You are on page 1of 27

Media Pembelajaran

Ekonomi
untuk SMA/MA Kelas XI

SMA/MA EKONOMI
Pendapatan Nasional dan Kesenjangan Bab
Ekonomi 2
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan mampu:
1. mendeskripsikan pendapatan nasional;
2. menguraikan komponen dan manfaat pendapatan
nasional;
3. metode perhitungan pendapatan nasional;
4. menjelaskan pendapatan per kapita;
5. menguraikan konsep kesenjangan ekonomi; dan
6. Menganalisi ketimpangan distribusi pendapatan
nasional.

SMA/MA EKONOMI
Perhatikan gambar berikut.
Gambar memperlihatkan para pemetik
daun the di perkebunan teh. Hasil
perkebunan tersebut merupakan
komponnen yang dapat digunakan untuk
menghitung pendapatan nasional sebuah
negara.
1) Apakah Anda dapat menjelaskan apa
itu pendapatan nasional dan
manfaatnya?
2) Bagaimana menghitung pendapatan
nasional?
3) Bagaimana hubungan pendapatan
nasional dengan kesenjangan
ekonomi?

SMA/MA EKONOMI
A. Pendapatan
Nasional

SMA/MA EKONOMI
01 Pengertian Pendapatan Nasional

Terdapat beberapa definisi pendapatan nasional, yaitu sebagai berikut.


a. Pendapatan nasional adalah total nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu
perekonomian dalam periode tertentu yang dihitung berdasarkan nilai pasar.
b. Pendapatan nasional adalah jumlah barang dan jasa yang diproduksi oleh sebuah negara
dalam setahun yang diukut dengan satuan uang.
c. Pendapatan nasional merupakan jumlah total antara upah, sewa, bunga, dan keuntungan
yang diterima per tahun oleh warga negara.

Menurut Alfred Marshall, pendapatan nasional adalah tenaga kerja dan modal dari suatu negara
yang mengola sumber alamnya untuk memproduksi sejumlah neto komoditas, baik material
maupun immaterial, termasuk jasa dan sejenisnya.
Menurut Irving Fisher, pendapatan nasional yang hakiki adalah hasil neto yang langsung
dikonsumsi pada tahun itu juga.

SMA/MA EKONOMI
02 Konsep-Konsep yang Berkaitan dengan Pendapatan Nasional

a. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product/GDP)


BPS menjelaskan PDB sebagai jumlah nilai tambah dari seluruh unit usaha di suatu negara atau jumlah
nilai barang dan jasa akhir dari seluruh unit ekonomi di suatu negara. PDB dapat dilihat berdasarkan
harga berlaku atau harga konstan.
b. Produk Nasional Bruto (Gross National Product/GNP)
Produk nasional bruto adalah produk domestik bruto digabung dengan pendapatan neto terhadap luar
negeri. Pendapatan neto terhadap luar negeri merupakan selisih antara laba perusahaan penanaman
modal asing di Indonesia dengan laba perusahaan penduduk Indonesia di luar negeri.

c. Produk Nasional Neto (Net National Product/NNP)


Produk nasional neto didapat dari produk nasional bruto dikurangi dengan penyusutan dan barang
pengganti modal.

NNP = GNP – (penyusutan + barang pengganti modal)

SMA/MA EKONOMI
02 Konsep-Konsep yang Berkaitan dengan Pendapatan Nasional

d. Pendapatan Nasional Neto (Net National Income/NNI)


Pendapatan nasional neto adalah produk nasional neto dikurangi dengan pajak tidak langsung dan
ditambah dengan subsidi.

NNI = NNP – pajak tidak langsung + subsidi

e. Pendapatan Individu/Perseorangan (Personal Income/PI)


Pendapatan perseorangan adalah jumlah seluruh penerimaan yang benar-benar sampai di tangan
masyarakat.
PI = NNI + transfer payment – (laba ditahan + iuran asuransi + iuran
jaminan sosial + pajak perseroan)

f. Pendapatan Disposabel/Setelah Pajak (Disposable Income)


Pendapatan disposabel adalah pendapatan pribadi setelah dikurangi dengan pajak langsung.

Disposable Income = personal income – pajak langsung

SMA/MA EKONOMI
02 Konsep-Konsep yang Berkaitan dengan Pendapatan Nasional

g. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)


PDRB adalah jumlah keseluruhan dari nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan
ekonomi di suatu wilayah selama periode waktu tertentu.

