You are on page 1of 23

Respirasi pada

Hewan dan Tumbuhan


NEXT
Kelom pok
10
Dosen Pengampu : Dr. Elsa Lisanti, M. Si
 
Kelompok 10 : 1. Dita Agustia (1308621051)

2. Sy. Filda Azzahra (1308621032)


Pengertian
Respirasi berasal dari kata latin respirare, yang secara harfiah berarti
bernapas. Respirasi bukan hanya sekedar pertukaran gas, tetapi merupakan
reaksi oksidasi-reduksi yaitu senyawa (substrat respirasi) dioksidasi menjadi
CO2 , sedangkan O2 yang diserap direduksi membentuk H2O. Dengan
persamaan reaksi dapat ditulis sebagai berikut

C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O + ATP


Tujuan
1. Mengetahui, mengamati, dan mengukur laju
respirasi hewan dan tumbuhan
2. Mengetahui bahwa proses respirasi
menghasilkan CO2
3. Mengetahui kandungan CO2 pada udara
pernapasan.
Metode Penelitian

Karena pandemi Covid-19, kami menggunakan


metode praktikum sederhana di rumah, search
internet, dan menonton video youtube.
Alat
1. Labu Erlenmeyer 125 ml 5. Klem yang dapat diatur dan statif
2. Sumbat karet/plastisin (plasticine) 6. Timbangan
dengan 2 lubang 7. Botol aspirator/tabung lampu
3. Pipa kaca (Ø 5 cm, 10 cm, 7 cm, neon bekas atau pipa paralon
dan 14 cm)/pipa bekas sedotan 8. Respirometer sederhana
minuman yang agak keras 9. Pipet tetes
(minimal dari minuman kemasan 10.Stop watch
kotak)
4. Pipa karet 10 cm/pipa pentil ban
sepeda
Bahan
1. Vaselin
2. Kristal KOH/NaOH
3. Hewan kecil, missal jangkrik
4. Kecambah kacang hijau
5. Kapas
6. Kertas saring
7. Larutan KOH 10%
8. Larutan Ca(OH)2 jenuh
Kegiatan 1
Mengukur Laju Respirasi pada
Tumbuhan dan Hewan
Prosedur
1. Isi tabung respirometer dengan KOH/NaOH, lalu tutup
dengan kapas dan masukkan hewan kecil/kecambah yang
ditimbang terlebih dahulu, kemudian tutup.
2. Tiap persambungan alat olesi dengan vaselin.
3. Tempatkan respirometer pada bantalannya.
4. Beri setetes eosin diujung pipa kapiler.
5. Catat pergeseran eosin pada pipa kapiler setiap 5 atau 10
menit. Lakukan 10 kali pengamatan.
Gambaran
 
Tabel 4. Laju Respirasi pada
Tumbuhan dan Hewan

P e rg e s e r a n a e o s i n 5 / 1 0 m e n i t Jumlah Rerata

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kecambah 0,07 0,08 0,10 0,18 0,27 0,35 0,40 0,48 0,49 0,62 3,04 0,304

Jangkrik 0,02 0,04 0,07 0,11 0,15 0,16 0,18 0,21 0,22 0,23 1,39 0,139
Perhitungan laju respirasi
A. Tumbuhan
Berat kecambah : 1 gram
Lama pengukuran : 10 menit
Konsumsi O2 : 0,304 ml
Laju respirasi : 1,820 ml O2/jam/gram
Perhitungan :
R= Konsumsi O2 R = 0,304 ml R = 1,820 ml O2/jam/gram
Lama Pengukuran 0,167
Massa Kecambah 1
Perhitungan laju respirasi
B. Jangkrik
Berat Jangkrik : 0,6 gram
Lama pengukuran : 10 menit
Konsumsi : 0,139 ml
Laju Respirasi : 1,387 ml O2/jam/gram
Perhitungan :
R= Konsumsi O2 R = 0,139 ml R = 1,387 ml O2/jam/gram
Lama Pengukuran 0,167
Massa Kecambah 0,6
Pembahasan
Eosin yang terdapat pada respirometer dapat bergerak, karena pada saat organisme
bernafas, mereka menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida dan uap
air. Dimana karbon dioksida yang terhembus langsung diikat oleh kristal KOH
yang ada di dalam tabung respirometer. Pada saat mereka berada di dalam tabung
respirometer, udara yang tersimpan di dalamnya tidak dapat keluar ataupun masuk,
sehingga jumlah udara yang berada di dalam respirometer tersebut semakin sedikit
(terjadi penyusutan udara). Karena di ujung pipa skala respirometer ditetesi eosin,
maka eosin tersebut bergerak mendekat tabung spesimen sebagai akibat dari
berkurangnya jumlah udara yang ada didalam respirometer tersebut.
Kegiatan 2
Kandungan CO2 pada
Udara Pernafasan
Prosedur
1. Siapkan peralatan yang akan digunakan.
2. Siapkan rendaman air kapur (biarkan mengendap), lalu gunakan bagian
atasnya atau bagian yang bening, dapat pula dengan
3. Siapkan 3 buah erlenmeyer (beri label A, B dan C), lalu isi air kapur dengan
volume yang sama. Jangan terlalu penuh dan usahakan agar selang dan pipa
plastik tidak bersentuhan dengan air kapur (minimal 25 ml).
4. Erlenmeyer A dan B digunakan untuk perlakuan, sedangkan erlenmeyer C
dibiarkan hanya untuk kontrol.
5. Hisap udara untuk bernapas dari pipa atau botol erlenmeyer A lalu udara
dihembuskan ke dalam air kapur botol B (keluarkanlah udara pernapasan
pada botol B). Sepanjang percobaan, pastikan bahwa ujung pipa botol A dan
B selalu tertutup agar tidak ada pengaruh udara dari
Pembahasan
Pada percobaan ini larutan kapur pada tabung B yang telah diendapkan menjadi
keruh setelah ditiup selama beberapa saat. Hal tersebut membuktikan bahwa telah
terjadi reaksi antara larutan kapur dengan udara hasil pernapasan yaitu CO2
(karbondioksida). Kapur yang dilarutkan menggunakan air akan terjadi reaksi antara
kapur dengan air dan menghasilkan :
CaO +H2O Ca(OH)2
Kemudian dihembuskan nafas dengan cara ditiup menggunakan sedotan selama
beberapa saat. Larutan kapur tersebut menjadi keruh karena larutan kapur itu berekasi
dengan nafas, sehingga membentuk batu kapur. Itu yang menyebabkan warna
larutannya semakin keruh. Dalam wadah tersebut terjadi reaksi antara larutan kapur
CaO dengan CO2, kemudian akan menghasilkan CaCO3 dan H2O
Ca(OH)2 + CO2 CaCO3+ H2O
Gambaran
 
