You are on page 1of 31

SGD 8

SKENARIO 1
“ KELUHAN SEORANG WANITA “
Contents of this template
Here’s what you’ll find in this Slidesgo template:
1. A slide structure based on a multi-purpose presentation for education, which you can easily adapt to your needs.
For more info on how to edit the template, please visit Slidesgo School or read our FAQs.
2. An assortment of graphic resources that are suitable for use in the presentation can be found in the
alternative resources slide.
3. A thanks slide, which you must keep so that proper credits for our design are given.
4. A resources slide, where you’ll find links to all the elements used in the template.
5. Instructions for use.
6. Final slides with:
● The fonts and colors used in the template.
● A selection of illustrations. You can also customize and animate them as you wish with the online editor.
Visit Storyset to find more.
● More infographic resources, whose size and color can be edited.
● Sets of customizable icons of the following themes: general, business, avatar, creative process, education,
help & support, medical, nature, performing arts, SEO & marketing, and teamwork.
You can delete this slide when you’re done editing the presentation.
STEP I ( TERMINOLOGI )
1. Libido : Gairah seksual atau energi psikis yang berasal dari rangsangan insting biologis
STEP 2 ( IDENTIFIKASI MASALAH
)
1. Pasien Wanita usia 52 thn dengan keluhan tidak datang haid selama 1 tahun, cemas, kulit wajah sudah mulai
kering dan keriput, tulang kaki sering ngilu dan libido menurun
2. Pasien tidak pernah berolahraga, kebiasaan merokok dan minum kopi
3. Dari hasi tb dan bb pasien tergolong obesitas
4. Hasil pemeriksaan tidak ditemukan kelainan reproduksi dan dokter memberitahu bahwa keluhan ini sering
dialami Wanita seusianya
STEP 3 ( ANALISA MASALAH )
1. Bagaimana hubungan antara usia dengan ketidakteraturan siklus haid? Ketidakteraturan siklus haid
merupakan tanda dari menopause yang terjadi pada Wanita usia lanjut
2. Apakah pola hidup pasien berpengaruh terhadap keluhan ? Pola hidup pasien sangat berpengaruh terhadap
keluhan yg dialami. Pola hidup pasien termasuk dalam kategori buruk dimana kebiasaan tidak berolahraga,
merokok, dan minum kopi akan memicu penurunan produksi hormon dan kualitas organ.
3. Faktor apa yang menyebabkan libido menurun? Gairah seksual menurun pada Wanita seusia pasien umunya
disebabkan oleh penurunan kadar hormon dalam tubuh dimana kadar estrogen yang memegang pernana penting
mengalami penurunan
4. Dari keluhan pasien, apa sebenarnya yang dialami pasi )n tersebut? Pasien mengalami menopause
dikarenakan tidak dating haid selama 1 tahun dan sudah berusia lanjut? ( WHO dan Depkes RI)
5. Hormon apa yang berpengaruh terhadap keluhan pasien dan hormon yang berperan dalam siklus haid ? FSH ,
LH, GNRH
6. Sebutkan organ apa yang terlibat dalam siklus haid? Organ yang terlibat uterus, ovarium, dan vagina ,
hipotalamus?
STEP 3 ( ANALISA MASALAH )
1. Apakah obesitas yang dialami pasien berpengaruh terhadap keluhan dan siklus haid pasien? Berpengaruh,
karena obesitas dapat mengganggu fungsi hormon yang menyebabkan tidak terjadinya siklus menstruasi, serta
hormon yang mempegaruhi psikis pasien
2. Bagaimana terjadinya menstruasi? Melalui 3 tahapan yaitu fase folikuler, fase ovulasi, fase luteal.
3. Pada rentang usia berapa keluhan ini biasanya terjadi pada Wanita? Biasanya terjadi dari usia 45 – 55 thn ,
apabila tidak lagi mengalami menstruasi
4. Bagaimana produksi dan mekanisme hormon pada Wanita menopause?
5. Fungsi dari organ reproduksi Wanita?
STEP 4 ( PETA KONSEP )

