You are on page 1of 10

METODOLOGI PENILITIAN

UDARA

-MARSYA SALWA AULIA-


2010942044
Alternatif Biogas
dari Feses sapi (Ch )
4
Gas metana (CH4) adalah gas rumah kaca yang dihasilkan secara alami melalui berbagai proses,
termasuk dalam pencernaan hewan ruminansia seperti sapi. Sapi menghasilkan metana melalui
proses fermentasi mikroba dalam sistem pencernaan mereka, terutama dalam lambung dan usus.
Kontribusi sapi terhadap emisi gas metana cukup signifikan. Menurut laporan Organisasi Pangan
dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), sektor peternakan, termasuk produksi sapi,
bertanggung jawab atas sekitar 14,5% dari total emisi gas rumah kaca global. Sekitar 65% hingga
75% emisi tersebut berasal dari metana yang dihasilkan oleh hewan ruminansia, termasuk sapi.
Gas metana berperan sebagai gas rumah kaca yang kuat. Ketika dilepaskan ke atmosfer, metana memiliki potensi pemanasan
global yang lebih dari 25 kali lebih besar dibandingkan dengan karbon dioksida (CO2) dalam periode 100 tahun. Hal ini
berkontribusi pada efek pemanasan global dan perubahan iklim. Peningkatan konsentrasi metana dalam udara juga dapat
menyebabkan pembentukan ozon troposferik, yang berperan dalam polusi udara dan dapat mempengaruhi kualitas udara lokal.

Pencemaran udara akibat gas metana memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Beberapa
dampaknya antara lain:
- Efek Rumah Kaca: Metana sebagai gas rumah kaca menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim, yang berdampak
pada perubahan pola cuaca, kenaikan suhu global, dan peningkatan tingkat permukaan laut.
- Polusi Udara: Metana dapat berkontribusi pada pembentukan ozon troposferik, yang merupakan polutan utama dalam polusi
udara. Ozon troposferik dapat menyebabkan masalah pernapasan, iritasi mata, dan memperburuk kondisi kesehatan seperti asma
dan penyakit paru-paru.
- Pengurangan Kualitas Udara: Emisi metana juga dapat mempengaruhi kualitas udara secara keseluruhan, termasuk
meningkatkan kepekatan partikel-partikel berbahaya dan zat kimia lainnya, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan
manusia.

Dalam mengatasi masalah pencemaran udara akibat gas metana, penting untuk mengadopsi tindakan pengelolaan limbah
peternakan yang efektif, mengurangi emisi metana melalui teknologi inovatif, dan menerapkan kebijakan yang mendukung
pengurangan emisi gas rumah kaca. salah satunnya adalah pengubahan gas metana menjadi alternatif sumber tenaga listrik.
02
Analisis Kualitas Udara di
Kawasan Perumahan
Palimo Residance
Pencemaran udara yang terdapat pada kawasan perumahan palimo residance dapat
terjadi akibat emisi gas dari PT. Semen Padang dan dibelakang perumahan juga terdapat
rel kereta api.
Industri di dekat perumahan tersebut mungkin menghasilkan emisi dari proses produksi,
pembakaran bahan bakar, atau pelepasan bahan kimia berbahaya. Pabrik yang
menggunakan mesin, tungku, atau boiler untuk produksi dapat menghasilkan emisi gas
buang yang mengandung polutan seperti partikel, NOx, SOx (oksida sulfur), dan bahan
kimia berbahaya lainnya.
Kereta api yang beroperasi di dekat perumahan i juga dapat berkontribusi pada
pencemaran udara. Mesin diesel pada lokomotif kereta api menghasilkan emisi gas
buang seperti partikel, NOx, dan CO2. Selain itu, aktivitas transportasi lainnya seperti
truk pengangkut barang atau kendaraan bermotor yang melintasi kompleks industri juga
dapat memberikan kontribusi pada pencemaran udara. selain itu, debu dan partiker
tersuspensi juga dapat mencemari lingkungan sekitar
Dampak Pencemaran Udara
dari Aktivitas Kereta Api
terhadap Masyarakat
Perumahan Palimo
Pencemaran udara yang dihasilkan oleh kereta api terutama berasal dari emisi gas
buang yang dihasilkan oleh mesin dan sistem pembakaran yang digunakan pada
lokomotif atau kereta. Beberapa polutan utama yang dilepaskan oleh kereta api
adalah sebagai berikut:

01 Partikel Tersuspensi 02 Oksida Nitrogen (NOx)

03 Karbon Dioksida (CO2) 04 Gas Metana (CH4)


Dampak pencemaran udara yang dihasilkan oleh kereta api terhadap lingkungan sekitar meliputi:
1. Kualitas Udara Buruk: Emisi dari kereta api dapat menyebabkan penurunan kualitas udara di sekitar
jalur kereta. Partikel-partikel kecil dan gas polutan seperti NOx dapat berkontribusi pada polusi udara
dan mengganggu keseimbangan ekosistem lokal.
2. Kesehatan Manusia: Pencemaran udara yang dihasilkan oleh kereta api dapat berdampak negatif
pada kesehatan manusia, terutama mereka yang tinggal di sekitar jalur kereta. Partikel-partikel kecil
dapat masuk ke paru-paru manusia dan menyebabkan masalah pernapasan, iritasi mata, dan bahkan
penyakit pernapasan kronis.
3. Perubahan Iklim: Emisi gas rumah kaca seperti CO2 dan metana dari kereta api berkontribusi pada
pemanasan global dan perubahan iklim. Peningkatan suhu global dapat mempengaruhi pola cuaca,
sistem ekologi, dan keberlanjutan lingkungan secara keseluruhan.
THANKS!

You might also like