You are on page 1of 39

Penggunaan BMN

Manajemen BMN
Adi Lesmana, S.E., M.E., CRMP
Ciawi, 19 Oktober 2022
Latar Belakang
• Pelaksanaan amanat Pasal 25 Peraturan Pemerintah Nomor 27
Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.
• Dinamika kebutuhan pengaturan terhadap Penggunaan Barang
Milik Negara sehingga Peraturan Menteri Keuangan Nomor
96/PMK.06/2007 perlu diperbaharui.

3
Pokok-Pokok Pengaturan

Penetapan Status Penggunaan


BMN
Penetapan Status Penggunaan
BMN yang Dioperasionalkan
oleh Pihak Lain

Penggunaan Sementara BMN

Pengalihan Status Penggunaan


BMN

Pusdiklatwas BPKP 4
Prinsip-Prinsip Umum
• Penggunaan BMN dibatasi hanya untuk penyelenggaraan tugas
dan fungsi Kementerian/Lembaga.
• Pengguna Barang wajib menyerahkan BMN berupa tanah
dan/atau bangunan yang tidak digunakan dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya kepada Pengelola
Barang.
• Penggunaan untuk dioperasikan oleh pihak lain, Penggunaan
sementara, pengalihan status Penggunaan, pemanfaatan, atau
pemindahtanganan, hanya dapat dilakukan terhadap BMN
yang telah memperoleh penetapan status Penggunaan.

5
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN

Kewenangan dan Tanggungjawab


Kewenangan:
1. Menetapkan status Penggunaan BMN
2. menetapkan status Penggunaan BMN untuk
dioperasikan oleh pihak lain;
3. memberikan persetujuan Penggunaan sementara BMN;
4. memberikan persetujuan alih status Penggunaan BMN
5. melakukan pengawasan dan pengendalian

Pengelola Barang
Objek:
1. Tanah dan/atau Bangunan
2. Selain tanah dan/atau bangunan yang memiliki bukti
kepemilikan dan/atau dengan nilai perolehan di atas
Rp100.000.000,-

Kewenangan dilaksanakan oleh Direktur Jenderal dan


dapat dilimpahkan kepada pejabat struktural di
lingkungan Direktorat Jenderal

6
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN

Kewenangan dan Tanggungjawab


Kewenangan:
1. Menetapkan status Penggunaan BMN yang berada
dalam penguasaannya.
2. Mengajukan permohonan penetapan status
Penggunaan BMN, termasuk untuk dioperasikan oleh
pihak lain.
3. Mengajukan permohonan persetujuan Penggunaan
sementara BMN;
4. Mengajukan permohonan persetujuan alih status
Pengguna Barang Penggunaan BMN
5. Melakukan pengawasan dan pengendalian

Objek:
1. Selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai
bukti kepemilikan, dengan nilai perolehan sampai
dengan Rp100.000.000,-.
2. Alat utama sistem persenjataan.
Kewenangan dilaksanakan oleh Pejabat eselon I yang
membidangi pengelolaan BMN, yang dapat menunjuk
pejabat baik pusat maupun vertikal untuk melaksanakan
kewenangan tersebut.
7
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN

Penetapan Status Penggunaan BMN


oleh Pengelola Barang

8
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN

Objek Penetapan Status BMN


• Objek penetapan status Penggunaan BMN meliputi seluruh BMN.
• BMN yang dikecualikan Penetapan statusnya:
a. barang persediaan;
b. Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP);
c. barang yang dari awal pengadaannya direncanakan untuk
dihibahkan;
d. barang yang berasal dari dana dekonsentrasi dan dana penunjang
tugas pembantuan, yang direncanakan untuk diserahkan;
e. Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS);
dan
f. Aset Tetap Renovasi (ATR).

