You are on page 1of 96

SISTEM KOORDINASI DAN

INDERA
A. PENDAHULUAN
 Keserasian organ-organ tubuh karena
adanya koordinasi sistem saraf.
 Sistem koordinasi bekerja menerima
rangsangan, mengolah dan meneruskan
rangsangan.
 Rangsangan bisa berupa cahaya, warna, dan
bau.
 Rangsangan diterima oleh indera diteruskan
ke otak.
 Di otak, rangsangan diolah untuk
menentukan respon.
 Akhirnya, otak meneruskan respon
rangsangan ke organ-organ untuk
bekerja.
 Keserasian kerja organ di dalam tubuh
dilakukan oleh sistem saraf dan sistem
hormon.
 Sistem saraf bekerja untuk komunikasi
antar organ dengan aliran listrik.
 Sistem hormon bekerja untuk komunikasi
antar organ secara kimiawi.
 Tiga komponen utama yang diperlukan oleh
organisme untuk bereaksi terhadap perubahan
Lingkungan yaitu:
1. Reseptor
 Merupakan suatu struktur yang mampu
mendeteksi rangsangan tertentu yang
berasal dari luar atau dari dalam tubuh
 Organ indera adalah reseptor rangsangan
 Pada indera terdapat ujung-ujung saraf
sensori yang peka terhadap rangsangan
2. Sistem Saraf
 Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat
dan tepi
 Berfungsi menerima, mengolah, dan
meneruskan rangsangan ke efektor
3. Efektor
 Merupakan struktur yang melaksanakan
aksi sebagai jawaban terhadap implus yang
datang padanya
 Contohnya otot dan kelenjar
SISTEM SARAF PADA MANUSIA
 Gambar Sistem saraf manusia
 Sistem saraf manusia dapat dibagi menjadi
sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem
saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang
belakang.

Otak
Sistem saraf Pusat
Sumsum Tulang
Belakang
Sistem saraf Manusia
Saraf Kranial
Sistem saraf Tepi
Saraf Spinal
 Indera adalah bagian tubuh
yang memiliki ujung saraf
sensori dan peka terhadap
rangsangan tertentu.
 Saraf sensori akan
meneruskan rangsangan dari
indera ke saraf pusat.
Reaksi/tanggapan dari saraf
pusat akan disampaikan ke
efektor melalui saraf motor.
 Efektor adalah organ atau
jaringan yang bereaksi
terhadap rangsangan,
misalnya otot dan kelenjar.
 Reaksi/tanggapan oleh
efektor dapat berupa
gerakan, ucapan, dan sekresi
kelenjar.
 Rangsangan adalah pengaruh yang diterima oleh
reseptor.
 Berdasarkan asalnya, rangsangan dibedakan
menjadi dua, yaitu
1. Rangsangan dari luar tubuh, misalnya suara,
cahaya, dan tekanan.
2. Rangsangan dari dalam tubuh misalnya lapar,
haus, dan nyeri.
 Berdasarkan jenisnya, rangsangan dibedakan
menjadi 3 yaitu
1. Rangsangan mekanis, misalnya sentuhan dan
tekanan.
2. Rangsangan kimiawi, misalnya rasa manis, pahit,
asam, dan bau.
3. Rangsangan fisik, misalnya suhu, listrik, gravitasi,
cahaya, dan suara.
1. Sel Saraf (Neuron)
• Bentuk dan ukuran sel saraf bermacam-macam tergantung
pada letak dan fungsinya di dalam tubuh.
 Bagian-bagian sel saraf:
1. Badan sel, adalah pengendali kerja
sel saraf, mempunyai inti sel dan
banyak mengandung mitokondria.
2. Dendrit, adalah tonjolan
protoplasma pada badan sel dan
bercabang-cabang, berfungsi untuk
menerima dan menghantarkan
implus saraf dari luar ke sel saraf.
3. Neurit, atau akson (serabut saraf),
adalah juluran panjang dari badan
sel yang berfungsi untuk
menghantarkan rangsangan dari
badan sel ke sel saraf lainnya.
 Neurit dibungkus oleh
selubung mielin dan
beberapa sel Schwann.
 Selubung mielin
tersusun dari lemak dan
tidak membungkus
sepanjang neurit.
 Bagian neurit yang tidak
terselubungi mielin
dinamakan nodus
Ranvier.
 Ujung neurit sel saraf
satu akan bersambung
dengan ujung dendrit
sel saraf lain.
Persambungan tersebut
disebut sinapsis.
Gambar tali saraf
Macam-macam Sel Saraf

 Sel saraf sensori


1. Berfungsi menghantarkan impuls saraf dari
indera menuju ke otak atau ke sumsum
tulang belakang.
2. Dendrit berhubungan dengan indera untuk
menerima rangsang.
3. Neurit berhubungan dengan sel saraf lain.
 Sel saraf konektor
 Berfungsi meneruskan rangsangan dari sel saraf
sensori ke sel saraf motori.
 Denrit berhubungan dengan ujung neurit sel
saraf yang lain.