SMA/MA EKONOMI
02 Konsep-Konsep yang Berkaitan dengan Pendapatan Nasional

g. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

SMA/MA EKONOMI
03 Manfaat Pendapatan Nasional
Secara umum, manfaat pendapatan nasional adalah sebagai sumber informasi untuk:
a. menganalisis perkembangan pendapatan dari tahun ke tahun,
b. mengetahui struktur perekonomian suatu negara termasuk negara agraris atau negara industri,
dan
c. mengetahui kemajuan suatu negara dalam mencapai kemakmuran.

04 Komponen Pendapatan Nasional


a. Komponen pendapatan nasional berdasarkan pendekatan pendapatan, antara lain kompensasi
untuk pekerja, keuntungan perusahaan, pendapatan usaha perorangan, pendapatan sewa, dan
bunga neto.
b. Komponen pendapatan nasional berdasarkan pendekatan produksi di Indonesia
diklasifikasikan oleh Badan Pusat Statistik menjadi tujuh belas lapangan usaha.
c. Komponen pendapatan nasional berdasarkan pendekatan pengeluaran, antara lain pengeluaran
konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta nirlaba, pengeluaran konsumsi pemerintah,
pembentukan modal domestik bruto, ekspor neto (ekspor dikurangi impor), perubahan
inventori.

SMA/MA EKONOMI
05 Metode Perhitungann Pendapatan Nasional
a. Pendekatan Pendapatan atau Pendekatan Penerimaan
1) Kompensasi untuk pekerja (compennsation for employees). Pekerja mendapatkan upah dan gaji serta
penerimaan lain.
2) Keuntungan perusahaan (corporate profits), yaitu pendapatan yang dihasilkan suatu perusahaan karena
mengelola sumber daya yang dimilikinya.
3) Pendapatan usaha perseorangan (sole proprietor’s income), yaitu pendapatan yang diterima dari
penggunaan tenaga kerja dan hasil usaha perorangan seperti petani.
4) Pendapatan sewa (rental income of person), yaitu balas jasa yang diberikan pada pemilik sumber daya
yang digunakan untuk kegiatan ekonomi.
5) Bunga neto (net interest). Bunga yang dimaksud ini adalah bunga yang dibayar oleh perusahaan
dikurangi dengan bunga yang diterima oleh perusahaan, ditambah bunga neto yang diterima dari luar
negeri.
Y=w+r+i+p
Keterangan:
Y = pendapatan nasional (national income) i= pendapatan dari bunga
w = pendapatan dari upah, gaji, dan pendapatan lain sebelum pajak p = pendapatan dari keuntungan perusahaan dan
r = pendapatan bersih dari sewa (rental income) usaha perorangan

SMA/MA EKONOMI
05 Metode Perhitungann Pendapatan Nasional
b. Pendekatan Produksi atau Nilai Tambah
Pendekatan produksi adalah pendekatan yang menghitung pendapatan nasional dengan cara
menjumlahkan nilai tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan berbagai unit produksi di wilayah suatu
negara dalam jangka waktu tertentu ditambah pajak atas produk neto.
Nilai tambah yang dimaksud adalah selisih antara nilai produksi (output) dengan nilai dari biaya proses
produksi (input) atau biaya/konsumsi antara (intermediate cost).

Rumus matematis untuk menghitung nilai tambah yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik pada PDB
ADHB adalah sebagai berikut.

NTBb,t = Outputb,t – Konsumsi Antarab.t


Outputb,t = Produksit x Harga

PDB = + Pajak atas produk – subsidi atas produk

SMA/MA EKONOMI
05 Metode Perhitungann Pendapatan Nasional
b. Pendekatan Produksi atau Nilai Tambah
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut.
Jenis Barang Harga Barang Jumlah Barang
Gandum Rp15.000 500
Tepung Rp25.000 350
Roti Rp37.000 300
Jenis Harga Barang Selisih Jumlah Output Konsumsi Antara Nilai Tambah
Barang (2) (3) Barang (4) = (2) x (4) (5) = (3) x (4) (6) = (4) – (5)
(1) (4)
Gandum Rp15.000 0 500 Rp7.500.000 0 Rp7.500.000
Tepung Rp25.000 Rp10.000 350 Rp8.750.000 Rp3.500.000 Rp5.250.000
Roti Rp37.000 Rp12.000 300 Rp11.100.000 Rp3.600.000 Rp7.500.000
Total Nilai Tambah Rp20.250.000
Jika diasumsikan bahwa pada Negara A terdapat pajak atas produksi barang dan jasa sebesar Rp3.200.000 dan
subsidi atas produksi barang dan jasa sebesar Rp700.000.
PDB = + Pajak atas produk – subsidi atas produk
PDB = Rp20.250.000,00 + Rp3.200.000,00 – Rp700.000,00
PDB = Rp22.750.000,00

