You are on page 1of 23

Kelompok 8 - Teori Graf G

Anggota Kelompok :
1. Mochammad Maulana (192410102028)
2. Cahyadi Setia (192410102029)
3. Tri Kurnia (192410102012)
4. Karenina Shelfa (192410102020)
Pewarnaan Sisi
Tujuan Pewarnaan

• Menyelesaikan masalah pada penjadwalan, penugasan, pewarnaan


peta dan lain sebagainya. (Mencari Nilai Optimal)
• Mempermudah dalam menyusun penjadwalan, penugasan,
pewarnaan peta dan lain sebagainya. (Mudah dibaca)
Rules / Aturan Pewarnaan Sisi

- Sisi atau Garis yang Bertetangga harus memiliki warna yang


berbeda. Pada umumnya , jumlah warna bisa mengikuti jumlah sisi
pada graf.
Rules / Aturan Pewarnaan Sisi

- Agar lebih optimal,dapat menggunakan jumlah warna minimal atau


disebut dengan Bilangan Kromatik.
Bilangan Kromatik = Nilai derajat titik terbesar pada graf
Jenis Pewarnaan Sisi

• Pewarnaan sempurna = garis/sisi yang bertetangga memiliki warna


yang berbeda
• Pewarnaan tidak sempurna = terdapat garis/sisi yang bertetangga
memiliki warna yang sama
Batas Atas dan Bawah Bilangan Kromatik

• Batas bawah nilai kromatik yaitu >= derajat titik terbesar pada graf
• Batas atas nilai kromatik yaitu <= derajat titik terbesar pada graf + 1

3 <= Jumlah Warna <= 4


Pewarnaan Sisi - Graf
Khusus
Bilangan Kromatik Graf Khusus
Graf Sikel

Graf Sikel Gn dengan n ≥ 3 titik:


● 𝝌’(Gn) = 2, untuk n genap.
● 𝝌’(Gn) = 3, untuk n ganjil.
Gambar 6.14 menyajikan pewarnaan sisi pada graf sikel dengan n ganjil C5 dan n genap C6
Graf Roda

Graf Roda Wn dengan n ≥ 3 titik tepi:


● 𝝌’(Wn) = n, dengan n titik merupakan titik tepi.
● Untuk sisi tepi dapat dipilih 3 warna dari n warna yang tersedia.
Gambar 6.15 mengilustrasikan pewarnaan sisi dari graf roda W5 dengan bilangan kromatik sisi 5 dan
graf roda W6 dengan bilangan kromatik sisi 6.
Graf Dua Partisi & Graf Pohon

Pada graf dua partisi dan graf pohon berlaku:


● 𝝌’(Wn) = Δ, dengan Δ derajat terbesar dari titiknya
Sedangkan graf dua partisi lengkap berlaku:
● 𝝌’(Km,n) = m, dengan m ≥ n ≥ 1
Gambar 6.16 menunjukkan contoh pewarnaan sisi pada graf dua partisi lengkap K 4,3 dengan bilangan
kromatik sisi adalah 4 Sedangkan Gambar 6.17 menunjukkan contoh pewarnaan sisi pada graf
pohon yang memiliki derajat terbesar dari titiknya sama dengan 5
Graf Lengkap

Bilangan kromatik sisi pada graf lengkap berlaku:


● 𝝌’(K2n) = 2n-1, untuk ordo genap
● 𝝌’(K2n-1) = 2n-1, untuk ordo ganjil
Gambar 6.18 menunjukkan pewarnaan sisi graf lengkap dengan ordo genap K 6 dan ordo ganjil K5
Pewarnaan Anti-Ajaib Lokal
Pelabelan Anti-Ajaib Lokal
• Konsep pewarnaan yang menggunakan pelabelan anti-ajaib lokal pada graf atau
disebut Local Antimegical Coloring of Graph, dikenal pada tahun 2017 oleh
Arumugam, Premalatha, Baca dan Semanicova-Fenovcikova.
• Pelabelan titik anti-ajaib lokal dari suatu graf G di definisikan oleh sebuah pemetaan
f : E → {1,2, …, |E|} disebut pelabelan anti-ajaib lokal jika setiap dua titik bertetangga
𝑢,𝑣 ∈ 𝑉 memenuhi 𝑤(𝑢) ≠ 𝑤(𝑣 )
• Dimana 𝑤(𝑢) merupakan bobot hasil penjumlahan label sisi-sisi yang berujung pada
titik 𝑢, yaitu 𝑤(𝑢) = ∑𝑒∈𝐸(𝑢) 𝑓(𝑒) dimana 𝐸(𝑢) adalah himpunan sisi yang berujung di
titik 𝑢.
• Oleh karena itu, setiap pelabelan anti-ajaib lokal menghasilkan suatu pewarnaan titik
yang sempurna pada graf G dimana titik 𝑢 diberi warna 𝑤( 𝑢).
• Banyaknya warna minimal yang diperoleh dari perabelan anti-ajaib
lokal dinamakan bilangan kromatik anti-ajaib lokal.
• Dinotasikan sebagai 𝜒𝑙a(𝐺).
• Dalam artikel yang sama, Arumugam, Premalatha, Baca dan
Semanicova-Fenovcikova memberikan bilangan kromatik anti-ajaib
lokal dari beberapa keluarga graf.
Bilangan Kromatik Anti-Ajaib Lokal

Dari Beberapa Keluarga Graf


Graf Sikel

• Cn dengan n ≤ 3 titik memiliki 𝜒𝑙a(Cn) = 3


Graf Pohon

• Graf pohon T dengan ≥ 3 daun memiliki 𝜒𝑙a(T) ≥ | + 1


Graf Lintasan

• Graf lintasan Pn dengan n ≥ 3 titik memiliki 𝜒𝑙a(Pn) = 3


Graf Persahabatan

• Graf persahabatan fn dengan n ≥ 2 segitiga memiliki 𝜒𝑙a(fn) = 3


Graf Roda

• Graf roda Wn dengan n ≥ 3 titik tepi memiliki 𝜒𝑙a(Wn) = 4


• untuk n = 1,3 (mod 4), 𝜒𝑙a(Wn) = 3
• untuk n = 2 (mod 4), dan 3 d 𝜒𝑙a(Wn) d 5 untuk n = 0 (mod 4).
Kesimpulan

Pewarnaan titik yang menggunakan pelabelan sisi anti ajaib lokal tidak
hanya berkembang pada pelabelan total anti ajaib lokal saja, tetapi juga
pewarnaan sisi yang menggunakan pelabelan titik anti ajaib lokal dan
pelabelan total anti ajaib lokal. Hasil- hasil penelitian pada variasi
pewarnaan anti ajaib lokal semakin banyak terutama dalam menentukan
bilangan kromatik anti ajaib lokal pada keluarga graf khusus.
Terima Kasih!

You might also like