 Sel saraf motor


 Berfungsi menyampaikan perintah dari otak atau
sumsum tulang belakang menuju ke efektor.
 Dendrit berhubungan dengan neurit sel saraf
lain.
 Neuritnya berhubungan dengan efektor.
Mekanisme Jalannya Implus Saraf
1. Implus melalui Sel Saraf
 Implus dapat mengalir melalui serabut saraf
karena adanya perbedaan potensial listrik
antara bagian luar dan bagian dalam
serabut saraf.
 Pada saat sel saraf istirahat, sebelah dalam
serabut saraf bermuatan negatif kira-kira -
60 mVolt, sedangkan di sebelah luar
serabut saraf bermuatan positif.
 Keadaan muatan listrik tersebut diberi nama
potensial istirahat, membran serabut saraf
dalam keadaan polarisasi
 Jika sebuah implus merambat melalui sebuah akson,
dalam waktu singkat muatan di sebelah dalam
menjadi positif +60 mVolt dan muatan di sebelah
luar menjadi negatif
 Perubahan tiba-tiba pada pontensial istirahat
bersamaan dengan implus disebut potensial kerja
 Pada saat ini terjadi depolarisasi pada selaput
membran akson
 Proses depolarisasi merambat sepanjang serabut
saraf bersamaan dengan merambatnya implus
 Ada dua faktor yang mempengaruhi kecepatan
rambatan implus saraf yaitu selaput mielin dan
diameter serabut saraf
2. Implus melalui Sinapsis
 Ujung neurit sel saraf satu yang akan
menyampaikan rangsangan menuju
dendrit sel saraf lain membentuk
tonjolan kecil yang disebut tombol
sinapsis.
 Antara tombol sinapsis dengan
dendrit dipisahkan oleh calah sempit
yang disebut celah sinapsis.
 Pada sitoplasma tombol sinapsis,
terdapat zat penghantar
(neurotransmitter) yaitu suatu zat
kimia, yang berfungsi
menghantarkan impuls ke sel saraf
berikutnya.
 Contoh neurotransmitter yaitu
asetilkolin, noradrenalin, dan
serotonin.
 Pada tempat tertentu, beberapa
badan sel saraf terkumpul
membentuk simpul saraf yang
disebut ganglion.
Gerak Refleks dan Gerak Biasa
 Berjalan, makan, atau senam merupakan
gerakan yang disengaja.
 Gerakan yang dilakukan dengan kesadaran
kita, disebut gerak sadar atau gerak biasa.
 Mekanisme jalannya rangsangan sampai
terjadi tanggapan pada gerak sadar, adalah
sebagai berikut.
 Misalkan ada bangkai yang mengeluarkan
bau busuk. Bau itu ditangkap oleh hidung.
 Rangsangan bau diubah dalam bentuk
impuls saraf yang dialirkan melalui saraf
sensori dari reseptor menuju ke otak.
 Otak akan mengolah dan menentukan
tanggapan.
 Misalnya otak memerintahkan tangan
menutup hidung.
 Pesan dari otak dialirkan melalui urat saraf
motor menuju ke otot jari-jari tangan dan
akhirnya jari-jari tangan menutup hidung.
 Rangsang -- Urat Saraf Sensori ---
Otak -- Urat Saraf Motor -- Gerak
 Diagram Mekanisme Gerak Biasa
 Seringkali kita melakukan gerakan secara spontan
yang tanpa kita sadari.
 Misalnya jika tiba-tiba menginjak paku, maka
dengan cepat kita mengangkat kaki.
 Gerakan tersebut dilakukan tanpa kita sadari, dan
baru disadari setelahnya.
 Gerakan yang demikian disebut gerak refleks.
 Gerak refleks terjadi karena adanya rangsangan
yang mendadak atau berbahaya.
 Pada gerak refleks, impuls tidak dialirkan ke otak.
 Impuls melewati saraf sensori menuju ke neuron
perantara (penghubung).
 Dari neuron perantara, lalu ke saraf motor dan
akhirnya timbul gerak tanggapan.
 Rangsang - Urat Saraf Sensori - Neuron
Perantara- Urat Saraf Motor - Gerak
 Diagram Mekanisme Gerak Reflek
Sistem Saraf Pusat

 Otak dilindungi oleh tengkorak. Sumsum tulang


belakang dilindungi oleh ruas tulang belakang.
 Sistem saraf pusat tersebut dilindungi oleh
selaput meningia.
 Selaput meningia terdiri dari tiga lapisan, yaitu
piameter, arakhnoid, dan durameter.
1. Piamater
 Selaput paling dalam
 banyak mengandung pembuluh darah
 berperan memberikan oksigen, zat makanan
dan mengeluarkan sisa metabolisme.
2. Arakhnoid
 terletak diantara piameter dan durameter,
 berupa selaput jaringan yang lembut.
 Diantara lapisan arakhnoid dan piameter
terdapat rongga yang berisi cairan
serebrospinal yang berfungsi untuk melindungi
otak terhadap benturan pada tengkorak.
3. Durameter
 lapisan terluar yang padat, keras dan bersatu
dengan tengkorak.
 Otak dan sumsum tulang belakang memiliki
substansia pokok, yaitu:
1. Substansi kelabu (substansi grissea) berwarna
abu-abu dan merupakan kumpulan badan sel
2. Substansi putih (substansi alba) berwarna putih
dan merupakan kumpulan serabut saraf
 Serabut saraf diselimuti sejenis sarung yang
terbentuk dari bahan lemak, yang berfungsi
melindungi, memberi makan, dan memisahkan
serabut-serabut saraf. Adanya pelindung tersebut
mengakibatkan warna putih pada substansi alba
a) Otak
 Otak terletak di dalam rongga
tengkorak.
 Volume otak orang dewasa
±1.500 cm3.
 Otak embrio manusia dapat
dibedakan 3 bagian, yaitu otak
depan, tengah, dan belakang.
 Otak depan berkembang
membentuk otak besar
(serebrum).
 Otak tengah berukuran kecil
menghubungkan otak depan
dengan otak belakang.

