You are on page 1of 23

STUNTING

BESARAN MASALAH, DAMPAK &


PEMECAHAN MASALAH
STUNTING
ADALA
H
Kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan
gizi kronis dan stimulasi psikososial
serta paparan infeksi berulang terutama
dalam
1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) -
biasa disebut perawakan pendek
12
Apa Itu Stunting...?

Balita pendek atau stunting adalah balita dengan


status gizi yang berdasarkan panjang atau tinggi
badan menurut umurnya (TB/U) bila dibandingkan
dengan standar nilai z-scorenya kurang dari -2SD dan
dikategorikan sangat pendek jika nilai z-scorenya
kurang dari -3SD.

Masalah balita pendek menggambarkan adanya


masalah gizi kronis, dipengaruhi dari
kondisi ibu/calon ibu, masa janin, dan masa
bayi/balita, termasuk penyakit yang diderita
selama masa balita
Stunting Polewali Mandar Berdasarkan Data Survei
Stunting Polewali Mandar Berdasarkan Data Survei
Rikesdas dan SSGI
PSG, Rikesdas dan SSGI
40
39.4
39.2
39
38.2
38

37

36
36

35

34

Rikesdas 2018 SSGI 2019 SSGI 2021 SSGI 2022

Sumber : Data Rikesdas 2018, SSGI 2019,2021,2022


Prevalensi Stunting Polewali Mandar Menurut Elektronik
Pelaporan Pencatatan Gizi Berbasis Masyarakat
( ePPGBM ) Tahun 2018 - 2022
30

25 24.1 23.8
22.5
21.6
20 18.8

15

10

0
Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022
PENYEBAB UTAMA STUNTING
DISEBABKAN ADANYA GANGGUAN
PEMENUHAN GIZI SELAMA 1000 HARI
PERTAMA KEHIDUPAN
INTERVENSI PALING MENENTUKAN DALAM
UPAYA PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
ADALAH
PADA
Apa itu 1000 HPK ???
Masa awal Kehidupan sejak dari dalam kandungan sampai 2 tahun pertama
setelah kelahiran

550 Hari
180 Hari 6-24 Bulan
270 Hari
0-6 Bulan Masa ASI
(+ 9 Bulan
Masa ASI Eksklusif +
Kehamilan)
Eksklusif MP-ASI
Mengapa 1000 HPK, Penting?
8 minggu pertama sejak
pembuahan terjadi
pembentukan semua cikal
bakal organ tubuh
Bersifat irreversibel

Lahir sampai 6 bulan


Perkembanganpenting
Perkembangan pesat beberapa
sebagian
organberlanjut
organ penting: sampai kira-kira
- sistem
2 tahunimun
pertama kehidupan
- sistem saraf
Kekurangan zat gizi pada 1000 hari pertama
kehidupan, Menyebabkan :

Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan Tidak dapat diperbaiki setelah


anak anak mencapai 2 tahun
(Stunting, Wasting, Underweight)

Pada Ibu Hamil Terlambatnya


Potensial Menderita Perkembangan
anemia, KEK dan Motorik &
akan melahirkan Bayi Kecerdasan
BBLR

Dampak yang
ditimbulkan
Rendahnya Daya Tahan Tubuh terhadap Penyakit Infeksi
malnutritition pada
periode ini bersifat
sehingga menyebabkan Kematian
permananen DAN
Jangka panjang
PERKEMBANGAN
SISTEM SARAF
Tampak perkembangan pesat dan puncak-
puncak pertumbuhan fungsi otak berada
pada 2 tahun pertama setelah kelahiran

Pertumbuhan saraf otak anak yang


mempengaruhi perkembangan fungsi
otak, motorik, sensorik dan mental

1 tahun  pemberian nutrisi dan stimulus


yang tepat dan baik membantu
perkembangan motorik dan psikologik anak

2 tahun  penyapihan ASI (kemandirian),


perkembangan fungsi otak dan saraf lanjut.
KERANGKA KONSEP PENURUNAN STUNTING

Intermediate
Program Intervensi Efektif
Outcome

Konsumsi
Gizi yang Remaja Putri
• Perbaikan Gizi Adekuat Bumil & Busui:
1. Pemberian Tablet Tambah Darah
Masyarakat (remaja putri, catin, bumil) • Anemia
• PKGBM 2. Promosi ASI Eksklusif • BBLR
• GSC 3. Promosi Makanan Pendamping- • ASI Eksklusif
• PKH ASI Pola Asuh • Kecacingan
• PAUD-GCD 4. Suplemen gizi mikro (Taburia)
• PAMSIMAS yang Stunting
5. Suplemen gizi makro (PMT) tepat
• SANIMAS 6. Tata Laksana Gizi Kurang/Buruk
• STBM 7. Suplementasi vit.A
• BKB
8. Promosi garam iodium
• KRPL
9. Air bersih, sanitasi, dan cuci
• Kegiatan Lain
tangan pakai sabun Baduta:
10. Pemberian obat cacing Akses ke
11. Bantuan Pangan Non-Tunai pelayanan • Diare
kesehatan, dan • Gizi buruk
kesehatan
lingkungan

Enabling Factor
Advokasi, JKN, NIK, Akta Kelahiran, Dana Desa, Dana Insentif Daerah, Keamanan dan Ketahanan Pangan
16
PENETAPAN 5 PILAR
PENCEGAHAN STUNTING