Diskusi/Pertanyaan
1. Pada kegiatan 1, jika Ca(OH)2 pada botol B juga menjadi keruh apa penyebabnya?
Jawab: Karena adanya CO2 yang bereaksi pada Ca(OH)2 membentuk endapan Ca(CO3)
 
2. Dapatkah diambil kesimpulan jika hal tersebut (pertanyaan nomor 1) terjadi?
Jawab: Dapat disimpulkan bahwa pernapasan mengandung CO2
 
3. Dapatkah anda menjelaskan, kegiatan 1 dilakukan secara kualitatif atau kuantitatif?
Jawab: Kualitatif dapat dilihat dari pergerakan eosin semakin lambat dan blattodea sp semakin pasif
pergerakannya karena kekurangan udara sedangkan kuantitatif dapat dilihat dari perpindahan eosin
yang dapat diukur dengan skala pada tabung respirometer bila terjadi perpindahan maka terjadi proses
respirasi
 
Diskusi/Pertanyaan
4. Dapatkah percobaan itu dilakukan terhadap tumbuhan yang berwarna hijau.
Jelaskan!
Jawab : Dapat karena tumbuhan berwarna hijau tetap melakukan respirasi Dan itu
membutuhkan energi
 
5. Apakah satuan untuk menyatakan laju respirasi?
Jawab : ml O2 / jam / gram
 
6. Apa guna Kristal KOH dalam mengukur laju respirasi?
Jawab : Kristal Koh berfungsi untuk mengikat CO2 sehingga pada pengukuran laju
respirasi benda-benda menghitung jumlah O2 yang dihisap
Kesimpulan
1. Respirasi adalah suatu proses oksidasi bahan organik menjadi senyawa yang
lebih sederhana dan sejumlah energi
2. KOH digunakan sebagai pengikat oksigen, agar eosin dapat bergerak
3. Laju respirasi dari suatu organisme dapat diukur Salah satu cara yang dipakai
dengan menghitung oksigen yang dipergunakan organisme tersebut
4. Laju respirasi pada hewan lebih cepat dibandingkan pada tumbuhan
5. Air kapur dapat berubah keruh dan terdapat endapan setelah dihembuskan
membuktikan adanya CO2
6. CO2 akan ikut bereaksi dengan air kapur kemudian membentuk endapan CaCO3
dan membuat air kapur menjadi keruh
7. Semakin banyak gas CO2 yang dikeluarkan maka semakin keruh air kapur
Daftar Pustaka

Kimball, J.W. 1977. Biology. Addison Wesley Publ. Co. Reading Massachusetts.

McFadden, C.H and W.T. Keeton. 1995. Biology An Exploration of Life W.W. Norton & Company, Inc. New York.

Parjatmo, W.A. Ratnaningsih dan K. Iryani. 1987. Panduan Praktikum Biologi Umum 1, Angkasa Bandung.

Adelia, dkk. 2018. Laporan Praktikum Biologi Respirasi

https://pdfcoffee.com/laporan-praktikum-biologi-tentang-respirasi-jangkrik-dan-kecambah-pdf-free.html
Terima Kasih

You might also like