Professional Documents
Culture Documents
Bekerja Dalam Tim Interdisiline (IPE) Dan Alur Rujukan
Bekerja Dalam Tim Interdisiline (IPE) Dan Alur Rujukan
WHO mengartikan IPE sebagai suatu proses yang dilakukan dengan melibatkan
sekelompok mahasiswa atau profesi kesehatan yang memiliki perbedaan latar
belakang profesi dan melakukan pembelajaran bersama dalam periode tertentu, adanya
interaksi sebagai tujuan utama dalam IPE untuk berkolaborasi dengan jenis pelayanan
meliputi promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif.
Latar belakang
dibentuknya sistem pembelajaran IPE adalah sistem kesehatan di negara-negara di
dunia yang sangat terfragmentasi pada akhirnya tidak mampu menyelesaikan
permasalahan kesehatan yang menyangkut banyak aspek dalam kehidupan.
TUJUAN IPE : Kerja sama dalam IPE.
Menurut Weaver (2008), fungsi kerjasama tim yang efektif dipengaruhi oleh faktor
anteseden, proses dan hasil. Faktor-faktor tersebut merupakan sesuatu yang dapat
meningkatkan maupun menghambat proses kerjasama dalam tim seperti ditunjukkan
oleh kerangka berikut ini :
Anteseden (Antecedents) > Pertimbangan sosial dan intrapersonal (social and
intrapersonal consideration). Lingkungan fisik (physical environment). Faktor
organisasional dan institusional (organizational and institutional factor)
Proses > Faktor Perilaku bekerjasama. Faktor interpersonal. Faktor intelektual.
Outcome and opportunity
KARAKTERISTIK DARI MODEL IPE YANG IDEAL
Pengembangan model IPE yang ideal harus dimulai dengan persamaan paradigma
bahwa IPE hanyalah langkah awal dari tujuan utama dalam upaya meningkatkan
pelayanan kesehatan yang berpusat pada pasien.
Menekankan pada koordinasi antar lembaga seperti LKMD, PKK dan pelaku.
Memberikan petunjuk rinci dan jelas mengenai pembiayaan, khususnya unt mendanai
ibu-ibu kelompok A dan kelompok B1, B2 dan BBL. Dan dilihat juga bagaimana
kondisi bayinya seperti kelainan lahir, kelainan genetik, gawat jan kelainan korgenetik
dan anechephali
Pengertian
Sistem rujukan adalah suatu sistem jaringan Tujuan
fasilitas pelayanan kesehatan yang memungkinkan
terjadinya penyerahan tanggung jawab secara
timbal balik asat masalah yang timbul, baik secara • Untuk meningkatkan mutu, cakupan
vertikal maupun horizontal ke fasilitas pelayanan dan efisiensi pelayanan kesehatan
yang lebih kompeten, terjangkau, rasional dan secara terpadu
dibatasi oleh wilayah administrasi. (Syafrudin, • Untuk meningkatkan mutu, cakupan
2009). dan efisiensi pelaksanaan pelayanan
metode kontrasepsi secara terpadu
(Syafrudin, 2009).
SISTEM RUJUKAN
JENIS-JENIS RUJUKAN
Rujukan medik
Yaitu melimpahkan tanggung jawab secara timbal balik atas kasus yang timbul baik
secara vertikal maupun horizontal kepada yang lebih berwenang dan mampu
menanganinnya secara rasional. Jenis rujukan medik antara lain: Transfer of patient.
Transfer of speciment. dan Transfer of knowlage/personal.
Rujukan kesehatan
Rujukan kesehatan yaitu hubungan dalam pengiriman, pemeriksaan bahan atau
spesimen ke fasilitas yang lebih mampu dan lengkap. Ini adalah rujukan yang
menyangkut masalah kesehatan yang sifatnya preventif dan promotif (Syafrudin, 2009)
TATA LAKSANAN
Kesiapan untuk merujuk ibu dan bayinya ke fasilitas kesehatan rujukan secara
optimal dan tepat waktu menjadi syarat bagi keberhasilan upaya penyelamatan.
Persiapan dan informasi dalam rencana rujukan meliputi siapa yang menemani
ibu dan bayi baru lahir, tempat rujukan yang sesuai, sarana tranfortasi yang
harus tersedia, orang yang ditunjuk menjadi donor darah dan uang untuk
asuhan medik, tranfortasi, obat dan bahan, disingkat "BAKSOKU"
Ibu hamil dapat memperoleh pelayanan ANC diberbagai sarana pelayanan kesehatan
(bidan, puskesmas biasa, puskesmas PONED, RB, RS biasa atau RS PONEK).
Sarana pelayanan kesehatan mengidentifikasi jenis kehamilan dan perkiraan jenis
persalinan dari ibu-ibu yanng mendapatkan pelayanan ANC dimasing-masing sarana.
Sarana Pelayanan Kesehatan mengelompokan jenis kehamilan dan jenis persalinan
menjadi 2 kelompok : Kelompok A dan Kelompok B
Untuk kelompok A. Rujukan bisa dilakukan pada saat ANC dimana sarana pelayanan
kesehatan marujuk Ibu Hamil Kelompok A ke RS PONEK (kecuali ibu hamil tersebut
sudah ditangani di RS PONEK sejak ANC).
Sarana pelayanan kesehatan akan menangani persalinan ibu hamil kelompok B
Pada saat persalinan sarana pelayanan kesehatan akan mengidentifikasi kemungkinan
terjadinya penyulit pada persalinan menggunakan proses dan tekhnik yang baik
( misalnya: penggunaan partograf).
Sarana pelayanan kesehatan mengelompokkan jenis persalinan menjadi 3 kelompok.
yaitu : Kelompok B1, Kelompok B2 dan Ibu-ibu dengan persalinan normal
Ibu bersalin kelompok Blakan dirujuk ke RS PONEK (kecuali persalinan sudah
ditangani di RS PONEK).
Ibu bersalin kelompok B2 dapat ditangani di puskesmas PONED.
Ibu bersalin kelompok B3 dapat ditangani diseluruh jenis sarana pelayanan.
Bayi baru lahir yang dimaksud dalam manual ini adalah neonatus berusia antara 0-28
hari.
Bayi baru lahir tanpa komplikasi dapat ditangani diseluruh jenis sarana pelayanan
kesehatan termasuk RS PONEK apabila sang ibu bersalin di RS PONEK tersebut
(karena masuk kelompok A dan B1)
Bayi baru lahir yang telah pulang pasca kelahiran dan kemudian kembali lagi ke
fasilitas kesehatan karena menderita sakit juga termasuk dalam manual rujukan ini.
Bayi baru lahir kontrol kesarana pelayanan kesehatan sesuai dengan surat kontrol
yang diberikan oleh fasilitas kesehatan ditempat kelahiran.
Pengelompokan tingkat kegawatan bayi baru lahir dilakukan berdasarkan
algoritma Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTMB) Bayi baru lahir dengan sakit
berat dirujuk ke Rumah Sakit PONEK, bayi baru lahir dengan sakit sedang dirujuk
ke Puskesmas PONED, sementara bayi baru lahir sakit ringan ditangani di sarana
pelayanan kesehatan primer atau di sarana pelayanan kesehatan tempat bayi
kontrol.
LANJUTAN_
PERENCANAAN RUJUKAN
Lanjutan_
Thank