KLASIFIKASI

TANAH
SISTEM KLASIFIKASI TANAH
ADALAH CARA UNTUK MENENTUKAN JENIS
TANAH SEHINGGA DIPEROLEH GAMBARAN
SEPINTAS TENTANG SIFAT - SIFAT TANAH

KLASIFIKASI DIBAGI MENJADI 2 BAGIAN :

- KLASIFIKASI BERDASARKAN DISTRIBUSI

UKURAN BUTIR TANAH (TEXTURA
CLASSIFICATION SYSTEM)

- KLASIFIKASI BERDASARKAN PEMAKAIAN

(SYSTEM KLASIFIKASI TANAH YANG
SELALU DIPAKAI OLEH PARA AHLI TEKNIK SIPIL)
KLASIFIKASI BERDASARKAN TEKSTUR
TEKSTUR TANAH ADALAH KEADAAN PERMUKAAN TANAH YANG
BERSANGKUTAN

TEKSTUR TANAH DIPENGARUHI OLEH UKURAN BUTIRAN YANG ADA DI

DALAM TANAH.

SISTEM KLASIFIKASI BERDASARKAN TEKSTUR TANAH DIKEMBANGKAN

OLEH DEPARTEMEN PERTANIAN AMERIKA (USDA) YANG DIDASARKAN
PADA UKURAN BUTIRAN TANAH, YAITU :

- PASIR : DIAMETER BUTIRANNYA 2,0 – 0,05 MM

- LANAU : DIAMETER BUTIRANNYA 0,05 – 0,002 MM
- LEMPUNG : DIAMETER BUTIRANNYA < 0,002 MM
GAMBAR SISTEM KLASSIFIKASI TEKTUR DARI USDA
CONTOH SOAL 1
DIKETAHUI :
SUATU CONTOH TANAH TERDIRI DARI CAMPURAN BUTIR – BUTIR :
20 % PASIR, 30 % LANAU (LUMPUR) DAN 50 % LEMPUNG

DITANYAKAN :
TERMASUK JENIS APA CONTOH TANAH TERSEBUT JIKA
DIKLASIFIKASIKAN DENGAN DIAGRAM TEKSTUR (USDA)

PENYELESAIAN :
AMBIL TITIK – TITIK 20 PASIR, 30 LANAU (LUMPUR) DAN 50
LEMPUNG

DARI PERPOTONGAN TITIK - TITIK TERSEBUT PADA DIAGRAM

TEKSTUR (USDA) MAKA TANAH TERSEBUT TERMASUK LEMPUNG
(CLAY)
CONTOH SOAL 2
DISTRIBUSI UKURAN BUTIRAN TANAH B ADALAH :
20 % KERIKIL, 10 % PASIR, 30 % LANAU, DAN 40 % LEMPUNG.

KOMPOSISI TEKSTURAL YANG DIMODIFIKASI ADALAH :

10 X100 10 X100
PASIR :   12,5%
(100  % KERIKIL ) (100  20)
30 X100 30 X100
LANAU :   37,5%
(100  % KERIKIL ) (100  20)
40 X100 40 X100
LEMPUNG :   50,0%
(100  % KERIKIL) (100  20)

BERDASARKAN PADA PROSENTASE BUTIRAN TERSEBUT, SISTEM

KLASIFIKASI USDA MENUNJUKKAN BAHWA TANAH B ADALAH
TERMASUK TANAH LEMPUNG. TETAPI KARENA PROSENTASE KERIKIL
YANG DIKANDUNG TANAH B CUKUP BESAR, MAKA TANAH TSB DAPAT
DINAMAKAN LEMPUNG BERKERIKIL (GRAVELLY CLAY).
B
 KLASIFIKASI BERDASARKAN PEMAKAIAN
• ADA DUA BUAH SISTEM KLASIFIKASI YANG
MEMPERHITUNGKAN DISTRIBUSI UKURAN BUTIRAN DAN
BATAS-BATAS ATTERBERG, YAITU :

- SISTEM KLASIFIKASI USCS

(UNIFIED SOIL CLASIFICATION SYSTEM)
PADA UMUMNYA DIPAKAI UNTUK KEPERLUAN –
KEPERLUAN TEKNIK.

