Professional Documents
Culture Documents
Metode PENAMBANGAN
Metode PENAMBANGAN
SISTEM TAMBANG
SURFACE UNDERGROUND
Pengembangan
Land Clearing Underbrushing
Felling
Pilling
Penggalian Awal Burning
BENTUK
PENAMBANGAN
TERBUKA YANG
DILAKUKAN UNTUK
MENGGALI ENDAPAN-
ENDAPAN BIJIH
BACK
2. QUARRY
MERUPAKAN
PENAMBANGAN
TERBUKA YANG
DILAKUKAN UNTUK
MENGGALI ENDAPAN
BAHAN GALIAN
INDUSTRI
BACK
3. STRIP MINE
MERUPAKAN
PENAMBANGAN
TERBUKA YANG
DILAKUKAN UNTUK
ENDAPAN-ENDAPAN
YANG LETAKNYA
MENDATAR ATAU
SEDIKIT MIRING
SISTIMATIKA KEGIATAN TAMBANG TERBUKA
Penambangan
terbuka
menggunakan
strip dan blok.
Biasanya tiap
strip
berdimensi
40x140m dan
didesain agar
dapat diakses
oleh truk
angkut
batubara
berukuran
besar.
BAGAN ALIR PENAMBANGAN BATUBARA DI PT. BUKIT ASAM
PERALATAN :
137 TRUCK (@ 85-185
TON)
31SHOVEL/BACK
HOE (S/D 30 M3
130 MOBILE
EQUIPMENT
MERUPAKAN
PENAMBANGAN
TERBUKA YANG
DITERAPKAN PADA
ENDAPAN “ALLUVIAL”
ATAU ENDAPAN
“PLACER”
ADA 3 MACAM:
1. MANUAL METHODE
2. HYDRAULICKING
3. DREDGING
Manual Method
BACK BACK
HYDRAULICKING
SYARAT UTAMA:
- ADA AIR YANG CUKUP
--> MATERIAL HASIL
PENGGALIAN DITAMPUNG
DALAM SUATU SUMURAN DAN
SELANJUTNYA DIPOMPA KE
INSTALASI JIG
BACK
DREDGING
CARA PENAMBANGAN
DENGAN KAPAL KERUK
(DREDGE)
SYARAT UTAMA:
- CUKUP AIR UNTUK
MENGAPUNGKAN KAPAL
KERUK
--> DIOPERASIKAN DILEPAS
PANTAI ATAU BISA JUGA
DI DARAT
BACK
BACK
AUGERING
METODE YANG
DIGUNAKAN PADA
PERMUKAAN
HIGHWALL ATAU
PENEMUAN
SINGKAPAN
BATUBARA DENGAN
PEMBORAN ATAU
PENGGALIAN
BUKAAN PADA
LAPISAN DI BAWAH
LAPISAN TANAH
PENUTUP
(OVERBURDEN)
BACK
BOREHOLE MINING
BOREHOLE DILAKUKAN
DENGAN MENGALIRKAN AIR
BERTEKANAN UNTUK
MENGAMBIL MATERIAL YANG
DIHISAP OLEH POMPA KE
PERMUKAAN
BACK
LEACHING
PELARUT AKAN
DISIRKULASIKAN DALAM
DEPOSIT UNTUK
MELARUTKAN BIJIH, LALU
DIPOMPAKAN KE
PERMUKAAN.
MINERAL DIPISAHKAN DAN
PELARUT DAPAT
DIGUNAKAN KEMBALI
MINERAL: TEMBAGA,
MINERAL BERHARGA
BACK
Bagan Jenjang (Bench)
Layout Jenjang Open Pit
UKURAN JENJANG
1. HEAD QUARTER
WMINIMUM = Y + Wt + Ls + G + Wb
Keterangan:
WMINIMUM : lebar jenjang minimum
Y : lebar yang disediakan untuk pengeboran, m
Wt : lebar yang disediakan untuk alat-alat, m
Ls : panjang power shovel tanpa panjang boom
G : floor cutting radius dari power shovel, m
Wb : lebar untuk broken material, m
2. LEWIS (ELEMENT MINING)
TINGGI JENJANG:
a. Untuk Cara Hydraulicking yang baik: 200 ft dan
maximum 600 ft
b. Untuk dredging kedalaman ideal antara 50 – 80 ft,
tetapi ada sampai 130 m
c. Untuk open cut antara 12 – 75 ft; yang baik adalah 30
ft. Tambang bijih : max 225 ft.
