Professional Documents
Culture Documents
ISLAM
Nurhabibi, M.P
5. Mukti Ali mengatakan bahwa salah satu penyebab kemunduran umat Islam
karena metodologi dan pendekatan yang digunakan selama ini masih
pincang. Ahli ilmu pengetahuan spt orientalis mendekati Islam hanya dengan
menggunakan kacamata ilmiah, akibatnya penelitian yang dilakukan belum
menyeluruh, mereka tidak mengerti Islam secara utuh, yang mereka ketahuan
ttg ISlam hanya eksternalistis (bagian luarnya). Sementara itu para ulama
sudah terbiasa memahami ajaran ISlam secara doktrin dan dogmatis,
akibatnya penafsiran tersebut sulit diterapkan di tengah-tengah kehidupan
masyarakat yang modern dan semakin global.
Tujuan Studi Islam
Mempelajari secara mendalam tentang apa hakikat agama Islam
(agama firah/tauhid) dan bagaimana posisinya dan
hubungannya dengan agama lain dalam kehidupan budaya
manusia.
Mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran agama Islam
dan bagaimana aktualisasinya sepanjang sejarah kehidupan
manusia
Mempelajari secara mendalam tentang isi-isi pokok ajaran Islam
dan penjabaran serta operasionalisasinya dalam perkembangan
budaya dan peradaban umat Islam.
Mempelajari secara mendalam prinsif-prinsif dan nilai dasar
serta bagaimana realisasinya dalam membimbing dan
mengontrol serta mengarahkan perkembangan budaya dan
peradaban manusia terlebih di zaman modern sekarang ini.
Dengan tujuan diatas diharapkan juga bermanfaat bagi
peningkatan dan pengembangan kurikulum pendidikan Islam
dalam usaha transpormasi kehidupan sosial budaya serta
agama umat Islam sekarang dan akan datang.
Siapa yang mempelajari Islam ?
Usaha mempelajari Islam tidak hanya dilakukan oleh
orang Islam tetapi juga para orientalis Barat.
Mempelajari Islam bagi orang Islam dengan Para
orientalis memiliki perbedaan dalam tujuan. Orang
Islam mempelajari Islam untuk dijadikan keyakinan dan
sebagai pedoman atau petunjuk hidup, sedangkan bagi
para orientalis tujuannya ada yang hanya sekedar untuk
ilmu pengetahuan, dan ada juga yang memiliki tujuan
politik.
Beberapa komentar Orientalis tentang hadis
Alois Sprenger, misionaris Jerman: hadis adalah kumpulan cerita bohong tapi
menarik.
Wiliam Muir, orintalis Inggris, dalam literatur hadis, nama Nabi Muhamamd
sengaja dicatut untuk menutupi kebohongan dan keganjilan, 4000 hadis yang
dianggap sahih oleh Imam bukhari separohnya harus ditolak.
Goldziher, (orientalis paling mengerti tentang Islam) sebagian besar hadis tidak
dapat dijamin keasliannya dan tidak dapat dijadikan sumber informasi sejarah awal
Islam, ia hanya merupakan reflektif interaksi dan konplik pelbagai aliran dan
kecenderungan dikalangan masyarakat Muslim pada periode kematangan,
ketimbang sebagai dokomen sejarah awal perkembangan Islam. Dalam arti hadis
merupakan produk bikinan masyarakat Islam beberapa abad setelah Nabi wafat.
David Samuel. Meragukan otentisitas hadis dengan alasan, 1)
karena tidak ada bukti yang menunjukan bahwa hadis telah
dicatat sejak zaman Nabi, dan kedua lemahnya ingatan para
perawinya.
Seorang kritikus non muslim bernama Siir William Muyer yang menerangkan
tentang kerendahan hati dan kesederhanaan Rasulullah antara lain katanya :
Kesederhanaan adalah merupakan ilustrasi (gambaran) seluruh kehidupan
Muhammad. Perasaan dan sopan santun adalah termasuk sifatnya yang sangat
menonjol dalam pergaulan terhadap pengikutnya yang paling rendah. Sifat-sifat
yang melekat pada dirinya mampu menarik orang yang ada disekelilingnya.
Mengapa Islam Penting Untuk Dipelajari ?
1. Sebagai tanggung jawab moral dan konsekwensi
manusia yang mengakui dan meyakini Islam sebagai
agamanya. (attaubah : 122, albaqarah : 208, Ali Imran :
85, Al-an’am : 125, Ali Imran : 102, Yunus : 25,
Azzumar : 22)
2. Islam dihadapkan dengan perkembangan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi dengan berbagai
dampak yang ditimbulkannya.
3. Islam membawa missi sebagai rahmatan lil’alamin
dan diyakini sebagai agama yang memiliki ajaran
yang universal dan lengkap. Harun Nasution
mengatakan bahwa Islam memiliki multi aspek.