- SISTEM KLASIFIKASI AASHTO

(AMERICAN ASSOCIATION OF STATE HIGHWAY AND
TRANSPORTATION OFFIALS CLASSIFICATION)
PADA UMUMNYA DIPAKAI OLEH DEPARTEMEN JALAN
RAYA UNTUK PERENCANAAN TIMBUNAN, SUB BASE DAN
SUB GRADE
 SISTEM KLASIFIKASI USCS
(UNIFIED SOIL CLASSIFICATION SYSTEM)
 SISTEM KLASIFIKASI INI BERDASARKAN UKURAN BUTIR DAN PLASTISITAS TANAH.

 SISTEM INI MENGELOMPOKKAN TANAH KE DALAM 3 KELOMPOK BESAR :

1. TANAH BERBUTIR KASAR
2. TANAH BERBUTIR HALUS
3. TANAH ORGANIS

 TANAH BERBUTIR KASAR (COARSE GRAINED SOIL)

ADALAH TANAH YANG MEMPUNYAI PROSENTASE LOLOS SARINGAN NO 200 < 50 %

 TANAH BERBUTIR KASAR DIBAGI LAGI ATAS :

- KERIKIL DAN TANAH KERIKILAN ( GRAVEL = G)
- PASIR DAN TANAH KEPASIRAN (SAND = S)

 TANAH BERBUTIR HALUS (FINE GRAINED SOIL)

ADALAH TANAH DENGAN PROSENTASE LOLOS SARINGAN NO 200 > 50 %

 TANAH BERBUTIR HALUS DIBAGI LAGI ATAS :

LANAU (M) DAN LEMPUNG (C) YANG DIDASARKAN PADA BATAS CAIR DAN INDEX
PLASTISITASNYA
• TANAH ORGANIS
TANAH INI TIDAK DIBAGI LAGI TETAPI
DIKLASIFIKASIKAN DALAM SATU KELOMPOK PEAT (Pt)

BIASANYA TANAH INI SANGAT MUDAH DITEKAN DAN

TIDAK MEMPUNYAI SIFAT SEBAGAI BAHAN BANGUNAN
YANG DIINGINKAN

TANAH KHUSUS DALAM KELOMPOK INI ADALAH :

- PEAT (GAMBUT)
- HUMUS
- TANAH LUMPUR DENGAN TEKSTUR ORGANIS TINGGI
 KLASIFIKASI TANAH SISTEM USCS (UNIFIED)
PEMBAGIAN UTAMA SIMBOL NAMA JENIS TANAH
KERIKIL : GW KERIKIL GRADASI BAIK DAN CAMPURAN PASIR - KERIKIL, SEDIKIT
KERIKIL BERSIH
ATAU TIDAK MENGANDUNG BUTIRAN HALUS
(SEDIKIT ATAU
50 % ATAU LEBIH TAK ADA GP KERIKIL GRADASI BURUK DAN CAMPURAN PASIR - KERIKIL, SEDIKIT
TANAH DARI FRAKSI BUTIRAN HALUS) ATAU TIDAK MENGANDUNG BUTIRAN HALUS
BERBUTIR KASAR
KASAR: TERTAHAN KERIKIL BANYAK GM KERIKIL BERLANAU, CAMPURAN KERIKIL PASIR - LANAU
SARINGAN N0 4 KANDUNGAN
(4,75 MM) GC KERIKIL BERLEMPUNG, CAMPURAN KERIKIL – PASIR - LEMPUNG
BUTIRAN HALUS
50 % ATAU
LEBIH SW PASIR GRADASI BAIK, PASIR BERKERIKIL, SEDIKIT ATAU TIDAK
TERTAHAN PASIR : PASIR BERSIH
MENGANDUNG BUTIRAN HALUS
SARINGAN (SEDIKIT ATAU
NO 200 TAK ADA SP PASIR GRADASI BURUK, PASIR BERKERIKIL, SEDIKIT ATAU TIDAK
LEBIH DARI 50 % BUTIRAN HALUS)
(0,075 MM) FRAKSI KASAR MENGANDUNG BUTIRAN HALUS
LOLOS
PASIR BANYAK SM PASIR BERLANAU, CAMPURAN PASIR - LANAU
SARINGAN NO 4
KANDUNGAN
(4,75 MM) SC PASIR BERLANAU, CAMPURAN PASIR - LEMPUNG
BUTIRAN HALUS

