You are on page 1of 16

Kajian kawasan pebangunan

berkelanjutan terhadap daya resapan


air
( studi kasus perumahan BTN Desa
Terong Tawah )

Nama : Muhammad Sabri

NIM : 2022H3B004

Jurusan : Magister Ilmu Lingkungan


PENDAHULUAN
• Pertambahan penduduk mengakibatkan permintaan akan tempat tinggal
sangat tinggi. Permintaan tempat tinggal di wilayah kaecamata labuapi
terutama terutama di Desa Terong Tawah tergolong banyak, karena
pertumbuhan sarana dan fasilitas transportasi sangat pesat. Pemilihan
lokasi permukiman yang tepat untuk permukiman mempunyai arti penting
dalam aspek keruangan, karena ini akan menentukan keawetan bangunan,
nilai ekonomis dan dampak permukiman terhadap lingkungan di
sekitarnya ( Sutikno, 1982 ). Dalam penentuan lokasi permukiman perlu
adanya evaluasi medan guna mengetahui apakah persyaratan untuk lokasi
permukiman yang aman dan sehat bagi kelangsungan hidup masyarakat.
Dalam pembangunan permukiman secara bekelanjutan akan meubah pola
kerja lahan yang bisa mengurangi daya resapan terhadap. Hal ini bisa
mempengaruhi faktor lingkungan sekitar permukiman penduduk sekitar.
Diwilayah kabupaten Lombok barat kecamatan lapuapi desa terong tawah
setiap tahunnya terjadi banjir di wilayah desa tersebut ini disebabkan oleh
kurangnya wilayah resapan air akibat pemabngunan berkelanjutan
permukiman BTN tersebut.
RUMUSAN MASALAH
• Adapun Rumusan masalah Dari penelitian ini
adalah
1. Bagaimana daya resapan air di lahan yang
sudan di bangun perumahan BTN Desa
terong tawah
2. Bagaimana dampak resapan air di wilayah
pembangunan perumahan BTN Desa terong
tawah
Tujuan Penelitian
1. Unutk mengetahui daya resapan air di lahan
yang sudan di bangun perumahan BTN Desa
terong tawah.
2. Untuk mengetahui dampak resapan air di
wilayah pembangunan perumahan BTN Desa
terong tawah
Tinjauna pustaka
A. PEMBANGUNA BERKELANJUTAN
Pembangunan berkelanjutan adalah perlakuan
pembangunan dimana telah melengkapi kebutuhan saat
ini dengan tanpa mengurangi skill yang dimiliki oleh
generasi di masa mendatang guna memenuhi kebutuhan
mereka sendiri. Konsep pembangunan berkelanjutan
menurut pandangan Mannion ialah suatu keperluan untuk
menindaklanjuti rekonstruksi atau pembaruan pembangunan
ekonomi, kualitas kehidupan, serta lingkungan dalam
beberapa susunan politik yang memiliki hubungan di
tingkat internasional maupun global (Rosana, 2018).
B. POLA PERUBAHAN LAHAN

Alih fungsi lahan dalam arti perubahan penggunaan lahan,


pada dasarnya tidak dapat dihindarkan dalam pelaksanaan
pembangunan (Lisdiyono, 2004). Pertumbuhan penduduk
yang pesat serta bertambahnya tuntutan kebutuhan
masyarakat akan lahan, seringkali mengakibatkan benturan
kepentingan atas penggunaan lahan serta terjadinya
ketidaksesuaian antara penggunaan lahan dengan rencana
peruntukannya (Khadiyanto, 2005). Sedangkan lahan itu
sendiri bersifat terbatas dan tidak bisa ditambah kecuali
dengan kegiatan reklamasi (Sujarto, 1985 dalam Untoro,
2006).
Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi diberi batasan sebagai suksesi
tahapan-tahapan yang dilalui air dari atmosfer
ke bumi dan kembali lagi ke atmosfer : evaporasi
dari tanah atau laut maupun air pedalaman,
kondensasi untuk membentuk awan, presipitasi,
akumulasi di dalam tanah maupun dalam tubuh
air, dan evaporasi-kembali. Air hujan yang jatuh
ke bumi sebagian masuk ke dalam tanah dan
sebagian lagi mengalir di permukaan tanah.
distribusi Log - Person III

