You are on page 1of 14

KARYA MONUMENTAL

DAN ZAMAN KEJAYAAN UMAT ISLAM


DALAM IPTEKS

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2 ELEKTRO SORE

IWAN SANTOSO 210603003


SUDARTO 210603043
SYAH AHMAD AR RIZKY 210603013
A. Zaman Kejayaan Islam di Bidang Ipteks.

Perkembangan Islam dimulai dari saat Rasulullah SAW mendirikan pemerintahan Daulah Khilafah Islamiyah di
Madinah.
Islam tidak hanya berkembang di Madinah, tetapi sudah berkembang ke seluruh negara-negara di Jazirah Arab
dan di sekitarnya.
Sepeninggal Rasululloh SAW, kepemimpinan dilanjutkan dengan masa Khulafaur-Rasyiddin dan masa-masa
kekhalifahan. Adapun puncak perkembangan Islam terutama di bidang IPTEKS terjadi pada masa kekhalifahan
Abbasiyah. Montgomery Watt W dalam bukunya tentang kejayaan islam (terjemah- an) tahun 1990, menganalisa
tentang rahasia kemajuan peradaban Is- lam, dia mengatakan bahwa Islam bisa mencapai zaman kejayaannya,
karena Islam tidak mengenal pemisahan yang kaku antara ilmu peng- etahuan, etika, dan ajaran agama. Fakta
sejarah menunjukkan bahwa, pada masa Daulah Abbasiyah dari tahun 132-923H atau 750-1517 M, Islam pernah
menguasai dunia selama lebih dari 700 tahun lamanya.
1. SEJARAH SINGKAT DAULAH ABBASIYYAH.

Dinamakan Daulah Abbasiyah,


Karena pendirian kekhalifahan ini tidak lepas dari sosok paman Nabi Muhammad SAW yang bernama Abbas bin Abdul
Mutholib, dan khalifahnya adalah merupakan keturunanya. Menggantikan kekuasaan Daulah Umayyah yang berkuasa selama
92 tahun (40-132 H/660-750 M), kekuasaan Daulah Abbasiyah berlangsung selama lima abad lamanya yaitu tahun 132-
656H/750-1258 M (berpusat di Bagdad, Irak) dan tahun 656H/1258M -915H/1517M berpusat di Andalusia Spanyol.

Khalifah pertama adalah Abdul Abbas Asy Syafah yang berkuasa pada tahun 132-136 H/750-753 M. Selama
5 abad berkuasa, Daulah Abbasiyah telah dipimpin oleh 37 khalifah, dan khalifah yang terakhir adalah Al
Mu’tazim yang berkuasa pada tahun 656 H/1258 M dan mati terbunuh oleh pasukan Mongol pimpinan Hulagu
Khan (cucu dari Jengis Khan), kemudian pusat pemerintahan berpindah ke Andalusia sampai tahun
915H/1517M.

Adapun khalifah-khalifah besar yang telah mengantarkan Daulah Abbasiyah ke puncak kejayaannya adalah
Abu Abbas As Safa, Abu Ja- far al-Mansyur, Harun ar-Rasyid, Al Makmum, Al Mu’tazim dan Al Wat- sik.
PADA MASA DAULAH ABBASIYAH INI, ISLAM MENGGAPAI PUNCAK KEJAYAANNYA DI
SEGALA BIDANG, BAIK KEKUASAAN, POLITIK, EKONOMI, KEBUDAYAAN DAN IPTEKS.

Kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Daulah Abbasiyah sungguh sangat pesat, sehingga
melahirkan beberapa disiplin ilmu dan ulama besar sebagai berikut:

1). Ilmu hadits:


a. Imam Bukhari, lahir di Bukharo 194 H di Bagdad, kitabnya “sahih Bukhari”.
b. Imam Muslim wafat tahun 216 H di Naisabur, kitabnya “Sahih Muslim”.