9
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN

Persyaratan
Tanah Bangunan Tanah dan Bangunan
• Fotokopi Sertipikat • Fotokopi IMB • Fotokopi Sertipikat
• Untuk BMN yang belum • Fotokopi Dokumen • Fotokopi IMB
memiliki sertipikat, dapat Perolehan • Fotokopi Dokumen Perolehan
diganti dengan: • Fotokopi dokumen lainnya
• Fotokopi dokumen lainnya
(mis. BAST)
• Fotokopi AJB,Girik, (mis. BAST) • Untuk BMN yang belum
Letter C, dll. • Dalam hal IMB, dokumen memiliki sertipikat, IMB,
• SPTJM yang menyatakan perolehan dan BAST tidak dokumen perolehan dan BAST
BMN digunakan dalam dimiliki, dapat diganti tidak dimiliki, dapat diganti
penyelenggaraan tusi. dengan SPTJM yang dengan:
• Surat keterangan dari menyatakan BMN • Fotokopi AJB,Girik, Letter C,
digunakan dalam dll.
lurah/camat; jika ada • Surat keterangan dari
• Surat permohonan penyelenggaraan tusi.
lurah/camat; jika ada
pendaftaran hak atas • Surat permohonan
tanah; jika ada pendaftaran hak atas tanah;
jika ada
• SPTJM yang menyatakan
BMN digunakan dalam
penyelenggaraan tusi

10
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN

Persyaratan

Penyertaan Modal
Selain Tanah dan/atau Bangunan
Pemerintah Pusat

• fotokopi dokumen kepemilikan, seperti Bukti • fotokopi dokumen penganggaran, seperti Daftar Isian
Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB), bukti Pelaksanaan Anggaran (DIPA);
• fotokopi hasil audit Aparat Pengawasan Intern
pemilikan pesawat terbang, bukti pemilikan
Pemerintah atau Badan Pemeriksa Keuangan Republik
kapal laut, atau dokumen lain yang setara Indonesia;
dengan bukti kepemilikan. • fotokopi dokumen kepemilikan berupa sertipikat, untuk
• fotokopi dokumen lainnya, seperti Surat Tanda BMN berupa tanah;
Nomor Kendaraan (STNK) atau Berita Acara • fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (1MB), untuk BMN
Serah Terima (BAST) terkait perolehan barang; berupa bangunan;
• fotokopi Berita Acara Serah Terima (BAST) • fotokopi dokumen perolehan bangunan, untuk BMN
berupa bangunan;
perolehan barang dan dokumen lainnya
• fotokopi dokumen lainnya, seperti Berita Acara Serah
• Dalam hal dokumen tidak dimiliki, dapat diganti Terima (BAST) perolehan barang;
dengan SPTJM yang menyatakan BMN digunakan • fotokopi Berita Acara Serah Terima (BAST) pengelolaan
dalam penyelenggaraan tusi. sementara BMN, dalam hal BMN sudah tidak berada
dalam penguasaan Pengguna Barang
• BMN yang belum memiliki sertipikat, IMB, dokumen
perolehan dan BAST dapat diganti dengan SPTJM yang
menyatakan BMN digunakan dalam penyelenggaraan
tusi.

11
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN

Pengajuan
• Permohonan penetapan status Penggunaan BMN diajukan
secara tertulis oleh Pengguna Barang kepada Pengelola Barang
paling lama 6 (enam) bulan sejak BMN diperoleh.
• Seluruh fotokopi dokumen harus disertai dengan surat
keterangan dari pejabat struktural yang berwenang pada
Kementerian/Lembaga bersangkutan yang menyatakan
kebenaran forokopi dokumen tersebut.
• Surat Keterangan dan Surat Pernyataan Tanggungjawab Mutlak
disusun sesuai sebagaimana Lampiran I dan II PMK
246/PMK.06/2014.

