You are on page 1of 35

Oleh

Welmina Natalia Punyanan

Pembimbing
dr. Aturma Florentina Siregar
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. H
Umur : 43 tahun
Alamat :Kotaraja
Pekerjaan : Swasta (Ojek)
Status : menikah
Suku bangsa : lampung
Tanggal MRS : 18 April 2023
RIWAYAT PENYAKIT
Keluhan utama: pusing berputar

Keluhan tambahan : nyeri kepala, mual , muntah,


telinga berdenging
Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke IGD RS Abepura dengan keluhan pusing berputar disetai mual
dan muntah 2 kali. 5 hari sebelum masuk RS pasien mengalami kecelakaan
terjatuh dari belakang mobil yang ditumpangi pasien . Setelah jatuh, pasien
sempat pingsan dan keluar darah dari telinga dan hidung pasien. Lalu pasien
segera diantar ke puskesmas. Keesokan hari pasien merasakan nyeri kepala
berdenyut terus- menerus mulai dari kepala bagian depan hingga kepala bagian
atas. Jika berubah posisi: bangun ke tidur atau tidur ke bangun, pasien merasa
pusing berputar. Pusing dirasakan selama ±2 menit, sifatnya hilang timbul, saat
pusing berputar pasien merasa mual dan sering disertai muntah (1-2 kali sehari).
Selain itu, pasien juga mengeluh telinga berdenging. Namun karena pusing
yang dirasakan pasien tidak hilang, dianjurkan ke RS Abepura.

Riwayat penyakit dahulu


Tidak ada

Riwayat minum obat


Paracetamol 3x500mg
Cefadrosile 2x500mg

Riwayat penyakit keluarga


Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis

Tanda vital
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x /menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,7 oC
SPO2 :98% spontan
Kepala
Rambut : hitam, lurus, tidak mudah dicabut
Mata : konjungtiva anemis, sklera anikterik,
pupil isokor, refleks cahaya +/+
Telinga : Tidak di lakukan karena tidak ada
alat
Hidung : Septum tidak deviasi, konka tidak
hipertrofi,
Mulut : Bibir tidak kering, lidah tidak kotor
Leher
Pembesaran KGB: tidak ada
Pembesaran tiroid : simetris
JVP : tidak ada
Thorax
Jantung : dalam batas normal
Pulmo : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal

Extremitas
Superior : Oedem (-/-)
Inferior : Oedem (-/-)
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
N. Olfaktorius (N.I)
 penciuman hidung: Normal/Normal

N. Optikus (N.II)


 Tajam penglihatan : TDL
 Lapang penglihatan : TDL
 Tes warna : TDL
 Fundus oculi : TDL

N.Occulomotorius (N. III), N.Trochlearis (N.IV)


N.Abdusens (N.VI)
 Kelopak mata
 Ptosis :-/-
 Endophtalmus : - / -
 Expothalmus : - /-
lANJUTAN…

 Pupil
 Ukuran : diameter 3 mm
 Bentuk : bulat/bulat
 Isokor/anisokor : isokor/isokor
 Posisi : sentral/sentral
 Refleks cahaya lsg :+/+
 Refleks cahaya tak lsg : + / +

 Gerakan bola mata


 Medial : +/+
 Lateral : +/+
 Superior : +/+
 Inferior : +/+
 Obliquus superior : +/+
 Obliquus inferior : +/+
LANJUTAN…

N.Trigeminus (N.V)
Sensibilitas
 Ramus oftalmikus : TDL
 Ramus maksilaris : TDL
 Ramus mandibularis : TDL
Motorik
 M. Temporalis : TDL
 M. Masseter : TDL
 M. Ptrygoideus : TDL
Refleks
 Refleks kornea :TDL
 Refleks bersin :TDL
lanjutan…

N. Facialis (N.VII)


Inspeksi wajah sewaktu
 Diam : simetris
 Tertawa : smetris
 Meringis : simetris
 Bersiul : simetris
 Menutup mata : simetris
Pasien disuruh untuk
 Mengerutkan dahi : simetris
 Menutup mata kuat-kuat : simetris
 Menggebungkan pipi : simetris
Sensoris
Pengecapan 2/3 lidah depan lidah : baik
lanjutan...