2) Ilmu Fiqih :
a. Imam Abu Hanifah (150–80H/767–700M), penyusun madzhab Hanafi.
b. Imam Malik Bin Anas (lahir di Madinah tahun 93H/711 M dan meninggal di
Hijaz pada tahun 170 H/788 M, penyusun madzhab Maliki.
c. Imam Syafii nama lengkapnya Muhammad bin Idris bin Syafi’i (204 – 150 H/802–
767 M), penyusun madzhab Syafi’i.
d. Imam Hambali (164 – 241 H/780 – 855 M), penyusun madzhab Hambali.
3). Ilmu Tafsir
Ø Abu Jarir at-Tabari dengan tafsirnya Al-Qur’anul Azim sebanyak 30 Juz.
Ø Abu Muslim Muhammad bin Bahr Isfahany (mu’tazilah), tafsirnya
berjumlah 14 jilid.
4). Filsafat
Ø Al-Kindi (185-252 H/805-873 M), terkenal dengan sebutan ‘Filosof Arab’, bukan hanya ahli
filsafat, tetapi juga ahli ilmu matematika, astronomi, farmakologi, dan sebagainya.
Ø Ibnu Rusyd, lahir di Cardova (250 H/1126 M- 675 H/1198 M), dia dikenal di Eropa dengan nama
Averoes, ahli filsafat yang dikenal dengan sebutan bapak Rasionalisme.
5). Matematika
Ø Al-Khawarizmi (194-266 H), buku Aljabar dan menemukan angka nol (0).
Ø Umar Khayam, buku: Treatise On Algebra yang telah diterjemahkan kedalam bahasa
Prancis.
Ø Al Farabi (180-260 H/780 – 863 M), banyak menulis buku tentang logika, matematika, fisika,
metafisika, kimia, etika, dan sebagainya. Dia diberi gelar guru besar kedua, setelah Aristoteles
yang menjadi guru besar pertama
6). Kedokteran
Ibnu Sina (Abdullah bin Sina) (370 -
480H/980 - 1060 M), di Eropa dikenal
dengan nama Avicena. Seorang dokter
di Kota Hamazan, Persia, yang aktif
mengadakan penelitian tentang berbagai
macam jenis penyakit. Disamping dokter
Ibnu Sina juga dikenal sebagai ahli
fisika dan ahli jiwa. Karyanya lebih dari
200 judul buku antara lain: Asy Syifa, Al-
Qanun atau Canon of Medicine.

7). Astronomi

Ø Abu Mansur al-Falaqi


Ø Jabir al-Batani, pencipta alat teropong bintang yang
pertama.
B. Sebab-sebab kemajuan Islam di bidang IPTEKS

Adapun faktor-faktor yang menyebabkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada zaman kejayaan
Islam, menurut Ahmad Y Al-Hassan dan Donal R Hill adalah sebagai berikut :
ü Agama Islam. Fanatisme agama yang kuat ini, memberikan dorongan yang sangat kuat kepada umatnya untuk
melakukan pencapaian - pencapaian di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
ü Pemerintah yang berpihak kepada ilmu pengetahuan. Keberpihakan pemerintah terhadap
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah menjadi ciri umum dari semua Daulah
Islam di seluruh penjuru dunia, sehingga membantu mempercepat penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi pada masa kejayaan Islam itu.

ü Bahasa arab. Semenjak pemerintahan Daulah Umayyah, pengembangan ilmu pengetahuan sudah
dimulai yaitu dengan menterjemahkan buku-buku ke dalam bahasa Arab.
ü Penghormatan kepada ilmuwan.Pada masa kejayaan Islam, para ilmuwan benar-benar mendapatkan
perhatian yang besar dari pemerintah kerajaan, dipenuhi kebutuhan finansialnya sehingga mereka benar-
benar bisa fokus untuk mengem- bangkan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa diganggu dengan me-
mikirkan bagaimana pemenuhan kebutuhan sehari-hari
ü Pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan adalah salah satu pemacu laju perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan para Khalifah menyadari itu, sehingga mereka banyak mendirikan sekolah-
sekolah, lembaga pendidikan tinggi, observatorium, dan perpustakaan
ü Maraknya penelitian.Pada masa itu, pemerintah kerajaan mendorong para ilmuwan untuk melakukan
penelitian-penelitian di segala bidang, dan salah satu hasil- nya adalah riset ilmu matematika yang dilakukan
oleh Al-Khawarizmi, yang telah menemukan angka nol dalam konsep-konsep matematika yang hingga saat
ini masih digunakan.

ü Perdagangan internasional.Menjadi sarana komunikasi yang efektif antar peradaban dan mempercepat proses
kemajuan ilmu pengeta- huan dan teknologi.
C. SEBAB-SEBAB KEMUNDURAN UMAT ISLAM DALAM IPTEKS