12
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN

Penetapan Status Penggunaan Tanpa Didahului Usulan

- Adanya sengketa di
pengadilan;
- Adanya sengketa di
Pengelola Barang dapat
Badan Pertanahan menetapkan status
Nasional; Keputusan
Penggunaan BMN pada Pengelola Barang
- Penetapan BMN yang
Pengguna Barang tanpa
berasal dari perolehan didahului usulan oleh
lainnya yang sah; Pengguna Barang
- Penetapan BMN yang
berasal dari pengalihan
status Penggunaan BMN.

13
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN

Penetapan Status Penggunaan BMN


oleh Pengguna Barang

14
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN

Penetapan Status Penggunaan oleh Pengguna Barang

Didahului permohonan dari Kuasa


Pengguna Barang, dalam hal BMN
berada dalam penguasaan Kuasa
Pengguna Barang
Selain tanah
dan/atau bangunan
dengan nilai
perolehan sampai
dengan Tanpa Didahului permohonan dari
Rp100.000.000,- Kuasa Pengguna Barang, dalam hal
dan/atau alutsista BMN berada dalam penguasaan
Pengguna Barang

15
Proses Penetapan Status Penggunaan oleh Pengguna Barang
Permohonan Penelitian Penetapan

• Kuasa • Pengguna • Berdasarkan hasil


Pengguna Barang penelitian. Penggguna
Barang melakukan Barang melakukan
mengajukan penelitian penetapan status
permohonan terhadap penggunaan BMN
secara tertulis permohonan dengan keputusan
kepada Kuasa Pengguna Pengguna Barang.
Pengguna Barang. • Keputusan sekurang-
Barang. kurangnya memuat:
pertimbangan, BMN
yang ditetapkan,
Pengguna Barang dan
tindak lanjut.
Keputusan penetapan status Pengguna Barang yang diterbitkan oleh Pengguna
Barang, dilaporkan kepada Pengelola Barang paling lama 1 (satu) bulan sejak
ditetapkan.
16
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN

Penggunaan BMN Untuk


Dioperasikan oleh Pihak Lain

17
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN

Prinsip Umum
• Dapat dilakukan terhadap BMN yang telah ditetapkan status
penggunaannya pada Pengguna Barang.
• Penggunaan BMN oleh pihak lain dilakukan dalam rangka
menjalankan pelayanan umum sesuai tugas dan fungsi.
• Biaya pemeliharaan BMN selama jangka waktu Penggunaan
untuk dioperasikan oleh pihak lain dibebankan pada pihak lain
yang mengoperasikan.
• Pihak yang mengoperasikan BMN, dilarang melakukan
pengalihan atas pengoperasian BMN kepada pihak lainnya.
• Jika ada keuntungan bagi pihak lain yang mengoperasikan BMN,
keuntungan dimaksud disetor seluruhnya ke rekening Kas Umum
Negara sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak.

18
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN

Pihak Lain Yang Dapat Mengoperasikan BMN


Badan • Dilakukan untuk penyelenggaraan kepentingan

Usaha Milik umum.


• Jangka waktu paling lama 5 tahun dan dapat

Negara diperpanjang

• Dilakukan untuk penyelenggaraan kepentingan

Koperasi umum.
• Jangka waktu paling lama 5 tahun dan dapat
diperpanjang

• Digunakan sebagai fasilitas umum, dengan

Pemerintah mempertimbangkan hubungan baik antar


negara.

negara lain • Dilakukan untuk BMN berupa tanah dan/atau


bangunan.
• Paling lama 99 tahun.

19
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN

Pihak Lain Yang Dapat Mengoperasikan BMN


• Organisasi bilateral atau multilateral yang secara
resmi diikuti oleh Indonesia sebagai anggotanya.
Organisasi • Dilakukan untuk melaksanakan kesepakatan yang
telah tertuang dalam perjanjian antara Pemerintah
internasiona Republik Indonesia dengan organisasi internasional
bersangkutan.
l • Dilakukan untuk BMN berupa tanah dan/atau
bangunan.
• Jangka waktu pelaksanaan sesuai dengan perjanjian.