4. Abudin Nata, kehadiran Islam sebagi agama
diyakini menjamin terwujudnya kehidupan manusia
yang sejahtera lahir dan bathin : ISlam mengajarkan
kehidupan yang dinamis dan progresif, menghargai
akal mellaui pengembangan ilmu penget. Dan
pengembangan iptek, seimbang dalam memenuhi
kebutuhan material dna spiritual, mengembangkan
kepedulian sosial, menghargai waktu, bersikap
terbuka, demokratis, berorientasi pada kualitas,
kemitraan, anti feodalistik, cinta kebersihan,
mengutamakan persaudaraan, mementingkan ahklak
dan sebagainya.
4. Harun Nasution, Fakta menunjukan bahwa pemahaman umat Islam
terhadap ajaran Islam amat variatif, situasi keberagamaan di
Indonesia cenderung menampilkan kondisi keberagamaan yang
legalistik formal, sehingga terkesan lebih mementingkan bentuk
daripada isi, akibatnya agama kurang dipahami sebagai seperangkat
aturan moral dan etika yang membebaskan umat dari kebodohan,
kemiskinan dan keterbelakangan, posisi umat Islam masih berada
pada posisi marginal dan problematis.
5. Masdar F, Mas’udi : Sebagian umat Islam di Indonesia masih
mengabaikan sistem nilai dan etika dalam kehidupan. Survey Global
Corruption Indec International (1999/2000) dan ICW, Indo terkurop
di Asia dan no. 3 di dunia. Tahun 2003, hasil survey Transparance
Internasional peringkat 6 dari 133 negara.
6. Terjadinya konflik dan gesekan-gesekan antar umat beragama
dan tantangan dari pihak-pihak tertentu yang tidak
menginginkan Islam berkembang di muka bumi.
7. Untuk menjadikan Islam sebagai agama yang fungsional baik
yang berkenaan dengan fungsi edukatif, yakni upaya transper
nilai dan norma agama, fungsi salfatif (penyelamatan,
kedamaian, ketenangan), fungsi sosial (pengawasan/kontrol
sosial), fungsi integratif (integrasi sosial), fungsi pembatasan
(limitasi) dan pengkondisian terhadap tindakan atau prilaku
individu dan masyarakat.
PENDEKATAN STUDI ISLAM
Pendekatan “approach”, artinya cara pandangan
atau paradigma terhadap sesuatu.
7. Pendekatan Psikologi
Dalam Islam banyak dijumpai istilah-istilah yang menggambarkan sikap bathin,
mislanya beriman dan bertakwa, orang shaleh, baik dan jujur. Semua itu adalah gejala-
gejala kejiwaan yang terkait dengan agama.Dengan bantuan ilmu jiwa seseorang dapat
mengetahui tingkat keberagamaan yang dihayati, dipahami dan diamalkan seseorang.
Pendekatan yang dilakukan dalam membangun psikologi Islam yang pernah
dipraktikan oleh para psikolog Muslim terdahulu meliputi 3 aspek :
1. Aspek skriptualistis, yaitu pendekatan pengkajian
Islam yang didasarkan atas teks-teks Al-Qur’an dan
Hadis secara literal
2. Aspek filosofis, pendekatan pengkajian psikologi
Islam yang didasarkan atas prosedur berfikir
spekulatif, yang mencakup berfikir yang sistimatis,
radikal dan universal yang ditopang oleh kakuatan
akal.
3. Pendekatan sufistik tasawuf, pendekatan pengkajian
psikologi Islam yang didasarkan pada prosedur
intuitif, ilham, cita rasa (Zauq).
METODE MEMAHAMI AGAMA
ISLAM
A. Metode Perbandingan (Komparasi) dari Ali Syari’ati dengan
langkah :
1. Mengenal Allah dan membandingkan dengan persembahan agama lain
2. Mempelajari kitab Al-qur’an dan membandingkan dengan kitab samawi
lainnya/yang dikatakan kitab samawi
3. Mempelajari kepribadian rasulullah dan membandingkan dengan tokoh-tokoh
besar pada agama lain
4. Mempelajari tokoh-tokoh Islam terkemuka dan mambanding dengan tokoh
agama atau pemikiran agama lain.
B. Metode Tipologi dari Mukti Ali, yaitu usaha untuk
mengklasifikasi topik atau tema-tema tertentu dari ajaran
Islam dibandingkan dengan tipe atau tema tertentu yang
sama pada agama lain, yakni :
1. Aspek ketuhanan berikut ciri-cirinya
2. Aspek kenabian;
3. Aspek Kitab suci,
4. Aspek situasi/setting sosial sewaktu kemunculan
pembawa agama/Nabi
C. Menurut Amin Abdullah, untuk melihat Islam sebagai
sebuah ilmu dapat digunakan pendekatan ilmiah dengan
cirinya : rasional, empiris dan obyektif. Untuk melihat Islam
sebagai agama dapat digunakan metode/pendekatan
normatif teologis.
