You are on page 1of 35

Seminar Periodonsia

Pembimbing:
drg. Chandra Andi Bawono, Sp.Perio.
Oleh:
Dhani Aristyawan (NPM. 160112170081)
Edwin Christian (NPM. 160112170)
Annisa Yohana Gultom (NPM. 160112170)
KEHILANGAN PERLEKATAN I –
DESTRUKSI JARINGAN IKAT
KEHILANGAN PERLEKATAN I –
DESTRUKSI JARINGAN IKAT
KEHILANGAN PERLEKATAN II –
RESORPSI TULANG
KEHILANGAN PERLEKATAN II –
RESORPSI TULANG
PATOGENESIS – GAMBARAN KLINIS:
DARI GINGIVITIS KE PERIODONTITIS
SIKLUS PERIODONTITIS
Dhani Aristyawan
Infeksi Periodontal dan Penyakit
Sistemik

Sumber: Color of Atlas of Dental Medicine Periodontology – Wolf, Herbert F., Edith M., Thomas M.
Penyakit • Periodontitis dengan deep probing
Kardiovaskuler: meningkatkan resiko penyakit jantung
Angina Pectoris, koroner
Myocardial • Bakteri gram (+) kausatif terhadap
penyakit severe cardiovaskular.
Infarction, Streptokokus (S. sanguis) > endocarditis
Endocarditis

Problems in • Inisiasi kontraksi dan kelahiran prematur


Pregnancy: dipengaruhi oleh prostaglandins (PGE2,
Premature Birth, Low PGFα) > meningkat pada pasien dengan
Birth Weight, periodontitis
Elevated Infant
Mortality
• Mikroorganisme dari berbagai organ yang
terinfeksi dapat menjalar hingga ke otak
Stroke • Adanya hubungan antara infeksi oral (severe
peridontitis) dengan penyakit stroke

• Pasien dengan penyakit infeksi pulmonaris


Pulmonary sering menunjukkan kondisi mulut yang
buruk dan akumulasi plak yang tinggi >
Infections potensial patogenik pada traktus respiratoris

• Resistensi insulin > kontrol glikemik semakin


Diabetes Mellitus sulit
• Penyakit DM > sel PMN bermasalah (sulit
(DM) sembuh) > tidak ada yang melawan bakteri
Indeks Plak

Plaque Index Simplified (Plaque Control Record / PCR /


PI) - O’Leary et al. 1972

Indeks Plak Aproksimal (Approximal Plaque Index /


API) - Lange 1986

Indeks Plak (Plaque Index / PI) - Silness & Loe 1964

Sumber: Color of Atlas of Dental Medicine Periodontology – Wolf, Herbert F., Edith M., Thomas M.
Plaque Index Simplified (Plaque Control Record) – O’Leary et
al. 1972
 Plak supragingiva pada 4
permukaan gigi (mesial,
distal, bukal,
lingual/palatal)
 (+) atau (-) untuk mencatat
keberadaan plak setelah
diberi disclosing solution
 Hasil berupa persentase
(%)
 Baik 0 – 20%; sedang 21 –
40%; Buruk 41 – 60%;
 Kelebihan: paling sederhana, lengkap pada semua gigi, buruk sekali >60%
edukasi dan motivasi pasien  Digunakan untuk praktisi
 Kekurangan: waktu pemeriksaan lama (RSGM)
Approximal Plaque Index (API) – Lange 1986

 Plak pada interproksimal


 (+) atau (-) untuk mencatat keberadaan
plak setelah diberi disclosing solution
 Hasil berupa persentase (%)
 Digunakan untuk pengumpulan data dan
motivasi pasien

 Kelebihan: Edukasi dan motivasi pasien


 Kekurangan: waktu pemeriksaan lama
Plaque Index (PI) – Sillnes & Loe 1964  Ketebalan plak sepanjang
margin gingiva (1/3 gingival
gigi) pada seluruh atau
beberapa gigi ≠ disclosing
agent
 Empat area gingival
(distofacial, facial,
mesiofacial, dan lingual)
 Sebelum dinilai gigi
dikeringkan
 Baik 0 – 0,9; sedang 1 –
1,9; buruk 2 - 3
 Kelebihan: sederhana, tidak memakan waktu, banyak  PI = (Jumlah total skor 4
digunakan pada survei epidemiologi (penelitian) permukaan gigi/4) : jumlah gigi
 Kekurangan: terbatas hanya pada bagian servikal gigi yang diperiksa
Indeks Gingivitis