MENSTRUASI

FAKTOR SIKLUS PROSES ORGAN YANG HORMON YANG


MENSTRUASI MENSTRUASI BERPERAN BERPERAN
STEP 5 ( LO )
1. Mahasiswa/I mampu memahami dan menjelaskan organ dan fungsi organ reproduksi wanita
2. Mahasiswa/I mampu memahami dan menjelaskan hormon siklus menstruasi
3. Mahasiswa/I mampu memahami dan menjelaskan mekanisme terjadinya menstruasi
4. Mahasiswa/I mampu memahami dan menjelaskan mekanisme terjadinya menopause
01 Uterus

ORGAN REPRODUKSI
WANITA BESERTA Ovaries
Fallopian
tubes
FUNGSINYA
Vagina
ALAT GENETALIA WANITA
Alat Genetalia Interna Alat Genetalia Externa
Alat Genetalia Interna
1. Vagina
2. Uterus
3. Tuba Uterina
4. Ovarium
Vagina
Vagina merupakan alat kelamin wanita yang menghubungkan alat kelamin luar dengan rahim. Vagina merupakan
tempat keluargnya aliran haid dan tempat menerima penis selama terjadinya koitus ( hubungan seksual ) serta
menyimpan cairan sperma untuk sementara. Panjangnya kira-kira 10 cm yang memanjang dari serviks sampai ke
vestibulam bagian atas secara langsung berhubungan dengan uterus.

Dinding vagina banyak memiliki lipatan meskipun lebih tipis dari rahim. Selain
itu lendir yang dihasilkan dari dindingnya berfungsi mempermudah persalinan.
Mukosa vagina banyak mengandung glikogen sehingga dapat menghasilkan asam
organik, asam organik menyebabkan pH di daerah vagina menjadi asaam sehingga
dapat membunuh bakteri yang merugikan. Kondisi asam pada vagina merupakan
hal yang tidak menguntungkan bagi sperma ,oleh karena itu cairan sperma
berperan dalam menetralkan keadaan asam tersebut
Uterus ( Rahim )
Uterus merupakan tempat implantasi sel telur yang telah dibuahi serta tempat untuk perkembangan fetus sampai untuk
siap dilahirkan. Uterus terletak diantara kandung kemih dan rektum, bentuk rahim menyerupai buah pir yang
terbalik.Uterus tersusun atas otot yang tebal, bagian bawah memiliki ukuran yang kecil dan biasa disebut dengan leher
rahim dan bagian yang besar disebut dengan corpus uteri.

Secara anatomi uterus dibagi menjadi 3 bagian yaitu:


