You are on page 1of 16

BISEKSUAL

Modul KB
skenario-1
STEP 1
• Bisexual : ketertarikan sexual terhadap kedua jenis kelamin
• Alloanamnesa : anamnesis yang dilakukan antara dokter dan keluarga pasien
STEP 2
• A merupakan remaja laki laki usia 16 th melakukan perilaku sexual dengan menonton video porno
dan menyukai sesama jenis.
• A sering merasa tertekan akan tuntutan ibu yang dominan dan sering merasa cemas terhadap hal
hal sepele
• Perilaku seksual yang menyimpang dimulai saat kelas 1 SMA dengan sering menonton video
porno tentang hal tersebut, berujung dengan melakukan onani dan berhubungan sesama jenis.
• A memiliki sifat pemalu, pendiam, serta cenderung kurang percaya diri. Relasi dengan ayah pun
kurang.
STEP 3
• Apa saja hal yang mungkin menjadi factor pasien mengalami penyimpangan sexual?
Jawab:
- factor lingkungan dan social > seperti keluarga, teman, budaya, dan agama
- Faktor psikologi dan emosional > Seperti factor dari pola pikir
• Apakah dampak dari seringnya melakukan onani?
Jawab: Mudah ejakulasi, pusing, jantung berdebar, mudah marah, gelisah, dan tidak mampu berpikir
jernih.
• Apa resiko dari perikalku penyimpangan sexual yang dialami oleh pasien?
Jawab: Hal ini akan berdampak pada psikis pasien (malu, cemas, takut, dan tidak percaya diri), serta akan
meningkatkan resiko terkena infeksi menular seksual.
STEP 4
STEP 5
• Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tahapan perkembangan seksual.
• Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Jenis dan defenisi penyimpangan seksual.
• Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan dampak negatif dari perilaku penyimpangan seksual
• Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan resiko penyakit yang ditimbulkan dari perilaku
penyimpangan seksual
• Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan factor penyebab penyimpangan seksual (lingkungan
dan hormonal).
• Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan upaya penyembuhan pada pasien penyimpangan
seksual.
• Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengaruh usia pada dorongan seksual.
• Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pandangan berdasarkan al-qur’an dan hadist terhadap
penyimpangan seksual.
STEP 6
• tahapan perkembangan seksual.
Awal pertumbuhan dan perkembangan remaja ditandai oleh pubertas. Pubertas sering didefinisikan
sebagai transformasi fisik seorang anak menjadi dewasa. Perubahan-perubahan ini mencakup
bentuk (pematangan seks), ukuran (peningkatan tinggi dan berat badan) dan komposisi tubuh.
Selesainya pertumbuhan tulang bersamaan dengan peningkatan densitas tulang dan komposisi
tubuh. Umumnya perubahan ini konsisten terjadi di antara remaja, hanya terdapat variasi dalam
umur dimulainya pubertas, lama dan kecepatan perubahan tersebut. Adanya variasi tersebut
dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan, seperti asupan kalori dan aktivitas fisik. Pubertas
umumnya terjadi pada usia 11 tahun (perempuan) dan 13 tahun (lelaki).Perubahan ini dipengaruhi
oleh gonadal steroid hormones dan growth hormone (GH), peningkatan mineral tulang dan densitas
otot. Deposisi lemak sesuai jenis kelamin. Hasil dari perubahan distribusi lemak tubuh (lemak
sentral dan dengan perifer, subcutaneous dengan visceral, bagian atas dengan bagian bawah tubuh),
terbentuk tipe android dan gynecoid.
• Jenis dan defenisi penyimpangan seksual.
Penyimpangan seksual adalah aktivitas seksual yang ditempuh seseorang untuk mendapatkan
kenikmatan seksual dengan tidak sewajarnya. Biasanya, cara yang digunakan oleh orang tersebut
adalah menggunakan obyek seks yang tidak wajar.
Berikut adalah beberapa contoh perilaku penyimpangan seksual yang dapat ditemui:
1. Zina: Zina merujuk pada hubungan seksual di luar pernikahan.
2. Homoseksualitas: ketertarikan seksual atau perasaan romantis terhadap individu dengan jenis
kelamin yang sama. Dalam beberapa budaya atau agama, homoseksualitas dianggap sebagai
penyimpangan seksual.
3. Biseksualitas: Biseksualitas merujuk pada ketertarikan seksual atau perasaan romantis
terhadap individu dengan kedua jenis kelamin, baik laki-laki maupun perempuan.
4. Pedofilia: Pedofilia adalah ketertarikan seksual terhadap anak-anak prapubertas. Ini adalah
perilaku yang melanggar hukum dan melibatkan eksploitasi dan penyalahgunaan anak-anak.
5. Eksibisionisme: Eksibisionisme adalah perilaku di mana seseorang merasa terangsang dengan
mengekspos diri secara terbuka atau memperlihatkan alat kelaminnya kepada orang lain tanpa izin.
