Penyakit Menular • Penyakit adalah suatu keadaan abnormal daritubuh atau pikiran yang menyebabkan ketidaknyamanan, disfungsi atau kesukaran terhadap orang yang dipengaruhinya. • Pengertian : penyakit yang dapat ditularkan (berpindah dari orang yang satu ke orang yang lain, baik secara langsung mapun melalui perantara. Penyakit ini biasanya terjadi bila terjadi kontak antara orang yang sakit dengan orang lain. Bisa juga terjadi secara langsung maupun melalui perantara. Biasanya sifat dari penyakit menular adalah akut, berdurasi pendek, dan biasanya disebabkan oleh patogen. • Infeksi virus • Virus merupakan penyebab infeksi yang paling sering terjadi. Beberapa penyakit akibat • infeksi virus yang masih banyak ditemukan di Indonesia meliputi ISPA, influenza, cacar, • campak, hepatitis, demam berdarah, HIV/AIDS, dan gastroenteritis. • Sedangkan penyakit infeksi virus yang terbilang lebih jarang ditemukan termasuk flu burung, • Infeksi bakteri • Infeksi bakteri juga termasuk penyakit infeksi yang masih banyak ditemukan di Indonesia. • Beberapa contoh penyakit infeksi bakteri yang dimaksud adalah: • Demam tifoid • Tuberkulosis ( TB ) • Pneumonia • Meningitis • Infeksi saluran kemih • Difteri • Batuk rejan (pertusis) • Sepsis • Infeksi jamur • Jamur mudah tumbuh subur di daerah beriklim tropis dan hangat dengan kelembapan • yang tinggi, salah satunya Indonesia. Hal ini membuat penyakit infeksi jamur cukup banyak • ditemukan di Indonesia. • Beberapa contoh penyakit jamur yang sering terjadi adalah a thlete’s foot atau infeksi jamur kaki Cara penularan • Sumber penularan • Melalui air : 1. Melalui Air Minum yang mengandung kuman patogen : diare, disentri, kolera, tipoid, hepatitis, gastroenteritis 2. Melalui kurangnya air bersih (hygiene perorangan yang buruk, kebersihan alat-alat makan dan pakaian : konjungtivitis, skabies 3. Penyakit yang ditularkan oleh bibit penyakit yang sebagian siklus hidupnya di dalam air. Sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia sehari-hari : Schitosomiasis. 4. Penyakit yang ditularkan melalui vektor yang hidupnya tergantung pada air : Malaria, DBD, Filariasis. • Melalui Udara : penyakit yang ditularkan melalui perantara udara dan sebagian besar melalui kontak langsung dalam bentuk droplet dan debu : Covid-19, TBC, difteri • Melalui orang ke orang : sifilis, Gonorhea, hepatitis B dan HIV/AIDS • Melalui hewan ke orang : rabies • Penyakit menular langsung sebagaimana dimaksud terdiri atas: Beberpa penyeakit menular langsung, antara lain : Difteri; Pertusis; Tetanus; Polio; Campak; Typhoid; Kolera: Rubella; Yellow Fever; Influensa; Meningitis; Tuberkulosis; Hepatitis; penyakit akibat Pneumokokus; penyakit akibat Rotavirus; penyakit akibat Human Papiloma Virus (HPV); penyakit virus ebola; MERS-CoV; Infeksi Saluran Pencernaan; Infeksi Menular Seksual; Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV); Infeksi Saluran Pernafasan; Kusta; dan Frambusia. • Jenis penyakit tular vektor dan binatang pembawa penyakit terdiri atas: Beberapa penyakit tular vektor dan binatang pembawa penyakit antara lain : Malaria; Demam Berdarah (DBD); hikungunya; Filariasis dan Kecacingan; Schistosomiasis; Japanese Enchepalitis; Rabies; Antraks; Pes; Toxoplasma; dll. • Selain metode penyebaran di atas, penyakit menular juga dapat menyebar melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi mikroorganisme penyebab penyakit. • Penyakit menular juga dapat berpindah secara tidak langsung, misalnya saat menyentuh kenop pintu, keran air, atau tiang besi pegangan di kereta yang terkontaminasi. Kuman dapat menginfeksi jika menyentuh mata, hidung atau mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh barang- barang • b.Cara Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular • Untuk mengurangi risiko dan mencegah terjadinya penyakit menular, penting untuk • melakukan langkah pencegahan penyakit menular sebagai berikut: • Membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan menggunakan air dan sabun, • terutama setelah buang air kecil dan besar, membuang sampah, sebelum masak, dan • sebelum makan. • Memasak makanan atau minuman hingga matang sebelum dikonsumsi. • Menggunakan masker ketika sedang berada di luar rumah atau ketika sedang sakit. • Tidak berbagi peralatan kebersihan pribadi, seperti sikat gigi, pisau cukur, handuk, • dan alat makan, dengan orang lain. • Melengkapi imunisasi sesuai jadwal yang direkomendasikan dokter atau ketika • hendak bepergian ke daerah dengan penyakit endemik. • Melakukan hubungan seks aman, yaitu menggunakan kondom ketika berhubungan • intim dan tidak berganti pasangan seksual. • Menjaga kebersihan lingkungan. Salah satunya adalah dengan tidak membuang • sampah sembarangan. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat • Pengertian : semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat. • PHBS di Sekolah merupakan langkah untuk memberdayakan siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar bisa dan mau melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam menciptakan sekolah yang sehat. • Contoh PHBS di sekolah • Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan, • Mengonsumsi jajanan sehat, • Menggunakan jamban bersih dan sehat • Olahraga yang teratur • Memberantas jentik nyamuk • Tidak merokok di lingkungan sekolah • Membuang sampah pada tempatnya, dan • Melakukan kerja bakti bersama warga lingkungan sekolah untuk menciptakan lingkungan yang sehat. Berikut ini 10 indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga : • Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan. Persalinan yang mendapat pertolongan dari pihak tenaga kesehatan baik itu dokter, bidan ataupun paramedis memiliki standar dalam penggunaan peralatan yang bersih, steril dan juga aman. Langkah tersebut dapat mencegah infeksi dan bahaya lain yang beresiko bagi keselamatan ibu dan bayi yang dilahirkan. • Pemberian ASI eksklusif Kesadaran mengenai pentingnya ASI bagi anak di usia 0 hingga 6 bulan menjadi bagian penting dari indikator keberhasilan praktek Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada tingkat rumah tangga. • Menimbang bayi dan balita secara berkala Praktek tersebut dapat memudahkan pemantauan pertumbuhan bayi. Penimbangan dapat dilakukan di Posyandu sejak bayi berusia 1 bulan hingga 5 tahun. Posyandu dapat menjadi tempat memantau pertumbuhan anak dan menyediakan kelengkapan imunisasi. Penimbangan secara teratur juga dapat memudahkan deteksi dini kasus gizi buruk. • Cuci tangan dengan sabun dan air bersih Praktek ini merupakan langkah yang berkaitan dengan kebersihan diri sekaligus langkah pencegahan penularan berbagai jenis penyakit berkat tangan yang bersih dan bebas dari kuman. • Menggunakan air bersih Air bersih merupakan kebutuhan dasar untuk menjalani hidup sehat. • Menggunakan jamban sehat Jamban merupakan infrastruktur sanitasi penting yang berkaitan dengan unit pembuangan kotoran dan air untuk keperluan pembersihan. • Memberantas jentik nyamuk Nyamuk merupakan vektor berbagai jenis penyakit dan memutus siklus hidup makhluk tersebut menjadi bagian penting dalam pencegahan berbagai penyakit. • Konsumsi buah dan sayur Buah dan sayur dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral serta serat yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh optimal dan sehat. • Melakukan aktivitas fisik setiap hari Aktivitas fisik dapat berupa kegiatan olahraga ataupun aktivitas bekerja yang melibatkan gerakan dan keluarnya tenaga. • Tidak merokok di dalam rumah Perokok aktif dapat menjadi sumber berbagai penyakit dan masalah kesehatan bagi perokok pasif. Berhenti merokok atau setidaknya tidak merokok di dalam rumah dapat menghindarkan keluarga dari berbagai masalah kesehatan. • PHBS di tempat-tempat umum adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat pengunjung dan pengelola tempat-tempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan PHBS serta berperan aktif dalam mewujudkan tempat-tempat umum yang ber-PHBS. • Melalui penerapan PHBS di tempat umum ini, diharapkan masyarakat yang berada di tempat-tempat umum akan terjaga kesehatannya dan tidak tertular atau menularkan penyakit. Syarat tempat umum yang ber-PHBS yaitu : • Menggunakan air bersih • Menggunakan jamban • Membuang sampah pada tempatnya • Tidak merokok • Tidak meludah sembarangan • Memberantas jentik nyamuk • + Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih • + Menutup makanan dan minumaN Jamban Sehat • Syarat • Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum dengan lubang penampungan minimal 10 meter) • Tidak berbau dan nyaman digunakan • Bebas dari serangga dan tikus • Tidak mencemari tanah permukaan di sekitarnya • Aman digunakan oleh pemakainya • Mudah dibersihkan dan tidak menimbulkan gangguan bagi pemakainya • Tidak menimbulkan pemandangan yang kurang sopan • Dilengkapi dinding dan atap pelindung • Cukup penerangan • Lantai kedap air • Luas ruangan cukup dan tidak terlalu rendah • Ventilasi cukup baik • Tersedia air dan alat pembersih • Murah • Dapat diterima pemakaianya Tujuan Menggunakan Jamban • Menjaga lingkungan bersih, sehat dan tidak berbau • Tidak mencemari sumber air yang ada disekitarnya • Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi penular penyakit Diare, Kolera, disentri, tifoid, kecacingan, penyakit saluran pencernaan, penyakit kulit dan keracunan Memberantas Jentik Nyamuk • Gerakan 3 M • Menguras bak mandi, drum atau kolam paling tidak seminggu sekali apabila air gampang fdi dapatkan, apabila kesulitan air dapat dilakukan abatisasi (pemberian bubuk abate) • Menutup rapat-rapat tempat penampung air, semacam tempayan dan drum, agar nyamuk tidak masuk dan berkembang • Mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan. Secara Kimia • Fogging/Pengasapan • Obat nyamuk bakar, semprot atau repelent • Abatisasi. Penaburan bubuk abate (1x3 bulan) • 3) Mengurangi Kontak. Pencegahan penyakit menular dapat diupayakan melalui perilaku mengurangi kontak; yaitu mengurangi kontak dengan orang yang sakit dan mengurangi kontak dengan binatang pembawa penyakit. Perilaku mengurangi kontak anatara lain : mengenakan masker, menjaga jarak, dan tidak mengunjungi tempat yang sedang terdapat wabah. Terima Kasih