RITUS, LEMBAGA DAN IBADAT KEAGAMAAN (SHOLAT, ZAKAT DAN HAJI) CONTOH :
PENGARUH PEMBERIAN ZAKAT DALAM MENGATASI KEMISKINAN UMAT DI
……………………
Wilayah
Penelitian Agama Islam sebagai wahyu
(Ulumul Qur’an dan Hadis)
Universitas Chicago studi Islam menekankan pada : pemikiran Islam, bahasa Arab,
naskah klasik dan bahasa Islam non Arab (Turki, Urdo, Persia dll)
Di Amerika studi Islam umumnya menekankan pada Sejarah Islam, Bahasa Islam
selain Arab, Sastra dan Ilmu Sosial.
Di Ucla studi Islam : 4, yakni 1) Doktrin dan sejarah Islam dan sejarah pemikiran
Islam ; 2) Bahasa Arab, teks-teks klasik mengenai sejarah dan hukum; 3) Bahasa non
Arab muslim; 4) Ilmu-ilmu sosial Islam
Di London studi Islam di gabung dalam fakultas Studi Ketimuran dan Afrika salah
satu prodinya adalah masyarakat dan budaya Islam
Di Kanada, menitik beratkan pada : 1) kajian budaya dan peradaban Islam dari
zaman Nabi hingga kontemporer; 2) Ajaran Islam dan masyarakat Islam di seluruh
dunia; 3) mempelajari bahasa Muslim.
Di Belanda belakangan lebih menekankan kajian Islam di Indonesia dan daerah-
daerah tertentu.
Pusat Studi Islam di Barat
1.Berdasarkan fakta.
2.Bebas dari prasangka.(Bukan menduga)
3.Menggunakan prinsip-prinsip analisis.
4.Menggunakan hipotesis.
5.Menggunakan ukuran obyektif.
6.Menggunakan teknik kuantitatif.
Langkah yg ditempuh dalam metode ilmiah :
1. Collection Data
2. Reduction Data
Agama sebagai obyek kajian telah lama menjadi perdebatan karena agama sesuatu
yg transendent. Agamawan cenderung berkeyakinan bahwa agama memiliki
kebenaran mutlak sehingga tidak perlu diteliti
Pada dasarnya agama menjadi dua kelompok ajaran. Pertama ajaran yg diwahyukan
Tuhan melalui Rasul-Nya yg terdapat dalam kitab suci. Ajaran dlm kitab suci
tersebut memerlukan penjelasan tentang arti dan pelaksanaannya. Penjelasan oleh
pemuka agama/pakar agama membentuk ajaran agama kedua (Harun nasution dalam
Pardi Suparlan)
Ajaran dasar agama krn merupakan wahyu dari Tuhan bersifat absolut, mutlak benar,
kekal, tidak berubah dan tidak bisa diubah, sedangkan penjelasan ahli agama
terhadap ajaran dasar agama krn merupakan penjelasan dan hasil pemikiran, tidak
absolut, tdk mutlak dan tdk kekal. Bentuk ajaran agama kedua ini bersifat relatif,
nisbi, berubah dan dapat diubah sesuai dengan perkembangan zaman.
Para ilmuan beranggapan bahwa agama merupakan objek kajian atau penelitian.
Perbedaan Agama dan Keagamaan
Agama Keagamaan
2. Pemikiran dan pemahaman terhadap ajaran yg dikandung dalam sumber ajaran agama itu,
yakni ushul fiqh yg merupakan metodologi ilmu agama. Penelitian dalam bidang ini
melahirkan filsafat Islam, ilmu kalam, tasawuf dan fiqh.
Penelitian ttg hidup keagamaan adalah penelitian ttg praktik ajaran agama
yg dilakukan oleh manusia baik secara individual maupun kelompok yg
meliputi :
1. Prilaku individu dlm hubungannya dgn masyarakat yg didasarkan atas agama yg
dianutnya
2. Prilaku masyarakat atau suatu komunitas, baik prilaku politik, budaya maupun
alinnya yg mendefinisikan dirinya sebagai penganut suatu agama.
3. Ajaran agama yg membentuk pranata sosial, corak prilaku, dan budaya
masyarakat beragama.
Obyek Penelitian
Teori adalah pendapat yg dikemukakan sebagai suatu keterangan mengenai suatu peristiwa
(kejadian) dan berarti asas-asas dan hukum-hukum umum yg menjadi dasar suatu kesenian
atau ilmu pengetahuan. Teori juga berarti pendapat, cara-cara atau aturan untuk melakukan
sesuatu (KBBI)
Dalam konteks ilmu penelitian teori adalah merupakan pernyataan mengenai sebab akibat
atau mengenai adanya suatu hubungan positif antara gejala yang diteliti dari satu atau
beberapa faktor tertentu dalam masyarakat. Misalnya meneliti ttg gejala bunuh diri kita
sudah mengetahui ttg teori integrasi atau kohesi sosial dari emile Durkheim (seorang
sosiologi Perancis) yg mengatakan bahwa ada hubungan positif antara lemahnya dan
kuatnya integrasi sosial dan gejala bunuh diri.
Konstruksi teori adalah susunan atau bangunan dari suatu
pendapat asas-asas, hukum-hukum mengenai sesuatu yg antara
satu dengan lainnya saling berkaitan sehingga membentuk
suatu bangunan (Teori itu sendiri)