ML LANAU TAK ORGANIK DAN PASIR SANGAT HALUS, SERBUK BATUAN

ATAU PASIR HALUS BERLANAU ATAU BERLEMPUNG
BATAS CAIR 50 %
TANAH ATAU KURANG CL LEMPUNG TAK ORGANIK DENGAN PLATISITAS RENDAH SAMPAI
BERBUTIR SEDANG, LEMPUNG BERKERIKILO, LEMPUNG BERPASIR, LEMPUNG
HALUS : BERLANAU, LEMPUNG KURUS (CLEAN CLAYS)
LANAU OL LANAU ORGANIK DAN LEMPUNG BERLANAU ORGANIK DENGAN
50 % ATAU DAN PLASTISITAS RENDAH
LEBIH LOLOS LEMPUNG
SARINGAN MH LANAU TAK ORGANIK ATAU PASIR HALUS DIATOMAE, LANAU
NO 200 ELASTIS
BATAS CAIR > 50 %
(0,075 MM) CH LEMPUNG TAK ORGANIK DENGAN PLATISITAS TINGGI, LEMPUNG
GEMUK (FAT CLAYS)

OH LEMPUNG ORGANIK DENGAN PLASTISITAS SEDANG SAMPAI TINGGI

TANAH DENGAN KADAR ORGANIK TINGGI PT GAMBUT (PEAT), DAN TANAH LAIN DENGAN KANDUNGAN ORGANIK
TINGGI
 KLASIFIKASI TANAH SISTEM USCS (UNIFIED)
SIMBOL
KRITERIA KLASIFIKASI
KELOMPOK

D
CU  60  4 DAN CC 
D30   1 3 2
GW
D10 D10 xD60
GP TIDAK MEMENUHI KRITERIA UNTUK GW
KLASIFIKASIKAN BERDASARKAN BATAS - BATAS ATTERBERG DIBAWAH
GM PROSENTASE BUTIRAN HALUS: GARIS A ATAU PI < 4 BILA BATAS ATTERBERG BERADA DIDAERAH ARSIR
DARI DIAGRAM PLASTISITAS MAKA DIPAKAI DOBEL
< 50 % LOLOS SARINGAN NO 200 : BATAS - BATAS ATTERBERG DIATAS SIMBOL
GC
GARIS A ATAU PI > 7
GM , GP , SW , SP

SW CU
D
 60  6 DAN CC 
D30   1 3 2

12 % LOLOS SARINGAN NO 200 :

BATASAN KLASIFIKASI YANG
D10 D10 xD60
MEMPUNYAI SIMBOL DOBEL
SP TIDAK MEMENUHI KRITERIA UNTUK SW

BATAS - BATAS ATTERBERG DIBAWAH

SM
GARIS A ATAU PI < 4 BILA BATAS ATTERBERG BERADA DIDAERAH ARSIR
DARI DIAGRAM PLASTISITAS MAKA DIPAKAI DOBEL
BATAS - BATAS ATTERBERG DIATAS SIMBOL
SC
GARIS A ATAU PI > 7

