Professional Documents
Culture Documents
Bahan Ajar Penggunaan BMN - Adi Lesmana
Bahan Ajar Penggunaan BMN - Adi Lesmana
Manajemen BMN
Adi Lesmana, S.E., M.E., CRMP
Ciawi, 19 Oktober 2022
Latar Belakang
• Pelaksanaan amanat Pasal 25 Peraturan Pemerintah Nomor 27
Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.
• Dinamika kebutuhan pengaturan terhadap Penggunaan Barang
Milik Negara sehingga Peraturan Menteri Keuangan Nomor
96/PMK.06/2007 perlu diperbaharui.
3
Pokok-Pokok Pengaturan
Pusdiklatwas BPKP 4
Prinsip-Prinsip Umum
• Penggunaan BMN dibatasi hanya untuk penyelenggaraan tugas
dan fungsi Kementerian/Lembaga.
• Pengguna Barang wajib menyerahkan BMN berupa tanah
dan/atau bangunan yang tidak digunakan dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya kepada Pengelola
Barang.
• Penggunaan untuk dioperasikan oleh pihak lain, Penggunaan
sementara, pengalihan status Penggunaan, pemanfaatan, atau
pemindahtanganan, hanya dapat dilakukan terhadap BMN
yang telah memperoleh penetapan status Penggunaan.
5
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN
Pengelola Barang
Objek:
1. Tanah dan/atau Bangunan
2. Selain tanah dan/atau bangunan yang memiliki bukti
kepemilikan dan/atau dengan nilai perolehan di atas
Rp100.000.000,-
6
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN
Objek:
1. Selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai
bukti kepemilikan, dengan nilai perolehan sampai
dengan Rp100.000.000,-.
2. Alat utama sistem persenjataan.
Kewenangan dilaksanakan oleh Pejabat eselon I yang
membidangi pengelolaan BMN, yang dapat menunjuk
pejabat baik pusat maupun vertikal untuk melaksanakan
kewenangan tersebut.
7
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN
8
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN
9
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN
Persyaratan
Tanah Bangunan Tanah dan Bangunan
• Fotokopi Sertipikat • Fotokopi IMB • Fotokopi Sertipikat
• Untuk BMN yang belum • Fotokopi Dokumen • Fotokopi IMB
memiliki sertipikat, dapat Perolehan • Fotokopi Dokumen Perolehan
diganti dengan: • Fotokopi dokumen lainnya
• Fotokopi dokumen lainnya
(mis. BAST)
• Fotokopi AJB,Girik, (mis. BAST) • Untuk BMN yang belum
Letter C, dll. • Dalam hal IMB, dokumen memiliki sertipikat, IMB,
• SPTJM yang menyatakan perolehan dan BAST tidak dokumen perolehan dan BAST
BMN digunakan dalam dimiliki, dapat diganti tidak dimiliki, dapat diganti
penyelenggaraan tusi. dengan SPTJM yang dengan:
• Surat keterangan dari menyatakan BMN • Fotokopi AJB,Girik, Letter C,
digunakan dalam dll.
lurah/camat; jika ada • Surat keterangan dari
• Surat permohonan penyelenggaraan tusi.
lurah/camat; jika ada
pendaftaran hak atas • Surat permohonan
tanah; jika ada pendaftaran hak atas tanah;
jika ada
• SPTJM yang menyatakan
BMN digunakan dalam
penyelenggaraan tusi
10
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN
Persyaratan
Penyertaan Modal
Selain Tanah dan/atau Bangunan
Pemerintah Pusat
• fotokopi dokumen kepemilikan, seperti Bukti • fotokopi dokumen penganggaran, seperti Daftar Isian
Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB), bukti Pelaksanaan Anggaran (DIPA);
• fotokopi hasil audit Aparat Pengawasan Intern
pemilikan pesawat terbang, bukti pemilikan
Pemerintah atau Badan Pemeriksa Keuangan Republik
kapal laut, atau dokumen lain yang setara Indonesia;
dengan bukti kepemilikan. • fotokopi dokumen kepemilikan berupa sertipikat, untuk
• fotokopi dokumen lainnya, seperti Surat Tanda BMN berupa tanah;
Nomor Kendaraan (STNK) atau Berita Acara • fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (1MB), untuk BMN
Serah Terima (BAST) terkait perolehan barang; berupa bangunan;
• fotokopi Berita Acara Serah Terima (BAST) • fotokopi dokumen perolehan bangunan, untuk BMN
berupa bangunan;
perolehan barang dan dokumen lainnya
• fotokopi dokumen lainnya, seperti Berita Acara Serah
• Dalam hal dokumen tidak dimiliki, dapat diganti Terima (BAST) perolehan barang;
dengan SPTJM yang menyatakan BMN digunakan • fotokopi Berita Acara Serah Terima (BAST) pengelolaan
dalam penyelenggaraan tusi. sementara BMN, dalam hal BMN sudah tidak berada
dalam penguasaan Pengguna Barang
• BMN yang belum memiliki sertipikat, IMB, dokumen
perolehan dan BAST dapat diganti dengan SPTJM yang
menyatakan BMN digunakan dalam penyelenggaraan
tusi.