1) Fundus, merupakan bagian yang paling atas
2) Badan, merupakan bagian utama dari uterus
3) Serviks, merupakan bagian paling bawah yang langsung berhubungan dengan vagina.
Uterus ( Rahim )
Uterus memiliki 3 lapisan :
 Endometrim
 Miometriem
 Perimetrium
Tuba Uterina / Tuba Fallopii
Tuba falopi merupakan saluran yang menghubungkan ovariumdengan uterus. Tuba fallopi terdiri dari bagian kanan
dan kiri dengan panjangnya antara 8-14 cm.
Pada bagian ujung distal masing-masing terdapat suatu bagian terbuka yang berbentuk corong yang disebut
infundibulum, letaknya dekat dengan ovarium namun tidak menempel. Infundibulum dikelilingi oleh rumbai dari
tonjoloan yang menyerupai jari yang disebut dengan fimbriae. Pada saluran telur terdapat bagian yang paling lebar dan
panjang disebut ampula, sedangkan bagian yang sempit pendek dan berdinding rapat dan bersatu dengan uterus
disebut isthmus.
Tuba Uterina / Tuba Fallopii
Tuba falopii atau saluran telur terdiri atas tiga lapisan yaitu lapisan paling dalam disebut mukosa yang disusun oleh
sel kolumnar bersilia yang diduga berfungsi untuk membantu pergerakan dan nutrisi sel telur. Lapisan tengah
dinamakan muskularis, disusun oleh otot polos yang rapat dan melingkar disebelah, serta otot polos yang memanjang
disebelah luar.Kontraksi peristaltik dari otot tersebut akan membantu gerakan sel telur kedalam uterus sementara
lapisan terluar dinamakan serosa. Sebulan sekali satu sel telur yang matang akan dilepaskan oleh ovarium selanjutnya
sel telur akan ditangkap oleh fimbriae dan didorong masuk kesaluran tuba, bila sperma masuk melalui vagina sperma
dan sel telur yang matang akan bertemu didalam saluran tuba fallopi khususnya dibagian ampula. Pembuahan dapat
terjadi kapan saja sampai dengan 21 jam setelah ovulasi.Sel telur yang dibuahi disebut dengan blastosis yang akan turn
kedalam uterus dalam waktu 7 hari. Sedangkan sel telur yang tidak dibuahi akan rush dan luruh meniadi
darah menstruasi.
Ovarium ( indung telur )
Ovarium adalah organ endokrin yang berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum. Ovarium terdapat dua buah
yaitu kanan dan kiri. Ovarium adalah organ wanita yang berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel
menjadi ovum, proses ovulasim sintesis dan sekresi hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesterone
oleh korpus luteum pasca ovulasi).
Ovarium terdiri dari dua bagian yaitu antara lain:
1) Korteks ovarii
mengandung folikel primordial, tempat berbagai
fase pertumbuhan folikel menuju folikel de graff,
dikorteks ovarii terdapat
korpus luteum dan albikantes.
2) Medula ovarii
Pada medula ovarii terdapat pembuluh darah dan
limfe dan terdapat serat syaraf
Alat Genetalia Externa
1. Mons Pubis
2. Labia mayor dan minor
3. Vestimbulum
4. Himen ( Selaput dara )
5. Kelenjar Bartholin
Alat kelamin luar wanita terdiri dari beberapa bagian dengan berbagai fungsi tertentu, yaitu antara lain
1. Mons Pubis yaitu area kelamin eksternal Wanita yang biasanya dipenuhi rambut kemaluan
2. Bibir besar (labia mayora) merupakan kelanjutan dari berbentuk lonjong. Kedua bibir ini dibagian bawah bertemu
membentuk perineum. Permukaan labia mayora terdiri dari: 1) Bagian luar : tertutup rambut, yang merupakan
kelanjutan dari rambut pada mons veneris.
2) Bagian dalam : tapa rambut, merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebase
(lemak).
3. Bibir kecil (labia minora) merupakan lipatan dibagian dalam bibir besar, tanpa rambut. Dibagian atas klitoris,
bibir kecil bertemu membentuk prepusium klitoris dan di bagian bawahnya bertemu membentuk penulum klitoris.
4. Klitoris merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil . Klitoris mengandung banyak
pembuluh darah dan serat syaraf sensoris sehingga sangat sensitif. Analog pada pria klitoris wanita sama dengan
bagian penis pada pria.
5. Vestibulum merupakan alat reproduksi bagian luar dan pada vestibulum terdapat 3 bagian muara yaitu urethra, dua
(2) lubang saluran kelenjar bartholin dan dua (2) lubang saluran kelenjar skene ( disekitar uretra )
6. Himen (selaput dara) Himen merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina, bersifat rapuh da mudah sobek.
Himen in berlubang sheingga menjadi saluran dari lendir yang dikeluarkan uterus dan darah saat menstruasi.
7. Kelenjar Bartholin merupakan kelenjar yang dapat mengeluarkan lendir yang bermanfaat untuk
berhubungan seksual.
02 Uterus