6. Voyeurisme: Voyeurisme adalah perilaku seksual yang melibatkan kepuasan seksual dengan
diam-diam memperhatikan orang lain yang sedang melakukan aktivitas seksual atau sedang
telanjang.
7. Fetisisme: Fetisisme adalah ketertarikan seksual atau kepuasan seksual yang berkaitan dengan
objek atau bagian tubuh tertentu yang tidak lazim atau tidak lazim, seperti pakaian dalam, kaki,
sepatu, atau barang-barang lainnya.
8. BDSM: BDSM (Bondage, Disiplin, Dominasi, Submisi, Sadisme, Masokisme) adalah bentuk
perilaku seksual yang melibatkan permainan peran, pengikatan, penggunaan kekuatan atau kontrol,
atau pemberian atau penerimaan rasa sakit dalam konteks yang disepakati dan saling setuju.
9. Nekrofilia: Nekrofilia adalah ketertarikan seksual terhadap mayat atau kepuasan seksual yang
melibatkan interaksi seksual dengan mayat.
• dampak negatif dari perilaku penyimpangan seksual
Dampak bagi bagi para pelaku ;
1. Perbuatannya dapat mencelakakan dirinya sendiri.
2. Menghancurkan masa depan pelaku penyimpangan.
3. Memberikan pengaruh psikologis dan tekanan mental terhadap pelaku karena dapat
dikucilkan anggota masyarakat maupun dijauhi dari pergaulan.
Dampak bagi masyarakat diantaranya ;
4. Merusak tatanan nilai, norma, dan pranata sosial yang ada di masyarakat.
5. Menimbulkan beban sosial, psikologis, dan ekonomi bagi keluarga pelaku.
6. Mengganggu keamanan, ketertiban dan keharmonisan dalam masyarakat.
7. Merusak unsur budaya yang mengatur perilaku individu dalam kehidupan masyarakat.
Perilaku menyimpang atau penyimpangan sosial merupakan suatu perilaku yang dilakukan
oleh individu atau kelompok bertentangan atau tidak sesuai dengan nilai dan norma yang
berlaku di masyarakat. Penyimpangan sosial dapat memberikan dampak negatif bagi
kehidupan masyarakat baik bagi pelakunya dan juga masyarakat sekitar.
• resiko penyakit yang ditimbulkan dari perilaku penyimpangan seksual
Perilaku penyimpangan seksual tertentu tidak menyebabkan penyakit secara langsung. Namun,
beberapa jenis perilaku seksual yang melibatkan risiko seksual yang tinggi dapat meningkatkan
kemungkinan terpapar penyakit menular seksual (PMS) atau infeksi lainnya. Beberapa penyakit
yang dapat ditimbulkan dari perilaku seksual yang berisiko adalah sebagai berikut:1. Penyakit
Menular Seksual (PMS): Beberapa PMS yang dapat ditularkan melalui aktivitas seksual yang
berisiko termasuk HIV/AIDS, sifilis, gonore, klamidia, herpes genital, hepatitis B, hepatitis C, dan
infeksi human papillomavirus (HPV).2. Hepatitis: Beberapa jenis hepatitis, seperti hepatitis B dan
hepatitis C, dapat ditularkan melalui kontak darah atau cairan tubuh yang terinfeksi, termasuk
melalui hubungan seksual yang berisiko seperti seks tanpa pengamanan atau berbagi jarum
suntik.3. Infeksi saluran kemih: Aktivitas seksual yang berisiko dapat meningkatkan risiko infeksi
saluran kemih, termasuk infeksi kandung kemih (sistitis) dan infeksi ginjal (pielonefritis).4. Infeksi
menular non-seksual: Selain PMS, ada juga kemungkinan tertular infeksi non-seksual seperti
infeksi saluran pernapasan, flu biasa, atau pilek melalui kontak dekat yang terjadi selama perilaku
seksual yang berisiko.
• factor penyebab penyimpangan seksual (lingkungan dan hormonal).
Faktor-faktor Penyebab Masalah Seksualitas pada Remaja
1) Meningkatnya libido seksualitas yang disebabkan perubahan hormon remaja.
2) Penundaan usia perkawinan. Penundaan tersebut karena adanya undang-undang yang
mengatur tentang batas usia menikah.
3) Adanya larangan dan memandang bahwa seks adalah adalah hal yang tabu sehingga remaja
cenderung melanggar larangan tersebut.
4) Kurangnya informasi mengenai seks karena hubungan yang tidak terbuka antara orang tua dan
anak.
5) Pergaulan remaja yang sekarang semakin bebas. Ada juga beberapa faktor yang
mempengaruhi perilaku seksual remaja antara lain perkembangan psikis, fisik, proses belajar
dan sosiokultural.
