Professional Documents
Culture Documents
Rinitis
Rinitis
1
Rinitis
3
Rinitis
– Infeksi – Drug-Induced
o Virus o Aspirin
o Bakteri o Obat-obatan lainnya
o Mikroorganisme lain – Hormonal
– Alergi – Penyebab lain
o Intermiten o Iritan
o Persisten o Makanan
– Okupasi o Emosi
o Intermiten – Idiopatik
o Persisten
Pilek Demam tidak ada Lebih dari 200 virus yang Biasanya bertahap Sering cuci tangan Tirah baring dan minum
Tidak ada rasa nyeri dan pegal berbeda, termasuk: Dewasa akan mengalami 2- banyak air
Nyeri menelan •Rhinovirus 4 pilek/tahun Jika pilek berlangsung lebih
Hidung meler dan tersumbat •RSV Pilek adalah pencetus asma dari 10 hari hubungi dokter
Bersin •Corona virus Berlangsung selama 1
Gejala lebih banyak pada hidung dan minggu
asimetris
Flu Demam, menggigil Virus yang disebarkan melalui: Biasanya datang tiba-tiba Vaksinasi flu terutama Umumnya mereda tanpa
(Influenza) Pegal pada otot dan sendi Droplets melalui bersin atau batuk Berlangsung selama 1 untuk pasien dengan pengobatan
Sakit kepala orang yang terinfeksi minggu riwayat asma, infeksi
Rasa malas Cuaca dingin dan kering , telinga berulang, dan
Batuk kering dan berkurangnya nafsu makan sehingga orang menghabiskan sinusitis
Hidung tersumbat dan hidung meler banyak waktu di dalam rumah
Seluruh badan terasa “sakit”
Rinitis alergi Tanpa demam Paparan terhadap iritan/faktor Minggu, bulan atau Menghindari faktor Anti histamin
Kongesti hidung pencetus: tungau debu, bulu-bulu sepanjang tahun pencetus Steroid intranasal
Hidung meler dan tersumbat binatang, serbuk sari, spora lumut Gejala berlangsung selama Imunoterapi
Bersin terpapar dengan alergen
Hidung , tenggorokan dan/atau mata gatal
Batuk jarang ditemukan
Rinitis non- Bersin Paparan terhadap iritan/faktor Gejala muncul langsung Menghindari faktor Membaik jika tidak terpapar
alergi Hidung meler pencetus: asap rokok, udara ketika terpapar iritan pencetus faktor pencetus
Tanpa demam dingin, alkohol, parfum
Sinusitis Lendir kental berwarna kuning/hijau Disebabkan oleh infeksi bakteri Dapat berlangsung selama Drainase sinus Steroid intranasal
Tenderness pada muka Biasanya timbul sebagai akibat minggu-tahun Dekongestan
Sakit kepala dari komplikasi lanjut pilek Antibiotik
Kongesti hidung Penderita dengan alergi/asma Anti nyeri
Fatigue yang terdisposisi dengan infeksi Inhalasi uap atau cuci hidung
Demam dengan saline
EPIDEMIOLOGI
8
Rinitis Alergika
Definisi berdasarkan Guideline ARIA
Gangguan
produktifitas
Gangguan dan performa
tidur di
sekolah/tempa
t kerja
Merupakan
Gangguan
beban
kualitas hidup
ekonomi
Presentation title 15
Rinitis Alergika
DIAGNOSA
16
Diagnosa Rinitis Alergi
– Pemeriksaan darah
– Peningkatan kadar IgE serum spesifik
– Tes kulit
– Skin prick test
Kecil
Sepertinya
Ya Tidak kemungkinan
alergi
alergi
Hidung tersumbat
Konfirmasi diagnosa rinitis alergi dengan tes Konfirmasi diagnosa rinosinusitis dengan
kulit dan/atau IgE serum spesifik pemeriksaan THT – CT scan
Bousquet J, Allergy 2008: 63 (Suppl. 86): 8–160
Gejala yang paling mengganggu penderita (n=3831)
PENATALAKSANAAN
22
Penatalaksanaan Rinitis Alergi
– Non farmakologis
– Menghindari faktor pencetus merupakan upaya non-
farmakologis untuk mengurangi pajanan dengan alergen
– Farmakologis
– Pemberian obat-obatan berdasarkan klasifikasi rinitis
alergi
Gagal
Tindakan bedah
26
Cara kerja Intra Nasal Steroid
GC : glucocorticosteroid
GR : glucocorticosteroid reseptor
Fluticasone furoate
O S CH2F
Fluticasone backbone O Furoate ester group
O CO
HO
17
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
Fluticasone Mometasone Fluticasone Beclometha- Ciclesonide Budesonide Dexamethasone
furoate furoate propionate sone-17- active
monopropionate principle
Fluticasone
furoate
Fluticasone
propionate
Mometasone
furoate Mineralocorticoid receptor
25
20%
20 Bioavailability of currently used INS
% bioavailability
15
11%
10
5
0.5% 0.5% 0.5%
0
Fluticasone Fluticasone Mometasone Budesonide Flunisolide
furoate propionate furoate
Bryson HM, Faulds D. Drugs 1992;43:760–75.; Daley-Yates PT, Baker RC. Br J Clin Pharmacol 2001;51:103–5.; Daley-Yates PT et al. Eur J Clin Pharmacol 2004;60:265–8.; Allen A et al. Clin Ther 2007;29:1415–20.
Profil Keamanan FFNS
32
Efek samping intranasal steroid
33
Angka kejadian epistaksis
12 bulan3 20 8
3 bulan4,5 17-19 23 17 11
12 bulan6* 11 6
*Durasi pengobatan tidak dispesifikasi, termasuk 513 pasien yang diobati selama ≥ 1 thn
1
Van As A et al. J Allergy Clin Immunol 1993;91:1146–54; 2Banov CH et al. Ann Allergy 1994;73:240–6; 3 Rosenblut A et al. Allergy 2007;62:1071–7; 4 Drouin M et al. Ann Allergy Asthma
Immunol 1996; 77: 153 – 160; 5Mandl M, et al. Ann Allergy Asthma Immunol 1997; 79: 370 – 378; 6Baldwin CM and Scott LJ. Drugs 2008;63:1723–39
34
Kadar kortisol pada serum orang dewasa
Setelah 1 tahun penggunaan
36
Studi 1 year growth study in paediatrics
Kecepatan pertumbuhan (cm/tahun) dihitung dengan stadiometri
Setelah pengobatan 12 bulan, ada pengurangan yang bermakna pada infiltrasi sel
inflamasi sub-epitel dengan FFNS dibandingkan dengan MFNS. Sama seperti
MFNS, FFNS menunjukkan tidak ada tanda atropi mukosa.