Dimana : n = Jumlah tahun


S = Standar deviasi
G = Koefisien kemencengan
PERMEABILITAS
• permeabilitas adalah cepat lambatnya air
merembes ke dalam tanah baik melalui pori makro
maupun pori mikro baik ke arah horizontal maupun
vertikal. Koefisien permeabilitas terutama
tergantung pada ukuran rata-rata pori yang
dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel, bentuk
partikel dan struktur tanah. Secara garis besar,
makin kecil ukuran partikel, makin kecil pula ukuran
pori dan makin rendah koefisien permeabilitasnya.
Nilai kofisien permeabilitas tanah (k) dapat dirumuskan sebagai berikut
(Darcy.1956)
𝑄
𝑘=
𝐴

Dengan : k = Koefisien permeabilitas tanah (cm/det) Q


= Volume air per satuan waktu (cm3/det)
A = Luas penampang melimpah tanah yang diuji (cm2)
KERANGKA BERPIKIR
PERUMAHAN BTN TERONG
TAWAH

TEORI POLA PERUBAHAN


POLA PERUBAHAN TATA
LAHAN
GUNA LAHAN

DAYA RESAP IAR


 

VARIABEL

1. BANJIR SETIAP TAHUN


 
C. DAYA RESAPAN AIR
Sebagian Penggunaan lahan mendukung potensi resapan
air tanah dan sementara sebagian yang lain membawa
konsekuensi negatif terhadap resapan air tanah (Wang et
al., 2019). Misalnya, pemukiman dan daerah perkotaan
menghasilkan proses limpasan yang besar dan karenanya
telah mengurangi imbuhan (recharge). Area pertanian
mungkin tidak berkontribusi positif terhadap air tanah
tergantung pada prosedur manajemen yang diambil
untuk konservasi tanah dan air (Gedam and Dagalo,
2020). Pengembangan penggunaan lahan memiliki
pengaruh yang lebih kuat pada hidrologi terestrial
daripada variabilitas iklim (Freitas et al., 2019).
METODE PENELITIAN
• LOKASI PENELITIAN
Penelitian Ini Dilakukan Di Perumahan
Kecamatan Lanuapi Desa Terong Tawah
• METODE PENELITIAN
1. PERSIAPAN STUDI LITERATUL
2. PERSIAPAN SURVEI
3. PERSIAPAN ALAT
4. PERMODELAN ALAT UJI PERMEABILITAS LAPANGAN
5. METODE PENGAMBILAN SAMPEL
6. PELAKSANAAN PENGUJIAN
ANALSISI DATA
• ANALISIS HIDROLOGI
• PERHITUNGAN DAYA RESAP TANAH
• ANALISIS SUMUR RESAPAN
MULAI

DATA SEKUNDER DATA PRIMER


1. SITE PLANE PERUMAHAN PENGEBORAN TANAH
2. DATA HUJAN DILAPANGAN

UJI PERMEABILITAS
ANALISIS HIDROLOGI

ANALISIS CURAH HUJAN NILAI K TANAH


PERHITUNGAN DISTRIBUSI
CURAH HUJAN METODE
LOG PERSON III
PERHITUNGAN CURAH
HUJAN RANCANGAN
ANALISIS INTESITAS HUJAN

LUAS TOTAL WIALAYH


SUMUR RESAPAN
LUAS TOTAL WIALAYH

SUMUR RESAPAN  

ANALISIS HIDROLIKA

VOLUME AIR HUJA YANG MERESAP


KEDALAMAN SUMUR RESAPAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

KESIMPULAN DAN SARAN

SELESA

You might also like