ML

CL

OL

MH LIHAT GRAFIK PLASTISITAS

CH

OH

PT
GRAFIK PLASTISITAS CASSAGRANDE
 TABEL SISTEM KLASIFIKASI TANAH USCS

HURUF PRIMER HURUF SEKUNDER

G = KERIKIL W = BERGRADASI BAIK

S = PASIR P = BERGRADASI BURUK
M = LANAU M = BUTIRAN HALUS
C = LEMPUNG C = BUTIRAN HALUS PRIMER
O = TANAH ORGANIK L = PLASTISITAS RENDAH LL < 50
Pt = GAMBUT H = PLASTISITAS TINGGI LL > 50
 DIFINISI UKURAN PARTIKEL DAN SIMBOL DARI USCS
SOIL FRACTION OR COMPONENT SIMBOL SIZE RANGE
BOULDERS NONE > 300 MM
COBBLES NONE 75 MM – 300 MM
1. COARSE GRAINED SOIL :
A. GRAVEL : G 75 MM – 4,75 MM (NO 4 SIEVE)
COARSE 75 MM – 19 MM
FINE 19 MM – 4,75 MM (NO 4 SIEVE)

B. SAND : S 4,75 MM – 0,075 MM (NO 4 – NO 200)

COARSE 4,75 MM – 2 MM (NO 4 – NO 10)
MEDIUM 2 MM – 0,425 MM (NO 10 – NO 40)
FINE 0,425 MM – 0,0075 MM (NO 40 – NO 200)
2. FINE GRAINED SOIL :
FINE : < 0,0075 MM (NO 200 SIEVE)
SILT M NO SPECIFIC GRAIN SIZE – USE ATTERBERG LIMITS
CLAY C NO SPECIFIC GRAIN SIZE – USE ATTERBERG LIMITS
3. ORGANIC SOIL O NO SPECIFIC GRAIN SIZE
4. PEAT Pt NO SPECIFIC GRAIN SIZE
SIMBOL GRADASI SIMBOL LIQUID LIMIT
W = WELL GRADED H = HIGH LIQUID LIMIT
P = POORLY GRADED L = LOW LIQUID LIMIT
 SISTEM KLASIFIKASI AASHTO
(AMERICAN ASSOCIATION OF STATE HIGHWAY AND
TRANSPORTATION OFFICIALS CLASSIFICATION)

SISTEM INI BERGUNA UNTUK MENENTUKAN KWALITAS TANAH GUNA PERENCANAAN TIMBUNAN JALAN,
SUB BASE DAN SUB GRADE.

GI  F  350,2  0,005LL  40  0,01F  15PI  10

DIMANA :
GI = INDEKS KELOMPOK (GROUP INDEX)
F = PROSENTASE MATERIAL LOLOS SARINGAN NO. 200
LL = BATAS CAIR
PI = INDEX PLASTISITAS

PADA SISTEM INI TANAH DIKELOMPOKKAN DALAM 7 KELOMPOK BESAR, YAITU A-1 , A–2 , A-3 , A-4 , A-5
, A-6 DAN A-7.

TANAH YANG DIKLASIFIKASIKAN KE DALAM A-1, A-2, DAN A-3 ADALAH TANAH BERBUTIR DIMANA 35 %
ATAU KURANG DARI JUMLAH BUTIRAN TANAH TSB LOLOS AYAKAN NO. 200

TANAH DIMANA LEBIH DARI 35 % BUTIRANNYA LOLOS AYAKAN NO. 200 DIKLASIFIKASIKAN KE DALAM
KELOMPOK A-4, A-5, A-6, DAN A-7. BUTIRAN DALAM KELOMPOK INI SEBAGIAN BESAR ADALAH LANAU
DAN LEMPUNG
 TANAH GRANULER DIKLASIFIKASIKAN :