• Otak belakang terdiri dari otak kecil (serebelum) dan sumsum


lanjutan (medula oblongata).
• Pada orang dewasa, yang tampak adalah bagian otak besar,
otak kecil, dan sumsum lanjutan.
1) Otak Besar (Serebrum)
 Terdiri dari 2 belahan:
1. Belahan kiri, mengatur dan melayani tubuh bagian kanan.
2. Belahan kanan, mengatur dan melayani tubuh bagian kiri.
 Otak besar berfungsi untuk berpikir, pusat ingatan, pusat
kesadaran dan kemauan kita.
 Otak besar tersusun atas 2
lapisan:
1. Lapisan luar (korteks) yang
tipis dan berwarna abu-
abu. Korteks berisi badan
sel saraf dan berbagai
macam pusat saraf.
Permukaannya berlipat-
lipat, sehingga
permukaannya lebih luas.
2. Lapisan dalam berwarna
putih dan banyak
mengandung serabut saraf,
yaitu dendrit dan neurit.
2) Otak Tengah
 Terletak di depan otak kecil dan jembatan
varol
 Bagian terbesar dariotak tengah pada
sebagian besar vertebrata adlah lobus
optikus yang ukurannya berbeda-beda
 Mengandung pusat-pusat yang
mengendalikan keseimbangan dan serabut
saraf yang menghubungkan bagian otak
belakang dengan bagian otak depan juga
antara otak depan dengan mata
3) Otak Belakang meliputi:
a) Jembatan Varol (Pons Varolii)
 Berisi serabut saraf yang menghubungkan lobus kiri dan
kanan otak kecil, serta menghubungkan otak kecil dengan
korteks otak besar
b) Sumsum Lanjutan (Medulla Oblongata)
 merupakan penghubung antara otak kecil dengan
sumsum tulang belakang.
 terletak di bagian bawah otak besar, di depan otak kecil.
 Bagian luar berwarna putih yang berisi dendrit dan neurit.
Bagian dalam berwarna abu-abu dan mengandung badan
sel saraf.
 Fungsi: mengatur denyut jantung, kecepatan pernapasan,
suhu tubuh, tekanan darah, dan kegiatan tubuh lain yang
tidak disadari.
c) Otak Kecil (Serebelum)
 Otak kecil terdiri atas 2 belahan, yaitu belahan
kanan dan belahan kiri.
 Belahan kanan dan belahan kiri dihubungkan
oleh jembatan Varol yang terletak di bagian
depan otak kecil.
 Otak kecil berfungsi untuk mengatur
keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan
otot-otot sebagai alat gerak.
 Benturan pada otak kecil dapat mengganggu
keseimbangan seseorang.
Sumsum Tulang Belakang (Sumsum Spinal)

 terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang


belakang.
 memanjang mulai dari ruas tulang leher sampai
dengan tulang pinggang kedua.
 Susunan sama dengan sumsum lanjutan.
 Di bagian dalam terdapat bagian yang berbentuk
seperti sayap kupu-kupu mengarah ke depan dan
ke belakang.
 Bagian sayap depan disebut akar ventral
 Akar ventral banyak mengandung sel saraf motori.
 Bagian sayap belakang disebut akar dorsal.
 Akar dorsal banyak mengandung sel saraf sensori.
• Gambar penampang melintang sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai :

1. pusat gerak refleks

2. penghantar impuls sensori dari indera ke


otak

3. penghantar impuls motor dari otak ke


otot tubuh.
Sistem Saraf Tepi

 Sistem saraf tepi merupakan saraf penghubung


antara sistem saraf pusat dengan organ-organ
tubuh.
 Sistem saraf tepi terdiri atas urat saraf dan
ganglion.
 Sistem saraf tepi meliputi alur saraf sensori dan
saraf motori.
 Alur saraf motori dibagi menjadi sistem saraf
sadar (somatik) dan sistem saraf tak sadar
(autonom).
 Sistem saraf tak sadar terbagi menjadi sistem
saraf simpatetik dan parasimpatetik.
a. Sistem Saraf Sadar
 Sistem saraf sadar menghantarkan impuls
berdasarkan perintah kesadaran dan kemauan kita.
Misalnya:
Kita menggerakkan tangan karena ada perintah
dari otak yang dihantarkan oleh sistem saraf sadar.
 Sistem saraf sadar terdiri atas:
1. Sistem saraf kepala (kranial) terdiri atas 12 pasang
saraf otak yang keluar dari otak dan menuju ke
indera tertentu.
Misalnya saraf menuju ke indera pendengar,
penglihatan, pembau, pengecap, dan kulit.
1. Sistem saraf tulang belakang (spinal) terdiri atas 31
pasang saraf sumsum tulang belakang yang keluar
secara berpasangan dari sela-sela ruas tulang
belakang.
 Saraf sumsum tulang belakang merupakan
gabungan saraf sensori dan saraf motor yang
menjadi satu berkas saraf.
 Tiap saraf menghubungkan sumsum tulang
belakang dengan alat tubuh tertentu misalnya
tangan dan kaki.

b. Saraf Tak Sadar (Autonom)