11
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN
Pengajuan
• Permohonan penetapan status Penggunaan BMN diajukan
secara tertulis oleh Pengguna Barang kepada Pengelola Barang
paling lama 6 (enam) bulan sejak BMN diperoleh.
• Seluruh fotokopi dokumen harus disertai dengan surat
keterangan dari pejabat struktural yang berwenang pada
Kementerian/Lembaga bersangkutan yang menyatakan
kebenaran forokopi dokumen tersebut.
• Surat Keterangan dan Surat Pernyataan Tanggungjawab Mutlak
disusun sesuai sebagaimana Lampiran I dan II PMK
246/PMK.06/2014.
12
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN
- Adanya sengketa di
pengadilan;
- Adanya sengketa di
Pengelola Barang dapat
Badan Pertanahan menetapkan status
Nasional; Keputusan
Penggunaan BMN pada Pengelola Barang
- Penetapan BMN yang
Pengguna Barang tanpa
berasal dari perolehan didahului usulan oleh
lainnya yang sah; Pengguna Barang
- Penetapan BMN yang
berasal dari pengalihan
status Penggunaan BMN.
13
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN
14
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN
15
Proses Penetapan Status Penggunaan oleh Pengguna Barang
Permohonan Penelitian Penetapan
17
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN
Prinsip Umum
• Dapat dilakukan terhadap BMN yang telah ditetapkan status
penggunaannya pada Pengguna Barang.
• Penggunaan BMN oleh pihak lain dilakukan dalam rangka
menjalankan pelayanan umum sesuai tugas dan fungsi.
• Biaya pemeliharaan BMN selama jangka waktu Penggunaan
untuk dioperasikan oleh pihak lain dibebankan pada pihak lain
yang mengoperasikan.
• Pihak yang mengoperasikan BMN, dilarang melakukan
pengalihan atas pengoperasian BMN kepada pihak lainnya.
• Jika ada keuntungan bagi pihak lain yang mengoperasikan BMN,
keuntungan dimaksud disetor seluruhnya ke rekening Kas Umum
Negara sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak.
18
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN
Negara diperpanjang
Koperasi umum.
• Jangka waktu paling lama 5 tahun dan dapat
diperpanjang
19
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN
20
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN
Perjanjian
21
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN
22
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN
Hal-Hal Lain
• Perpanjangan waktu pengoperasian BMN oleh pihak lain, diajukan kepada
Pengelola Barang paling lambat tiga bulan sebelum berahirnya jangka waktu
penggunaan BMN
• Permohonan, penelitian, dan penetapan mutatis mutandis sebagaimana proses
pertama kali
• Pengguna barang bertanggungjawab penuh atas kebenaran formil dan materil
• Penetapan/persetujuan oleh Pengelola Barang bukan merupakan
pengakuan/pengesahan (endorsement) atas kebenaran dan keabsahan data dan
dokumen
• BMN diserahkan kembali kepada Pengguna Barang setelah jangka waktu berakhir
dengan Berita Acara Serah Terima (BAST) antara pihak lain dengan Pengguna
Barang
• Pengguna Barang melaporkan berakhirnya Penggunaan BMN untuk dioperasikan
pihak lain kepada Pengelola Barang 1 bulan sejak ditandatanganinya BAST dengan
melampirkan fotokopi BAST
24
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN
25
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN
Prinsip Umum
• BMN yang telah ditetapkan statusnya dapat digunakan sementara oleh Pengguna
Barang lain tanpa mengubah kepemilikan dan status Penggunaan BMN.
