM INFORMASI PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN (SIPKK)

dr. Ina Agustina Isturini, MKM

PUSAT KRISIS KESEHATAN


KEMENTERIAN KESEHATAN

1
PARADIGMA MANAJEMEN BENCANA
SENDAI FRAMEWORK FOR DISASTER RISK REDUCTION 2015-2030
PERUBAHAN PARADIGMA DARI TANGGAP DARURAT KE PENGURANGAN RISIKO

GAP
N G RAT
TA RU
DA
PENGURANGAN
RISIKO BENCANA BENCANA

SI S I
N
TRA RAT
U
DAR

PASCA
PRA BENCANA
R≈Hx V MANAJEMEN
RISIKO BENCANA REHABI
LITASI
REKON
C S TR U K S
I

2
Salah satu proses penting dalam manajemen bencana adalah analisis risiko.
Analisis risiko ini tidak bisa dilakukan dengan baik bila tidak ditunjang dengan
data yang dikelola dengan baik

Penilaian Risiko Krisis Kesehatan:


Sebuah pendekatan untuk memperlihatkan potensi dampak negatif terhadap
kesehatan masyarakat yang mungkin timbul akibat suatu potensi bencana yang
PENILAIAN RISIKO melanda.
KRISIS KESEHATAN
R≈Hx V
C
R : Risiko
H : Hazard
V : Vurnerability
C : Capacity
3
RISIKO

Risiko

Kapasitas Hazard/ Bahaya

Kerentanan

Risiko = Bahaya x Kerentanan


Kapasitas
DEFINISI
• Bahaya  Ancaman bencana.
• Kerentanan kesehatan  keadaan atau sifat/perilaku manusia atau
masyarakat yang menyebabkan ketidakmampuan bertahan dari sisi
kesehatan dalam menghadapi bahaya/ancaman.
Contoh : status kesehatan masyarakat, PHBS, kondisi bangunan, status
ekonomi, kondisi kesehatan lingkungan dsb
• Kapasitas  Kemampuan daerah dan masyarakat untuk melakukan
pengurangan tingkat ancaman dan tingkat kerugian bidang kesehatan
akibat bencana.
Contoh : regulasi, kelembagaan, sistem peringatan dini,
pendidikan/pelatihan/ ketrampilan, mitigasi dan sistem kesiapsiagaan
MANFAAT KAJI RISIKO
Pra Krisis Kesehatan
• Perencanaan & pengembangan program
• Monitoring dan evaluasi
• Referensi dalam penyusunan kebijakan

Saat Darurat Krisis Kesehatan


• Sebagai data dasar dalam melakukan penilaian kebutuhan
kesehatan
• Salah satu referensi dalam penyusunan rencana operasi
`
PERMENKES NO. 75 TAHUN 2019
TENTANG PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN

Lampiran tentang “Kajian Risiko Krisis Kesehatan”

7
Tolok ukur untuk menilai potensi ancaman bencana (hazard) berupa
probabilitas dan dampak;

Standar : Suatu wilayah tidak pernah/jarang terjadi krisis kesehatan

INDIKATOR
1. Jumlah Kejadian krisis kesehatan 5 tahun terakhir  semakin
HAZARD / ANCAMAN
sering semakin berisiko
BENCANA
2. Jumlah jenis ancaman bencana  semakin banyak semakin
berisiko
Tolok ukur untuk menilai kerentanan (vulnerability) berupa faktor-faktor sosial
budaya, ekonomi, fisik, dan lingkungan;

Standar untuk menilai kerentanan yaitu kondisi sosial, budaya dan ekonomi
masyarakat baik sehingga mampu bertahan dari sisi kesehatan dalam menghadapi
bahaya/ancaman;

KERENTANAN Indikator untuk Kerentanan (vulnerability) :