 Sistem saraf tak sadar (Autonom) bekerja secara
otomatis dan tidak di bawah kehendak saraf
pusat.
 Saraf tak sadar terletak di sumsum tulang
belakang dan terdiri atas sistem saraf simpatetik
dan sistem saraf parasimpatetik.
1) Sistem Saraf Simpatetik
 Sistem saraf simpatik terdiri atas 25 pasang
simpul saraf (ganglion).
 Ganglion terletak di sepanjang tulang belakang
sebelah depan, mulai dari ruas tulang leher
sampai dengan tulang ekor.
 Ganglion-ganglion itu bersambungan
membentuk dua deretan, yaitu deretan kiri dan
kanan.
 Setiap ganglion mempunyai urat saraf yang
keluar menuju ke paru-paru, ginjal, jantung,
pembuluh darah, dan alat pencernaan.
Fungsi sistem saraf simpatetik antara lain:

1) mempercepat denyut jantung


2) memperkecil diameter
3) memperlebar pupil mata
4) menghambat kerja lambung
5) memperbesar bronkus
6) menghambat pankreas
2) Sistem Saraf Parasimpatetik
 Sistem saraf parasimpatetik merupakan jaringan
sistem saraf yang berhubungan dengan
ganglion dan tersebar di seluruh tubuh.
 Urat saraf parasimpatetik menuju ke organ
tubuh yang dikuasai oleh sistem saraf
simpatetik.
 Fungsi susunan saraf parasimpatetik merupakan
kebalikan dari fungsi saraf simpatetik.
 Apabila saraf simpatetik berfungsi mening­katkan
laju pernapasan, maka saraf parasimpatetik
berfungsi memperlambat laju pernapasan.
Otak Sumsum tulang
belakang

SISTEM SARAF
PUSAT

SISTEM SARAF TEPI


SARAF SENSORI SARAF MOTOR

Sistem saraf tak sadar Sistem saraf sadar


(mengontrol otot jantung, otot (mengontrol otot rangka)
polos, dan kelenjar)

Kelompok simpatetik Kelompok


parasimpatetik
7. Fungsi Saraf
 Fungsi saraf adalah untuk:
1. menerima rangsangan (oleh indera)
2. meneruskan impuls saraf ke sistem saraf
pusat (oleh saraf sensori)
3. mengolah rangsangan untuk mrnrntukan
tanggapan (oleh sistem saraf pusat)
4. meneruskan rangsangan dari sistem saraf
pusat ke efektor (oleh saraf motor).
Pengaruh Obat-obatan Terhadap Saraf
 Golongan obat berdasarkan pengaruhnya terhadap
Sistem saraf
1. Sedatif, mengakibatkan menurunnya aktivitas
normal otak,sehingga si pemakai merasa ngantuk.
Obat jenis ini dikenal sebagai obat tidur.
Contohnya valium
2. Stimulans, mempercepat kerja otak. Dikenal juda
sebagai pil semangat. Contohnya kokain
3. Halusinogen, mengakibatkan timbulnya halusinasi
pada si pemakai. Contoh ganja, ekstasi, sabu-sabu
4. Painkiller (penahan rasa nyeri), obat ini menekan
bagian otak yang bertanggung jawab atas rasa
sakit. Contoh morfin dan heroin
 Efek Penggunaan Obat-obatan secara
terus-menerus:
1. Hilangnya koordinasi tubuh
2. Kerusakan alat respirasi, gemetar terus-
menerus, kram perut, gangguan sistem
saraf, mengakibatkan kematian
3. Hilangnya kendali otot gerak, kesadaran
dan denyut jantung lemah, kerusakan hati
dan ginjal, wanita hamil dapat melahirkan
anak cacat
4. Hilang nafsu makan sehingga pengguna
menjadi kurus kering
ALAT INDERA PADA MANUSIA

 Tubuh kita dilengkapi dengan organ penerima


rangsangan dari luar berupa sistem indera.

 Indera manusia yaitu indera penglihatan (mata),


indera pendengaran (telinga), indera peraba
(kulit), indera pembau (hidung), dan indera
pengecap atau perasa (lidah).
1. Mata
 Mata kita berjumlah
sepasang dan terletak di
dalam rongga mata yang
dilindungi oleh tulang
tengkorak.
 Agar dapat berfungsi
secara sempurna, mata
dibantu oleh sejumlah
alat tambahan, yaitu alat
pelindung di sekitar
mata dan seperangkat
otot penggerak bola
mata.
 Di sebelah dalam kelopak mata terdapat kelenjar air
mata yang menghasilkan air mata.
 Air mata berfungsi membunuh bakteri yang masuk ke
dalam mata, dan menjaga agar permukaan bola mata
selalu basah dan bebas dari debu.
 Bagian-bagian mata terdiri dari otot, dinding bola mata,
dan lensa mata:
a. Otot Penggerak Bola Mata
 Ada tiga pasang otot penggerak bola mata, yaitu otot
penggerak atas, bawah, dan samping.
 Otot-otot tersebut dapat menggerakkan bola mata
kita ke segala arah.
 Apabila salah satu otot penggerak tidak berfungsi,
maka kita menjadi juling.
b. Selaput (Dinding) Bola Mata
 Dinding bola mata berfungsi sebagai pelindung bola
mata. Dinding bola mata terdiri atas tiga lapisan, yaitu
lapisan luar, lapisan tengah dan lapisan dalam.
Gambar penampang bola mata
1) Lapisan Luar atau Selaput Luar
 Lapisan luar bola mata bagian depan bersifat tembus cahaya
(transparan) yang disebut kornea atau selaput bening.
 Fungsi kornea adalah untuk meneruskan cahaya ke dalam bola
mata.
 Di sebelah luar kornea terdapat selaput konjungtiva dan lapisan
putih yang disebut sklera.