• A-1 = TANAH GRANULER BERGRADASI BAIK

• A-3 = TANAH BERSIH BERGRADASI BURUK
• A-2 = TANAH GRANULER < 35 % LOLOS
SARINGAN NO. 200 TETAPI MASIH
TERDIRI ATAS LANAU DAN LEMPUNG

• A- 4 SAMPAI A-7 = TANAH BERBUTIR HALUS

YAITU LEMPUNG – LANAU

• PERBEDAAN KEDUANYA DIDASARKAN PADA BATAS

- BATAS ATTERBERG
NILAI BATAS – BATAS ATTERBERGT UNTUK KELOMPOK A-4 , A-5 , A-6 DAN A-7
 KLASIFIKASI TANAH SISTEM AASHTO
MATERIAL GRANULAR TANAH LANAU – LEMPUNG
KLASIFIKASI UMUM
(< 35 % LOLOS SARINGAN NO 200) (> 35 % LOLOS SARINGAN NO 200)

A-1 A-2 A-7

KLASIFIKASI
A-3 A-4 A-5 A-6 A-7-5
KELOMPOK A-1-a A-1-b A-2-4 A-2-5 A-2-6 A-2-7 A-7-6

ANALISIS SARINGAN
(% LOLOS)

2 MM (NO 10) 50 MAK - - - - - - - - - -

0,425 MM (NO 40) 30 MAK 50 MAK 51 MIN - - - - - - - -
0,075 MM (NO 200) 15 MAK 25 MAK 10 MAK 35 MAK 35 MAK 35 MAK 35 MAK 36 MIN 36 MIN 36 MIN 36 MIN

SIFAT FRAKSI LOLOS

SARINGAN NO 40

BATAS CAIR (LL) - - - 40 MAK 41 MIN 40 MAK 41 MIN 40 MAK 41 MIN 40 MAK 41 MIN
INDEX PLASTIS (PI) 6 MAK 6 MAK NP 10 MAK 10 MAK 11 MIN 11 MIN 10 MAK 10 MAK 11 MIN 11 MIN

INDEX KELOMPOK
0 0 0 0 0 4 MAK 4 MAK 8 MAK 12 MAK 16 MAK 20 MAK
(GI)

TIPE MATERIAL YANG PECAHAN BATU,

PASIR KERIKIL BERLANAU ATAU BERLEMPUNG TANAH
POKOK PADA KERIKIL DAN TANAH BERLANAU
HALUS DAN BERPASIR BERLEMPUNG
UMUMNYA PASIR

PENILAIAN UMUM
SEBAGAI TANAH SANGAT BAIK SAMPAI BAIK SEDANG SAMPAI BURUK
DASAR

CATATAN : KELOMPOK A-7 DIBAGI ATAS A-7-5 DAN A-7-6 BERGANTUNG PADA BATAS PLASTISITASNYA (PL)
UNTUK PL > 30 KLASIFIKASINYA A-7-5 DAN UNTUK PL < 30 KLASIFIKASINYA A-7-6
NP = NON PLASTIS
GRAFIK PLASTISITAS (AASHTO)
 GI=(F-35)[0.2+0.005(LL-40)]+0.01(F-15)(PI-10)
GI UNTUK KONDISI A-2-6 DAN A-2-7, HANYA DIPERHITUNGKAN AKIBAT PI SAJA.
UNTUK A-1-a, A-1-b, A-2-4, A-2-5, DAN A-3, GI MENDAPATKAN 0
 PERBANDINGAN SISTEM UNIFIED DENGAN SISTEM AASHTO

