You are on page 1of 13

Hak K AMan PePan

Human Rights and Obligations in Pancasila


perspective
Kon H K A M
(ma H A M
HAM merupakan hak alamiah yang melekat dalam diri setiap manusia sejak ia dilahirkan ke
dunia. Hak alamiah adalah hak yang sesuai dengan kodrat manusia sebagai insan merdeka
yang berakal budi dan berperikemanusiaan. Tidak ada seorang pun yang diperkenankan
merampas hak tersebut dari tangan pemiliknya. Hal ini tidak berarti bahwa HAM bersifat mutlak
tanpa pembatasan karena batas HAM seseorang adalah HAM yang melekat pada orang lain.
Bila HAM dicabut dari tangan pemiliknya, manusia akan kehilangan eksistensinya sebagai
manusia

Human rights are a natural right inherent in every human being since he was born into the world.
Natural rights are rights that are in accordance with human nature as independent people who
are intelligent and human. No one is allowed to take the right out of the hands of its owner. This
does not mean that human rights are absolute without restrictions because one's human rights
limit is human rights attached to others. If human rights are taken out of the hands of their
owners, people will lose their existence as human beings
C
ri H Ha As Ma

Tdi
0 Hak
everyone deserves all rights,
whether civil and political 01
rights, or economic, social
and cultural rights
4 human
human
rights are the
rights of all
Per human beings that have

can not be revoked as


long as someone is alive
0 0 existed
Uvi
since birth

3 2 human rights apply to


all persons without
regard to status,
ethnicity, gender or other
differences.
Kew A Man
( pa 1 (2) Un RI 39 Tah 1999)

Kewajiban secara sederhana dapat diartikan


sebagai segala sesuatu yang harus
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab

Obligation can simply be interpreted as


everything that must be carried out
responsibly..
Mac HA - H

● Hak Asasi Pribadi atau Personal Rights, rights relating to everyone's


personal life.
● Hak Asasi Politik atau Political Rights,This human right relates to
someone
political life
● Hak Asasi Hukum atau Legal Equality Rights. severy human being has
the same before the law and government
● Hak Asasi Peradilan atau Procedural Rights. that every human being
is treated equally in the ordinances of the court.
● Hak Asasi Sosial Budaya atau Social Culture Rights. related to
people's lives.
J1
Sub Ha d K AsaMan Pa
Substance of Human Rights and Obligations
in Pancasila
Salah satu karakteristik hak dan kewajiban asasi
manusia adalah bersifat universal. Artinya, hak
dan kewajiban asasi merupakan sesuatu yang
dimiliki dan wajib dilakukan oleh setiap manusia
di dunia tanpa membeda-bedakan suku bangsa,
agama, ras, maupun golongan.

One of the characteristics of human rights and


obligations is universal. That is, human rights and
obligations are something that is owned and must
be done by every human being in the world
without discriminating between ethnic groups,
religions, races, or groups.
● Hak K Wa N Si Pan
● Hak K Wa N In Sli
● Hak K Wa N Si Pan
Hak K Wa N Si Pan

nilai dasar berkaitan dengan hakikat kelima sila Pancasila, yaitu: nilai ketuhanan, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Nilai-nilai dasar tersebut
bersifat universal, sehingga di dalamnya terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang
baik dan benar.

The basic values related to the fifth nature of Pancasila,


namely: godliness, humanitarian values, unity values, populist
values, and justice. These basic values are universal, so in
them
contained ideals, goals, and values that are good and true
Hak K Wa N In Sli

nilai instrumental dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman tetapi


tetap mengacu pada nilai dasar karena nilai instrumental ini merupakan
kebijaksanaan, strategi, organisasi, sistem dan program tindak lanjut dari
nilai dasar

instrumental values can be adjusted to the development of the times but


still refer to the basic values because these instrumental values are the
wisdom, strategy, organization, system and follow-up programs of the
basic values
● Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terutama
Pasal 28 A – 28 J.
● Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia. Di
dalam Tap MPR tersebut terdapat Piagam HAM Indonesia.
● Ketentuan dalam undang-undang organik, yaitu:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1998 tentang Konvensi
Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman yang Kejam,
Tidak Manusiawi, atau Merendahkan Martabat Manusia.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2000
tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2005 tentang
Kovenan Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik.
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2005 tentang
Kovenan Internasional Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya.
● Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu)
Nomor 1 Tahun 1999 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia
● Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah.
1. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2002 tentang Tata
Cara Perlindungan terhadap Korban dan Saksi dalam
pelanggaran Hak Asasi Manusia yang Berat.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 2002
tentang Kompensasi, Restitusi, Rehabilitasi
terhadap Korban Pelanggaran Hak Asasi Manusia
Berat.
● Ketentuan dalam Keputusan Presiden (Kepres).
1. Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 1993 tentang
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.
2. Keputusan Presiden Nomor 83 Tahun 1998 tentang
Pengesahan Konvensi Nomor 87 tentang
Kebebasan Berserikat dan Perlindungan untuk
Berorganisasi.
3. Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 2001 tentang
Pembentukan Pengadilan HAM pada Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat, Pengadilan Negeri Surabaya,
Pengadilan Negeri Medan, dan Pengadilan Negeri
Makassar
Hak K A M N S

Nilai praksis merupakan realisasi nilai-nilai instrumental suatu pengalaman


dalam kehidupan sehari-hari. Nilai praksis Pancasila senantiasa berkembang dan
selalu dapat dilakukan perubahan dan perbaikan sesuai perkembangan zaman dan
aspirasi masyarakat.
Hak asasi manusia dalam nilai praksis Pancasila dapat terwujud apabila
nilai-nilai dasar dan instrumental Pancasila itu sendiri dapat dilaksanakan dalam
kehidupan sehari-hari oleh seluruh warga negara. Hal tersebut dapat diwujudkan
apabila setiap warga negara menunjukkan sikap positif dalam kehidupan sehari-hari

Praxis value is the realization of instrumental values of an


experience in everyday life. The praxis value of Pancasila is always
evolving and
can always be made changes and improvements in accordance with the times
and aspirations of the community.
Human rights in the praxis value of Pancasila can be realized if
basic and instrumental values of Pancasila itself can be implemented in
daily life by all citizens. It can be realized if every citizen shows a positive attitude in
daily life

You might also like