2) Lapisan Tengah (Lapisan Koroid atau Selaput Jala)


 Lapisan tengah banyak mengandung pembuluh darah.
 Di bagian depan, yakni di belakang kornea yang transparan,
selaput jala berubah menjadi selaput pelangi atau iris karena
berwarna-warni dan bagian inilah yang menentukan warna
mata.
 Di tengah sela­put pelangi terdapat lubang yang disebut pupil.
 Pupil mata dapat membesar atau mengecil untuk mengatur
banyaknya cahaya yang masuk ke mata.
3) Lapisan Dalam (Retina Mata)
 Retina mata mengandung sel-sel
yang peka terhadap cahaya dan
banyak mengandung saraf
penglihatan.
 Retina memiliki dua macam sel
reseptor, yaitu:
1. Sel batang,
 terletak di bagian tepi mata,
 bekerja dengan baik pada cahaya
redup,
 tidak dapat membedakan warna,
 jumlahnya ±120 juta sel.
2. Sel kerucut,
 terletak di bagian tengah
belakang mata,
 bekerja baik pada cahaya terang,
 dapat membedakan warna,
 jumlahnya ±7 juta sel.
 Gambar sel kerucut
dan sel batang
Di daerah retina mata terdapat:
 Bintik kuning:
1. bagian yang peka terhadap cahaya
2. terletak tepat di belakang garis mata.
3. mengandung banyak sel-sel kerucut.
 Bintik buta :
1. terletak tepat di tempat membeloknya saraf
penglihatan.
2. tidak memiliki sel-sel reseptor sehingga tidak
dapat mengenali cahaya.
 Jika bayangan benda jatuh tepat pada bintik buta
maka benda tidak dapat terlihat.
 Gambar struktur retina
Lensa Mata
1. terletak tepat di belakang selaput pelangi, yakni di
belakang pupil mata.
2. Bentuknya bikoveks (cembung muka dan belakang),
seperti lensa pada kamera.
3. memiliki daya akomodasi (dapat memipih atau
mencembung) untuk mengatur jalannya cahaya agar
tepat pada bintik kuning.
4. Memipih dan mencembungnya lensa mata diatur oleh
otot pengikat lensa mata (otot siliaris).
 Mata kita dapat melihat benda yang letaknya jauh atau
dekat.
 Untuk melihat benda yang letaknya jauh, lensa mata
memipih.
 Sebaliknya, untuk melihat benda yang dekat, lensa mata
mencembung.
d. Proses Melihat Benda

 Cahaya yang mengenai suatu benda akan


dipantulkan oleh benda tersebut.
 Pantulan cahaya masuk ke dalam mata melalui
lensa dan jatuh tepat di bintik kuning.
 Kemudian rangsangan cahaya diterima oleh saraf
mata.
 Saraf mata mengirim rangsangan cahaya ke pusat
saraf penglihatan di otak untuk diolah.
 Setelah diolah oleh otak, barulah kita mengetahui
macam benda yang kita lihat.
D. Kelainan pada Sistem Saraf dan Indera

Gangguan Akomodasi
 Mata normal disebut emmetrop karena dapat
melakukan daya akomodasi dengan baik.
 Daya akomodasi mata yang tidak normal dapat
menyebabkan gangguan penglihatan, karena
bayangan benda tidak jatuh tepat di bintik kuning.
 Beberapa gangguan penglihatan yang diakibatkan
oleh daya akomodasi yang tidak normal yaitu
1.Rabun jauh (miopi).
 bayangan benda jatuh di depan retina karena
bola mata terlalu panjang (cembung),
 dapat dibantu dengan lensa cekung.
2. Rabun dekat (hipermetropi).
 bayangan benda jatuh di belakang retina karena bola
mata terlalu pendek (pipih),
 dapat dibantu dengan lensa cembung.
3. Mata tua (presbiopi).
 disebabkan otot penggerak lensa mata yang telah
mengendur, sehingga daya akomodasinya berkurang.
 biasanya dialami oleh orang yang telah berusia
lanjut.
 Agar penglihatannya normal kembali, penderita
presbiopi dibantu dengan kaca mata berlensa
rangkap, yaitu lensa cekung di bagian atas untuk
melihat benda yang letaknya jauh dan lensa
cembung di bagian bawah untuk melihat benda yang
letaknya dekat.
 Gambar pemfokusan cahaya pada mata miopi
 Gambar pemfokusan cahaya pada mata
hypermiopi
Kekurangan Vitamin A