Badan • Dilakukan untuk penyelenggaraan kepentingan


umum.
hukum • Jangka waktu paling lama 5 tahun dan dapat
lainnya diperpanjang

20
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN

Proses Penggunaan BMN Untuk Dioperasikan oleh Pihak Lain

Pengelola • Perjanjian antara


• Permohonan
Barang Pengguna dengan
pihak lain
• Kelengkapan • Penelitian • Memuat: objek, para
Permohonan • Penetapan pihak, peruntukan,
jangka waktu, dll
• Dilaksanakan setelah
Pengguna terbitnya keputusan
Barang Pengelola Barang

Perjanjian

21
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN

Persyaratan Penggunaan BMN Untuk Dioperasikan oleh Pihak Lain

Permohonan Kelengkapan Dokumen

• Data BMN • Fotokopi keputusan penetapan


• Pihak lain yang akan status Penggunaan BMN
mengoperasikan BMN • Fotokopi surat permintaan
• Jangka waktu pengoperasian dari pihak lain yang
• Penjelasan serta pertimbangan akan mengiperasikan BMN kepada
• Materi yang diatur dalam perjanjian Pengguna Barang
• Perhitungan estimasi biaya • Surat pernyataan
operasional dan besar pungutan,
dalam hal pihak lain melakukan
pungutan pada masyarakat

22
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN

Berakhirnya Penggunaan BMN Untuk


Dioperasikan oleh Pihak Lain

Pengakhiran perjanjian secara


sepihak oleh Pengguna barang
• Tidak memenuhi kewajiban Ketentuan lain sesuai
Jangka waktu • Terjadi kondisi yang dengan peraturan
berakhir mengakbatkan pengakhiran perundang-undangan
sebagaimana dituangkan
dalam perjanjian

Terhadap pengakhiran pengoperasian BMN oleh pemerintah negara


lain secara sepihak , Pengguna barang meminta pertimbangan
Pengelola Barang

Barang Milik Negara 23


DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN

Hal-Hal Lain
• Perpanjangan waktu pengoperasian BMN oleh pihak lain, diajukan kepada
Pengelola Barang paling lambat tiga bulan sebelum berahirnya jangka waktu
penggunaan BMN
• Permohonan, penelitian, dan penetapan mutatis mutandis sebagaimana proses
pertama kali
• Pengguna barang bertanggungjawab penuh atas kebenaran formil dan materil
• Penetapan/persetujuan oleh Pengelola Barang bukan merupakan
pengakuan/pengesahan (endorsement) atas kebenaran dan keabsahan data dan
dokumen
• BMN diserahkan kembali kepada Pengguna Barang setelah jangka waktu berakhir
dengan Berita Acara Serah Terima (BAST) antara pihak lain dengan Pengguna
Barang
• Pengguna Barang melaporkan berakhirnya Penggunaan BMN untuk dioperasikan
pihak lain kepada Pengelola Barang 1 bulan sejak ditandatanganinya BAST dengan
melampirkan fotokopi BAST

24
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN

Penggunaan Sementera BMN

25
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN

Prinsip Umum
• BMN yang telah ditetapkan statusnya dapat digunakan sementara oleh Pengguna
Barang lain tanpa mengubah kepemilikan dan status Penggunaan BMN.
• Dilakukan setelah mendapatkan persetujuan Pengelola Barang.
• Biaya pemeliharaan BMN selama jangka waktu dibebankan kepada K/L yang
menggunakan sementara BMN bersangkutan.
• Dituangkan dalam perjanjian antara Pengguna Barang.
• Pada saat Penggunaan sementara berakhir:
– BMN dikembalikan kepada Pengguna Barang; atau
– Dialihkan status Penggunaannya kepada Pengguna Barang yang menggunakan
sementara BMN, setelah mendapat persetujuan Pengelola Barang
• Dalam hal penggunaan sementara akan diperpanjang, permohonan diajukan
kepada Pengelola Barang paling lambat 3 bulan sebelum jangka waktu
Penggunaan sementara berakhir.