3. L. SHEVYAKOV
(Mining of Mineral Deposit)
a. MATERIAL LUNAK
B = ( 1,00 – 1,50) Ro + L + L1 + L2
b. MATERIAL KERAS
B = N + L + L1 + L2
Keterangan:
B : lebar jenjang, m
Ro : digging radius dari alat muat, m
L : jarak antara sisi jenjang (bench) dengan rel, 3-4 m
L1 : lebar lori, 1,75 – 3,00 m
L2 : jarak untuk menjaga agar tidak longsor, m
N : lebar yang dibutuhkan untuk broken material, m
4. MELINKOV DAN CHEVNOKOY
(SAFETY IN OPEN CAST MINING)
a. LAPISAN LUNAK (SOFT STRATA)
B = 2R + C + C1 + L
Keterangan:
Vr : lebar jenjang minimum, m
A : lebar broken material,m
C : jarak sisi timbunan ke garis tengah rel, m
C1 : 0,5 lebar lori = 2 - 3 m
6. YOUNG
(ELEMENTS OF MINING)
A. TINGGI JENJANG
L = Lm X Sf
Keterangan:
L : tinggi jenjang, m
Lm : maximum cutting height dari alat muat
Sf : swell factor
: = 1/3 untuk cara corner cut
= 0,5 untuk cara box cut
PERALATAN 1
CRAWLOADER WHEEL LOADER
Keterangan:
L = lebar jalan angkut (meter)
n = jumlah jalur (meter)
Wt = lebar alat angkut (meter)
L min n.Wt (n 1)(1 / 2.Wt )
Dimana:
L min= lebar jalan angkut minimum, m
n = jumlah jalur
Wt = lebar alat angkut,m
A.2 Lebar jalan angkut pada jalan belokan
Lebar jalan angkut pada belokan atau tikungan selalu lebih besar dari pada
lebar jalan lurus
W min 2(U Fa Fb Z ) C
U Fa Fb
Z
2
dimana :
W
R
Sin
Di mana:
e 67 x S
R
Di mana:
R = radius belokan, m
D. Kemiringan Jalan Angkut
Kemiringan jalan berhubungan langsung dengan kemampuan alat angkut
baik dalam pengereman maupun dalam mengatasi tanjakan. Kemiringan jalan
pada umumnya dinyatakan dalam persen (%).
TABEL 3.1
KEMIRINGAN MAKSIMUM VS KECEPATAN.
Kemiringan 3 3 44 5 8 9 10 10
maks,%
E. Cross Slope
Cross slope adalah sudut yang dibentuk oleh dua sisi permukaan jalan
terhadap bidang horizontal. Pada umumnya jalan angkut mempunyai bentuk
penampang melintang cembung.
KONSTRUKSI JALAN
TAMBANG
Tujuan perkerasan pada jalan angkut adalah
untuk membangun dasar jalan yang mampu
menahan beban pada poros roda yang
diteruskan melalui lapisan-lapisan dibawahnya
Jalur pengelak untuk daerah yang sempit Jalur pengelak daerah yang luas
Jarak pandang mengemudi harus lebih panjang dari jarak berhenti
alat berat
Perlunya penempatan rambu-rambu lalu lintas jalan pada kondisi-
kondisi tidak aman (misalnya: tanda jalan menaik)
Perlunya pemasangan rambu-rambu adanya pekerjaan penunjang
(misalnya: pemasangan gorong-gorong, perbaikan jembatan,
perawatan jalan)
Perlunya pemasangan penerangan jalan pada tikungan,
perempatan, jembatan, tanjakan maupun turunan yang cukup
tajam.
Perlunya dibuat jalur pengelak untuk menghindari kecelakaan
TAHAP-TAHAP PENAMBANGAN
A. Pembersihan Lahan
Cara-cara pembersihannya adalah sebagai berikut :
a.Untuk semak-semak/ pohon-pohon kecil cukup
didorong dengan blade dan tanah humus
dikumpulkan.
b.Untuk pohon yang agak besar (diameter
10cm < d < 25cm) dan akarnya kuat, dilakukan
dengan cara :
- Didorong berkali-kali dengan perlahan lalu
didorong sekaligus dengan blade diangkat
sedikit.
- Dengan dua bulldozer yang menarik rantai
baja.
c.Untuk pohon besar diameter lebih besar dari
25cm :
- Menggali tanah di sekelilingnya sampai akar-
akarnya putus lalu didorong hingga rubuh.