 Kekurangan vitamin A disebut avitaminosis A,


menyebabkan gangguan penglihatan secara bertahap.
 Mula-mula penderita akan mengalami rabun senja.
 Penderita rabun senja tidak dapat mengamati benda
dengan jelas mulai senja tiba.
 Jika rabun senja tidak segera diobati, maka akan muncul
bintik putih pada kornea mata.
 Selanjutnya kornea mata akan mengering dan akhirnya
akan mengalami kebutaan karena bola mata pecah.
 Keadaan kornea mata yang mengering ini disebut
dengan xeroftalmia.
 Untuk mencegahnya, kita harus banyak memakan
makanan yang mengandung vitamin A.
Buta Warna
 Buta warna adalah gangguan tidak dapat membedakan
warna.
 Buta warna dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu
1. buta warna total Buta warna total, jika tidak dapat
membedakan warna dan hanya melihat warna hitam dan
putih.
2. buta warna sebagian. buta warna sebagian, jika tidak
dapat membedakan warna tertentu. Ada beberapa tipe
buta warna, yaitu
a. buta warna biru-hijau,
b. biru-merah, dan
c. merah-hijau.
 Buta warna lebih banyak diderita laki-laki dan bersifat
menurun.
 Wanita bersifat pembawa akan lebih banyak mewariskannya
kepada anak laki-laki.
 Untuk mengetahui dengan pasti menderita buta warna atau
tidak, dapat dilakukan dengan menjalani tes buta warna.
Mata Juling
 Mata juling disebabkan oleh otot-
otot penggerak bola mata kanan
dan kiri yang tidak serasi. Mata
juling dapat diperbaiki dengan cara
operasi.

Gangguan Kenyamanan Pandangan


 Gangguan kenyamanan pandangan
adalah segala sesuatu yang dapat
mengganggu kenyamanan mata,
misalnya sampah yang berserakan
atau tidak pada tempatnya,
perumahan kumuh, dan
penayangan media elektronik yang
terlalu cepat.
2. Telinga
 Alat indera
pendengaran yang
peka terhadap
rangsangan getaran
bunyi.

a. Bagian-bagian
Telinga
 Telinga terdiri atas
tiga bagian yaitu
telinga bagian luar,
tengah, dan dalam.
 Gambar Bagian-bagian Telinga
Proses mendengar:

Bunyi ---> daun telinga---> liang telinga


---> gendang telinga ---> martil ---->
landasan ---> sanggurdi ---> tingkap jorong
---> cairan limfe di rumah siput bergetar ----->
ujung saraf terangsang ---> urat saraf pendengaran
----> ke otak (otak besar) ----> diolah ---->
kita mengenali bunyi.
 Telinga tengah dengan rongga mulut dihubungkan
oleh saluran Eustachius.

 Saluran Eustachius berfungsi untuk menjaga


keseimbangan tekanan udara di dalam dan di luar
rongga telinga.

 Dengan demikian gendang telinga tidak mudah


rusak.

 Jika tekanan udara luar dan telinga tengah tidak


seimbang maka akan terdengar suara mendengung.

 Suara demikian dapat dihilangkan dengan menganga


atau menelan ludah beberapa kali.
c. Keseimbangan
 Di dalam organ tiga saluran setengah lingkaran, terdapat
indera keseimbangan.
 Pangkal ketiga saluran setengah lingkaran memiliki ampula
yang berisi cairan limfe (endolimfe).
 Di dalam cairan itu terdapat butir-butir kapur (otolit) yang
letaknya berubah mengikuti gravitasi sebagai alat
keseimbangan.
 Dengan adanya alat keseimbangan maka otak akan
mengendalikan otot untuk menjaga keseimbangan tubuh.
 Dengan demikian, kita mengetahui posisi dan kedudukan
tubuh kita sedang menghadap ke atas, ke bawah, dan
sebagainya.
 Ketika badan kita perputar-putar, cairan di dalam ampula ikut
berputar.
 Pada saat kita berhenti berputar, cairan di dalam ampula
masih berputar, menyebabkan butiran kapur ikut berputar.
 Sehingga kita merasakan kepala kita terus berputar, pada­hal
kita telah berhenti sebelumnya.
 Organ
keseimbangan
Gangguan Telinga

 Suara yang terlalu keras dapat memecahkan


gendang telinga.

 Kebisingan, yakni suara keras yang terus-menerus


didengar, dapat menyebabkan orang sulit tidur,
jantung berdebar-debar, pusing, dan cepat marah.
Kebisingan merupakan pencemaran suara yang
banyak terjadi di dekat pabrik, lapangan terbang,
dan dekat jalan tol yang ramai.

 Untuk menghindarinya, ruangan harus diberi


penyekat kedap suara dan di pekarangan ditanami
pepohonan yang mampu meredam bunyi.
3. Kulit

 Kulit berfungsi sebagai:


1. alat pelindung,
2. pengatur suhu tubuh, dan
3. indera peraba.

 Kulit memiliki reseptor raba yang berfungsi sebagai


penerima rangsangan dari luar.

 Beberapa macam reseptor pada kulit kita, yaitu:


1. reseptor tekanan (corpuscula Pacini) dan
sentuhan,
2. rabaan (corpuscula Meissner),
3. dingin (saraf Krause), dan
4. panas (corpuscula Ruffini).
 Gambar Struktur dan
lokasi reseptor pada
kulit
 Tidak semua permukaan kulit pada tubuh
memiliki kepekaan yang sama.

 Daerah yang peka terhadap rabaan misalnya


di kuduk, sisi perut, dan bawah ketiak.