26
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN

Jangka Waktu

Selain Tanah dan/atau


Tanah dan/atau Bangunan Bangunan

5 Tahun 2 Tahun

dan dapat diperpanjang dan dapat diperpanjang

Penggunaan sementara yang dilakukan dalam jangka


waktu kurang dari 6 bulan tidak memerlukan
persetujuan pengelola barang, biaya pemeliharaan
dibebankan sesuai perjanjian antar Pengguna Barang.

27
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN

Proses Penggunaan Sementara


• Permohonan diajukan secara
tertulis oleh Pengguna Barang
kepada Pengelola Barang
• Permohonan memuat data
• Persetujuan dituangkan dalam
BMN, Pengguna Barang yang
surat persetujuan yagn
akan menggunakan sementara,
jangka waktu, dan Penelitian didasarkan pada hasil
penelitian
pertimbangan.
• Permohonan dilengkapi dengan • Persetujuan sekurang-
fotokopi keputusan Penetapan kurangnya memuat:
status BMN dan fotokopi surat • Dilakukan oleh Pengelola • Data BMN
permintaan Penggunaan Barang terhadap • Pengguna Barang yang akan
sementara BMN dari Pengguna kelengkapan dan menggunakan sementara
Barang yang akan menggunakan kesesuaian dokumen. • Kewajiban Pengguna Barang

Permohona
sementara. • Pengelola dapat
meminta keterangan
yang menggunakan
sementara
kepada Pengguna Barang
n yang mengajukan , dan
konfirmasi dan klarifikasi
• Jangka waktu
• Pembebanan biaya
pemeliharaan
terhadap Pengguna • Kewajiban untuk
Barang yang akan
meindaklanjuti dengan
menggunakan
perjanjian.
sementara.
Persetujuan

28
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN

Pengalihan Status Penggunaan BMN

29
Direktorat Barang Milik Negara
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN

Prinsip Umum
• BMN dapat dialihkan status penggunaannya antar dari Pengguna Barang
kepada Pengguna Barang lainnya untuk penyelenggaraan tusi.
• Dilakukan antar Pengguna Barang setelah permohonan dari Pengguna
Barang lama dan disetujuai oleh Pengelola Barang.
• Pengalihan status Penggunaan BMN dapat dilakukan berdasarkan inisiatif
dari Pengelola Barang dengan terlebih dahulu memberitahukan maksudnya
kepada Pengguna Barang.
• Pengalihan status Penggunaan BMN dilakukan terhadap BMN yang masih
berada dalam penguasaan Pengguna Barang yang tidak digunakan lagi.
• Pengalihan status Penggunaan dilakukan tanpa kompensasi dan tidak
diikuti dengan pengadaan BMN pengganti.
• BMN yang dialihkan status penggunaanya ditatatusahakan dan dipelihara
oleh Pengguna Barang baru.

30
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN

Proses Pengalihan Status Penggunaan BMN


• Permohonan diajukan secara
tertulis oleh Pengguna Barang
kepada Pengelola Barang
• Permohonan memuat data BMN • Persetujuan dituangkan dalam
(jenis, nilai perolehan, lokasi,
luas dan tahun perolehan),
Penelitian surat persetujuan yagn
didasarkan pada hasil
calon Pengguna Barang baru, penelitian
serta penjelasan dan • Persetujuan sekurang-
pertimbangan. kurangnya memuat:
• Permohonan dilengkapi dengan • Dilakukan oleh Pengelola • Data BMN
fotokopi keputusan Penetapan Barng terhadap • Pengguna Barang lama dan
status BMN dan fotokopi surat kelengkapan dan Pengguna Barang baru.
pernyataan yang ditandatangani kesesuaian dokumen. • Kewajiban Pengguna Barang
calon Pengguna Barang baru • Pengelola dapat untuk melakukan serah
yang menyatakan bersedia meminta keterangan terima BMN yang dituangkan
menerima pengalihan BMN. kepada Pengguna Barang dalam BAST.
Permohona yang mengajukan , dan
konfirmasi dan klarifikasi
• Kewajiban Pengguna Barang
lama untuk melakukan
n terhadap Pengguna
Barang baru.
penghapusan BMN dengan
menerbitkan keputusan
penghapusanngan perjanjian.