 N. Vestibulocochlearis (N.VIII)
N. Cochlearis
 Ketajaman pendengaran : +/+
 Tinitus : +/+
N. Vestibulus
 Tes Romberg :+
 Nistagmus : -/-
 N. Glossopharingeus (N. IX), N. Vagus (N. X)
Suara bindeng/nasal : (-)
Posisi uvula : ditengah
Palatum mole : tidak ada kelainan
lanjutan…

 Refleks batuk : (+)


 Refleks muntah : TDL
 Peristaltik usus : BU normal
 Bradikardi : (-)
 Takikardi : (-)

 N. Accesorius (N.XI)
 M. Sternocleidomastoideus : TDL
 M. Trapezius : TDL

 N. Hipoglosus (XII)
 Atropi : (-)
 Deviasi posisi : (-)
Lanjutan…

Tanda Rangsang Meningeal


 Kaku kuduk : (-)
 Kernig test : (-)
 Lasseque : (-)
 Brudzinsky I : (-)
 Brudzinsky II : (-)
Sistem Motorik Superior (kanan/kiri) Inferior (kanan/kiri)

Gerak normoaktif/ normoaktif normoaktif / normoaktif


Kekuatan otot 5/5 5/5
Tonus normal / normal normal / normal

Sensori Normal/normal Normal/normal


lanjutan…

Refleks Fisiologis:
 Biceps : + / +
 Triceps : + / +
 Patella : + / +
 Achilles : + / +

Refleks Patologis:
 Hofman trummer :-/-
 Babinski :-/-
 Chaddock :-/-
 Oppenheim :-/-
 Schaefer :-/-
 Gordon :-/-
Lanjutan…
Sensibilitas
Eksteroseptif
 Rasa raba : baik/baik
 Rasa nyeri : baik/baik
 Rasa suhu panas: baik/baik
 Rasa suhu dingin : baik/baik
Propioseptif
 Rasa sikap : baik/baik
 Rasa getar : baik/baik
 Rasa nyeri dalam : baik/baik
Fungsi kortikal untuk sensibilitas:
 Astereognosis : +/+
 Agnosa taktil : +/+
Koordinasi
 Test tunjuk hidung : normal/normal
 Pronasi/supinasi : normal/normal
Lanjutan…

Susunan saraf otonom


 Miksi :+
 Defekasi :+
 Salivasi :+
Fungsi Luhur
 Fungsi bahasa : baik
 Fungsi orientasi : baik
 Fungsi memori : baik
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium (18/4/2023)
Jenis Pemeriksaan Nilai Normal
Hemoglobin 12,9 12 -16 gr/dL
Eritrosit 4,75 3,8-5,8 x 106/uL
Hematokrit 38 38-42%
Trombosit 395 140-400 10^6/uL
Leukosit 8,15 3,37-8,38 x103/uL
Eosinofil 5,2 0,6-5,4 %
Basofil 0,4 0,3-1,4%
Neutrofil 40 39,8-70,5%
Limfosit 43,1 23,1-49,9%
Monosit 4,5 4,3-10,0%
Antigen Covid-19 Non Reaktif Non Reaktif
Malaria Non Reaktif Non Reaktif
Status neurologis :
 gangguan pada nervus cocleris: tinitus (+)
 gangguan pada nervus vestibularis
- tes Romberg (+)
Status Vertigo pasien
Sifat vertigo rasa berputar
Serangan episodik
Gangguan pendengaran -
Gerakan pencetus Perubahan posisi
Situasi pencetus -
Bangkitan vertigo Cukup cepat
Derajat vertigo ringan
Pengaruh gerakan
kepala +
Gejala otonom (mual,  
muntah, keringat) +
Gangguan pendengaran  
(tinitus, tuli) +
DIAGNOSIS
Klinis = Vertigo Vestibular
Etiologi = Trauma Kapitis
DIAGNOSIS BANDING
Vertigo vestibular lesi perifer
PENATALAKSANAAN
1. Umum
Tirah baring
IVFD RL drip neurobion 1 amp 16 TPM
Medikamentosa
Injeksi difenhidramin 1 amp iv ekstra
Injeksi ondansentron 1 amp ekstra
Betahistin 3x6mg
Flunarizin 1x5mg
Sucralfat syp 3x1C
OBSERVASI 6 JAM DI IGD
S : Pusing berputar sudah berkurang, mual muntah sudah tidak di rasakan
O: Keadaan umum : TSS Kes: Composmentis
Vital Sign: TD: 121/79 mmHg Nadi: 98x/m, RR: 20x/m, SB: 36,7 oC ,SpO2 = 97% Spontan
Kepala /Leher : Normochepal, CA (-/-), SI (-/-), PCH (-), OC (-), pembesaran KGB (-)
Thorax : Simetris, Ikut gerak nafas (+),
Pulmo : Suara napas vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung : BJ I dan II regular murni, murmur (-), Gallop (-)
Abdomen : Tampak datar, supel, BU (+) normal,
Ekstemitas : Akral hangat, CRT < 2 detik, oedem (-)