 Sedangkan daerah yang peka terhadap suhu


adalah punggung tangan.
4. Hidung

 Indera pembau terletak di bagian atas selaput lendir rongga


hidung.
 Sedangkan di bawah selaput lendir terdapat sel serabut saraf
pembau yang terhubung dengan otak.
 Serabut saraf ini peka terhadap rangsangan kimia yang kita
kenali sebagai bau.
 Gambar Rongga hidung dan sel saraf pembau
 Bau masuk ke dalam rongga hidung bersama-sama
dengan udara yang kita hirup.
 Gas atau uap yang kita hirup bersama udara
pernapasan akan mengenai selaput lendir, sehingga
menimbulkan rangsangan.
 Rangsangan ini diteruskan oleh serabut saraf
pembau ke otak untuk diolah.
 Karena itu kita dapat mengetahui bau tersebut.
 Jika kita menderita influenza, saraf pembau tidak
peka terha­dap rangsangan bau.
 Hal ini disebabkan oleh ujung saraf pembau yang
tertutup oleh lendir atau ingus yang menghalangi
kontak antara bau dengan ujung-ujung saraf.
5. Lidah

 Zat kimia yang terdapat dalam makanan dikenali


oleh lidah.
 Lidah manusia mengandung bermacam-macam
reseptor, yaitu reseptor sakit, sentuhan dan rasa.
 Reseptor pada lidah adalah reseptor rasa atau
kuncup pengecap. Kuncup pengecap berfungsi untuk
mengetahui rasa suatu zat yang terlarut.
 Mamalia yang mempunyai lidah terberat adalah
paus, yang ditangkap nelayan Rusia tahun 1947.
Berat lidahnya mencapai 4,3 ton.
 Kuncup pengecap merupakan
kumpulan ujung-ujung saraf
pada lidah yang
berkelompok.
 Setiap kelompok kuncup
pengecap mempunyai
kepekaan terhadap
rangsangan rasa tertentu.

 Reseptor pengecap selain


terdapat pada permukaan
lidah juga dapat dijumpai
pada lengkung langit-langit
rongga mulut dan dinding
hulu kerongkongan.
 Pada dasarnya indera perasa
bekerja sama dengan indera
pembau untuk
mengidentifikasi suatu rasa.
Gambar Lidah dan daerah pengecap
HORMON
 Hormon merupakan senyawa organik yang
dihasilkan oleh kelenjar endokrin (kelenjar buntu)
 Hormon yang dihasilkan di kembalikan ke darah
dan beredar mengikuti aliran darah
 Sistem endokrin dapat berkomunikasi dengan
jaringan atau organ-organ target yang letaknya
jauh dari kelenjar
 Dalam tubuh manusia ada 8 kelenjar endokrin yaitu
hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar
adrenal, pankreas, ovarium, dan testis
Hipotalamus
 Hipotalamus mempunyai sel-sel khusus yang
memproduksi neurohormon
 Neurohormon merupakan hormon pelepas
 Hormon pelepas yang dihasilkan diangkut melalui
pembuluh kapiler menuju hipofisis
 Jika sampai dihipofisis, maka hipofisis mengeluarkan
hormon yang sesuai
 Hipotalamus juga menghasilkan hormon yang bukan
faktor pelepas
 Hormon ini diangkut oleh akson sel-sel neurosekresi
ke dalam hipofisis bagian belakang
 Hormon tersebut adalah vasopresin (mempengaruhi
pengeluaran air pada urin) dan Oksitosin
(mempengaruhi kontraksi uterus)
Tabel Hormon dan fungsi hormon dari hipotalamus
No Hormon yang dihasilkan Fungsi

1 Hormon pelepas tirotrofik Merangsang lobus anterior hipofisis


atau tirotrofik releasing agar mensekresi tirotrofik stimulating
factor (TRF) hormon (TSH)
2 Hormon Pelepas Merangsang lobus anterior hipofisis
gonadotropin atau agar mensekresi luteinezing hormon
gonadotropin releasing (LH) dan folicle stimulating hormone
Factor (GnRF) (FSH)
3 Hormon Pelepas kartikotropin Merangsang lobus anterior hipofisis
atau carticotropin releasing agar mensekresi adreno corticotrophic
Factor (CRF)(ACTH) hormone
4 Hormon Pelepas hormon Merangsang pengeluaran hormon
tumbuh atau growth hormon tumbuh Somatotrophic hormone
releasing (GRF) (STH)
Hipofisis dan Ptituari
 Kelenjar Hipofisis terletak di dasar otak besar
 Kelenjar hipofisis terbagi menjadi 3 bagian (lobus)
yaitu:
1. Hipofisis bagian depan (anterior)

Tabel Hormon dan fungsi hormon yang dihasilkan hipofisis


anterior
Hormon yang Fungsi
dihasilkan
Somatotrophic hormone Mengendalikan pertumbuhan tubuh. Kelebihan
(STH) hormon ini mengakibatkan pertumbuhan raksasa
dan kekurangan dapat mengakibatkan kekerdilan
Tirotrophic Hormone (TH) Mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid untuk
atau hormon perangsang menghasilkan hormon tiroksin
tiroid
Hormon yang Fungsi
dihasilkan
Adreno corticotrophic Mengendalikan kegiatan kelenjar adrenal dalam
hormone (ACTH) menghasilkan hormon glukokortikoid
folicle stimulating Wanita: mengatur perkembangan
hormone (FSH) berarti ovarium,berpengaruh terhadap pemasakan folikel
hormon perangsang (calon pembentuk gamet
pembentukan folike Pria: mengatur perkembangan testis dan
spermatogenesis
luteinezing hormon (LH) Wanita: mempengaruhi terjadinya ovulasi dan
membentuk korpus luteum (badan kuning pada
pembentukan ovum) dan folikel pada ovarium
Pria: mengatur sekresi hormon testosteron dan
aldosteron pada testis
Hormon Prolaktin (PH) Mempengaruhi pertumbuhan kelenjar air susu
dan memelihara korpus luteum dan mengatur
produksi hormon progesteron yang dikeluarkan
korpus luteum
Hormon yang Fungsi
dihasilkan

