You are on page 1of 7

EFEKTIFITAS METODE DAN MEDIA PENYULUHAN PERTANIAN

DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN KETERAMPILAN DAN SIKAP PETANI


DI DESA LASSA-LASSA KECAMATAN BONTOLEMPANGAN KABUPATEN GOWA

BAB 1 PENDAHULUAN

SUWANDI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
17 012 014 082
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
BAB 3 METODOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN


BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam pembangunan sektor pertanian di Indonesia, maka petani sebagai pelaku


utama perlu didorong untuk agar dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
sikap petani sehingga terciptanya kesejahteraan dan peningkatan pendapatan bagi
petani dan keluarganya menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Berdasarkan pengamatan dan pra survei penulis lakukan selaku penduduk asli dari masyarakat di
Desa Lassa-lassa Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa, sesungguhnya apa yang selama
ini dilakukan oleh pemerintah (penyuluh) kepada masyarakat telah mengikuti prosedur-prosedur
yang telah ditetapkan, tetapi kurangnya pemahaman pemerintah (penyuluh) terhadap karakter,
tradisi serta kebiasaan masyarakat ketika membuat program program penyuluhan sehingga sasaran
dari program ini tidak tercapai secara maksimal. Penyuluh harus mempunyai metode komunikasi
penyuluhan yang efektif bagi kegiatan penyuluhan i
• Rumusan Masalah
• Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka perumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah :
• Bagaimana pelaksanaan kegiatan metode penyuluhan dalam kegiatan penyuluhan pertanian di Desa Lassa-lassa Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa ?
• Faktor – faktor apa sajakah yang menjadi penghambat dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan di Desa Lassa- lassa Kecamatan Bontolempangan Kabupaten
Gowa?
• Bagaimana
  media komunikasi penyuluhan yang efektif di Desa Lassa-lassa Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa?

A. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kegiatan metode penyuluhan dalam kegiatan penyuluhan pertanian di Desa Lassa-lassa Kecamatan Bontolempangan
Kabupaten Gowa.
2. Untuk mengetahui faktor – faktor yang menjadi penghambat dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan di Desa Lassa-lassa Kecamatan Bontolempangan Kabupaten
Gowa.
3. Untuk mengetahui media komunikasi penyuluhan yang efektif di Desa Lassa-lassa Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa.

A. Manfaat penelitian

Adapun manfaat penelitian ini, adalah :

1. Manfaat bagi penulis adalah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat selama di bangku kuliah, serta menambah pengalaman
penulis dengan pelaksanaan penelitian yang wajib bagi mahasiswa strata S1.
2. Manfaat bagi masyarakat tempat penelitian yaitu diharapkan hal yang positif yang biasa diterapkan dalam s istem yang akan datang demi untuk memperbaiki sistem yang
sudah ada,
3. Bagi institusi pendidikan menambah kajian pustaka dalam bidang sikap petani terhadap materi dan media penyuluh pertanian serta dapat menjadi reverensi bagi
penelitian selanjutnya.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 3 METODOLOGI
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan kegiatan metode penyuluhan pertanian di Desa Lassa-


Lassa Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa
Kegiatan Penyuluhan di Desa Lassa-Lassa Kecamatan Bontolempangan Kab
Gowa menggunakan Metode dan Media komunikasi, dimana di ketahui bahwa
metode adalah cara atau teknik penyampaian materi penyuluhan oleh penyuluh
pertanian kepada pelaku utama dan pelaku usaha agar cepat mengadopsi
inovasi yang diberikan. Berikut metode yang digunakan :

Metode Penyuluhan Ceramah


BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan di desa lassa-lassa kecamatan Bontolemapangan kabupaten Gowa yaitu menggunakan metode dan media komunikasi yang
efektif,
2. Faktor penghambat berupa partispasi petani, komunikasi dan sarana dan parsarana dalam melaksanakan kegaiatan penyuluhan di desa lassa-Lassa kecamatan
Bontolempangan tidaklah menjadi pemhambat dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan dilihat dari sikap antusias dari petani yang dibilang efektif.
3. Metode penyuluhan pertanian yang termasuk kategori sangat tinggi adalah Demplot, dan ceramah, sedangkan metode penyuluhan pertanian yang termasuk kategori
tinggi adalah Temu Wicara dan angjangsana.
4. Metode penyuluhan pertanian Demplot,ceramah ,Anjangsana, dan Temu Wicara secara keseluruhan berpengaruh dan siqnifikan dalam meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan petani.

Dari hasil temuan penelitian yang telah dilakukan diatas, maka kami menyarankan beberapa hal, antara lain :

1. Bagi Petani, bahwa Metode penyuluhan pertanian hendaknya dapat diikuti secara baik oleh petani khususnya kegiatan Demplot dan ceramah.

2. Bagi Penyuluh, bahwa hendaknya metode penyuluhan yang dilakukan oleh penyuluh harus lebih diintesifkan serta materi tersebut juga disesuaikan dengan
permasalahan dan kebutuhan petani.

3. Bagi Pemerintah atau Dinas terkait, bahwa metode penyuluhan hendaknya dilaksanakan berdasarkan perencanaan bottom up atau sesuai dengan kebutuhan dan
permasalahan yang dihadapi oleh petani.

You might also like