You are on page 1of 15

KIMIA ORGANIK I

KELARUTAN DAN ASAM BASA


NAMA-NAMA KELOMPOK 4:
1) MAYANDA FIRANTI (O1A120028)
2) JIHAN HESTY WIRA YUDHA (O1A120170)
3) MUH.MUTAWALLI ASYAHARI (O1A120182)
4) NURUL ZAHRA (O1A120195)
5) SITI RAHMAWATI ONDJO (O1A120043)
TOPIK PEMBAHASAN:
KEASAMAN DAN KEBASAAN MENURUT LEWIS DAN
BROWNSTED LAWRY

NUKLEOFIL DAN ELEKTROFIL


01
KEASAMAN DAN KEBASAAN MENURUT LEWIS DAN
BROWNSTED LAWRY
KEASAMAN DAN KEBASAAN MENURUT LEWIS DAN BROWNSTED
LAWRY

Menurut Lewis:

Asam : zat/senyawa yang dapat menerima pasangan elektron bebas dari zat/senyawa lain untuk membentuk ikatan baru.
Basa: zat/senyawa yang dapat mendonorkan pasangan elektron bebas dari zat/senyawa lain untuk membentuk ikatan baru.

Menurut Bronsted-Lowry:

Asam: zat/senyawa yang dapat mendonorkan proton (H ) bisa


berupa kation atau molekul netral.
Basa: zat/senyawa yang dapat menerima proton (H ), bisa berupa anion atau molekul netral.
Mengacu teori asam-basa Bronsted-Lowry akan terjadinya transfer proton, maka dikenal istilah pasangan asam – basa konjugasi.
 
KEASAMAN DAN KEBASAAN MENURUT LEWIS DAN BROWNSTED
LAWRY

• Untuk melihat hubungan asam • Di beberapa textbook dikatakan bahwa amonia mendonorkan
pasangan elektron basnya kepada ion hidrogen, suatu proton
Lewis dengan asam sederhana yang tidak mengandung elektron di sekitarnya. Hal
ini merupakan suatu kesalahpahaman. Kita tidak bisa
BronstedLowry adalah dengan menemukan H+ bebas dalam suatu sistem kimia. Ion H+
sangat reaktif sehingga ion H selalu terikat pada sesuatu.
cara meninjau reaksi antara Tidak akan pernah ditemukan ion hidrogen bebas dalam
amonia dengan gas hidrogen molekul HCl. Dalam molekul HCl tidak terdapat orbital
kosong yang dapat menerima pasangan elektron bebas. Klor
klorida. jauh lebih elektronegatif dibandingkan hidrogen. Hal itu
berarti bahwa HCl merupakan molekul polar. Elektron dalam
ikatan hidrogen-klor akan lebih tertarik ke arah klor dan
membuat hidrogen sedikit bermuatan positif dan klor sedikit
bermuatan negatif.
Pasangan elektron bebas pada atom nitrogen
(dalam molekul amonia) tertarik ke arah
hidrogen (dalam molekul HCl) yang sedikit
bermuatan positif. Pada saat keduanya mendekat,
elektron pada ikatan hidrogenklor akan saling
menolak ke arah atom klor. Ikatan koordinasi
terbentuk antara nitrogen dan hidrogen, klor akan
lepas menghasilkan ion klorida.
Molekul HCl secara keseluruhan bertindak
sebagai asam Lewis, karena dapat
menerima pasangan elektron dari amonia.
O2
Nukleofil dan Elektrofil
Nukleofil dan Elektrofil