Melanosit Mensintesis melanin (pigmen warna)


stimulating
Hormone (MSH)

Antidiuretik Mencegah keluarnya urin terlalu banyak,


hormon (ADH) menimbulkan kontraksi otot usus, kantung
seni, kantung empedu, menyempitkan
pembuluh darah
Oksitosin Mempengaruhi pengeluaran air susu,
kontraksi uterus pada saat melahirkan,
membantu transpor sperma,
mempengaruhi pengeluaran hipofisis
anterior
2. Hipofisis bagian tengah
• Aktif di masa bayidan menghasilkan hormon
melanocyte stimulating hormone (MSH) yang
berfungsi untuk mensintesis melanin

3. Hipofisis bagian Belakang (Posterior)


• Lobus posterior dari kelenjar hipofisis
menghasilkan dua jenis hormon yaitu hormon
antidiuretik (ADH) dan hormon oksitosin
Kelenjar Tiroid
 Terdiri atas dua lobus yang terletak di sebelah kanan
dan kiri trakea
 Sekresi kelenjar tiroid diatur oleh sebuah hormon dari
lobus anterior kelenjar hipofisis yaitu hormon tiroksin
 Hormon tiroksin berfungsi mengatur reaksi metabolisme
karbohidrat, mengatur penggunaan O 2 dan CO2,
mempengaruhi perkembangan tubuh dan mental
 Kekurangan hormon tiroksin pada anak-anak
menyebabkan kretinisme. Pada dewasa menyebabkan
mixudema
 Kelebihan hormon tiroksin pada anak-anak
menyebabkan gigantisme. Pada dewasa menyebabkan
basedow
Kelenjar Anak Gondok (Paratiroid)
 Di setiap sisi kelenjar tiroid terdapat dua kelenjar
kecil yaitu kelenjar anak gondok (paratiroid)
 Menghasilkan hormon paratiroid untuk mengatur
kandungan ion fosfat (PO4) dan kalsium (Ca) dalam
darah dan tulang
 Kerja hormon dibantu oleh vitamin D
 Kekurangan hormon mengakibatkan tetani
 Apabila kelenjar bekerja terlalu berlebihan
mengakibatkan kalsium dan fosfor dalam tulang
dikeluarkan dan dimasukkan kembali ke dalam
serum darah sehingga tulang mudah patah, urin
mengandung kapur dan fosfor
Kelenjar Anak Ginjal (Adrenal)
 Terletak di kutub sebelah atas setiap ginjal
 Terdiri atas dua bagian yaitu bagian luar berwarna
kekuningan yang disebut korteks dan di sebelah
dalam disebut medula
 Hormon yang dihasilkan adalah hormon adrenalin
yang berfungsi mengubah glikogen menjadi glukosa
 Hormon adrenalin bekerja berlawanan dengan
hormon insulin
 Fungsi hormon adrenalin dan insulin adalah sama-
sama mengatur kadar gula dalam darah agar
normal atau stabil
Tabel Nama Kelenjar, Hormon, dan Fungsi hormon pada
kelenjar adrenal
Nama Hormon Fungsi Hormon
Kelenjar
Adrenal Adrenalin Mempercepat kerja jantung, menaikkan
(medula) tekanan darah, mempercepat perubahan
glikogen menjadi glukosa pada hati,
menaikkan gula darah,mengubah glikogen
menjadi asam laktat pada otot
Noradrenalin Menurunkan tekanan darah dan denyut
jantung. Biasanya adrenalin dan
neroadrenalin bekerja antagonis
Adrenal Glukokortikoid Berperan dalam metabolisme hidrat arang,
(korteks) (kortisol, lemak dan protein
kortikosteron)
Mineral Regulasi Na+ dan K+, meningkatkan
kortikoid metabolisme hidart arang, menahan Na+
(aldosteron) dan Cl- dalam tubuh, regulasi air
Pankreas
 Pada pankreas terdapat kelompok sel yang
dikenal sebgai pulau langerhans
 Pulau langerhans berfungsi sebagai kelenjar
endokrin yang menghasilkan hormon insulin
 Hormon insulin berfungsi mengubah glukosa
menjadi glikogen pada hati dan otot lurik
 Kekurangan hormon insulin menyebabkan
menderita kencing manis (diabetes militus)
 Pankreas juga menghasilkan hormon glukagon
yang berfungsi menaikkan gula darah dengan
mengubah glikogen menjadi glukosa
Ovarium
 Ovarium berbentuk biji dan terletak di kanan kiri
uterus
 Ovarium menghasilkan hormon:
1. Estrogen
 Dihasilkan oleh folikel graaf.
 Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH
 Fungsi hormon estrogen adalah merangsang
pertumbuhan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita dan
perilaku seksual
2. Progesteron
 Dihasilkan oleh korpus luteum
 Pembentukan progesteron dirangsang LH
 Fungsinya memeliharakehamilan, perkembangan, dan
pertumbuhan kelanjar susu
Testis
 Testis adalah organ kelamin laki-laki untuk
reproduksi
 Berfungsi sebagai penghasil sperma dan
hormon testosteron
 Sekresi hormon testosteron dirangsang
oleh LH
 Hormon berpengaruh terhadap
perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder
pada pria dan perilaku seksual
SEKIAN
TERIMA KASIH

You might also like