• Dilakukan setelah mendapatkan persetujuan Pengelola Barang.
• Biaya pemeliharaan BMN selama jangka waktu dibebankan kepada K/L yang
menggunakan sementara BMN bersangkutan.
• Dituangkan dalam perjanjian antara Pengguna Barang.
• Pada saat Penggunaan sementara berakhir:
– BMN dikembalikan kepada Pengguna Barang; atau
– Dialihkan status Penggunaannya kepada Pengguna Barang yang menggunakan
sementara BMN, setelah mendapat persetujuan Pengelola Barang
• Dalam hal penggunaan sementara akan diperpanjang, permohonan diajukan
kepada Pengelola Barang paling lambat 3 bulan sebelum jangka waktu
Penggunaan sementara berakhir.
26
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN
Jangka Waktu
5 Tahun 2 Tahun
27
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN
Permohona
sementara. • Pengelola dapat
meminta keterangan
yang menggunakan
sementara
kepada Pengguna Barang
n yang mengajukan , dan
konfirmasi dan klarifikasi
• Jangka waktu
• Pembebanan biaya
pemeliharaan
terhadap Pengguna • Kewajiban untuk
Barang yang akan
meindaklanjuti dengan
menggunakan
perjanjian.
sementara.
Persetujuan
28
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN
29
Direktorat Barang Milik Negara
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN
Prinsip Umum
• BMN dapat dialihkan status penggunaannya antar dari Pengguna Barang
kepada Pengguna Barang lainnya untuk penyelenggaraan tusi.
• Dilakukan antar Pengguna Barang setelah permohonan dari Pengguna
Barang lama dan disetujuai oleh Pengelola Barang.
• Pengalihan status Penggunaan BMN dapat dilakukan berdasarkan inisiatif
dari Pengelola Barang dengan terlebih dahulu memberitahukan maksudnya
kepada Pengguna Barang.
• Pengalihan status Penggunaan BMN dilakukan terhadap BMN yang masih
berada dalam penguasaan Pengguna Barang yang tidak digunakan lagi.
• Pengalihan status Penggunaan dilakukan tanpa kompensasi dan tidak
diikuti dengan pengadaan BMN pengganti.
• BMN yang dialihkan status penggunaanya ditatatusahakan dan dipelihara
oleh Pengguna Barang baru.
30
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN
Persetujuan
31
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN
Pengelola Barang
Menerbitkan keputusan penetapan status Penggunaan BMN kepada Pengguna Barang baru.
BAST dan keputusan penghapusan oleh Pengguna Barang lama disampaikan kepada Pengelola
Barang dengan tembusan ke Pengguna Barang baru paling lama 1 bulan sejak keputusan
penghapusan diterbitkan
32
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN
33
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN
Pengaturan Lain
34
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN
Pengawasan dan
Penatausahaan dilakukan Pengendalian dilakukan
sesuai dengan ketentuan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- peraturan perundang-
undangan di bidang undangan di bidang
penatausahaan BMN Pengawasan dan
Pengendalian BMN
Ketentuan Lain-lain
• Pengguna Barang dapat melakukan pengalihan BMN antar Kuasa Pengguna Barang dalam
lingkungannya yang dilakukan berdasarkan BAST yang ditandatangani oleh Kuasa Pengguna
Barang yang melakukan pengalihan tersebut.
• Pengalihan BMN antar Kuasa Pengguna Barang dalam Pengguna Barang yang sama tidak
memerlukan persetujuan Pengelola Barang.
• BMN Idle yang telah diserahkan kepada Pengelola Barang dapat ditetapkan kembali status
penggunaannya kepada Pengguna Barang lain.
36
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN
Ketentuan Peralihan
• Diproses
Yang
selanjutnya
masih
dengan PMK
diproses
246/PMK.06/2014
Yang
sudah • Tetap berlaku
disetujui
Yang • Diajukan
belum berdasarkan PMK
diajukan 246/PMK.06/2014
37
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN
Penutup
PMK 96/PMK.06/2007
sepanjang mengatur
mengenai pelaksanaan
Penggunaan BMN dicabut
dan dinyatakan tidak
berlaku.
38
Thank You
Terima Kasih