KELOMPOK TANAH YANG SEBANDING DALAM SISTEM AASHTO

KELOMPOK TANAH
SISTEM UNIFIED SANGAT MUNGKIN MUNGKIN KEMUNGKINAN KECIL

GW A-1-a - A-2-4, A-2-5, A-2-6, A-2-7

GP A-1-a A-1-b A-3, A-2-4, A-2-5, A-2-6, A-2-7

GM A-1-b, A-2-4, A-2-5, A-2-7 A-2-6 A-4, A-5, A-6, A-7-5, A-7-6, A-1-a

GC A-2-6, A-2-7 A-2-4, A-6 A-4, A-7-6, A-7-5

SW A-1-b A-1-a A-3, A-2-4, A-2-5, A-2-6, A-2-7

SP A-3, A-1-b A-1-a A-2-4, A-2-5, A-2-6, A-2-7

A-6, A-7-6,
SM A-1-b, A-2-4, A-2-5, A-2-7 A-2-6, A-4, A-5
A-1-a

SC A-2-6, A-2-7 A-2-4, A-6, A-4, A-7-6 A-7-5

ML A-4, A-5 A-6, A-7-5 -

CL A-6, A-7-6 A-4 -

OL A-4, A-5 A-6, A-7-5, A-7-6 -

MH A-7-5, A-5 - A-7-6

CH A-7-6 A-7-5 -

OH A-7-5, A-5 - A-7-6

 PERBANDINGAN SISTEM AASHTO DENGAN SISTEM UNIFIED

KELOMPOK TANAH YANG SEBANDING DALAM SISTEM UNIFIED

KELOMPOK TANAH
SISTEM AASHTO
SANGAT MUNGKIN MUNGKIN KEMUNGKINAN KECIL

A-1-a GW, GP SW, SP GM, SM

A-1-b SW, SP, GM, SM GP -

A-3 SP - SW, GP

A-2-4 GM, SM GC, SC GW, GP, SW, SP

A-2-5 GM, SM - GW, GP, SW, SP

A-2-6 GC, SC GM, SM GW, GP, SW, SP

A-2-7 GM, GC, SM, SC - GW, GP, SW, SP

A-4 ML, OL CL, CM, SC GM, GC

A-5 OH, MH, ML, OL - SM, GM

A-6 CL ML, OL, SC GC, GM, SM

A-7-5 OH, MH ML, OL, CH GM, SM, GC, SC

A-7-6 CH, CL ML, OL, SC OH, MH, GC, GM, SM

CONTOH SOAL 1 :
ANALISA BUTIRAN DARI SUATU TANAH TIDAK ORGANIK DITUNJUKKAN DALAM TABEL B :

UKURAN SARINGAN % LOLOS

2,000 (NO. 10) 100
0,075 (NO. 200) 75
0,050 65
0,005 33
0,002 18

LL = 54 %
PI = 23 %

PENYELESAIAN :

F = 75 %, LEBIH BESAR DARI 35 % LOLOS SARINGAN NO. 200, MAKA TERMASUK

JENIS LANAU ATAU LEMPUNG

LL = 54 %, KEMUNGKINAN DAPAT DIKELOMPOKKAN A-5 (LL MIN = 41 %)

A-7-5, A-7-6 (LL MIN = 41 %)

PI = 23 %, UNTUK A–5 PI MAKSIMUM 10 % , KEMUNGKINANNYA TINGGAL A-7-5 DAN A-7-6

UNTUK MEMBEDAKAN KEDUANYA, DIHITUNG :

PL = LL – PI = 54 – 23 = 31 % , LEBIH BESAR 30 %
JIKA DIHITUNG INDEX KELOMPOKNYA :

GI  F  350,2  0,005LL  40  0,01F  15PI  10

GI  75  350,2  0,00554  40  0,0175  1523  10
GI  19 DIBULATKAN 
MENGINGAT PL > 30 %, MAKA TANAH DIKLASIFIKASIKAN A-7-5 (19).

PERHATIKAN NILAI GI BIASANYA DITULISKAN PADA BAGIAN BELAKANG DG TANDA KURUNG.