A : Vertigo post trauma


P : Tirah baring
IVFD RL drip neurobion 1 amp 16 TPM
Injeksi difenhidramin 1 amp iv ekstra
Injeksi ondansentron 1 amp ekstra
Betahistin 3x6mg
Flunarizin 1x5mg
Sucralfat syp 3x1C
Edukasi pasien untuk kontrol ke poli THT dan poli saraf, kalau bangun tidur jangan
langsung bangun tapi pelan pelan bangunnya
PROGNOSIS
Quo ad vitam = Dubia ad bonam
Quo ad Fungsionam = Dubia ad malam
Quo ad Sanationam = Dubia ad bonam
I.TRAUMA KAPITIS

merupakan salah satu penyebab kematian dan


kecacatan utama pada kelompok usia produktif
dan sebagian besar terjadi akibat kecelakaan lalu
lintas
Klasifikasi

1. Mekanisme, berdasarkan adanya penetrasi duramater


 Trauma tumpul : Kecepatan tinggi (tabrakan otomobil)
 Kecepatan rendah (terjatuh, dipukul)
 Trauma tembus (luka tembus peluru dan cedera tembus lainnya).
2. Keparahan cedera
- Ringan : GCS 14-15
- Sedang : GCS 9-13
- Berat : GCS 3-8
3. Morfologi
 Fraktur tengkorak
 Lesi intrakranial
Trauma Kapitis Tertutup:

1. Komusio serebri ( Gegar otak )


2. Konkusi otak (kontusio cerebri)
3. Hematoma epidural
4. Hematoma subdural
5. Hematoma Intraserebral
Prognosis

Skor GCS waktu masuk rumah sakit memiliki nilai


prognostik yang besar
Sindroma pascakonkusi berhubungan dengan
sindrom kronis nyeri kepala, keletihan, pusing,
ketidakmampuan berkonsentrasi, iritabilitas, dan
perubahan kepribadian yang berkembang pada
banyak pasien setelah cedera kepala
vertigo

 perasaan seolah-olah bergerak atau berputar, atau seolah-olah benda


di sekitar penderita bergerak atau berputar, yg biasanya disertai dgn
mual, muntah, keringat dingin dan kehilangan keseimbangan.

 Asal terjadinya vertigo dikarenakan adanya gangguan pada sistem


keseimbangan tubuh. Bisa berupa trauma, infeksi, keganasan,
metabolik, toksik, vaskular, atau autoimun.
Perbedaan Vertigo Vestibular dan Non Vestibular
Gejala Vertigo Vestibular Vertigo Non Vestibular
Sifat vertigo rasa berputar melayang,hilangkeseimbangan
Serangan episodik kontinu
Mual/muntah + -
Gangguan pendengaran +/- -
Gerakan pencetus gerakan kepala gerakan obyek visual
Situasi pencetus - keramaian, lalu lintas
Perbedaan Vertigo Vestibular Perifer dan Sentral
Gejala Vertigo Vestibular Perifer Vertigo Vestibular Sentral
Bangkitan vertigo lebih mendadak lebih lambat
Derajat vertigo berat ringan
Pengaruh gerakan kepala ++ +/-
Gejala otonom (mual, muntah, ++ +
keringat)
Gangguan pendengaran + -
(tinitus, tuli)
Tanda fokal otak - +
Jenis Vertigo Disertai Keluhan Tidak Disertai Timbul Karena
Berdasarkan Waktu Telinga Keluhan Telinga Perubahan Posisi
Serangan
Vertigo paroksismal Penyakit Meniere, TIA arteri vertebro- Benign paroxysmal
tumor fossa cranii basilaris, epilepsi, positional vertigo
posterior, transient vertigo akibat lesi (BPPV)
ischemic attack (TIA) lambung
arteri vertebralis

Vertigo kronis Otitis media kronis, Kontusio serebri, Hipotensi ortostatik,


meningitis sindroma paska vertigo servikalis
tuberkulosa, tumor komosio, multiple
serebelo-pontine, lesi sklerosis, intoksikasi
labirin akibat zat obat-obatan
ototoksik

Vertigo akut Trauma labirin, herpes Neuronitis -


zoster otikus, vestibularis,
labirinitis akuta, ensefalitis
perdarahan labirin vestibularis, multipel
sklerosis
Tatalaksana terdiri dari 3 jenis:
1. Kausal
2. Simptomatik → me (-) rasa berputar& gejala otonom→
vestibular suppresant dan antiemetik(golongan obat pereda
gejala mual muntah).
3. rehabilitatif→membangkitkan & me (↑) kompensasi sentral
dan habituasi pada pasien dengan gangguan vestibular.
TERIMA KASIH…

You might also like