• Reaksi kimia melibatkan konversi satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat yang berbeda. Dengan kata lain, reaksi kimia akan
menghasilkan pengaturan ulang susunan atom atau ion untuk membentuk zat lain. Reaksi kimia pada senyawa-senyawa anorganik
biasanya terjadi dalam bentuk ionik. Akan tetapi, hal ini jarang terjadi pada reaksi senyawa-senyawa organik. Reaksi kimia yang
terjadi pada senyawa organik melibatkan pemutusan dan pembentukan ikatan kovalen yang baru. Pemutusan ikatan kovalen yang
terjadi pada reaksi senyawa organik dapat berupa pemutusan homolitik ataupun heterolitik. Pemutusan homolitik terjadi apabila setiap
spesi hasil pemutusan ikatan masing-masing membawa satu elektron ikatannya. Proses ini menghasilkan spesi yang mengikat satu
elektron tidak berpasangan yang dikenal sebagai radikal bebas.
• Pemutusan ikatan secara heterolitik biasanya mensyaratkan bahwa ikatan tersebut terpolarisasi. Polarisasi ikatan dapat dihasilkan dari
adanya perbedaan elektronegativitas dari atom-atom yang berikatan. Semakin besar perbedaan elektronegativitas, semakin besar
polarisasi. Namun demikian, pada ikatan yang sangat terpolarisasi sekalipun, heterolisis jarang terjadi tanpa adanya bantuan. Hal ini
disebabkan pada proses heterolisis dihasilkan ion-ion yang memiliki muatan yang berlawanan satu sama lain sehingga membutuhkan
energi yang besar untuk memisahkan ion-ion yang dihasilkan tersebut. Sering kali, heterolisis dibantu oleh molekul yang memiliki
pasangan elektron bebas (PEB) yang dapat disumbangkan untuk membentuk ikatan ke salah satu atom. Sebagian besar reaksi organik
melibatkan interaksi antara molekul yang memiliki kerapatan elektron yang lebih tinggi dan molekul yang memiliki kerapatan elektron
yang lebih rendah yang kemudian melahirkan istilah nukleofil dan elektrofil.
Nukleofil dan Elektrofil
• Elektrofil adalah suatu atom atau molekul yang kekurangan • Reaksi substitusi dalam kimia organik dapat diklasifikasikan
elektron. Dalam reaksi organik, elektrofil berperan sebagai sebagai reaksi substitusi elektrofilik atau nukleofilik,
penerima elektron (asam Lewis). Reagen ini dapat berupa kation tergantung pada reagen yang terlibat. Reaksi substitusi
ataupun molekul netral yang memiliki atom yang bermuatan nukleofilik biasa terjadi pada senyawa jenuh, seperti alkana
relatif positif. Beberapa contoh elektrofil di antaranya adalah ion dan turunannya, semisal alkil halida, sedangkan substitusi
H+, boron pada BF3, karbon pada karbonil, serta hidrogen pada
elektrofilik sering terjadi pada senyawa aromatic.
hidrogen halida.
• Sementara itu, nukleofil merupakan suatu atom atau molekul
• Reaksi substitusi nukleofilik melibatkan suatu reagen
yang kaya elektron. Nukleofil memiliki pasangan elektron yang nukleofil dengan suatu substrat yang memiliki bagian
dapat disumbangkan (basa Lewis). Beberapa nukleofil molekul bermuatan positif atau parsial positif (elektrofil).
merupakan molekul netral yang memiliki PEB dan beberapa Bagian tersebut dihasilkan dari adanya perbedaan
yang lain bermuatan negatif. Dalam suatu reaksi kimia, elektron keelektronegatifan pada ikatan dengan suatu kelompok
dari nukleofil menyerang pusat elektrofil sehingga membentuk gugus fungsi lain yang lebih ektronegatif yang kemudian
ikatan baru sebagai hasil reaksi. Untuk memperjelas pergerakan akan dilepaskan sebagai gugus pergi. Bentuk paling umum
elektron dalam suatu reaksi organik, digunakan simbol panah. dari reaksi substitusi nukleofilik sebagai berikut.
• Nukleofil (Nu:–) dengan menggunakan • Dalam reaksi ini, ion hidroksida dari natrium hidroksida berperan
sebagai nukleofil. Sementara itu, karbon pada metil klorida yang
PEB-nya (:) menyerang substrat (R-LG) dan mengikat atom klor bermuatan parsial positif yang diakibatkan atom
klor yang sangat elektronegatif sehingga awan elektron tertarik ke atom
membentuk ikatan baru (R-Nu), sedangkan Cl. Ion hidroksida dengan PEB-nya kemudian menyerang karbon yang
gugus lain yang tadinya diikat substrat mengikat atom klor dan menggantikan atom klor pada metil klorida
menghasilkan metil alcohol.
dilepas dengan membawa elektron • Jika pada reaksi substitusi nukleofil, gugus pergi digantikan oleh suatu
ikatannya yang kemudian disebut sebagai nukleofil; pada reaksi substitusi elektrofilik, gugus pergi digantikan
oleh suatu elektrofil. Pada umumnya, reaksi substitusi elektrofilik
gugus pergi (X– ). Sebagai contoh, reaksi terjadi pada senyawa-senyawa aromatik, seperti benzena atau benzena
substitusi nukleofilik terjadi pada reaksi tersubstitusi. Reaksi ini sangat penting dalam kimia organik, baik
dalam industri maupun di laboratorium. Reaksi ini memungkinkan
metil klorida dengan natrium hidroksida pembuatan senyawa-senyawa aromatik tersubstitusi oleh berbagai
untuk menghasilkan metil alkohol dan gugus fungsional. Pada reaksi substitusi elektrofilik, umumnya sebuah
atom, biasanya hidrogen, yang terikat pada sistem aromatik digantikan
natrium klorida. dengan suatu elektrofil.
Nukleofil dan Elektrofil
• Benzena memiliki rumus kimia C6H6 yang terdiri • Di lain sisi, adanya delokalisasi elektron
atas enam atom karbon yang membentuk cincin
dengan masing-masing atom karbon mengikat satu
juga mengakibatkan benzena menjadi
atom hidrogen. Berdasarkan hasil analisis, elektron- kaya akan elektron sehingga cincin
elektron  yang terdapat pada benzena dapat benzena dapat diserang oleh elektrofil.
terdelokalisasi (tidak terlokasi atau tidak menempati Berbeda dengan reaksi adisi, pada reaksi
satu posisi tertentu yang tetap). Adanya delokalisasi
elektron pada benzena ini menyebabkan ikatan pada substitusi elektrofilik, sistem delokalisasi
benzena menjadi stabil. Reaksi adisi terhadap elektron tetap dapat dipertahankan.
benzena akan mengakibatkan hilangnya delokalisasi Secara umum, substitusi elektrofilik pada
elektron yang pada akhirnya akan menurunkan
tingkat kestabilan benzena. Hal inilah yang
senyawa aromatik (benzena) dapat
mengakibatkan benzena tidak dapat diadisi. digambarkan sebagai berikut.
Nukleofil dan Elektrofil
• Beberapa contoh reaksi substitusi elektrofilik yang terjadi pada benzena,
seperti nitrasi, sulfonasi, dan halogenasi dapat dilihat pada tabel berikut.
THANK YOU!

You might also like