SMA/MA EKONOMI
05 Metode Perhitungann Pendapatan Nasional
b. Pendekatan Produksi atau Nilai Tambah
Perhitungan pendapatan nasional Indonesia menurut lapangan usaha pada tahun 2021 yang disusun oleh BPS.
Harga Berlaku 2021
No. Lapangan Usaha
Nilai Tambah (Rp) Kontribusi (%)
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2.253.836,80 13,28
2 Pertambangan dan Penggalian 1.523.650,10 8,98
3 Industri Pengolahan 3.266.903,50 19,25
4 Pengadaan Listrik dan Gas 190.047,20 1,12
5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur
Ulang 12.024,90 0,07
6 Konstruksi 1.771.726,70 10,44
7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor 2.200.528,90 12,97
8 Transportasi dan Pegudangan 719.632,60 4,24
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
412.260,60 2,43
10 Informasi dan Komunikasi 748.754,70 4,41
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 736.188,80 4,34
12 Real Estat 468.221,70 2,76
13 Jasa Perusahaan 301.085,20 1,77
14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib 584.361,00 3,44
15 Jasa Pendidikan 556.317,80 3,28
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 226.970,80 1,34
17 Jasa lainnya 312.179,50 1,84
Nilai tambah produk 16.284.690,80 95,96
Pajak dikurangi subsidi produk 686.098,40 4,04
Produk domestik bruto 16.970.789,20 100,00

SMA/MA EKONOMI
05 Metode Perhitungann Pendapatan Nasional
c. Pendekatan Pengeluaran
1) Pengeluaran konsumsi rumah tangga, yaitu nilai pembelanjaan yang dilakukan oleh rumah tangga
untuk membeli segala jenis kebutuhannya dalam waktu satu tahun tertentu. Tidak semua transaksi
yang dilakukan rumah tangga digolongkan sebagai kegiatan konsumsi.
2) Pengeluaran pemerintah. Pemerintah membeli barang untuk kepentingan masyarakat. Pembelian
pemerintah atas barang dan jasa dapat digolongkan menjadi pengeluaran penggunaan pemerintah
atau konsumsi pemerintah dan investasi pemerintah.
3) Pembentukan modal sektor swasta, yaitu pengeluaran untuk membeli barang modal yang dapat
meningkatkan produksi barang dan jasa pada masa yang akan datang.
4) Ekspor neto, yaitu transaksi-transaksi ekspor yang dilakukan oleh suatu negara dalam satu tahun
tertentu dikurangi dengan nilai impor dalam periode yang sama.

Y = C + G + I + (X – M)
Keterangan:
Y = pendapatan nasional (national income) I= pengeluaran investasi
C = pengeluaran konsumsi rumah tangga (X – M) = ekspor neto (ekspor – impor)
G = pengeluaran pemerintah membeli barang dan jasa

SMA/MA EKONOMI
05 Metode Perhitungann Pendapatan Nasional
d. Ilustrasi Perhitungan Pendapatan Nasional
Baris Produk Penjual Pembeli (3) Harga Barang Pendekatan Pendekatan Pendekatan
(1) (2) (4) Produksi (5) Pengeluaran (6) Pendapatan (7)
(Juta Rp) (Juta Rp) (Juta Rp) (Juta Rp)

1 Baja Produsen Produsen 20 20 - 20


baja mesin

2 Baja Produsen Produsen 60 60 - 60


baja mesin

3 Mesin Produsen Produsen 40 20 40 20


mesin mobil

4 Ban Produsen Produsen 10 10 - 10


ban mobil

5 Mobil Produsen Rumah 100 30 100 30


mobil tangga

6 Total harga barang (nilai transaksi) 230

7 Pendapatan nasional 140 140 140

SMA/MA EKONOMI
06 Pendapatan per Kapita
Pendapatan per kapita merupakan indikator yang digunakan secara luas untuk mengukur tingkat
kesejahteraan suatu masyarakat.
a. Pengertian dan Kegunaan Pendapatan per Kapita
Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata penduduk suatu negara.

Pendapatan per kapita =

Manfaat menghitung pendapatan per kapita, antara lain sebagai berikut.


a) Digunakan untuk membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara dari
tahun ke tahun.
b) Menjadi data perbandingan tingkat kesejahteraan suatu negara dengan negara lain.
c) Menjadi perbandingan tingkat standar hidup suatu negara dengan negara lainnya.
d) Menjadi data untuk mengambil kebijakan di bidang ekonomi.