Perdarahan saat probing (BOP) – Ainamo & Bay 1975

Indeks perdarahan papilla (PBI) – Saxer & Muhlemann


1975

Indeks Gingiva (GI) – Loe & Silness

Sumber: Color of Atlas of Dental Medicine Periodontology – Wolf, Herbert F., Edith M., Thomas M.
Bleeding on Probing (BOP) – Ainamo & Bay 1975
 Probing pada 4 permukaan
gigi (mesial, distal, bukal,
lingual/palatal)
 (+) atau (-) untuk mencatat
keberadaan perdarahan
 Hasil berupa persentase
(%)
 Digunakan untuk praktisi

 Kelebihan: Edukasi dan motivasi pasien, pemeriksaan dan


pengumpulan data
 Kekurangan: Waktu pemeriksaan lama
Papilla Bleeding Index (PBI) Saxer & Muhlemann 1975
 Probing pada 4 quadran
 (+) atau (-) untuk mencatat
keberadaan perdarahan
 Hasil berupa persentase
(%)
 Digunakan untuk praktisi

 Kelebihan: Edukasi dan motivasi


pasien, pemeriksaan dan
pengumpulan data
 Kekurangan: Waktu pemeriksaan
lama
Gingival Index (GI) – Loe & Sillness 1963
 Menilai tingkat keparahan
dan inflamasi gingiva, pada
gigi 16, 12, 24, 36, 32, 44)
 Inflamasi ringan 0,1 – 1;
inflamasi sedang 1,1 – 2.0;
inflamasi parah 2,1 - 3

 GI = (Jumlah total skor 4


permukaan gigi/4) : jumlah gigi
yang diperiksa
 Kelebihan: Digunakan pada studi epidemiologi pemeriksaan
dan pengumpulan data
 Kekurangan: Waktu pemeriksaan lama
Ideks Pendarahan Papila-PBI
• Saxer dan Muhlemann,1975

• modifikasi Sulcus Bleeding Index


• sebagai indikator keparahan inflamasi gingiva pada pasien berdasarkan
kecenderungan perdarahan pada interdental papil.
• PBI dikembangkan sebagai indikator sensitiv tingkat keparahan inflamasi
gingiva pada pasien secara individu
• PBI berfungsi untuk penilaian inflamasi pada papilla interdental selama
perawatan
Prosedur Indeks Pendarahan Papila-PBI

Prosedur : - gunakan probe,masukkan dengan tekanan


ringan ke dasar sulkus gingiva pada mesial
papila interdental lalu digerakkan ke arah
mahkota gigi sampai puncak papila,
- ulang pada distal papila digerakkan ke arah
mahkota gigi sampai puncak papila
- Setelah 20-30 detik, intensitas perdarahan
dinilai dan diberi skor dalam 4 tingkat
Indeks Pendarahan papilla-PBI

Jumlah skor perdarahan


PBI = Jumlah sisi yang diperiksa
PERIODONTAL DISEASES INDEX
(PDI)
• Periodontal Disease Index (PDI) diperkenalkan oleh Ramfjord (1959) yang sangat
berguna untuk studi epodemologi
• 6 Gigi terpilih yang dianggap mewakili keseluruhan gigi dalam rongga mulut yaitu
gigi 16,21,24,36,41, dan 44
• Disebut juga sebagai indirect method for measuring periodontal attachment loss
• Mengukur Clinical Attachment Loss dari titik Cementoenamel Junction (CEJ)
• Pengukuran lebih akurat
• Membutuhkan waktu lama karena penilaian yang akurat
Periodontal Deseases Index-PDI

• Gigi Indeks RamfJord teeth (Gigi di dalam bulatan merah) beserta gigi
pengganti yang terletak di sebelah distal
Skor Periodontal Disease Index
Metode mengukur hilangnya Perlekatan
Periodontal Diseases Index-PDI
Commmunity Periodontal Index of
Treathment Needs (CPITN)
• CPITN dikembangkan pada tahun 1978 oleh WHO dan digunakan untuk studi
epidemologi

• Perbedaan utama Antara CPITN dan indeks lain adalah penentuannya tidak hanya
pada keparahan gingivitis dan periodontitis, namun juga penyediaan informasi
yang berfokus pada tipe penyakit dan terapi.

• Menggunakan sonde WHO Periodontal Examining Probe


Commmunity Periodontal Index of Treathment Needs (CPITN)

• Fokus utama pada terapi yang diperlukan


• Mengukur
- Bleeding on Probing
- Kalkulus supra dan sub gingiva
- Poket Periodontal menggunakan WHO Probe
• Simple, cepat, dan internasional
• Kurang akurat karena penilaian terbatas pada skala terburuk per
sekstan
Menggunakan CPITN / WHO Probe
Commmunity Periodontal Index of Treathment Needs (CPITN)
Gigi yang diperiksa : 17, 16, 11, 26, 27, 37, 36, 31, 46, 47

You might also like