Professional Documents
Culture Documents
Biologi Respiras - Kelompok 10
Biologi Respiras - Kelompok 10
P e rg e s e r a n a e o s i n 5 / 1 0 m e n i t Jumlah Rerata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kecambah 0,07 0,08 0,10 0,18 0,27 0,35 0,40 0,48 0,49 0,62 3,04 0,304
Jangkrik 0,02 0,04 0,07 0,11 0,15 0,16 0,18 0,21 0,22 0,23 1,39 0,139
Perhitungan laju respirasi
A. Tumbuhan
Berat kecambah : 1 gram
Lama pengukuran : 10 menit
Konsumsi O2 : 0,304 ml
Laju respirasi : 1,820 ml O2/jam/gram
Perhitungan :
R= Konsumsi O2 R = 0,304 ml R = 1,820 ml O2/jam/gram
Lama Pengukuran 0,167
Massa Kecambah 1
Perhitungan laju respirasi
B. Jangkrik
Berat Jangkrik : 0,6 gram
Lama pengukuran : 10 menit
Konsumsi : 0,139 ml
Laju Respirasi : 1,387 ml O2/jam/gram
Perhitungan :
R= Konsumsi O2 R = 0,139 ml R = 1,387 ml O2/jam/gram
Lama Pengukuran 0,167
Massa Kecambah 0,6
Pembahasan
Eosin yang terdapat pada respirometer dapat bergerak, karena pada saat organisme
bernafas, mereka menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida dan uap
air. Dimana karbon dioksida yang terhembus langsung diikat oleh kristal KOH
yang ada di dalam tabung respirometer. Pada saat mereka berada di dalam tabung
respirometer, udara yang tersimpan di dalamnya tidak dapat keluar ataupun masuk,
sehingga jumlah udara yang berada di dalam respirometer tersebut semakin sedikit
(terjadi penyusutan udara). Karena di ujung pipa skala respirometer ditetesi eosin,
maka eosin tersebut bergerak mendekat tabung spesimen sebagai akibat dari
berkurangnya jumlah udara yang ada didalam respirometer tersebut.
Kegiatan 2
Kandungan CO2 pada
Udara Pernafasan
Prosedur
1. Siapkan peralatan yang akan digunakan.
2. Siapkan rendaman air kapur (biarkan mengendap), lalu gunakan bagian
atasnya atau bagian yang bening, dapat pula dengan
3. Siapkan 3 buah erlenmeyer (beri label A, B dan C), lalu isi air kapur dengan
volume yang sama. Jangan terlalu penuh dan usahakan agar selang dan pipa
plastik tidak bersentuhan dengan air kapur (minimal 25 ml).
4. Erlenmeyer A dan B digunakan untuk perlakuan, sedangkan erlenmeyer C
dibiarkan hanya untuk kontrol.
5. Hisap udara untuk bernapas dari pipa atau botol erlenmeyer A lalu udara
dihembuskan ke dalam air kapur botol B (keluarkanlah udara pernapasan
pada botol B). Sepanjang percobaan, pastikan bahwa ujung pipa botol A dan
B selalu tertutup agar tidak ada pengaruh udara dari
Pembahasan
Pada percobaan ini larutan kapur pada tabung B yang telah diendapkan menjadi
keruh setelah ditiup selama beberapa saat. Hal tersebut membuktikan bahwa telah
terjadi reaksi antara larutan kapur dengan udara hasil pernapasan yaitu CO2
(karbondioksida). Kapur yang dilarutkan menggunakan air akan terjadi reaksi antara
kapur dengan air dan menghasilkan :
CaO +H2O Ca(OH)2
Kemudian dihembuskan nafas dengan cara ditiup menggunakan sedotan selama
beberapa saat. Larutan kapur tersebut menjadi keruh karena larutan kapur itu berekasi
dengan nafas, sehingga membentuk batu kapur. Itu yang menyebabkan warna
larutannya semakin keruh. Dalam wadah tersebut terjadi reaksi antara larutan kapur
CaO dengan CO2, kemudian akan menghasilkan CaCO3 dan H2O
Ca(OH)2 + CO2 CaCO3+ H2O
Gambaran
Diskusi/Pertanyaan
1. Pada kegiatan 1, jika Ca(OH)2 pada botol B juga menjadi keruh apa penyebabnya?
Jawab: Karena adanya CO2 yang bereaksi pada Ca(OH)2 membentuk endapan Ca(CO3)
2. Dapatkah diambil kesimpulan jika hal tersebut (pertanyaan nomor 1) terjadi?
Jawab: Dapat disimpulkan bahwa pernapasan mengandung CO2
3. Dapatkah anda menjelaskan, kegiatan 1 dilakukan secara kualitatif atau kuantitatif?
Jawab: Kualitatif dapat dilihat dari pergerakan eosin semakin lambat dan blattodea sp semakin pasif
pergerakannya karena kekurangan udara sedangkan kuantitatif dapat dilihat dari perpindahan eosin
yang dapat diukur dengan skala pada tabung respirometer bila terjadi perpindahan maka terjadi proses
respirasi
Diskusi/Pertanyaan
4. Dapatkah percobaan itu dilakukan terhadap tumbuhan yang berwarna hijau.
Jelaskan!
Jawab : Dapat karena tumbuhan berwarna hijau tetap melakukan respirasi Dan itu
membutuhkan energi
5. Apakah satuan untuk menyatakan laju respirasi?
Jawab : ml O2 / jam / gram
6. Apa guna Kristal KOH dalam mengukur laju respirasi?
Jawab : Kristal Koh berfungsi untuk mengikat CO2 sehingga pada pengukuran laju
respirasi benda-benda menghitung jumlah O2 yang dihisap
Kesimpulan
1. Respirasi adalah suatu proses oksidasi bahan organik menjadi senyawa yang
lebih sederhana dan sejumlah energi
2. KOH digunakan sebagai pengikat oksigen, agar eosin dapat bergerak
3. Laju respirasi dari suatu organisme dapat diukur Salah satu cara yang dipakai
dengan menghitung oksigen yang dipergunakan organisme tersebut
4. Laju respirasi pada hewan lebih cepat dibandingkan pada tumbuhan
5. Air kapur dapat berubah keruh dan terdapat endapan setelah dihembuskan
membuktikan adanya CO2
6. CO2 akan ikut bereaksi dengan air kapur kemudian membentuk endapan CaCO3
dan membuat air kapur menjadi keruh
7. Semakin banyak gas CO2 yang dikeluarkan maka semakin keruh air kapur
Daftar Pustaka
Kimball, J.W. 1977. Biology. Addison Wesley Publ. Co. Reading Massachusetts.
McFadden, C.H and W.T. Keeton. 1995. Biology An Exploration of Life W.W. Norton & Company, Inc. New York.
Parjatmo, W.A. Ratnaningsih dan K. Iryani. 1987. Panduan Praktikum Biologi Umum 1, Angkasa Bandung.
https://pdfcoffee.com/laporan-praktikum-biologi-tentang-respirasi-jangkrik-dan-kecambah-pdf-free.html
Terima Kasih