TERDAPAT BEBERAPA ATURAN UNTUK MENGGUNAKAN NILAI GI YAITU :

1. BILA GI < 0, MAKA DIANGGAP GI = 0
2. NILAI GI DIBULATKAN KE ANGKA TERDEKAT
3. NILAI GI UNTUK KELOMPOK TANAH :
- A – 1a
- A – 1b
- A–2–4
- A–2–5
- A–3
4. UNTUK KELOMPOK TANAH A-2-6 DAN A-2-7  GI = 0,01 (F – 15)(PI – 10)
5. TIDAK ADA BATAS ATAS NILAI GI
CONTOH SOAL 2 :
TANAH A TERDIRI DARI :
76 % KERIKIL
24 % PASIR
Cu > 4  KERIKIL
1 < Cc < 3  BERGRADASI BAIK
DILIHAT DI TABEL TERMASUK TANAH GW YAITU TANAH KERIKIL
BERGRADASI BAIK.

CONTOH SOAL 3 :

TANAH B TERDIRI DARI :

97 % MATERIAL KASAR : 95 % PASIR
2 % KERIKIL
3 % MATERIAL HALUS
Cu < 6
Cc < 1
DILIHAT DI TABEL TANAH B TERMASUK TANAH SP YAITU TANAH
PASIR BERGRADASI BURUK.
CONTOH SOAL 4 :
TANAH C TERDIRI DARI :
66 % MATERIAL KASAR : 41 % KERIKIL DAN 25 % PASIR
34 % MATERIAL HALUS
LL = 26 %
PI = 9
TANAH C = GC = KERIKIL BERLEMPUNG BERPASIR.

CONTOH SOAL 5:
TANAH D : PL = 16 % DAN LL = 42 %

NO. SARINGAN % LOLOS AYAKAN

4 100
10 93,2
40 81
200 61,5

KARENA LOLOS SARINGAN NO. 200 = 61,5 % YANG BERARTI > 50 % MAKA HARUS
DIGUNAKAN KOLOM BAWAH YAITU BUTIRAN HALUS.

LL = 42 % < 50 %  TERMASUK CL ATAU ML

PI = LL – PL = 42 – 16 = 26 %
PI = 26 % & LL = 42 %  DIPLOT DI PLASTICITY CHART

TANAH D DI DAERAH CL. JADI JENIS TANAH D ADALAH LEMPUNG INORGANIK

BERPLASTISITAS RENDAH.
CONTOH SOAL NO 6 :

• DIKETAHUI SEPERTI TERLIHAT PADA GRAFIK KURVA – KURVA

TERLAMPIR

• UNTUK GRAFIK 1 :
KURVA 1 , KURVA 2 DAN KURVA 3 MENGANDUNG MATERIAL
NON PLASTIS (NP)

• UNTUK GRAFIK 2 :
KURVA 1 : LL = 95 % DAN PI = 39
KURVA 2 : LL = 66 % DAN PI = 27
KURVA 3 : LL = 60 % DAN PI = 33 PADA KONDISI KADAR AIR
ASLI, SEDANG DALAM KONDISI KERING OVEN,
LL = 53 % DAN PI = 19

• TENTUKAN KLASIFIKASI TANAH MENURTUT AASHTO DAN USCS

PENYELESAIAN DENGAN AASHTO:
 GRAFIK 1 :
KURVA 1 :
KURVA MENUNJUKKAN PASIR BERBUTIR SERAGAM TANPA PARTIKEL HALUS.