MEKANISME TERJADINYA
Fallopian
MENSTRUASI Ovaries
tubes

Vagina
PENGERTIAN SIKLUS MENSTRUASI
Siklus menstruasi adalah proses perubahan hormon yang terus-menerus dan mengarah pada pembentukan
endometrium, ovulasi, serta peluruhan dinding jika kehamilan tidak terjadi. Setiap bulan, sel telur harus dipilih
kemudian dirangsang agar menjadi matang. Endometrium pun harus dipersiapkan untuk berjaga-jaga jika telur yang
sudah dibuahi (embrio) muncul kemudian melekat dan berkembang disana. Pendarahan menstruasi dimulai menjelang
akhir pubertas. Saat itu anak gadis mulai melepaskan sel telur sebagai bagian dari periode bulanan yang disebut
dengan siklus reproduksi wanita atau siklus menstruasi
PROSES TERJADINYA MENSTRUASI
Fase-fase yang terjadi selama siklus menstruasi:

a. Fase folikuler yang dimulai pada hari pertama periode menstruasi.

Berikut ini hal-hal yang terjadi selama fase folikuler:

1) Follicle stimulating hormone (FSH, hormon perangsang folikel) dan luteinizinghormone (LH, hormon pelutein)
dilepaskan oleh otak menuju ke ovarium untuk merangsang perkembangan sekitar 15-20 sel telur di dalam
ovarium. Telur-telur itu berada di dalam kantungnya masing-masing yang disebut folikel.

2) Hormon FSH dan LH juga memicu peningkatan produksi estrogen.

3) Peningkatan level estrogen menghentikan produksi FSH. Keseimbanganhormon ini membuat tubuh bisa
membatasi jumlah folikel yang matang.

4) Saat fase folikuler berkembang, satu buah folikel di dalam salah satu ovarim menjadi dominan dan terus matang.
Folikel dominan ini menekan seluruh folikel lain kelompoknya sehingga yang lain berhenti tumbuh dan mati.
Folikeldominan akan terus memproduksi estrogen.
PROSES TERJADINYA MENSTRUASI
b. Fase ovulasi

Biasanya dimulai sekitar 14 hari setelah fase folikuler. Fase ini adalah titik tengah dari siklus menstruasi, dengan
periode menstruasi berikutnya akan dimulai sekitar 2 minggu kemudian.

Peristiwa di bawah ini terjadi di fase ovulasi:

1) Peningkatan estrogen dari folikel dominan memicu lonjakan jumlah LH yang diproduksi oleh otak sehingga
memyebabkan folikel dominan melepaskan sel telur dari dalam ovarium.

2) Sel telur dilepaskan (proses ini disebut sebagai ovulasi) dan ditangkap oleh ujung-ujung tuba fallopi yang mirip
dengan tangan (fimbria). Fimbria kemudian menyapu telur masuk ke dalam tuba fallopi. Sel telur akan melewati
tuba Fallopi selama 2-3 hari setelah ovulasi.

3) Selama tahap ini terjadi pula peningkatan jumlah dan kekentalan lendir serviks. Jika seorang wanita melakukan
hubungan intim pada masa ini, lendir yang kental akan menangkap sperma pria, memeliharanya, dan
membantunya bergerak ke atas menuju sel telur untuk melakukan fertilisasi.
PROSES TERJADINYA MENSTRUASI
c. Fase luteal

Dimulai tepat setelah ovulasi dan melibatkan proses-proses di bawah ini:

1) Setelah sel telur dilepaskan, folikel yang kosong berkembang menjadi struktur baru yang disebut dengan corpus
luteum.

2) Corpus luteum mengeluarkan hormon progesteron. Hormon inilah yang mempersiapkan uterus agar siap
ditempati oleh embrio.