SMA/MA EKONOMI
06 Pendapatan per Kapita
b. Hubungan Antara Pendapatan Nasional, Penduduk, dan Pendapatan per Kapita
Besarnya jumlah pendapatan nasional, jumlah penduduk, dan pendapatan per kapita
merupaka tiga aspek yang saling berhubungan. Tinggi rendahnya pendapatan per kapita
dipengaruhi oleh jumlah pendapatan nasional dan jumlah penduduk.
Negara PDB per Tahun Jumlah Penduduk Pendapatan Per
(miliar US$) Kapita (US$)
Tiongkok 17.730 1,412 miliar 12.556
India 3.176 1,408 miliar 2.277
Korea Selatan 1.800 51,74 miliar 34.757
Indonesia 1.186 273,8 juta 4.349
Singapura 396,9 5,45 juta 72.794
Malaysia 372,7 32,78 juta 11.371

Pendapatan nasional yang tinggi tidak menjadi jaminan tingginya pendapatan per kapita.
Naik-turunnya jumlah penduduk dan jumlah pendapatan nasional akan memengaruhi
jumlah pendapatan per kapita.

SMA/MA EKONOMI
06 Pendapatan per Kapita
c. Perbandingan Pendapatan per Kapita
ASEAN PDB per Kapita (US$) Negara Lain PDB per Kapita (US$)

Singapura 72.794 Tiongkok 12.556

Brunei Darussalam 31.449 Jepang 39.312

Malaysia 11.109 Sri Lanka 4.103

Thailand 7.066 India 2.256

Indonesia 4.349 Bangladesh 2.457

Vietnam 3.756 Pakistan 1.505

Filipina 3.460

Laos 2.535

Kamboja 1.625

Myanmar 1.209

SMA/MA EKONOMI
06 Pendapatan per Kapita
c. Perbandingan Pendapatan per Kapita
Berkaitan dengan tingkat kemakmuran negara berdasarkan pendapatan nasional, Bank Dunia (World
Bank) membedakan pendapatan per kapita negara-negara di dunia dalam empat kelompok, yaitu
sebagai berikut.
1) Kelompok negara berpendapatan rendah (low income economies), negara yang memiliki
pendapatan per kapita ≤ $1.046.
2) Kelompok negara yang berpendapatan menengah bawah (lower middle income economies),
negara-negara yang memiliki pendapatan per kapita antara $1,046–$4.096.
3) Kelompok negara yang berpendapatan menengah atas (upper middle income economies),
negara-negara yang memiliki pendapatan per kapita antara $4.096–$12.696.
4) Kelompok negara yang berpendapatan tinggi (high income economies), negara-negara yang
memiliki pendapatan per kapita ≥ $12.696.
Pada tahun 2022, BPS mencatat pendapatan per kapita Indonesia sebesar US$4.783,9, Indonesia
termasuk negara yang berpendapatan menengah atas.

SMA/MA EKONOMI
B. Distribusi Pendapatan
Nasional

SMA/MA EKONOMI
Distribusi pendapatan nasional merupakan suatu pokok bahasan ekonomi makro yang sangat
penting karena berhubungan dengan unsur keadilan, pembangunan, pertumbuhan, dan masa
depan dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan.
01 Kesenjangan Ekonomi
a. Hakikat Kesenjangan Ekonomi
Kesenjangan ekonomi adalah terjadinya ketimpangan distribusi pendapatan antara kelompok
masyarakat berpenghasilan tinggi dan kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. Menurut
Robert Baldwin, kesenjangan ekonomi merupakan adanya selisih atau perbedaan kemakmuran
ekonomi antara yang kaya dengan yang miskin, yang tecermin dari adanya perbedaan pendapatan.
Kesenjangan ekonomi sejatinya dibedakan dengan kekayaan dan kemiskinan.

b. Penyebab Kesenjangan Ekonomi


Terdapat sejumlah penyebab kesenjangan ekonomi, seperti kondisi demografi, pendidikan,
pendapatan yang tidak merata, pembangunan yang tidak merata, dan kurangnya lapangan kerja.

SMA/MA EKONOMI
02 Pentingnya Distribusi Pendapatan Nasional untuk
Pembangunan Ekonomi Suatu Negara

Distribusi pendapatan harus direncanakan sedemikian rupa agar menghasilkan


pembagian pendapatan yang adil dan merata. Pengambilan kebijakan harus dapat
merancang suatu tindalan agar pendapatan nasional terdistribusikan dengan
memperhatikan pemerataan, keadilan, berkelanjutan, dan berkesinambungan.

