Professional Documents
Culture Documents
Diagnosis Penyakit Akibat Kerja
Diagnosis Penyakit Akibat Kerja
Kerja
dr. Muhammad Lazen Zulfikar
• PENDAHULUAN
dapat
.
sehat, agar
Indentifikasi
Penyakit akibat
Kerja menjadi
dewasanya di pun keselamatan penting
tempat kerja
produktif
PERMASALAH
AN:
Risiko Penyakit Akibat Kerja ada
dan banyak pekerja yang terkena
PAK, namun penegakan diagnosis
PAK masih rendah
PENGERTIAN PENYAKIT
AKIBAT KERJA
PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK)- Occupational Disease
Adalah Penyakit yang mempunyai penyebab
spesifik atau asosiasi kuat dengan pekerjaan di
mana penyebab utamanya terdiri dari satu agen
penyebab yang sudah diakui (evidence Based)
Disease affecting
working population
Work
Related
Diseases Occupational
Diseases
ILO (1983):
Pengertian Occupational Disease & Work Related Disease masih dipisah
Pasal 2
Setiap tenaga kerja yang menderita penyakit yang timbul karena hubungan kerja
berhak mendapatkan jaminan kecelakaan kerja (JKK) baik pada saat masih dalam
hubungan kerja maupun setelah hubungan kerja berakhir 31 PAHK
Penyakit Akibat Kerja & Penyakit Akibat Hubungan
Kerja Berhubungan dengan pekerjaan
FAKTOR
PEKERJAAN BUKAN FAKTOR
PEKERJAAN
Kriteria Umum Penyakit Akibat Kerja
• Adanya hubungan antara pajanan kerja yang spesifik dengan penyakit
yang didapat. Terkait dengan timbulnya gejala & lama waktu bekerja
• Adanya fakta bahwa frekwensi kejadian penyakit pada populasi pekerja
lebih tinggi dari pada pada masyarakat umum
• Penyakit dapat dicegah dengan melakukan tindakan preventif ditempat
kerja
• Penyakit Akibat Kerja adalah suatu diagnosis ETIOGNOSIS dan
mempunyai aspek LEGAL
• PAK merupakan “Man Made Diesease”
TERDIAGNOSIS
PAK
FENOMENA
BEROBAT TIDAK
GUNUNG ES TERDIAGNOSIS PAK
PENYAKIT AKIBAT
KERJA
ADA GEJALA, TIDAK BEROBAT
Ragu
-Konsul Spesialis Kedokteran
Diagnosis Okupasi Okupasi / BKKM / RS
-Pemeriksaan Lingkungan
& Biomarker
Penatalaksanaan Kasus
Langkah 4
Langkah 6 Langkah 5
Menentukan dosis pajanan :
Menentukan faktor individu: Menghitung besaran pajanan kerja atau
Menentuan Faktor lain diluar Menganalisa adanya faktor lain pajanan dari lingkungan kerja pada pekerja
tempat kerja: secara individu pada si pekerja yang di duga PAK
Mencari adanya faktor lain
dari lingkungan diluar dari Langkah 7
lingkungan tempat kerja
Diagnosis PAK: Setelah semua data lengkap, baru bisa di simpulkan PAK/Non PAK
Diagnosis Klinis: Menentukan pajanan yang ada di Menentukan hubungan antara pajanan di
Low Back Pain lingkungan kerja dan dari pekerjaan yang lingkungan kerja dengan penyakitnya.
( D/ LBP dari dilakukan. (Uraian tugas sebagai Kuli Lama bekerja sudah 6 bulan , mulai jam 5
Neurology) sudah Bongkar Muat /BM di pasar): Tugas pagi sampai jam 3 sore. Istirahat 1 jam di
2 mengangkat barang dari bawah ke atas jam 12.
minggu Truk atau menurunkan barang dari atas
truk ke bawah.
Langkah 4
Langkah 6 Langkah 5
Menentukan dosis pajanan :
Menentukan faktor individu: Tinggi Barang yang di angkat karung beras berat. 1
Menentuan Faktor lain diluar 150 cm, berat 50 kg (IMT 22,2). karung berat 50 kg. 1 truk 10 ton/ 200
tempat kerja: Tempat tinggal Tidak ada pekerjaan lain selain BM karung, di turunkan 2-3 orang BM. Dalam 1
dekat dengan lokasi kerja. di pasar. Hobi mancing kalau libur. hari bisa ada 3 s/d 10 truk yg turunkan
Bisa jalan kaki. Kalau lagi tidak barang ( ada juga barang lain selain Beras)
ada kerjaan bisa pulang Langkah 7
sebentar untuk berbaring. Diagnosis PAK: LBP akibat kerja Contoh 3
PEKERJA INDONESIA
Kecelakaan Kerja
Biaya Perawatan dan Pengobatan tanpa Termasuk kecelakaan diperjalanan dari dan menuju tempat kerja
Batas Biaya (sesuai kebutuhan Medis) pada
faskes yang bekerja sama dengan BP
Penyakit Akibat Kerja
Jamsostek atau Reimbursment Meninggal mendadak di tempat kerja atau sudah di bawa
ke faskes meninggal < 1x24 jam
Alur Laporan Kasus PAK &
KK
Formulir Pelaporan Kasus
PAK
Tatalaksana
Medis Okupasi
Di terapi sesuai gejala Tatalaksana terkait
klinik pekerjaan
1. Individu : Penilaian Kelaikan kerja,
1. Medikamentosa Program Kembali kerja dan penilaian
2. Non medikamentosa kecatatan
2. Komunitas : Upaya
pengendalian transmisi,
pengendalian tekhnik,
administrasi dan APD
HIRARKI PENGENDALIAN
PAJANAN/HAZARD DI
TEMPAT KERJA
Menghilangkan sumber bahaya
secara fisik