DENGAN AASHTO :
MATERIAL MASUK DALAM GRUP A-3
LEWAT AYAKAN NO 40 : MIN 50 %
LEWAT AYAKAN NO 200 : MAX 10 %

KURVA 2 :
LEWAT AYAKAN NO 40 = 57 %
LEWAT AYAKAN NO 200 = 7 %
JADI MATERIALMASUK DALAM GRUP A-3

KURVA 3 :
LEWAT AYAKAN NO 10 = 60 %
LEWAT AYAKAN NO 40 = 12 %
JADI MATERIAL MASUK DALAM GRUP A-3
• GRAFIK 2 :
KURVA 1 :
LOLOS AYAKAN NO 10 = 100 %
LOLOS AYAKAN NO 40 = 98 %
LOLOS AYAKAN NO 200 = 96 %
MATERIAL MASUK GRUP A-7,
UNTUK MENENTUKAN A-7-5 ATAU A-7-6 DIGUNAKAN BAGAN PLASTISITAS AASHTO
LL = 95 % DAN PI = 39
PL = 95 – 39 = 56 % > 30 %
JADI TERMASUK GOLONGAN A-7-5

KURVA 2 :
LOLOS AYAKAN NO 40 = 95 %
LOLOS AYAKAN NO 200 = 77 %
LL = 66 % DAN PI = 27
PL = LL – PI = 66 – 27 = 39 % > 30 %
MATERIAL MASUK GRUP A-7-5

KURVA 3 :
LOLOS AYAKAN NO 40 = 100 %
LOLOS AYAKAN NO 200 = 87 %
PADA KEADAAN ASLI : LL = 70 % DAN PI = 33
PL = LL – PI = 70 – 33 = 37 % > 30 %
MATERIASL MASUK A-7-5

PADA KEADAAN KERING : LL = 53 % DAN PI = 19

PL = LL – PI = 53 – 19 34 % > 30 %
MATERIAL MASUK A-7-5
PENYELESAIAN DENGAN USCS :
 GRAFIK 1 :
KURVA 1 :
LOLOS AYAKAN NO 200 = < 50 %
LOLOS AYAKAN NO 40 = 49 %
CU < 4
MATERIAL MASUK GRUP SP

KURVA 2 :
LOLOS AYAKAN NO 4 = 75 %
PARTIKEL BERBUTIR HALUS = 7 %
CU < 6 DAN CC = 6
JADI MATERIAL MASUK GRUP SP – SM

KURVA 3 :
LOLOS AYAKAN NO 4 = 90 %
CU = 5 DAN CC = 30
MATERIAL MASUK SP
 • GRAFIK 2 :

 KURVA 1 :
LOLOS AYAKAN NO 200 > 50 %
LL = 95 % DAN PI = 39
MATERIAL MASUK GRUP MH

 KURVA 2 :
LOLOS AYAKAN NO 200 > 50 %
LL = 66 % DAN PI =27
MATERIAL MASUK GRUP MH

 KURVA 3 :
LOLOS AYAKAN NO 200 > 50 %
KONDISI ASLI : LL = 60 % DAN PI = 33
KONDISI KERING : LL = 53 % DAN PI = 19
MATERIAL MASUK MH
PEKERJAAN RUMAH :
TENTUKAN KLASIFIKASI TANAH DARI KURVA 3 , 4 , 5
DAN 6 DENGAN METODA USCS DAN AASHTO
SISTEM KLASIFIKASI TANAH INGGRIS
TABEL SISTEM KLASIFIKASI TANAH INGGRIS

ISTILAH UTAMA SIMBOL KLASIFIKASI SIMBOL

KERIKIL G BERGRADASI BAIK W

BERGRADASI BURUK
P

BERGRADASI SERAGAM
PASIR S PU

BERGRADASI TIMPANG
PG

TANAH HALUS, BUTIRAN HALUS F PLASTISITAS RENDAH ( LL < 35) L

LANAU (TANAH A) M PLASTISITAS SEDANG (LL 35 – 50) I

PLASTISITAS TINGGI (LL 50 – 70)

H

PLASTISITAS SANGAT TINGGI (LL 70 – 90)

V

PLASTISITAS SANGAT EKSTRIM (LL > 90)

LEMPUNG C E

RENTANG PLASTISITAS ATAS (LL > 35)

U

ORGANIK SEBAGAI AKHIRAN

O

GAMBUT Pt