Perlu dipertimbangkan, misalnya bantuan pada warga miskin diberikan dalam bentuk
bantuan langsung tunai, pembagian barang-barang kebutuhan pokok, pendidikan,
kesehatan, atau penyediaan lapangan pekerjaan.

SMA/MA EKONOMI
03 Mengukur Ketimpangan Pendistribusian Pendapatan
Nasional
a. Distribusi Pendapatan Perorangan atau Distribusi Ukuran Pendapatan
Cara ini hanya menghitung jumlah pendapatan perorangan atau rumah tangga. Semua individu diurutkan
berdasrkan jumlah pendapatan dan membagi total penduduk ke dalam jumlah kelompok atau ukuran yang berbeda.

Individu ke- Pendapatan Bagian dari Pendapatan Individu ke- Pendapatan Bagian dari Pendapatan
Perorangan Total (%) Perorangan Total (%)
(unit uang) (unit uang) Kuintil Desil
Kuintil Desil

11 3,4    
1 0,8     12 3,8 13 7,2
2 1,0   1,8 13 4,2    
3 1,4     14 4,8   9,0
4 1,8 5 3,2 15 5,9    
5 1,9     16 7,1 22 13,0
6 2,0   3,9 17 10,5    
7 2,4     18 12,0   22,5
8 2,7 9 5,1 19 13,5    
9 2,8     20 15,0 51 28,5
10 3,0   5,8 Total 100,0 100 100,0
(pendapatan
nasional)

SMA/MA EKONOMI
03 Mengukur Ketimpangan Pendistribusian Pendapatan
Nasional
b. Distribusi Pendapatan dengan Kurva Lorenz
Salah satu cara yang lazim digunakan untuk menganalisis statistik pendapatan individu adalah membuat kurva Lorenz. Kurva
Lorenz memperlihatkan hubungan antara persentase penerima pendapatan dan persentase pendapatan total yang mereka peroleh
dalam periode tertentu. Apabila garis Lorenz makinn jauh melengkung dari garis diaginal (garis pemerataan sempurna), makin
besar tingkat ketimpangan yang terjadi.

SMA/MA EKONOMI
03 Mengukur Ketimpangan Pendistribusian Pendapatan
Nasional
c. Koefisien Gini
Ukuran lain untuk mengetahui tingkat relatif ketimpangan pendapatan di sebuah negara adalah menghitung
perkiraan koefisien Gini. Koefisien Gini dihitung dengan rasio dari bidang yang berada di antara bidang
diagonal dan kurva Lorenz, kemudian dibagi dengan total bidang setengah bujur sangkat tempat kurva
berada.

Koefisien Gini merupakan ukuran ketimpangan


agregat dan dapat memiliki nilai berapa pun, berkisar
antara 0 (kemerataan sempurna) hingga 1 (ketimpangan
sempurna). Koefisien Gini bagi negara-negara yang
distribusi pendapatannya sangat timpang berada antara
0,50 dan 0,70. Untuk negara-negara yang distribusi
pendapatannya relatif merata, Koefisien Gini-nya antara
0,20 dan 0,35.

SMA/MA EKONOMI
04 Pilihan Langkah Kebijakan dalam Distribusi Pendapatan
Ada beberapa cara mendistribusikan pendapatan nasional dengan tujuan mengurangi kemiskinan,
antara lain sebagai berikut.

a. Pembayaran Langsung serta Penyediaan Barang dan Jasa


Penyediaan langsung barang dan jasa terhadap orang-orang yang sangat miskin merupakan salah satu
kebijakan yang dapat dilakukan. Beberapa contohnya adalah proyek kesehatan masyarakat pedesaan,
menyediakan makan siang bagi siswa, program perbaikan gizi, pengadaan air bersih dan listrik. Contoh
lainnya adalah program bantuan tunai langsung dan sembako bersubsidi.
b. Meningkatkan Aset Kaum Miskin
Salah satu penyebab utama ketimpangan distribusi penghasilan di negara berkembang adalah pola
kepemilikan aset yang tidka merata dan terkonsentrasi. Kebijakan yang biasanya berpengaruh secara
signifikan dalam distribusi pendapatan adalah reformasi pertanahan (land reform) atau reformasi agraria.
Cara lain dengan melalui pinjaman lunak, pemberian subsidi pupuk, dan memperluas fasilitas pendidikan.

c. Penerapan Pajak Penghasilan Progresif


Instrumen yang berpengaruh langsung untuk membantu orang miskin adalah penerapan pajak
penghasilan progresif. Hasil dari pajak dapat digunakan dalam program-program yang dirancang sesuai
keadaan.

SMA/MA EKONOMI

You might also like