- Bila tidak roboh, ditarik dengan rantai oleh
bulldozer
- Bila pohonnya sangat kuat dan besar, harus
dilakukan dengan peledakan.
B. Pengupasan dan Pemindahan Tanah Penutup
Masalah yang selalu ditemukan pada pemindahan
tanah penutup, adalah pemakaian dan pemilihan
peralatan untuk pemindahan tanah penutup ini
dipilih secara cermat sesuai dengan produksi yang
direncanakan dan biaya yang relatif murah. Untuk
hal itu perlu diketahui :
Volume total material yang akan dipindahkan
Tebal, dll dari tanah pucuk
Tebal, sifat fisik/ kimia. Komposisi dll. Tanah
penutup.
Jarak angkut
Jarak angkut masing-masing alat :
1. Kereta api : tidak terbatas
2. Truk : 0,3 – 8 km
3. Scraper : 150 -1500 m
4. Front-end loader : kurang dari 300 m
5. Dozer : kurang dari 150 m
6. Skip : kurang dari 240 m
7. Belt conveyor : 0,3 – 16 km
C. Penimbunan Tanah Penutup
1. Pemilihan lokasi
2. Metode penimbunan
3. Pemilihan peralatan
- Track-type tractors
- Track-tipe loaders
- Landfill compactors
- Wheel loaders
D. Pembongkaran
1.Bila material termasuk lunak, mudah lepas maka
pembongkaran dilakukan dengan peralatan jadi
sebagai berikut :
a. Draglines
- Draglines mempunyai kemampuan untuk
menggali material yang di bawah tempat
berpijak.
- Dapat digunakan pada kondisi yang kurang
keras.
- Effisiensi produksi 75 – 80% dibanding
shovel.
- Membutuhkan atau tidak peralatan bantu
untuk mengangkut material ke pembuangan.
- Digunakan untuk tanah lepas dan material
lunak.
b. Shovel
- Dapat memberikan produksi yang tinggi.
- Dapat menangani semua jenis material
termasuk material berbongkah besar.
c. Scrappers
- Biasanya digabung dengan “rippers.
Effisiensi scrappers tergantung pada
keterampilan operator.
- Scrappers mobilitas tinggi.
- Terbatas sampai material yang lunak dan
bongkaran.
- Biasanya dalam operasinya tidak
memerlukan alat bantu untuk mengangkut
ke tempat pembuangan.
d. Bucket-wheel excavator
- Memerlukan capital cost yang tinggi.
- Terbatas pada material yang mudah digali.
- Produksi tinggi
- Memerlukan alat bantu untuk mengangkut
ke pembuangan.
e. Bulldozer dan ripper
2.Pembongkaran untuk material keras
a. Alat bor berdasarkan pergerakan dibedakan
menjadi :
- Percussive drilling
- Rotary drilling
- Rotary-crushing drilling
- Diamond drilling
- Jet-piersing
Jenis alat bor berdasarkan pergerakannya
dibedakan menjadi :
- Pneumatik
- Hydraulic
b. Perlengkapan yang digunakan dalam
pemboran adalah :
- Kompressor
- Rod
- Bit
c. Sedangkan dalam proses pembongkaran
diperlukan perlengkapan antara lain :
- Bahan peledak
- Detonator
- Fuse
- Galvanometer
- Blasting machine
3.Pengangkutan
a. Truck
- Memerlukan jalan yang bagus untuk
memperkecil biaya penggantian ban.
- Dapat beroperasi pada lereng dengan
kemiringan tertentu < 11%.
- Secara ekonomis jarak angkut ± 4 km.
- Sangat mobil
b. Lori
- Dapat mengangkut material yang besar,
jarak angkut jauh, unit cost rendah.
- Membutuhkan track
- Modal awal besar
- Kemiringan tidak lebih dari 3%.
- Biasa untuk material kasar dan bongkah.
c. Belt conveyor
- Dapat mengangkut material yang besar,
jarak angkut jauh, unit cost rendah.
- Sukar dipindah-pindahkan dan
membutuhkan ongkos besar.
- Modal permulaan tinggi.
- Kemiringan sampai 4%.
- Material yang diangkut berbatu kecil, agar
umur belt conveyor lama.
Perubahan dari Tambang Terbuka
Menjadi Tambang Bawah Tanah
URUTAN PENAMBANGAN DAN
REKLAMASI