2019: 100+60 KAB/KOTA

PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 PILAR 4 PILAR 5

Kampanye
Konvergensi,
Komitmen dan Nasional Berfokus
Koordinasi, dan Mendorong Pemantauan dan
Visi Pimpinan pada pemahaman,
Konsolidasi Program Kebijakan Evaluasi
Tertinggi Negara perubahan perilaku,
Nasional, Daerah, “Nutritional
komitmen politik
dan Masyarakat Food Security”
dan akuntabilitas
PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 PILAR 4 PILAR 5

Kampanye Nasional Konvergensi,


Komitmen dan Berfokus pada Mendorong
Koordinasi, dan Pemantauan dan
Visi Pimpinan pemahaman, perubahan Kebijakan
Konsolidasi Program Evaluasi
Tertinggi Negara perilaku, komitmen
Nasional, Daerah, dan “Nutritional
politik dan Food Security”
Masyarakat
akuntabilitas

INTERVENSI GIZI SPESIFIK INTERVENSI GIZI SENSITIF

TUMBUH KEMBANG ANAK YANG MAKSIMAL


(dengan kemampuan emosional, sosial dan fisik siap untuk belajar, berinovasi dan berkompetisi)

MENGURANGI
MENINGKATKAN DAYA SAING
KESENJANGAN/INEQUALITY
RENCANA AKSI INTERVENSI STUNTING
- Kegiatan dilakukan oleh
sektor kesehatan.
- Ditujukan khusus untuK
GIZI SPESIFIK 1000 Hari Pertama
(berkontribusi 30%) Kehidupan (HPK)
- Bersifat jangka pendek
- Hasilnya didapat dalam
RENCANA AKSI waktu relatif pendek
INTERVENSI

GIZI SENSITIF -Kegiatan pembangunan


(berkontribusi 70%) diluar sektor kesehatan.
-Sasaran masyarakat
umum
-Bersifat jangka panjang

19
RENCANA AKSI INTERVENSI GIZI SENSITIF K/L
KEMENDIKBUD KEMENKEU
• PAUD dengan muatan pendidikan gizi dan • Dana Insentif Daerah
kesehatan
• Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan KEMENTAN
gizi untuk anak sekolah dan Remaja • Ketahanan pangan
• Pemanfaatan Pekarangan Rumah Tangga
KEMENPUPR
KEMENAG
• Sarana air bersih dan sanitasi
• Pendidikan gizi dan kesehatan kepada
calon pengantin melalui KUA
KEMEN. PERINDUSTRIAN • Pendidikan Kesehatan  dan
• Pembinaan iodidasi industri garam rakyat gizi untukdi madrasah dan pondok
• Pengawasan fortifikasi garam beryodium pesantren
KEMENSOS • Mendorong peran serta ulama untuk
• Bantuan Pangan Non-Tunai dengan sumber pendidikan gizi dan kesehatan
protein (telur)
BPOM
• PKH, pemanfaatan fasilitator untuk
• Keamanan pangan
pendidikan gizi dan pemantauan kepatuhan • Monitoring pangan terfortifikasi di lapangan
layanan kesehatan secara berkala
KEMENDAGRI BKKBN
• Nomor Induk Kependudukan • Pendidikan Kesehatan Reproduksi untuk Remaja
• Akta kelahiran termasuk madrasah dan pondok pesantren
• Bina Keluarga Balita untuk peningkatan
• Fasilitasi program dan kegiatan gizi dalam APBD pengetahuan dan keterampilan orang tua dan
KEMENDESPDTT anggota kelurga lain dalam pembinaan tumbuh
• Pengangaran Dana Desa untuk kegiatan gizi kembang anak sejak dalam kandungan
14
KERANGKA RENCANA AKSI DAERAH PENANGGULANGAN STUNTING

 Kelas Ibu Hamil


Kementan, BPOM, Kemen KKP, dll
1 

Penyelenggaraan PAUD
Kelas Parenting
KEMENKES, Kemendikbud,
BKKBN, Kemen
 Pemanfaatan pekarangan/ KRPL  Pelatihan Guru dan Tenaga Kependidikan
 PPPA,Kemendes,
Desa Mandiri Pangan Pendidikan Bina Keluarga Baduta
 Bina Keluarga Remaja dll
• Optimalisasi Reproduksi Hewan Kesehatan dan
• Desa Pangan Aman Gizi  KIE Gizi
• Pemasaran Hasil Kelautan & Perikanan

5 2
KEMENKES
 Sosialisasi, orientasi dan
Penguatan advokasi surveilans kesehatan, gizi, dan pangan
Peningkatan Surveilans  Pemantauan pertumbuhan
Akses Pangan Kesehatan, Gizi, di Posyandu
& Pangan • SKPG
Kementan

RENCANA AKSI
DAERAH MULTI
SEKTOR
KEMENKES, Kemen PU PR, dll PENANGGULANGAN
STUNTING
 Pemeriksaan Kehamilan, persalinan nakes
 Penyediaan sarana & prasarana STBM
sanitarian kit, kit kesling, cetakan
4 3  Imunisasi dasar lengkap KEMENKES
Pelayanan  Tablet Tambah Darah bagi Ibu
jamban) kesehatan Hamil & Remaja Putri
• Pembangunan SPAM di kawasan MBR Penyediaan
dasar, • Vitamin A bagi Ibu Nifas, Anak 6-11
• Pembangunan IPAL kawasan, IPLT, Air bersih dan Pemberian bln, dan Anak 11-59 bln
TPA/TPS, sarana SANIMAS, drainase Sanitasi Suplementasi • PMT bagi Balita Kurus & Bumil KEK
Gizi • Pemberian Obat Cacing bagi Balita, obat diare (zink)

21
TERIMA KASIH

You might also like