1. Status kesejahteraan masyarakat dilihat dari nilai Indeks Pembangunan
Manusia (IPM)  standar Badan Pusat Statistik
2. Status kesehatan masyarakat dilihat dari nilai Indeks Pembangunan Kesehatan
Masyarakat (IPKM)  pengkategorian menggunakan nilai rata-rata IPKM
nasional tahun 2013
Kapasitas adalah kemampuan daerah untuk melakukan tindakan
pengurangan Tingkat Ancaman dan Tingkat Kerugian akibat bencana

Tolok ukur untuk menilai kapasitas meliputi kelembagaan/ kebijakan,


penguatan kapasitas, peringatan dini, mitigasi dan kesiapsiagaan

Standar untuk menilai kapasitas adalah daerah dan masyarakat memiliki


kemampuan untuk melakukan pengurangan tingkat ancaman dan tingkat kerugian
KAPASITAS bidang kesehatan akibat bencana

Indikator kapasitas terdiri dari 5 komponen kapasitas,


yaitu kebijakan/peraturan, penguatan kapasitas,
peringatan dini, mitigasi, dan kesiapsiagaan.
1. Kelembagaan Kebijakan

a) Kebijakan/Peraturan;
b) Struktur organisasi Penanggulangan Krisis Kesehatan;
c) Keterlibatan institusi/lembaga non pemerintahan dalam
Penanggulangan Krisis Kesehatan
INDIKATOR
KAPASITAS 2. Penguatan Kapasitas
PENANGGULANGAN
KRISIS KESEHATAN a) Fasilitas pelayanan kesehatan;
b) Sumber daya manusia kesehatan;
c) Tim Penanggulangan Krisis Kesehatan;
d) Peningkatan kapasitas petugas.
3. Peringatan Dini
a) Sistem peringatan dini
b) Manajemen data dan informasi; .

4. Mitigasi
a) Pemberdayaan masyarakat dalam Penanggulangan Krisis Kesehatan;
b) Kapasitas untuk memetakan risiko krisis kesehatan
INDIKATOR
KAPASITAS 5. Kesiapsiagaan
PENANGGULANGAN
KRISIS KESEHATAN a) Rencana Penanggulangan Krisis Kesehatan
b) Pembiayaan Penanggulangan Krisis Kesehatan;
c) Sarana dan prasarana;
d) Penilaian Risiko
e) Public Safety Center
Pengkategorian tingkatan kapasitas kabupaten/kota ialah sebagai berikut:
- Rendah : pencapaian 1 % - 33 % dari seluruh indicator
Sedang : pencapaian 34 % - 66 % dari seluruh indikator
Tinggi : pencapaian 67 % - 100 % dari seluruh indikator

Kapasitas Kabupaten/Kota XXX yaitu 60 %, termasuk


kategori sedang
Kuesioner berisi pertanyaaan-pertanyaan yang
menggambarkan faktor risiko dalam Penanggulangan
Krisis Kesehatan yang mencakup potensi ancaman
bencana (Hazard), Kerentanan (Vulnerability), dan
Kapasitas (Capacity).

KUESIONER
Referensi penyusunan kuesioner
- peraturan perundangan/regulasi yang berlaku,
- SPHERE Handbook (2011),
- Global Health Cluster Suggested Set Of Core Indicators and Benchmarks
By Category (IASC)
- Benchmarks Standards and Indicators for Emergency Preparedness and
Response (WHO).
DIGITALISASI KAJIAN RISIKO
DALAM
SISTEM INFORMASI PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN

15
HASIL DSS HAZARD
HASIL DSS
KERENTANAN
HASIL DSS
KAPASITAS
HASIL DSS
KAPASITAS
HASIL DSS
KAPASITAS
HASIL DSS
KAPASITAS
HASIL DSS
KAPASITAS
Terdapat 49
rekomendasi kegiatan
yang dapat dipilih
disesuaikan dengan
kebutuhan dan
ketersediaan anggaran
berdasarkan hasil
assessment

REKOMENDASI
TERIMA KASIH
PUSAT KRISIS KESEHATAN

0811 163 119 pusatkrisis.kemkes.go.id pusatkrisis@kemkes.go.id / ppkdepkes@yahoo.com

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes Infoppkk pkk_kemkes

You might also like