• upaya penyembuhan pada pasien penyimpangan seksual.
upaya penyembuhan :
1. Psikoterapi Psikodinamikbertujuan untuk Psikoterapi psikodinamik digunakan dalam
pengobatan kecanduan
seksual untuk mengeksplorasi isi ketidaksadaran dari jiwa, trauma masa lalu, dan faktor penyebab
yang mendasari untuk memfasilitasi kesadaran individu akan pikiran dan perilaku bawah sadar, dan
membantu mereka mengembangkan wawasan baru
2. Pengobatan Farmakologis
terapi farmako perilaku penyimpangan seksual bahwa obat yang sering digunakan adalah
serotonin reuptake inhibi selektif. medroxyprogesterone acetate, cyproterone acetate, dan
luteinizing hormone-releasing hormone
• pengaruh usia pada dorongan seksual.

Perilaku seksual merupakan perilaku yang didasari oleh dorongan seksual atau kegiatan mendapatkan
kesenangan organ seksual melalui berbagai perilaku. Perubahan-perubahan mendasar dalam sikap dan
perilaku seksual dan reproduksi di kalangan remaja telah menjadi salah satu masalah sosial yang
memprihatinkan masyarakat Indonesia, terutama dalam satu dekade terakhir ini.Ada beberapa faktor
penyebab yang saling terkait satu sama lain dari timbulnya perubahan-perubahan tersebut. Faktor ±
faktor itu antara lain adalah usia pubertas rata-rata remaja yang lebih dini sementara usia nikah
semakin tinggi, peningkatan dorongan seks pada usia remaja, kurang memadainya pengetahuan
remaja tentang proses dan kesehatan reproduksi, menajamnya jumlah remaja yang berperilaku seks
aktif (sexually active), miskinnya pelayanan dan bimbingan tentang kesehatan reproduksi, dan
pengaruh negatif budaya pop serta industri turisme yang menyebarkan nilai casual sex atau easy sex
melalui berbagai media cetak dan audiovisual. Perubahan-perubahan sikap dan perilaku seksual
remaja ini pada gilirannya mengakibatkan peningkatan masalah-masalah seksual seperti
meningkatnya perilaku seks sebelum menikah yang biasanya disertai masalah-masalah unprotected
sexuality, penyebaran penyakit kelamin, dan kehamilan tidak diinginkan atau tidak direncanakan
(unwanted atau unintended pregnancy). Masalah yang disebut terakhir ini akan menimbulkan
masalah- masalah lain, yakni aborsi dan pernikahan usia muda
• pandangan berdasarkan al-qur’an dan hadist terhadap penyimpangan seksual.
Berikut ini adalah beberapa ayat Al-Qur'an dan hadis yang terkait dengan penyimpangan seksual:
1. Al-Qur’an:
“Surah Al-Isra' (17): 32:"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.
"Surah An-Nur (24): 2-3:"Zina itu hukumannya adalah rajam sampai mati bagi lelaki dan
perempuan yang bersuami, yaitu jika mereka berzina dengan seorang lelaki atau seorang
perempuan, muhsan dan bukan budak. Adapun orang yang tidak mampu, maka hukumannya
adalah ikhtilaf (pelecehan) sebanyak empat puluh kali. Itulah hukum dari Allah, dan bagi orang-
orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Dan barangsiapa yang berbuat dosa, maka
sesungguhnya ia telah merugikan dirinya sendiri. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.“
• 2. Hadis:
• Dari Sahih Bukhari, Volume 8, Hadis No. 6813:Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, "Janganlah kalian mendekati zina. Sungguh, zina membawa enam keburukan:
berkurangnya rezeki, hilangnya berkah, penghancuran kehormatan, penyebaran penyakit,
timbulnya kemurkaan Allah, dan berakhirnya kehidupan dengan kematian yang buruk.
• "Dari Sahih Muslim, Kitab Al-Birr was-Silah wa'l-Adab, Hadis No. 2657:Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak akan masuk Surga pelaku zina.
• "Dari Sunan Abu Dawud, Kitab Al-Hudud, Hadis No. 4462:Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda, "Barangsiapa yang melakukan perbuatan seperti yang dilakukan oleh kaum
Luth, maka bunuhlah orang yang melakukannya, baik itu pelakunya maupun yang diperlakukan.
• "Dari Sunan Abu Dawud, Kitab Al-Hudud, Hadis No. 4448:Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda, "Lima perkara akan terjadi pada kaumku yang sebelumnya tidak pernah terjadi
pada umat-umat sebelumnya: cemar yang terang-terangan, wabah yang menyebabkan hewan
ternak binasa, penyimpangan di kalangan keluarga, merajalelanya banyaknya tumbuhan berduri,
dan terjadi pembunuhan secara besar-besaran."

You might also like