Adapun penyebab kemunduran umat Islam dalam bidang ilmu pengetahuan d aktor
internal umat Islam sendiri dan arena faktor eksternal umat Islam.
1. Faktor Internal
1). Tidak bekerja keras, rendah diri, mudah menyerah dan
2). kebanyakan mereka sudah tidak berpegang pada syariat agamanya (Al-Qur’an dan As sunnah).
2. Faktor Eksternal
Wisnu Arya W. dalam bukunya yang berjudul Melacak Teori Einstein dalam Al Qur’an, ada beberapa
faktor yang menjadi penyebab kemunduran umat Islam dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu :
1. Berawal dari kesadaran bangsa barat tentang pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagaimana keberhasilan
umat Islam pada abad 9-13M dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga kehidupannya lebih sejahtera
dari pada bangsa barat, maka mereka berusaha mengejar dan mengambil alih kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
dari umat Islam
2. Adanya fanatisme agama, dimana bangsa barat umumnya beragama Nasrani, ingin menunjukan bahwa melalui
agama Nasrani merekapun dapat maju dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sebagaimana umat Islam, meskipun
selanjutnya mereka menjadi sekuler.
3. Bangsa barat yang berjiwa petualang berusaha menemukan “benua” baru, seperti yang dilakukan oleh Columbus
pada tahun 1492 menemukan benua Amerika. James Cook pada tahun 1770 pergi berlayar ke Australia dan New Zealand
serta kepulauan Pasifik. Penemuan-penemuan benua baru tersebut mempengaruhi route perdagangan, sehingga mereka
tidak melewati jalur yang dikuasai umat Islam yaitu Syria dan Mesir sehingga jalur ini menjadi sepi dan mengakibatkan
sumber pendapatan negeri-negeri Islam jadi berkurang.
4. Bangsa barat sengaja menghancurkan observatorium Islam yang didirikan oleh Taqi Al Din di Konstantinopel pada
tahun 1580, menjadikan Islam kehilangan sumber pengetahuan dan pengamatan bintang (astronomi) yang sudah sangat
maju pada masa itu. Pada waktu yang sama, bangsa barat baru pertama kali membangun observatoriumnya oleh Tycho
Brace.
5. Ketergantungan negara-negara Islam terhadap ekonomi Eropa, kemudian mulai lahir kolonialisme bangsa barat terhadap
negara-negara Islam
6. Akibat kolonialisme negara-negara Islam yang semula menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa nasionalnya,
mulai terdesak oleh bahasa penjajah.
7. Akibat kolonialisme stabilitas politik dan kemakmuran ekonomi negara-negara Islam mulai menurun, padahal stabilitas
politik dan kemakmuran merupakan akar bagi berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
D. UPAYA-UPAYAKEBANGKITAN KEMBALI UMAT ISLAM DALAM IPTEKS

Syakin Arsalan (1869-1946), dalam bukunya Kenapa Islam Terbel- akang ayat yang dalam
pandangannya merupakan kunci kebangkitan dunia Islam, yakni Al-Ankabut (29):69. Bunyi ayat itu: wa ‘l-
ladzina jaha- du fina lanahdiyannahum subulana – mereka yang berjuang (jihad) di jalanKu, Aku akan
menunjukkan mereka jalan-jalan menuju Aku.“Jihad” inilah kata kuncinya yang disebut oleh Arsalan,
maksudnya bukan jihad dalam pengertian “perang suci”, akan tetapi jihad adalah kerja keras untuk
mencapai tujuan yaitu kejayaan Islam.

Adapun Upaya-upaya yang seharusnya di lakukan oleh umat Islam seperti :

1. Dalam segala hal kembali kepada hadits Rasululloh SAW


berikut :

“Telah aku tinggalkan untuk kalian, dua perkara yang kalian tidak akan sesat selama kalian berpegang
teguh dengan keduanya; Kitabul- lah dan Sunnah Nabi-Nya.” (HR. Malik 1395)
2. Bekerja keras tanpa mengenal lelah untuk mewujudkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,
melalui satu sistem pendidikan Islam yang betul-betul bisa dijadikan rujukan dalam rangka mencetak
manusia-manusia muslim yang berkualitas, bertaqwa, beriman kepada Allah.
3. Mengirimkan pelajar untuk mendalami Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
4. Adanya kontak Islam dengan Barat, yang merupakan faktor penting yang bisa kita liat, adanya
kontak ini paling tidak telah menggugah dan membawa perubahan paradigma umat Islam untuk belajar
secara terus menerus kepada Barat, timbulnya pembaharuan pendidikan Islam baik dalam bidang agama,
sosial, dan pendidikan diawali dan dilatar belakangi oleh pemikiran Islam yang timbul di belahan dunia
Islam lainnya.
5. Pola pembaharuan pendidikan Islam yang berorientasi pada pola pemikiran modern di Eropa
6. Pola pembaharuan pendidikan Islam yang berorientasi dan bertujuan untuk pemurnian kembali ajaran
Islam
7. Pola pembaharuan pendidikan Islam yang berorientasi pada kekayaan dan sumber budaya bangsa
masing-masing dan yang bersifat Nasionalisme.
RANGKUMAN

Kejayaan Islam pada masa Daulah Abbasiyah mencerminkan bahwa Islam adalah agama yang luar biasa.
Bahkan Eropa pun seolah-olah tidak berdaya menghadapi kemajuan Islam terutama di bidang IPTEK.
Walaupun pada akhirnya kejayaan Islam masa Daulah Abbasiyah telah berakhir dan hanya menjadi
kenangan manis belaka

Apabila melihat fenomena sejarah, kebangkitan Islam harus dimulai dengan menumbuhkan kembali
semangat iman, menghilangkan stagnasi pemikiran dan fikih, serta gerakan (harakah) dan jihad.

Beranjak dari kesadaran ini, umat Islam seharusnya kembali menoleh ke belakang dan mengambil
pelajaran dari sejarah ini. Dengan sejarah, kita akan melihat kembali kejayaan Islam di masa Rasulullah
SAW, Khulafaurrasyidin dan dimasa daulah Abbasiyah berjaya dengan mengibarkan panji-panji Islam di
seluruh penjuru dunia. Hal ini yang perlu kita pikirkan bersama demi kemajuan umat Islam.
TERIMAKASI
H
KELOMPOK 2

You might also like