Persetujuan

31
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN

Tindak Lanjut Persetujuan


Pengguna Barang Lama
Melakukan serah terima yang dituangkan dalam BAST paling Melakukan Penghapusan atas BMN dengan menetapkan
lama 1 bulan sejak persetujuan Pengelola Barang keputusan penghapusan BMN paling lama 2 bulan sejak BAST.

Pengguna Barang Baru


Melakukan pembukuan berdasarkan surat persetujuan, BAST, dan keputusan penghapusan Pengguna Barang lama

Pengelola Barang
Menerbitkan keputusan penetapan status Penggunaan BMN kepada Pengguna Barang baru.

BAST dan keputusan penghapusan oleh Pengguna Barang lama disampaikan kepada Pengelola
Barang dengan tembusan ke Pengguna Barang baru paling lama 1 bulan sejak keputusan
penghapusan diterbitkan

32
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN

Pengalihan Status Penggunaan Dalam Rangka KSPI


Permohonan
Permohonan dilengkapi dengan :
Diajukan oleh:
- fotokopi keputusan Penetapan
- Pengguna Barang. status BMN,
- Pengguna Barang yang ditunjuk - surat pernyataan yang
sebagai koordinator. ditandatangani Pengguna Barang
- Penanggung Jawab Proyek memuat kesediaan untuk
kerjasama (PJPK) pelaksanaan mengalihkan status Pengunaan
Kerja Sama Penyediaan BMN kepada Pengguna Barang
Infrastruktur. baru dalam rangka pelaksanaan
KSPI,
- fotokopi surat pernyataan yang
Permohonan, penelitian, dan penetapan ditandatangani calon Pengguna
pengalihan status Penggunaan BMN Barang baru yang menyatakan
dalam rangka KSPI mutatis mutandis bersedia menerima pengalihan
sebagaimana proses pengalihan status BMN.
Penggunaan BMN.

33
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN

Pengaturan Lain

34
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN

Penatausahaan, Pengawasan dan Pengendalian

Pengawasan dan
Penatausahaan dilakukan Pengendalian dilakukan
sesuai dengan ketentuan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- peraturan perundang-
undangan di bidang undangan di bidang
penatausahaan BMN Pengawasan dan
Pengendalian BMN

Barang Milik Negara 35


DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN

Ketentuan Lain-lain
• Pengguna Barang dapat melakukan pengalihan BMN antar Kuasa Pengguna Barang dalam
lingkungannya yang dilakukan berdasarkan BAST yang ditandatangani oleh Kuasa Pengguna
Barang yang melakukan pengalihan tersebut.
• Pengalihan BMN antar Kuasa Pengguna Barang dalam Pengguna Barang yang sama tidak
memerlukan persetujuan Pengelola Barang.
• BMN Idle yang telah diserahkan kepada Pengelola Barang dapat ditetapkan kembali status
penggunaannya kepada Pengguna Barang lain.

36
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN

Ketentuan Peralihan
• Diproses
Yang
selanjutnya
masih
dengan PMK
diproses
246/PMK.06/2014

Yang
sudah • Tetap berlaku
disetujui

Yang • Diajukan
belum berdasarkan PMK
diajukan 246/PMK.06/2014

37
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN

Penutup

PMK 96/PMK.06/2007
sepanjang mengatur
mengenai pelaksanaan
Penggunaan BMN dicabut
dan dinyatakan tidak
berlaku.

38
Thank You
Terima Kasih

You might also like