3) Jika sperma telah memfertilisasi sel telur (proses pembuahan), telur yang telah dibuahi (embrio) akan melewati
tuba fallopi kemudian turun ke uterus untuk melakukan proses implantasi. Pada tahap ini, si wanita
sudah dianggap hamil.
4) Jika pembuahan tidak terjadi, sel telur akan melewati uterus, mengering, dan meninggalkan tubuh sekitar 2
minggu kemudian melalui vagina. Oleh karena dinding uterus tidak dibutuhkan untuk menopang kehamilan,
maka lapisannya rusak dan luruh. Darah dan jaringan dari dinding uterus pun (endometrium) bergabung untuk
memebentuk aliran menstruasi yang umumnya berlangsung selama 4-7 .
03 Uterus

HORMON YANG
MEMPENGARUHI Ovaries
Fallopian
tubes
SIKLUS MENSTRUASI
Vagina
HORMON HORMON YANG MEMPENGARUHI SIKLUS
MENSTRUASI
Ada empat hormon yang menegendalikan siklus menstruasi yakni : estrogen, progesteron, FSH, dan SH.

a. Estrogen adalah hormon yang secara terus menerus meningkat sepanjang duaminggu pertama siklus menstruasi.
Estrogen mendorong penebalan dinding rahim atau endometrium. Estrogen juga menyebabkan perubahan sifat
dan jumlah lendir serviks.b.
b. Progesteron adalah hormon yang diproduksi selama pertengahan akhir siklus menstruasi. Progesteron
menyiapkan uterus sehingga memungkinkan telur yang telah dibuahi untuk melekat dan berkembang. Jika
kehamilan tidak terjadi, level progesteron akan turun dan uterus akan meluruhkan dindingnya, menyebabkan
terjadinya pendarahan menstruasi.
c. Gonadotropin Relasing Hormone (GnRH) Hormon yang diproduksi oleh hipotalamus untuk merangsang
perlepas FSH di hipofisis
d. Follicle stimulating hormone (FSH) terutama berfungsi untuk merangsang pertumbuhan folikel ovarium,
sebuah kista kecil di dalam ovarium yang mencengkram sel telur.
e. Luteinizing hormone (LH) adalah hormon yang dilepaskan oleh otak dan bertanggung jawab atas pelepasan sel
telur dari ovarium, atau ovulasi. Ovulasi biasanya terjadi sekitar 36 jam setelah peningkatan LH. Alat prediksi-
ovulasi mengetes peningkatan level LH
04 Uterus

MEKANISME TERJADINYA
Fallopian
MENOPAUSE Ovaries
tubes

Vagina
Jumlah folikel pada ovarium pada waktu lahir memiliki sekitar 750.000 oosit dalam kedua ovariumnva,
1/3 di antaranya hilang sebelumpubertas dan sebagian besar sisanya hilang sebelum pada masa
reproduksi. Pada tiap siklus menstruasi, 20-30 folikel primordial dalam prosesp erkembangan dan
sebagian besar di antaranya mengalami atresia. Selama masa reproduksi sekitar 400 oosit mengalami
proses pematangan dan sebagian besar hilang spontan akibat bertambahnya usia. Pada waktu
menopause tinggal beberapa ribu buah. Produksi estrogen pun berkurang.Folikel yang tersisa lebih
resistan terhadap rangsangan gonadotropin Sehingga siklus ovarium yang terdiri atas pertumbuhan
folikel, ovulasi dan pembentukan korpus luteum lambat laun terhenti. Hilangnya folikel secara terus
menerus setelah kelahiran, menyisakan hanya kurang lebih beberapa ratus folikel pada saat menopause
berakibat menimbulkan gejala amenore ( tidak haid )dan ketidakteraturan haid.Sebenarnya hanya 480
folikel yang hilangkarena ovulasi, sedangkan sebagian besar hilang karena atresia folikel yang terjadi
menetap hingga usia 35-38 tahun, untuk selanjutnya setelah itu berkurang dengan cepat. Semakin tua,
folikel seorang wanita akan makin resistan terhadap stimulasi gonadotropin, akibatnya FSH dan L.H di
darah akan meningkat.
Refrensi
H. E. Suparni and R. Y. Astutik, Menopause masalah dan penanganannya, Sleman: DEEPUBLISH,
2016.

E. Mulyani, D. O. Handajani and R. E. Safriana, Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Wanita, Malang:
Literasi Nusantara, 2020.
THANKS
!

You might also like